Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Iswanda Dewanto

NIM : 19020024
KELAS : Strategi Kompetitif A
TUGAS :3

Judul Jurnal : Explicating Dynamic Capabilities: The Nature and Microfoundations


of (Sustainable) Enterprise Performance
Vol dan Hal : Hal 1319-1350
Tahun : 2007
Penulis : David J. Teece
Reviewer : Iswanda Dewanto
Tanggal : Sabtu, 25 september 2021

Pada kesempatan kali ini saya akan mereview dan menjelaskan isi dari jurnal yang
dituliskan oleh David J. Teece, makalah ini mengacu pada ilmu sosial dan perilaku dalam
upaya untuk menentukan sifat dan dasar mikro dari kemampuan yang diperlukan untuk
mempertahankan kinerja perusahaan yang unggul dalam ekonomi terbuka dengan inovasi yang
cepat dan sumber penemuan, inovasi, dan kemampuan manufaktur yang tersebar secara global.
Makalah ini pertama-tama menjelaskan sifat kemampuan dinamis dan menjelaskan tentang
fondasi mikro mereka. Pada dasarnya kemampuan dinamis sangat relevan dengan kinerja
perusahaan multinasional di lingkungan bisnis yang menampilkan karakteristik tertentu.
Kemudian pada perusahaan multinasional harus memiliki suatu individu yang memiliki
keterampilan kognitif dan kreatif karena untuk menananmkan proses pemindaian,
interpretative, dan kreatifitas di dalam perusahaan itu sendiri. Kerangka kerja kapabilitas
dinamis pada perusahaan mengakui bahwa inovasi dan infrastruktur pendukungnya memiliki
dampak besar pada persaingan, karena dalam kerangka kapabilitas dinamis memiliki konteks
“lingkungan” yang diakui untuk tujuan analitis bukan konteks industry. Porter berpendapat
bahwa dalam tradisi kapabilitas dinamis esensi strategi melibatkan pemilihan dan
pengembangan teknologi serta model bisnis yang membangun keunggulan kompetitif melalui
perakitan dan pengaturan. Untuk tujuan analitis, kapabilitas dinamis dapat dipilah menjadi
kapasitas yang pertama untuk merasakan dan membentuk peluang dan ancaman, kedua
menangkap peluang, dan terakhir mempertahankan daya saing melalui peningkatan,
penggabungan, perlindungan, dan, bila perlu, konfigurasi ulang.

Dalam hal berinvestasi menurut saya perusahaan harus memperhatikan terhadap


beberapa faktor yaitu aset berwujud dan aset tidak berwujud. Keduanya merupakan asset
pelengkap yang relevan. Berinvestasi juga memerlukan peluang yang tepat. Ketika peluang
pertama kali dilihat, pengusaha dan manajer harus mencari cara untuk menafsirkan peristiwa
dan perkembangan baru, teknologi mana yang harus dikejar, dan segmen pasar mana yang
menjadi target. Penulis memaparkan dalam mengatasi peluang melibatkan pemeliharaan dan
peningkatan kompetensi teknologi serta asset pelengkap dan kemudian, ketika peluang sudah
matang, berinvestasi besar-besaran dalam teknologi dan desain tertentu yang paling mungkin
untuk mencapai penerimaan pasar. Oleh karena itu, seseorang perlu Menyusun strategi seputar
keputusan investasi, mendapatkan waktu yang tepat, membangun keuntungan pengembalian
yang meningkat, dan memanfaatkan produk dan layanan dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya,
dengan hal yang dipaparkan oleh penulis saya setuju dengan peluang dalam berinvestasi.
Dalam berinvestasi tak lepas dari kesalahan ataupun kegagalan, Menurut saya untuk
menghindari kesalahan yang fatal dalam berinvestasi alangkah baiknya berinvestasi lah dari
hal yang kecil tetapi banyak dimana-mana dari hal kecil yang memiliki kesalahan dapat dibuat
sebagai pelajaran untuk ke depannya daripada berinvestasi yang besar tetapi bila ada kesalahan
sangat merugikan bagi perusahaan.

Saya setuju dengan penulis bahwa model bisnis dibuat dengan cerdik dan aspek
rancangan yang tepat. Jika tidak, maka inovasi teknologi tidak akan menghasilkan kesuksesan
komersial bagi perusahaan yang berinovasi. Banyak orang yang menduga bahwa merancang,
mengimplementasikan, dan memvalidasi model bisnis itu mudah. Menurut saya kenyataannya
tidak, karena merancang sebuah model bisnis membutuhkan kreatifitas, wawasan, dan banyak
informasi serta kecerdasan pelanggan, pesaing, dan pemasok. Dengan kata lain, memilih
“arsitektur” yang tepat untuk sebuah model bisnis tidak hanya membutuhkan pemahaman
tentang pilihan yang tersedia tetapi juga membutuhkan pengumpulan bukti yang diperlukan
untuk memvalidasi dugaan dan firasat tentang biaya, pelanggan, pesaing, pelengkap,
distributor, dan pemasok. dan pemahaman tentang posisi pesaing dan kemungkinan tanggapan
kompetitif. Dengan merancang sebuah model bisnis yang baik dapat memberikan peluang
keberhasilan yang lebih besar jika perusahaan menganalisis beberapa alternatif, memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna, menganalisis rantai nilai secara
menyeluruh untuk memahami bagaimana menyampaikan apa yang diinginkan pelanggan
dengan cara yang hemat biaya dan tepat waktu, dan mengadopsi netralitas atau perspektif
efisiensi relative untuk keputusan outsourcing. Model bisnis yang baik mencapai struktur biaya
yang menguntungkan dan menghasilkan proposisi nilai yang dapat diterima oleh pelanggan.

Dalam memilih batasan perusahaan penulis menjelaskan Teece (1986), Chesbrough


dan Teece (1996), dan Teece (1986, 2007) tentang aturan normatif diajukan yang menunjukkan
bagaimana batas-batas perusahaan harus ditetapkan untuk memastikan bahwa inovasi lebih
mungkin menguntungkan sponsor inovasi daripada peniru dan emulator. Penjelasannya
memaparkan elemen kunci dari kerangka kerja yang bersifat preskriptif yaitu, rezim kelayakan,
sifat aset pelengkap, posisi relatif inovator dan peniru potensial sehubungan dengan aset
pelengkap, dan fase perkembangan industri. Pada pengelolaan spesialisasi menurut
Schumpeter (1934) menekankan bahwa inovasi/perusahaan yang sukses terancam oleh
gerombolan peniru, semua berusaha untuk menghasilkan pengganti. Menurut penulis
kemampuan manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan dan peluang untuk berinvestasi
dalam asset yang terspesialisasi merupakan dasar dari kapabilitas dinamis.

Dalam perusahaan manajer bertanggung jawab atas pengetahuan dan tata kelola
perusahaan, karena pada makalah yang saya review ini ada beberapa masalah tata kelola yang
relevan dengan kemampuan dinamis. Pada satu tingkat ada masalah tata kelola dan model
bisnis yang terkait dengan kemampuan perusahaan untuk mencapai 'kombinasi' dan
konfigurasi ulang aset. Seperti disebutkan sebelumnya, ada kebutuhan berkelanjutan untuk
memodifikasi penawaran produk, model bisnis, batasan perusahaan, dan struktur organisasi.
Dalam bahasan ini saya ingin berpendapat dari makalah yang saya review ini, pihak
manajemen perusahaan harus belajar dari pengalaman di masa lalu dari kegagalan-kegagalan
tersebut manajer dapat mencari sebuah peluang dan benar-benar memiliki potensi untuk
menetapkan lintasan teknologi dan pasar. Karena adanya rezim perubahan teknologi yang
cepat, kerangka kemampuan dinamis sebagian tetapi tidak seluruhnya dalam semangat teori
evolusi. Perusahaan akan membutuhkan kemampuan penginderaan, perebutan, dan
transformasi/konfigurasi ulang untuk dikembangkan dan diterapkan secara bersamaan untuk
membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif. kemampuan perusahaan untuk
mengelola ancaman pesaing dan mengkonfigurasi ulang dirinya sendiri bergantung pada
aktivitas investasinya, yang pada gilirannya bergantung pada kemampuannya untuk merasakan
peluang. Perusahaan dengan kemampuan dinamis yang baik akan memiliki manajemen
kewirausahaan yang bersifat strategis dan mencapai orkestrasi aset yang meningkatkan nilai di
dalam, di antara, dan di antara perusahaan dan institusi lain dalam ekosistem bisnis.
Kemampuan dinamis adalah meta-kompetensi yang melampaui kompetensi operasional. Hal
ini memungkinkan perusahaan tidak hanya untuk menciptakan tetapi juga untuk berinovasi
secara menguntungkan (Teece, 1986, 2006). Jika suatu perusahaan memiliki sumber
daya/kompetensi tetapi tidak memiliki kemampuan dinamis, ia memiliki kesempatan untuk
membuat pengembalian kompetitif dan bahkan mungkin pengembalian suprakompetitif untuk
waktu yang singkat tetapi tidak dapat mempertahankan pengembalian supra-kompetitif untuk
jangka panjang kecuali karena kebetulan.

Kesimpulan dari review ini adalah dengan kerangka kapabilitas dinamis


memperhatikan kompetensi manajerial organisasi dan strategi yang dapat memungkinkan
perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif, dan kemudian berubah secara semi
berkelanjutan untuk mempertahankannya. Kerangka kapabilitas dinamis juga melampaui
pendekatan tradisional untuk memahami keunggulan kompetitif karena tidak hanya
menekankan sifat dan proses yang diperlukan untuk mencapai posisi yang baik dalam
ekosistem yang menguntungkan, tetapi juga berusaha untuk menjelaskan pertimbangan
strategis baru dan disiplin pengambilan keputusan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
peluang, apa yang dirasakan, apa yang dapat diambil dan bagaimana bisnis dapat dikonfigurasi
ulang ketika pasar dan teknologi mau tak mau berubah. Kelebihan pada makalah yang saya
review ini adalah lengkapnya teori dan bahasan tentang mempertahankan kemampuan dinamis
bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Kekurangan dari makalah ini adalah
beberapa bahasa ada yang sedikit sulit dipahami.

Anda mungkin juga menyukai