Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBUTUHAN GIZI PADA USIA DEWASA

DISUSUN OLEH :

HYGAYON ALDRIK GUSTAPAN KOLALIMA

NIM : PO7120319001

DOSEN PEMBIMBING :

Putu Candriasih.S.Sit.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIV KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kebutuhan Gizi Pada Usia Dewasa”
adapun dalam penulisan makalah ini saya juga menemukan kesulitan-kesulitan, namun berkat
usaha dan kasih Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
saya sadar dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan di dalamnya, untuk itu
saya sangat membutuhkan saran dan kritik teman-teman agar kedepannya saya dapat
menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.......................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................3
Daftar Isi ........................................................................................................ 4

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................6
1.3Tujuan..........................................................................................................6
1.4Manfaat....................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dewasa...........................................................................................7
2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Usia dewasa...................................................... 9
2.3 Perubahan Fisiologi Pada Usia Dewasa.....................................................12
2.4 Resiko Kekurangan Dan Kelebihan Gizi....................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................15
3.2 Saran...........................................................................................................15

Daftar Pustaka.................................................................................................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu membentuk
energi, membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses-proses kehidupan .nutrisi adalah
proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi ,mempertahankan
kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh .
masalah nutrisi erat kaitanya dengan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya .secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis
untuk kebutuhan metabolisme basal. (widya astuti.2011)
Faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau meningkatkan
kebutuhan nutrisi faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi pariental adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang di berikan langsung melalui pembulu darah
tanpa melalui saluran pencernaan .nutrisi parental diberikan apabila usus tidak di pakai karena suatu
hal .misalnya transformasi, kongenital, intesfinal, enterokolitis, nikrotikana ,dan distresrestirasi
berat. (widya astuti.2011)
Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien dirumah sakit.hal ini dapat menekan
kekebalan mempermudah tarinfeksi mengganggu proses penyembuhan luka ,meningkatngkatkan
komplikasi,meningkatkan respon terhadap teraphi medis ,oprasi yang kurang optimal ,dan mengarah pada
hasil klinis yang jelek .banyak penyakit yang menurunkan nafsu makan ,meningkatkan kebutuhan
nutrisi ,menyebabkan obstruksi saluran pencernaan dan infeksi pada mulut sehingga makan menjadi sulit
dan menyakitkan selain itu obat dapat memnyebabkan kehilangan selera makan mual dan muntah ,
sehingga pemberian nutrisi secara parental perlu di lakukan untuk mengatasi masalah masalah timbulnya
malnutrisi pada pasien dirumah sakit. (widya astuti.2011)

       Kelompok orang dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan dan proses kebaikan
tubuh.kelompok orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang seimbang seperti susu,
sayuran, buah-buahan supaya semua vitamin dan kebutuhan tubuh dapat terpenuhi. (widya astuti.2011)

1.2    Rumusan Masalah
1.   Definisi dewasa?
2.   Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa?
3.    Apa saja bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi?
4.    Apa resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi?
1.3    Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dewasa
2.  Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan zat gizi pada dewasa
3.  Untuk mengetahui dan memahami bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan zat gizi
4.  Untuk mengetahui dan memahami resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi

1.4 Manfaat
 1.4.1 Manfaat bagi orang dewasa
            Supaya orang dewasa dapat mengetahui dan memahami nutrisi dan gizi yang dibutuhkan pada
dirinya  
1.4.2 Manfaat bagi keluarga
          Supaya semua keluarga dapat mengetahui dan memahami pemenuhan asupan gizi dan nutrisi yang
baik yang diperlukan untuk orang dewasa
1.4.3 manfaat bagi institusi pendidikan
           Sebagai bahan acuan pembelajaran mata kuliah gizi dan diet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dewasa

2.1.1 Definisi Dewasa


Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya merujuk pada manusia
yang bukan lagi anak-anak yang telah menjadi pria atau wanita. Periode perkembangan yang bermula
pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluh
tahun. Masa dewasa adalah masa yang penting dan panjang dalam siklus kehidupan manusia dan juga
merupakan usia yang paling produktif. Ada beberapa ahli membagi masa dewasa menjadi tiga tahapan
yaitu: dewasa muda (21-25 tahun), dewasa madya (26-40 tahun), dewasa akhir (41-59 tahun).
(ns.harwina.2011)
Kelompok usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh.
Kelompok usia dewasa muda dan menengah dianjurkan dengan asupan yang sama. Kebutuhan pada
kelompok ini diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin C yang dikonsumsi
setiap hari dan 3-4 minggu mengkonsumsi sumber vitamin A, semua sumber makanan yang mengandung
zat epung, atau diperkaya dengan kelompok makanan sereal, juga 1-2 sendok makan margarin dan
mentega.(ns. Harwina.2011)
Dewasa yang matang memerlukan untuk energi, pemeliharaan dan perbaikan. Kebutuhan energi
biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas dapat menjadi suatu masalah karena penurunan
latihan fisik dan peningkatan makan malam yang berlebihan. Wanita dewasa yang menggunakan
kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C, tiamin, riboflavin, B6 dan B12.

