Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN
(DIABETES
MELITUS PADA
ANAK)

Disusun oleh kelompok IV :

Kasmawati (P201901020) Zulkifli (P201901036)


Irta Sisliawati (P201901006) Riska Awalia. R (P201901036)
Siti Badriah. R(P201901033) Nurasfa Nursanda (P201901037)
Sri Anjani (P201901019) Siti Rahma (P201901004)
Nalda Mariska (P201901012) Nofiatri Ilyas (P202102007)
Retno ningsi (P202102005)
DEFINISI

Diabetes melitus secara definisi adalah keadaan hiperglikemia


kronik. Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan,
di antaranya adalah gangguan sekresi hormon insulin, gangguan
aksi/kerja dari hormon insulin atau gangguan kedua-duanya
(Weinzimer SA, Magge S. 2005). Diabetes Mellitus adalah penyakit
metabolik yang bersifat kronik.Oleh karena itu, onset Diabetes
Mellitus yang terjadi sejak dini memberikan peranan penting dalam
kehidupan penderita.

2
ETIOLOGI

1.Faktor Genetik
2.Faktor-faktor Imunologi
3.Faktor lingkungan

3
Manifestasi Klinis

• Hiperglikemia (Kadar glukosa darah plasma >200mg/dl ).


• Poliuria
• Polidipsia
• Poliphagia
• Penurunan berat badan , Malaise atau kelemahan
• Glikosuria (kehilangan glukosa dalam urine)
• Ketonemia dan ketonuria

Perjalanan klinis DM tipe 1 terbagi atas:


1) Fase Inisial
2) Fase Penyembuhan
3) Fase Remisi (Honeymoon period)
4) Fase Intensifikasi

4
Pemeriksaan
A. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa
Penunjang 1) Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2) Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3) Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl .
b. Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
c. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat
d. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
e. Elektrolit :
Natrium : mungkin normal, meningkat, menurun
Kalium : normal, atau peningkatan semu (perpindahan seluler),
selanjutnya akan menurun.
Fosfor : lebih sering menurun
f. Gas Darah Arteri
g.Trombosit darah
h.Ureum / kreatinin
i. Insulin darah
j. Pemeriksaan fungsi tiroid
k. Urine
5
atalaksanaan Medis

Penatalaksanaan DM tipe 1 menurut Sperling dibagi


dalam 3 fase yaitu :

Fase Fase subakut/ Fase


akut/ketoasidosis transisi pemeliharaan

6
Pada anak, ada beberapa tujuan khusus dalam penatalaksanaannya, yaitu diusahakan supaya anak-
anak :

1) Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

2) Mengalami perkembangan emosional yang normal

3) Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar glukosa darah serendah mungkin tanpa
menimbulkan gejala hipoglikemia

4) Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan fisik
maupun sosial yang ada

5) Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh penyandang DM, keluarga, maupun oleh lingkungan.

6) Mampu memberikan tanggung jawab kepada penyandang DM untuk mengurus dirinya sendiri
sesuai dengan taraf usia dan intelegensinya.
7
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan Pemberian insulin
berbagai usaha Diabetes tipe 1“”mutlak
membutuhkan insulin karena
pankreas tidak dapat memproduksi
hormon insulin.
Perencanaan Makanan.

• Karbohidrat sebanyak 60 – 70 %
• Protein sebanyak 10 – 15 %
• Lemak sebanyak 20 – 25 %

Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara
teratur (3-4 kali seminggu) selama
kurang lebih 30 menit yang
disesuaikan dengan kemampuan
dan kondisi penyakit penyerta .“

8
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN a. Identitas

b. Keluhan utama

01 Pengkajian Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk RS.

a. Data Subjektif yg mungkin timbul :

 Klien mengeluh sering kesemutan. Klien mengeluh sering kesemutan.

 Klien mengeluh sering buang air kecil saat malam hari.

 Klien mengeluh sering merasa haus.

 Klien mengeluh mengalami rasa lapar yang berlebihan (polifagia)

 Klien mengeluh merasa lemah.

 Klien mengeluh pandangannya kabur Klien mengeluh pandangannya kabur.


Data Objektif :
1.Klien tampak lemas.
2.Terjadi penurunan berat badan
3.Tonus otot menurun
4.Terjadi atropi otot
5.Kulit dan membrane mukosa tampak kering
6.Tampak adanya luka ganggren
7.Tampak adanya pernapasan yang cepat dan dalam

1
0
D. Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan:
• kaji tekanan nadi, dan
C. Keadaan Umum Tekanan darah: sebaiknya
Meliputi kondisi seperti tingkat diperiksa dalam posisi yang
ketegangan/kelelahan, tingkat berbeda, Biasanya pada DM
kesadaran kualitatif atau GCS type 1, klien cenderung
dan respon verbal klien. dan memiliki TD yang
respon verbal klien. meningkat/tinggi/ hipertensi.
• Pulse rate
• Respiratory rate
• Suhu

1
CASE TIMELINE
1.Inspeksi : kulit dan membrane mukosa
tampak kering, tampak adanya atropi otot,
adanya luka ganggren, tampak pernapasan
cepat dan dalam, tampak adanya retinopati,
nopati, kekaburan pandangan.

E. Pemeriksaan fisik

2.Palpasi : kulit teraba kering, 3. Auskultasi : adanya


tonus otot menurun. peningkatan tekanan darah

1
2
Masalah keperawatan dari
kajian 13 domain

A. Mk : resiko ketidakseimbangan kadar gula darah


Domain 2 & kelas 4

B. Mk : kelelahan
Domain 4 & kelas 1

C. Ketidakseimbangan nutrisi
Domain 2 & kelas 1

D. Resiko infeksi
Domain 11 & kelas 1

E. Resiko cidera
Domain 11 & kelas 2

1
3
Diagnosa Keperawatan
1.Resiko Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan
penyakit diabetes mellitus
2.Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy
metabolik ditandai dengansering lelah, lemah, pucat, klien
tampak letargi/tidak bergairah.
3.Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan dengan tidak mampu dalam mengabsorbsi
makanan karena faktor biologi (defisiensi insulin) ditandai
dengan lemas, berat badan pasien menurun walaupun intake
makanan adekuat, mual dan muntah, konjungtiva tampak pucat,
pasien tampak lemah, GDS >200 mg/dl.
4.Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder
tidak adekuat tidak adekuat (penurunan fungsi limfosit).
5.Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori.

1
4
Rencana Keperawatan C.Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
B Kelelahan berhubungan dengan dengan tidak mampu dalam
penurunan produksi energy metabolik mengabsorbsi makanan karena factor
ditandai dengan sering lelah, lemah, biologi (defisiensi insulin) ditandai
A. Resiko Ketidakseimbangan pucat, klien tampak letargi /tidak dengan lemas, berat badan
kadar gula darah berhubungan bergairah. pasienmenurun walaupun intake
dengan penyakit melitus makanan adekuat, mual dan muntah,
Intervensi : konjungtiva tampak pucat, pasien
Intervensi : 1.Diskusikan dengan pasien dan tampak lemah, GDS >200 mg/dl.
1. Monitor kadar gula darah keluarga kebutuhan aktivitas
2. Monitor tanda dan gejala 2.Tingkatkan partisipasi pasien dalam Intervensi :
hiperglikemia dan hipoglikemia melakukan aktifitas sehari-hari 1. monitor berat badan tiap hari
3. Monitor tanda-tanda vital 3.Monitor TTV 2.ciptakan lingkungan yang optimal
4. Berikan terapi insulin sesuai saat mengkonsumsi makanan
program kepada pasien dan keluarga 3.berikan terapi insulin sesuai
mengenai pencegahan dan pengenalan dengan program
tanda-tanda hiperglikemia dan 4.kolaborasi dengan ahli gizi untuk
hipoglikemia dan managemen pemberian diet
hiperglikemia dan tanda hiperglikemia 5.libatkan keluarga pasien dalam
5. Instruksikan kepada pasien untuk perencanaan makanan sesuai indikasi
selalu patuh terhadap dietnya
1
5
Lanjutan
D.Resiko infeksi berhubungan E. Resiko cedera berhubungan
dengan pertahanan sekunder tidak dengan disfungsi sensori.
adekuat (penurunan fungsi limfosit). Intervensi :
Intervensi : 1. Monitor tanda-tanda vital
1.Observasi tanda-tanda infeksi dan 2. Orientasikan pasien dengan
peradangan. lingkungan sekitarnya
2.Tingkatkan upaya pencegahan 3. Pantau adanya keluhan
dengan cara cuci tangan yang pada parestesia,nyeri atau kehilangan
semua orang yang berhubungan sensori
dengan pasien termasuk pasien
sendiri.
3.Pertahankan teknik aseptik pada
prosedur invasif
4.Lakukan perubahan posisi,
anjurkan batuk efektif dan nafas
dalam

1
6
THANKS

1
7

Anda mungkin juga menyukai