Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
C. Tujuan .........................................................................................................1
A. Identifikasi ..................................................................................................3
B. Dampak .......................................................................................................7
C. Solusi ...........................................................................................................8
A. Kesimpulan .................................................................................................9
B. Saran ............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merkuri adalah suatu unsur alami yang umumnya ditemukan seperti merkuri
sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver
( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di
kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung
tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri.
Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap
logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95%
Ketika unsur ini bebas dari suatu area yang besar, seperti dari pabrik industri, atau
dari suatu kontainer, seperti botol atau drum, yang masuk ke lingkungan.
Pelepasan/Release ini tidak selalu menyebabkan paparan. Kita dapat terpapar unsur ini
hanya bila kita kontak langsung. Kita mungkin dapat terpapar melalui pernafasan, makan
atau minum yang mengandung unsur ini atau melalui kontak dengan kulit.
Pencemaran logam berat merkuri (Hg) pada tanah dan air sangat membahayakan
lingkungan dan kesehatan manusia. Senyawa merkuri dalam bentuk Hg(II) dapat terikat
pada residu sistein protein atau enzim manusia atau binatang, sehingga protein atau
enzim kehilangan aktivitasnya. Selain Hg(II), senyawa merkuri yang paling berbahaya
fenilmerkuri. Senyawa ini bersifat sangat reaktif dan mempunyai mobilitas tinggi
dibanding dengan Hg(O) atau Hg(II). Hal ini disebabkan gastrointestine manusia
mampu menyerap sekitar 95% senyawa metilmerkuri, dan senyawa ini juga dapat
A. Identifikasi
1. Pengertrian Merkuri
Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 serta mempunyai
masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang
cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan
satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C), titik
bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar, mudah
bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat
mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun
tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa
digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri
termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat
racun. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan
berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air,
alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam
asam nitrat, asam sulfurik panasdan lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator,
halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
dari pembakaran sampah rumah tangga dan limbah industri, dan khususnya
pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap yang mengandung merkuri
dapat dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan mengendap di daratan serta
air.
2. Sifat dan Kegunaan Merkuri
Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang
berarti perak cair. Merkuri dan senyawa-senyawanya tersebar luas dialam, mulai dari
batuan, air, udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Di alam merkuri
a) Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -
b) Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah
logamyang lain.
disebutdengan amalgam.
f) Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik
Merkuri berada dalam bentuk senyawa, satu di antaranya yang paling utama
adalah Sinabar (HgS)yang sudah ditambang sejak 700 SM. Pada saat ini digunakan
dalam industri dalam tiga bentuk : senyawa logam, senyawa organik, dan senyawa
ketiga di dunia adalah dalam fungisida termasuk pelindung benih (seed dressings),
transisi berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair
dalam suhu kamar serta mudah menguap. Karena merupakan benda cair sehingga
merkuri dengan mudah meresap ke dalam tanah. Tanah yang mengandung 50 % pori-
pori yang terisi air dan udara lebih mempermudah merkuri yang merupakan benda
cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari
kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang melewati deposit Hg. Apabila
masuk ke dalam air tanah, kemudaia air tanah mengalir masuk menuju ke perairan
dengan system. permeabilitas tanah. Merkuri mudah bereaksi dengan unsur yang ada
akan berubah oleh peran mikro organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan
umum adalah methyl merkuri yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan
air.
tanah dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,0005±0,1 ppm), yang mana apabila
lebih dari tingkatan itu dapat menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam
Merkuri dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl mercuryHg(NO 2)3.
Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu yang cukup lama di dalam tanah
karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan bahkan dicampurkan dengan zat lain
Proses metabolisme sebagian dari alkil merkuri akan diubah menjadi senyawa merkuri
anorganik dan akan terakumulasi pada organ hati dan ginjal. Senyawa alkil merkuri
dalam tubuh selama 70 hari dan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping
metabolisme. Jumlah hasil alkil merkuri yang dikeluarkan sebagai hasil samping
organik dari dalam tubuh berkaitan erat dengan sistem urinaria atau sistem
Dalam kantung empedu senyawa merkuri organik akan dirombak untuk dapat
merkuri anorganik yang kemudian dikirim lewat darah ke ginjal. Pada ginjal, senyawa
merkuri anorganik ini mengalami proses pemilahan akhir, dimana akan terakumulasi
Wanita hamil yang terpapar oleh senyawa alkil merkuri dapat menyalurkan
pada janin yang dikandungnya. Senyawa alkil merkuri masuk bersama makanan
disebabkan oleh alkil merkuri dapat merusak otak janin sehingga bayi menjadi cacat.
Wanita menyusui yang terpapar oleh senyawa metil merkuri dapat mengakibatkan
daribuangan sisa indutri plastik. Gejala keanehan mental dan cacat saraf mulai tampak
terutama pada anak-anak. Namun baru sekitar 25 tahun kemudian sejak gejala penyakit
terkena dampak menahun (kronik), Negara ini telah membayar sangat mahal jauh
Corporation Gejala yang timbul oleh merkuri sebagai berikut : Gangguan saraf sensoris :
Paraesthesia, kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki,
penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun serta rasa nyeri pada lengan dan
paha. Gangguan saraf motorik : Lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia, tremor,
gerakan lambat, dan sulit berbicara. Gangguan lain : Gangguan mental, sakit kepala dan
hipersalivasi.
Pencernaan (SSP) dan ginjal terutama akibat merkuri terakumulasi. Jangka waktu,
intensitas dan jalur paparan serta bentuk Hg sangat berpengaruh terhadap sistim yang
dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg dan
kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai
efek terhadap sistim pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan
berpengaruh terhadap SSP, efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek
sekunder.
merupakan akibat promer dari pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa
ini mampu menembus “bloodbrain barier” dan dapat mengakibatkan kerusakan otak
dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada
pemajanan setelah beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti
3. Pengaruh terhadap ginjal apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh
ginjal (disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui
4. Pengaruh terhadap Pertumbuhan Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh
MeHg, dari hasil studi membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan
dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan
mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan
C. Solusi
melakukan AMDAL terhadap suatu perusahaan yang menggunakan air raksa harus
dilakukan dengan benar dengan sanksi yang tegas apabila AMDALnya membahayakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merkuri adalah suatu unsur alami yang umumnya ditemukan seperti merkuri
sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver
( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di
kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung
tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri.
Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap
logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95%
dan menghasilkan merkuri murni 99.9%. Dampak logam merkuri pada tubuh akan
B. Saran
pencemaran, dengan peraturan dan pemberian sangsi yang tegas pada pihak yang telah
mencemari lingkungan. Pengujian rutin juga dapat dilakukan untuk mengawasi keadaan
di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiwilaga, Suryadi. Pengolahan Bahan Galian Emas Berskala Kecil dan Hubungannya
Budiono, Achmad. 2002. Pengaruh Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air. Makalah
Edward. 2008. Pengamatan Kadar Merkuri di Perairan Teluk Kao (Halmahera) dan Perairan
Anggai (Pulau Obi) Maluku Utara. Makara, Sains, Volume 12, No. 2. Maluku.
Setiabudi, Bambang Tjahjono. 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas
Lapangan – DIM.
Supriyanto C., Samin, dan Kamal, Zainul. 2007. Analisis Cemaran Logam Berat Pb, Cu, dan
Cd pada Ikan Air Tawar dengan Metode Spektrometri Nyala Serapan Atom (SSA).
Wurdiyanto, Gatot. 2007. Merkuri, Bahayanya dan Pengukurannya. Buletin Alara, Volume 9,