2.1.2 ciri- ciri dewasa


Ciri-ciri dewasa adalah :
1.      Berorientasi pada tugas, bukan pada diri sendiri atau egonya
2.      Mempunyai tujuan yang jelas dan kebiasan kerja yang efisien
3.      Mengendalikan perasaan pribadi
4.      Objektif, berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang sesuai dengan kenyataan
5.      Menerima kritik dan saran
6.      Mempertanggung jawabkan terhadap usaha pribadi
7.      Menyesuaikan diri secara realistis terhadap hal-hal yang baru
(sibagariang, 2010)
2.1.3 Perkembangan dewasa antara lain :
Aspek perkembangan yang terjadi selama masa dewasa dan usia tua diantaranya meliputi
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial. Masa ini meliputi kesehatan badan, perkembangan sensori,
perkembangan otak.
1.      Perkembangan Kognitif Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversi dalam
studi perkembangan hidup masnusia adalah kemampuan kognitif orang dewasa, seperti memori,
kreativitas, intelegensi, maupun kemampuan belajar.
Perkembangan kognitif meliputi:
1.Perkembangan pemikiran postfromal
2.Perkembangan memori
3.Perkembangan intelegensi
2.      Perkembangan Psikososial Selama masa dewasa, perkembangan dunia sosial dan personal dari individu
menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya karena pada masa ini
individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.
Perkembangan psikososial ini meliputi:
1.         Perkembangan keintiman
2.         Cinta
3.         Pernikahan dan keluarga
4.         Perkembangan generativitas
(Sherwood, Lauralee. 2004)
2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Dewasa
2.2.1  kebutuhan karbohidrat
       Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk perempuan) dan untuk laki-laki
antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.
Makanan sumber karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-umbian, jagung, dan gula. (anda,
2012)

2.2.2 kebutuhan protein


       Kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan komposisi
tubuh2000-. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hr untuk perempuan dan pada laki-laki 55-66
gr/hr. Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 gr/hr atau berkisar 11% dari total masukan
energi.
Berbagai sumber protein adalah antara lain daging merah, susu, tempe, kacang-kacangan, dll
(sudarmani.2005)

2.2.3 kebutuhan lemak


       Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30% dari total
kalori. Energi yang paling dekat dengan makanan adalah lemak. Konsumsi lemak yang tinggi dari
makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai peningkatan resiko terserang
penyakit jantung koroner.
Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat di hati dan berperan dalam produksi
garam empedu serta hormon-hormon. Namun kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
kecil.
Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain, daging, merah, hasil peternakan yang banyak
mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi
lemak harus diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan
menyingkirkannya dari darah. (Mary E. Beck.2011)

2.2.4 kebutuhan vitamin


       Kebutuhan vitamin juga meningkat selama dewasa karena pertumbuhan dan perkembangan cepat
terjadi, karena energi yang meningkat maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitaminpun meningkat
antara lain
1.    Vitamin A, fungsi dari vitamin A ini adalah untuk mencegah kerusakan mata, meningkatkan kesehatan
imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit.
Sumber vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu,
aprikot, peach, pepaya, dan mangga.
2.    Vitamin C, berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Vitamin C
juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi
dan kalsium, dan membantu dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C dalam jumlah banyak dapat
ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur.
3.    Vitamin D, berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium di
dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diproduki oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang
mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu.
4.    Vitamin E, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga
penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai macam
makanan seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.
5.    Vitamin B1 (thiamin), berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, diperlukan juga oleh
jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat
pada daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras.
6.    Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata. Sumber
vitamin B2 banyak terdapat pada kacang polong, telur,  daging, produk olahan susu, dll.
7.    Vitamin B3, berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit, dan
fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada daging, unggas, ikan, dan kacang.
8.    Vitamin B6, berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta bermanfaat untuk
memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, kentang, buncis, bayam, dan kacang-
kacangan.
9.    Vitamin B9 biasa disebut asam folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah merah dan DNA.
Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging merah, sayuran berdaun hijau, asparagus, oti, mie, dan
sereal.
10.     Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12 terdapat pada ikan, telur,
daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi.
(Mary E. Beck.2011)

2.2.5 kebutuhan Kalsium


       Lebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang dewasa dicapai pada
masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral
akan kalsium cukup 0,45 gr/hr.
Bahwa kebutukan kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari
bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium antara lain adalah susu, ikan, kacang dan sayuran.
(Tim dokter anda. (2012)) 

