Anda di halaman 1dari 7

Patient monitor ->

Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang khusus bagi pasien kritis yang membutuhkan
perawatan intensif serta pengawasan secara berkala. ICU menyediakan tindakan medis yang
bersifat kritis dan sistem pendukung fungsi organ tubuh (life support) pada pasien yang sakit
akut atau terluka parah.

High Care Unit (HCU) merupakan unit pelayanan bagi pasien dengan kondisi stabil fungsi
pernafasan, cairan tubuh, dan kesadaran namun tetap memerlukan penanganan, perawatan
dan pemantauan yang ketat. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk dapat mengetahui secara
dini perubahan-perubahan yang membahayakan pasien sehingga pasien dapat segera
dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) untuk diberikan penanganan yang lebih baik.

GDS (Glasgow coma scale) digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kesadaran.
Selanjutnya, tingkat kesadaran adalah ukuran kesadaran dan juga respons
seseorang terhadap rangsangan lingkungan.
1. Compos mentis -> pasien sadar sepenuhnya
2. Apatis : tidak peduli atau segan dengan lingkungan sekitarnya, nilainya 13-12
3. Delirium -> menurunnya kesadaran disertai gangguan motorik, gangguan sulit tidur,
gelisahm disorientasi, kacau hingga meronta-ronta. Nilai 11-10.
4. Somnolen -> mengantuk yg cukup dalam namun bisa dibangunkan dengan
menggunakan rangsangan. Nilai: 9-7.
5. Sopor -> ngantuk lebih dalam dan hanya dapat dibangunkan dengan kuat seperti
rangsangan nyeri. Nilai 6-5
6. Semi koma -> kondisi penurunan kesadaran di mana pasien tidak respons pada
rangsangan verbal dan bahkan tdk dapat dibangunkan Kembali. Nilai : 4
7. Koma -> kondisi penurunan tingkat kesadaran yg dalam. Tidak ditemukan adanya
Gerakan spontan -> nilai; 3.
METODE : mengecheck mata dengan: mata, respon verbal dan Gerakan tubuh
Cara Mengukur Tingkat Kesadaran Orang Dewasa
1. Mata
Nilai (4) untuk mata terbuka dengan spontan.
Nilai (3) untuk mata terbuka ketika diberikan respons suara atau diperintahkan membuka
mata.
Nilai (2) untuk mata terbuka ketika diberikan rangsangan nyeri.
Nilai (1) untuk mata tidak terbuka meskipun diberikan rangsangan.
2. Respons verbal
Nilai (5) untuk mampu berbicara normal dan sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
Nilai (4) untuk cara bicara yang tidak jelas atau diulang-ulang, serta mengalami
disorientasi atau tidak mengenali lingkungannya.
Nilai (3) untuk mampu berbicara tapi tidak dapat berkomunikasi
Nilai (2) untuk bersuara namun tidak berkata-kata atau hanya mengerang saja.
Nilai (1) untuk tidak bersuara sama sekali.
3. Gerakan tubuh
Nilai (6) untuk dapat mengikuti semua perintah yang diinstruksikan.
Nilai (5) untuk dapat menjangkau atau menjauhkan stimulus ketika diberikan rangsangan
nyeri.
Nilai (4) untuk dapat menghindari atau menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi
rangsangan nyeri.
Nilai (3) untuk satu atau kedua tangan menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan
rangsangan nyeri.
Nilai (2) untuk satu atau kedua tangan lurus (abnormal extension) ketika diberikan rasa
nyeri.
Nilai (1) untuk tidak ada respons sama sekali.
Cara Mengukur Tingkat Kesadaran Bayi atau Anak
1. Mata Nilai (4) untuk mata terbuka dengan spontan. Nilai (3) untuk mata terbuka
ketika diberikan respons suara atau diperintahkan membuka mata. Nilai (2) untuk
mata terbuka ketika diberikan rangsangan nyeri. Nilai (1) untuk mata tidak terbuka
meskipun diberikan rangsangan. 2. Respons verbal Nilai (5) untuk mampu berbicara
atau mengoceh dengan normal. Nilai (4) untuk menangis lemah. Nilai (3) untuk
menangis ketika diberikan rangsangan nyeri Nilai (2) untuk menangis sangat lemah
atau merintih ketika diberikan rangsangan nyeri. Nilai (1) untuk tidak bersuara sama
sekali. 3. Gerakan tubuh Nilai (6) untuk dapat mengikuti semua perintah yang
diinstruksikan atau dapat bergerak spontan. Nilai (5) untuk dapat menjangkau atau
menjauhkan stimulus ketika diberikan rangsangan sentuh. Nilai (4) untuk dapat
menghindari atau menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi rangsangan nyeri.
Nilai (3) untuk satu atau kedua tangan menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan
rangsangan nyeri. Nilai (2) untuk satu atau kedua tangan lurus (abnormal extension)
ketika diberikan rasa nyeri. Nilai (1) untuk tidak ada respons sama sekali. Nilai dari
ketiga aspek pemeriksaan di atas kemudian digabungkan untuk mendapatkan nilai
GCS. Contohnya jika pada pemeriksaan mata pasien mendapatkan nilai 4,
pemeriksaan respons verbal mendapatkan nilai 5, dan pemeriksaan gerak tubuh
mendapatkan nilai 6, maka totalnya adalah 15, itu artinya pasien berada dalam
kondisi compos mentis atau tingkat kesadaran tertinggi. Sedangkan jika pada
pemeriksaan mata pasien mendapat nilai 1, pada pemeriksaan respons verbal
mendapatkan nilai 1, dan pada pemeriksaan gerak tubuh mendapat nilai 1, maka
totalnya adalah 3. Nilai GCS mewakili kondisi tingkat kesadaran terendah yang
artinya pasien sedang mengalami koma. Hal yang Memengaruhi Tingkat Kesadaran
Apa saja yang sebenarnya menurunkan tingkat kesadaran seseorang? Tingkat
kesadaran berkaitan erat dengan otak yang merupakan pusat dari kesadaran.
Penilaian tingkat kesadaran dapat menurun maupun mengalami kenaikan. Kenaikan
tingkat kesadaran bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu
yang dapat meningkatkan tingkat kesadaran, contohnya seperti konsumsi minuman
berkafein. Menurunnya tingkat kesadaran seseorang juga bisa dipengaruhi beberapa
hal, antara lain: Penggunaan obat tertentu. Konsumsi alkohol. Cedera kepala berat.
Demensia. Syok. Stroke. Epilepsi. Gangguan ginjal, hati, maupun jantung. Kondisi
lainnya yang terkait dengan sel-sel otak. Mengerti penilaian tingkat kesadaran
sangatlah penting dalam pemeriksaan medis. Tujuannya untuk mengetahui tindakan
apa yang seharusnya diterapkan pada pasien. Diskusikan pilihan perawatan dengan
tenaga kesehatan profesional untuk memutuskan tindakan apa yang ingin dilakukan.
Informasi mengenai tingkat kesadaran di atas tidak dimaksudkan sebagai saran
medis untuk perawatan individu.

MACAM-MACAM VITAMIN

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata untuk melihat
dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda.

