Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
KELOMPOK 1 :
Annisah milan sari 14220190019
Amlia 14220190040
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
B. Materi
Terlampir
C. Media
a. Penyuluhan SAP
b. Edukasi animasi
D. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
E. Uraian tugas
1. Protocol/ pembawah acara uraian tugas :
4 5 Penutupan :
menit - Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disimpulkan
- Menyampaikan
terimakasih atas Menjawab salam
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta
- Mengucapkan salam
6. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
B. Penyebab diare
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare.
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh
melalui perantara hewan, kuman yang berada dalam
makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu
makan). Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
1. Akibat penyakit : infeksi luar alat pencernaan makanan
seperti : otitis mediaakut (OMA),tosilitis/tonsiofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya.
2. Efek samping obat-obatan tertentu
3. Faktor malaborsi ini pada zat yang mengandung
karbohidrat, lemak dan protein.
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa
menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat
dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran
dimasak kurang matang.
5. Faktor psikologi. Psikologi ini ternyata juga berpengaruh
daam angka kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis
yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa takut,
cemas, dan gelisah (Ngastiyah, 2014)
C. Tanda-tanda diare
• berak cair, dan muntah
• kadang demam
• malas makan dan minum
• badan bergerak / lemas
• kencing sedikit
• pada balita / anak kecil rewel
• dehidrasi / kekurangan cairan
D. Bahaya diare
Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita
memiliki kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer).
Selain itu, frekuensi buang air
besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita
bisa kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga dapat
kehilangan zat mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan
tubuh. Padahal bersama cairan tubuh, elektrolit berperan
dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa
mengalami dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi
pada anak-anak atau balita dapat mengakibatkan kematian.
Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi jarang
ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang
menunjukkan hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal
dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering dan rasa
haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi
selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami
penderita.
E. Penaganan diare
Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga
penderita
harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan
yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin,
air sayur, air
matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit
berupa oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan
gula garam. Cara pembuatannya sebagai
berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat
sendok teh muntung garam, dilarutkan dalam satu gelas air
matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.
F. Nutrisi bagi penderita diare
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu
diberi makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus.
Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI
diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace,
and Toast (pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang).
Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24 jam
pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta
memberikan vitamin penting, mineral, dan karbohidrat yang
mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare
antara lain :
1. Pisang
2. Beras
3. Sereal
4. Saus apel
5. Apel
6. The
7. Roti dan jelly
8. Yoghurt
9. Kentang rebus
10. Asupan cairan dan eliktrolit (LLG/oralit).