2.3    Perubahan fisiologi pada usia dewasa berkaitan dengan  kebutuhan zat gizi


Perubahan fisiologis pada usia dewasa berkaitan dengan kebutuhan gizi yang paling nampak adalah
bentuk tubuh yang abnormal (obesitas). Kegemukan atau obesitas merupakan salah satu resiko terjadinya
penyakit kardiovaskular. Penyakit ini merupakan salah satu dari penyakit degeneratif yang sekarang
sudah menduduki tempat nomor satu penyebab kematian di Indonesia. Dari beberapa penelitian
menunjukkan adanya hubingan antara dislipidemia, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung
koroner. (Depkes RI. 2005)
Perubahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi meliputi :
1. Pola pertumbuhan berhenti ke tingkat homeostasis
Contoh (keseimbangan metabolisme KH,lemak,terutama protein)
2. Tingkat stabil metabolik tubuh hingga hasil keseimbangan antara tingkat   pemecahan protein tubuh
dan sintesis jaringan protein
Contoh (Komposisi tubuh,pematangan fisiologi/tingkat pemeliharan)
Gizi dan faktor-faktor lain yang berperan dalam pertumbuhan seperti pengetahuan gizi kesehatan dan pola
pengasuhan gizi kesehatan yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap perkembangan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses perubahan yang terjadi pada setiap makhluk hidup.
Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang kelihatan seperti perubahan fisik
dengan bertambahnya berat badan dan tinggi badan, tetapi juga perubahan (perkembangan) dalam segi
lain seperti berfikir, emosi, dan bertingkah laku.(Jurnal Gizi dan Pangan.2006 1(2): 8-16)
2.4 Dampak gizi pada orang dewasa

2.4.1 Resiko Akibat kekurangan


Kurang gizi dapat mengakibatkan banyak kelainan antara lain:
1. Resiko mengalami komplikasi penyaki seperti campak, pneumonia, dan diare lebih tinggi.
2.  epresi
3.   Resiko komplikasi setelah operasi meningkat
4.   Resiko hipotermia atau suhu rendah
5.   Imunitas menurun sehingga meningkatkan risiko terhadap infeksi
6.   Penyembuhan terhadap luka dan penyakit lama
7.   Gangguan kesuburan

Sedangkan resiko penyakit yang ditimbulkan antara lain :


1.    Anemia, hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi
2.    Gondok, akibat kurangnya mengkonsumsi yodium
3.    Kebutaan, disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A. (Almatsier.2003)

2.4.2 Resiko Akibat Kelebihan


Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit:
1.         Jantung koroner
2.         Diabetes melitus
3.         Hipertensi
4.         Penyakit hati

Penyebab dari kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan pengeluaran energi.
Menurut WHO obesitas juga termasuk didalamnya. kurangnya aktifitas fisik menyumbang 30%
risiko terjadinya kanker. Dipercaya adanya hubungan kanker dengan berat badan berlebihan, diet tidak
sehat, dan kurangnya aktifitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul karena obesitas dapat berupa
kanker kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara dan usus besar.(almatsier.2003)
Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi merupakan dua hal yang sangat berlawanan, tetapi sama-sama
menjadi masalah karena cukup banyak terjadi. Kedua hal ini sebenarnya termasuk dalam keadaan
malnutrisi. Malnutrisi dapat berupa keadaan kekurangan nutrisi karena tidak mengkonsumsi cukup kalori
untuk pertumbuhan dan kebutuhan energi sehari-hari atau tidak dapat menggunakan nutrisi yang masuk
dalam tubuh dengan baik karena penyakit tertentu. Sebaiknya, malnutrisi juga dapat berupa keadaan
nutrisi berlebih karena mengkonsumsi terlalu banyak kalori.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Usia dewasa dimulai dari umur 21-60 tahun. Dewasa merupakan usia yang produktif, termasuk sistem
reproduksinya sudah mulai menunjukkan kematangan. Usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi,
pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Usia dewasa muda dan menengah dianjurkan dengan asupan yang
sama diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan.
Kebutuhan gizi utama pada orang dewasa antara lain: karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan
mineral. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi sama-sama berdampak tidak baik bagi tubuh kita. Di
anjurkan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan diet yang sehat dan seimbang di padu dengan
olahraga karena terlalu banyak gizi juga dapat menyebabkan obesitas yangdapat menimbulkan penyakit,
diantaranya adalah penyakit kanker.

3.2 SARAN
3.2.1 Saran untuk dewasa
Agar selalu mengatur asupan gizi yang masuk sehari-hari dengan cara mengkonsumsi buah dan sayur.
Dan juga sering mengkombinasikan makanan yang penuh nutrisi dan jangan mengkosumsi makanan yang
banyak zat perwarna, pengawet dan MSG.
3.2.2 Saran untuk keluarga
      Agar senantiasa dapat menjaga asupan nutrisi dan gizi pada setiap anggota keluarga
3.2.3 Saran untuk institusi
      Dalam menyusun makalah ini mahasiswa memiliki referensi yang kurang, maka dari itu perlu
ditambahkan lagi buku-buku yang lebih lengkap di perpustakaan untuk menunjang tugas para mahasiswa
agar dapat menyelesaikan tugas dengan hasil yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka

eva ellya sibagariang, s. (2010). gizi dalam kesehatan reproduksi. jakarta:


transinfomedia.

ns. harwina widya astuti, s. (2011). ilmu gizi dalam keperawatan. jakarta:
transinfomedia.

marmi. (2013). gizi dalam kesehatan reproduksi. yogyakarta: pustaka pelajar

anda, t. d. (2012). 58 QA seputar diet, makanan, dan suolemen. jakarta: penebar


swadaya grup.

A, P. P. (2006). Fundamental Keperawatan. jakarta: Buku Kedokteran.

beck, m. e. (2011). ilmu gizi dan diet. yogyakarta: ANDY yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai