DOSEN PEMBIMBING:
MAHASISWA:
TK. 2.2
KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN HIPERTENSI
A. Definisi
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu
sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding
pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu
ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung
(misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya
tahan pembuluh darahnya.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka kematian (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik,
ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90
mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Sylvia A. Price. 2006.
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer
atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder
yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit
jantung, dan gangguan anak ginjal. Hipertensi merupakan penyakit
multifaktorial yang munculnya oleh karena interaksi berbagai faktor.
Hipertensi yang tidak terkontrol akan menimbulkan berbagai komplikasi, bila
mengenai jantung kemungkinan dapat terjadi infark miokard, jantung koroner,
gagal jantung kongestif, bila mengenai otak terjadi stroke, ensevalopati
hipertensif, dan bila mengenai ginjal terjadi gagal ginjal kronis, sedangkan
bila mengenai mata akan terjadi retinopati hipertensif.
C. Pohon masalah
Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
Otak
a. Identitas klien
Keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu aktivitas
sehari-hari
b. Keluhan utama dan riwayat penyakit
Kaji keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari
c. Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang
dikumpulkan oleh perawat selama pengkajian. Perawat mengkaji tanda
vital kapan saja klien masuk ke bagian perawatan kesehatan. Tanda vital
dimasukkan ke pengkajian fisik secara menyeluruh atau diukur satu persatu
untuk mengkaji kondisi klien. Penetapan data dasar dari tanda vital
selama pemeriksaan fisik rutin merupakan control terhadap kejadian yang
akan datang.
- Sistem pernafasan
- Sistem kardiovaskular
- Sistem pencernaan
- Sistem integument
- Sistem musculoskeletal
- Sistem penglihatan dan pendengaran
- Sistem neurologis
- Sistem perkemihan
- Sistem reproduksi
- Nutrisi dan activity daily living
- Pola istirahat
- Psiko-sosial-spiritual
e. Pemeriksaan penunjang
Kaji kadar kolestrol, gula darah dan asam urat bila diperlukan untuk
menunjang tegaknya diagnosa
f. Pemeriksaan skala nyeri dan tingkat kecemasan
1. Skala Nyeri
Pengelompokan:
Pada skala nyeri 1-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih
bisa ditahan, aktivitas tak terganggu)
Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang
(mengganggu aktivitas fisik)
Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak
dapat melakukan aktivitas secara mandiri)
2. Tingkat Kecemasan
a) Kecemasan Ringan
c) Kecemasan Berat
d) Panik
E. Diagnosa Keperawatan
F. Rencana Keperawatan
1. Anjurkan klien untuk mengurangi mengonsumsi kopi dan
memperbanyak mengonsumsi air mineral.
2. Anjurkan klien untuk mengelola stress yang dialami.
3. Anjurkan klien untuk mengonsumsi air rebusan daun salam
4. Lakukan teknik pijat akupresure pada titik-titik berikut:
a. BL 10 (Tianzhu/Tien Cu)
Letak :
Terletak di tengkuk leher, sisi tulang leher. Tepatnya ½ cun
di atas titik tengah rambut bagian belakang, geser 1,3 cun di
sisi urat tengah leher.
Khasiat :
Pusing, leher kaku, tekanan darah tinggi, pusing sebelah
(migren), cidera leher, hidung tersumbat, bronchitis, sakit
tenggorokan, demam.
Letak :
Dua jari (1½ cun) dari tengah tulang punggung di antara
ruas ke-5 dan ke-6
Khasiat :
Menormalkan gerak jantung terlalu cepat, pemurung, bocor
mani, pelupa, penyakit jiwa, mengeluarkan banyak keringat
pada malam hari, energi jantung kurang pada anak sehingga
terlambat berbicara.
c. KI 2 (Rangu/Ran Ku)
Letak :
Lekuk sisi dalam telapak kaki, di bawah tulang perahu
Khasiat :
Telapak kaki panas, punggung sakit, keseleo, susah
kencing, tekanan darah tinggi (Hipertensi).
d. ST 9 (Reying/Ren Ying)
Letak :
1½ cun sisi jakun, ada denyut arteri karotis
Khasiat :
Mengatur tekanan darah, menurunkan tekanan darah tinggi
(hipertensi), menaikan tekanan darah rendah (hipotensi),
sakit leher, leher bengkak, gondok, radang tenggorokan.
e. ST 40 (Fenglung/Fenglong/Fung Lung)
Letak :
Di pertengahan antara lutut (dubi ST 35) dan mata kaki/
pergelangan tengah (ST 41), geser ke samping 2 cun di
pinggir tulang atau satu cun di sebelah luar Tiaokou (ST
38) atau 8 cun di bawahtempurung lutut atau 8 cun di atas
mata kaki luar.
Khasiat :
Pusing karena darah tinggi, pergerakan tungkai kaki
terganggu, banyak dahak, dahak susah keluar, kaki linu,
muntah.
f. LR 3 (Taichong/Tay Cung)
Letak :
Pada punggung kaki, di celah jari ke-1 (ibu jari kaki) dan
jari telunjuk kaki
Khasiat :
Hernia, Menghilangkan nyeri, sakit mata, pusing,
pendarahan, impotensi, ngompol, tidak dapat kencing,
susah tidur, kejang, wasir,radang, mulut miring, hiperseks,
hari, tekanan darah tinggi/rendah.
g. PC 6 (Neiguan/Nie Kuan)
h. HT 7 (Shenmen/Sen Men)
Letak :
Di pergelangan tangan bagian bawah sebelah dalam (sisi
kelingking)
Khasiat :
Susah tidur (insomnia), titik shenmen sering diambil untuk
tekanan darah. Karna titik ini mempunyai efek langsung pada
denyut jantung (cardiac output).
G. Referensi