Ada 8 jenis vitamin B dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

• Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh mengubah makanan


menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
• Vitamin B2 yang berfungsi untuk membantu tubuh menghasilkan energi dari
makanan, serta membantu sel tubuh membakar lemak dan menjaga
kesehatan kulit.
• Vitamin B3 (niacin) yang berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh mengubah
makanan menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
• Vitamin B5 (pantothenic acid) yang berfungsi untuk membantu sel tubuh
memproduksi asam lemak dan hormon.
• Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam menggunakan dan
memproses cadangan gula menjadi energi, serta membantu produksi sel
darah merah.
• Vitamin B7 (biotin) yang berfungsi untuk membantu produksi asam lemak dan
asam amino ketika dibutuhkan oleh tubuh.
• Vitamin B9 (asam folat) yang berperan penting dalam proses pembelahan sel,
terutama pada ibu hamil, sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya
kelainan bawaan pada janin.
• Vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah,
serta memelihara fungsi saraf.
• Vitamin C atau ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen.
Kolagen sendiri merupakan salah satu serat protein yang berperan
dalam menjaga kekenyalan kulit, membantu penyembuhan luka, serta
memperkuat pembuluh darah.
• Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan
serotonin, yaitu zat kimia otak (neurotransmitter) yang berfungsi untuk
mengirim sinyal antar saraf.
• Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan Anda mengalami anemia, gusi
berdarah, gangguan sistem saraf, dan penurunan massa otot, serta membuat
luka Anda sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
• Vitamin D
• Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna pertumbuhan
tulang, terutama pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga membantu
sistem imun dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin D dapat
menyebabkan Anda mengalami pelunakan tulang (osteomalacia), rakitis, dan
rentan terkena infeksi.
• Vitamin E adalah antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melindungi
sel-sel dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga memiliki fungsi untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel darah
merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi risiko penyakit katarak
dan radang sendi. Meski jarang terjadi, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan anemia hemolitik.

• Vitamin K
• Vitamin K merupakan vitamin yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah, dan menjaga kekuatan tulang. Kekurangan vitamin K
dapat membuat Anda berisiko mengalami perdarahan dan patah tulang.

MULYADI NASA

1.
CVD Cardiovaskular disease
TB PARU Mycobacterium tuberculosis->
Kategori 1 : pasien baru
Kategori 2 : pasien kasus lama (kambuhan,
pindahan, lalai, gagal, kronis)
Kate 3 : profilaksis, TB/suspek TB (BTA-,
bercak +)

Sputum, hapusan laring,


Tuberculin -> apakah pasien mengalami TB
ajtif atau dorman. Yg berfungsi utk
membedakan antara infeksi aktif dan
doorman
Mantoux : tes untuk melihat apakah
sseorang pernah terpapar TB atau tidak
Rifampicin Es: urin merah
Isoniazid Es: kesemutan sering diberikan vit. B6
pyrazinmaide Nyeri sendir, hiperurisemia
ethambutol Gangguan penglihatan
Nac Acetylcysteine adalah obat yang berfungsi
mengencerkan dahak pada penyakit saluran
pernafasan dimana terjadi banyak lendir
atau dahak. Obat ini digunakan sebagai
terapi pada orang dengan kondisi paru-paru
tertentu seperti cystic fibrosis, emfisema,
bronkitis, pneumonia, atau tuberkulosis.
Obat ini adalah agen mukolitik yang juga
dikenal sebagai N-acetylcysteine atau N-
acetyl-L-cysteine (NAC). Obat Ini tersedia
dalam bentuk sediaan intravena, sediaan
oral (misalnya tablet), atau
nebulasi/inhalasi.
Obat ini bisa juga digunakan untuk
mengatasi kasus toksisitas paracetamol.
Untuk tujuan ini, Acetylcysteine bekerja
dengan cara bertindak sebagai agen
hepatoprotektif dengan mengembalikan
glutathione hati, berfungsi sebagai
pengganti glutathione, dan meningkatkan
konjugasi sulfat beracun dari paracetamol.
Curcuma
Amlodipine CCB
Dexa Kortikosteroid, antialergi yang digunakan
sebagai peradangan.
Antiinflamasi ->
Omz
phenitoin Phenytoin adalah obat untuk
mengendalikan kejang

Mcv Ukurang sel darah merah


(mean corpuscular volume) Normositik (ukuran normal) -> eritropoetin
Volume corpuscular rata-rata (EPO) , penyebab gagal ginjal dan blood loss
Mikrositik (<80 fL) -> besi
Makrositik (ukuran besar >100 fL) -> asam
folat, sianokobalamin (vitamin b12)

MCHC Konsentrasi corpuscalr hemoglobin rata-


rata
Mengukur konsentrasi hb rata-rata dalam
sel darah merah
pH Keseimbangan asam basa dalam tubuh
Umumnya nilai pH akan menurun dalam
keadaan asidemia (peningkatan
pembentukan asam)
• Umumnya nilai pH meningkat dalam
keadaan alkalemia (kehilangan
asam)
• Bila melakukan evaluai nilai pH, sebaiknya
PaCO2 dan HCO3 diketahui juga untuk
memperkirakan komponen pernafasan atau
metabolik yang mempengaruhi status asam
basa.
PCO2 Pco2 adalah tekanan karbon dioksida dalam
darah. Normalnya 40 mmHg.

2. SUSANTO INDRAWANGSA
Antebrachia dextra Antebrachia : tulang lengan bawah
Antebrachi adalah dua tulang panjang yaitu
radius dan ulna, namun kita harus
memperhatikan syarat pada setiap
pemeriksaan tulang panjang, selain objek
inti yang kita foto, kedua persendian tulang
harus tampak. Jadi pada pemeriksaan
antebrachii kita juga perlu mengetahui
tulang carpal yaitu sendi bawah pada
pergelangan tangan dan juga sendi siku
yaitu 1/3 distal humerus.
Pemeriksaan ossa antebrachii adalah salah
satu pemeriksaan radiologi tanpa
menggunakan media kontras. Indikasi pada
ossa antebrachii yang sering terjadi adalah
fraktur. Fraktur adalah discontinuitas dari
jaringan tulang ( patah tulang ) yang
biasanya disebabkan oleh adanya kekerasan
yang timbul secara mendadak.

Tulang hasta adalah bagian dalam dari dua


tulang lengan bawah ketika dilihat dari
telapak tangan menghadap ke depan. (Yang
lainnya, tulang lengan bawah adalah
radius).

Ujung atas tulang hasta menyajikan sebuah


lekukan (noth) berukuran C yang besar
bernama semilunar, atau troklear, yang
berartikulasi dengan trochlea humerus
(tulang lengan atas) yang membentuk sendi
siku.

Tulang hasta hadir di semua jenis


vertebrata darat. Namun dalam amfibi dan
beberapa reptil, tulang radius dan ulna
(tulang hasta) tidak dapat berartikulasi.
Sambungan siku berevolusi pertama terjadi
pada burung dan mamalia.
dextra merupakan bagian kanan,
sinistra merupakan bagian kiri,
anterior merupakan bagian depan,
posterior merupakan bagian belakang,
medial merupakan bagian tengah.
Superfisia merupakan bagian selubung
terluar,
profunda merupakan bagian terdalam,
abduksi merupakan keadaan bagian
menjauhi dari tubuh, ekstensi merupakan
keadaan bagian tubuh yang memanjang,
fleksi merupakan bagian tubuh yang
memendek atau menekuk.
3. Evi Mauliana

Kanker Kanker adalah penyakit yang


disebabkan oleh pertumbuhan
sel abnormal
yang tidak terkendali di dalam
tubuh . Pertumbuhan sel
abnormal ini dapat
merusak sel normal di sekitarnya
dan di bagian tubuh yang lain.
mamae Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar
yang menghasilkan susu (lobulus) atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari
kelenjar ke puting payudara.

albumin Albumin di sintesa oleh hati dan


mempertahankan keseimbangan distribusi air
dalam tubuh (tekanan onkotik koloid).
Albumin membantu transport beberapa
komponen darah, seperti: ion, bilirubin,
hormon, enzim, obat.
Implikasi Klinis:
• Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi
• Nilai menurun pada keadaan: malnutrisi,
sindroma absorpsi, hipertiroid, kehamilan,
gangguan fungsi hati, infeksi kronik, luka
bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom,
SIADH, dan perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai