Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jumiyati

NIM : 21308141007
Kelas : Biologi B 2021

RESUME TU-PAI
HUKUM BACAAN MIM SUKUN, QOLQOLAH DAN TASYDID

A. Hukum Bacaan Mim Mati / Mim Sukun


1. Ikhfa Syafawi
Yang dinamakan ikhfa' syafawi adalah apabila mim sukun bertemu dengan h uruf  ‫ب‬
(BA) ikhfa' bermakna samar. sedangkan syafawi bermakna Bibir.,kenapa
demikian.,karena Huruf MIM termasuk Huruf SYAFAWIYYAH (Huruf yang keluar dari
Bibir) jadi apabila mim sukun bertemu dengan Huruf ‫ب‬ (BA)maka suara mim sukunnya
harus dibaca samar antara MIM dan BA,di tahan kira kira duaketukan dan seraya
mengeluarkan suara GHUNNAH (dengung dari pangkal hidung). Cara membaca bacaan
Ikhfa' syafawi, Suara mim mati disamarkan, disertai dengan mendengun dan ada tekanan
kira-kira 1 alif atau 2 harokat.
contoh bacaan ikhfa' syafawi adalah : َ ِ‫اِنَهُ ْم بِدَال‬
‫ك‬

2.  Idghom Miimi / idghom mutamatsilain


Dikatakan idghom miimi karena huruf mim sukun itu bertemu dengan huruf mim
juga. Idghom itu mendengung, Sehingga miimi itu karena mim sukun bertemu dengan
huruf mimitu sendiri.Kalau Idghom mutamatsilain yang akan dibahas nanti pada
tempatnya mencakup semuahuruf hijaiyah yang bertemu dengan sesamanya. cara
membacanya maka suara mim sukunnya dimasukan kepada mim yang ada dihadapannya
dan disertai dengan GHUNNAH (dengung dari pangkal hidung)

contoh bacaan idghom mimmi : َ‫لَهُ ْم َمايَتَقُوْ ن‬


3. Izhar Syafawi
Izhhar berarti menjelaskan menyamarkan, sedang syafawi berarti bibir. Jadi, Izhhar
Syafawi berarti membaca dengan jelas di bibir. Izhhar Syafawi terjadi apabila mim mati
bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah selain ba’ (‫ )ب‬dan mim (‫ )م‬.(Cara membacanya
dengan menyuarakan mim mati dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.

Contoh Izhar Syafawi : َ‫هُ ْم نَائِ ُموْ ن‬

B. HUKUM BACAAN QOLQOLAH

Menurut bahasa artinya berarti bergerak dan gemetar/memantul/goncangan pada makhroj


hurufnya.Sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Sedangkan Menurut istilah Artinya :
Suara tambahan/lebih yang kuat lagi jelas/nyaring terjadi pada makhroj huruf yang mati
setelah menekan kepada makhroj tersebut. Huruf-hurufnya ada 5 yaitu qaf (‫)ق‬, tha (‫)ط‬, ba' (
‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan dal (‫)د‬.

 Qalqalah kecil yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris
matinya adalah asli sebab harakat sukun dan bukan sebab waqaf.

ْ َ‫ﻴ‬
Contoh:  َ‫ﻴَ ْﺪﻋُﻮﻥ‬  , َ‫ﻄ َﻤﻌُﻮﻥ‬

 Qalqalah besar yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan sebab
waqaf atau tamat. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan
tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.

ِ َ‫ٱ ْﻟﻔَﻟ‬
ٍ َ‫ َﻋﻟ‬  ,‫ﻖ‬
Contoh: ‫ﻖ‬

C. HUKUM BACAAN TASYDID

Tasydid adalah suatu tanda baca (harakat) yang berbentuk mirip dengan huruf "w"
atau kepala dari huruf hijaiyah sin ( ‫) س‬. Tasydid yaitu satu-satunya simbol dalam kajian
ilmu tajwid untuk menekankan suatu konsonan dobel maupun ganda, atau bisa disebut
sebagai suatu tanda baca yang terjadi karena adanya pertemuan (pengulangan) dari suatu
huruf hijaiyah yang sama.

Panjang suatu bacaan dari huruf hijaiyah yang bertasydid biasanya adalah 1 alif atau 2
harakat. Akan tetapi bisa juga dibaca dengan cara lebih panjang lagi, seperti halnya Tasydid
yang ada pada Hukum Ghunnah Musyaddadah. Dan ini juga akan menjadi lebih tebal
(panjang) lagi pantulannya ketika sudah masuk ke materi Hukum Qolqolah
Kubro (qolqolah yang terjadi ketika ada waqof). Adapun contoh bacaan Tasydid secara
umum pada
Surat Al Lahab ayat 1 : َّ‫ب وَّ َت ۗب‬
ٍ ‫َّت َيدَٓا اَ ِبيْ لَ َه‬
ْ ‫َتب‬

Tasydid ini terdiri dari 2 macam, yaitu:


1. Tasydid Hukum
Tasydid Hukum yaitu jenis tasydid yang terjadi sebab terdapat suatu hokum
pertemuan atau peleburan dalam huruf hijaiyah (kata) satu dengan huruf berikutnya. Di
dalam Al-Qur’an Tasydid Hukum bisa muncul dimana saja, bisa terdapat di tengah ayat
ataupun ketika washal, seperti halnya tasydid yang ada pada hukum-hukum Idgham di
bawah ini :
 Idgham Bighunnah
 Idgham Bilaghunnah
 Idgham Mutamatsilain
 Idgham Mutajanisain
 Idgham Mutaqaribain
 Idgham Mitslain
Di sebuah ayat di dalam Al-Qur’an, Tasydid Hukum bisa saja muncul dalam suatu
kata (kalimat) yang bersambung dan juga bisa saja muncul dalam suatu kata (kalimat) yang
terpisah.

Contoh hukum bacaan tasydid hukum: ٌ‫اع َمة‬


ِ َّ‫ۙ ُوجُوْ هٌ يَّوْ َم ِٕٕىِ_ ٍذ ن‬ 

2. Tasydid Ashli
Tasydid Ashli yaitu jenis tasydid yang terjadi karena sudah sesuai dengan asalnya,
atau bisa juga dikatakan bukan dikarenakan oleh Hukum Peleburan / Pertemuan dari
Huruf (Kata). Berbeda dengan Tasydid Hukum, pada Tasydid Ashli ini berada dalam
satu kalimat (kata) saja.
Tasydid Ashli bisa diartikan sebagai dua huruf hijaiyah yang sama mahraj dan sifatnya
yang teradapat dalam satu kalimat (kata), dan ini sengaja dibuat/ditukis sebagai satu
huruf yang bertasydid. Asal muasal Tasydid Ashli ini adalah satu huruf yang berharokat
sukun, dan yang satunya lagi adalah huruf hijaiyah yang memiliki harakat (bisa berupa
Fathah, Dhammah, Kasrah, Fathatain, Dhammatain dan juga Kasratain).
Contoh hukum bacaan tasydid asli: ‫خ ْيرًا ي ََّر ٗۚه‬
َ ‫ َذ َّر ٍة‬ 

Anda mungkin juga menyukai