NIM : 19020024
KELAS : Strategi Kompetitif A
TUGAS :3
Pada kesempatan kali ini saya akan mereview dan menjelaskan isi dari jurnal yang
dituliskan oleh David J. Teece, makalah ini mengacu pada ilmu sosial dan perilaku dalam
upaya untuk menentukan sifat dan dasar mikro dari kemampuan yang diperlukan untuk
mempertahankan kinerja perusahaan yang unggul dalam ekonomi terbuka dengan inovasi yang
cepat dan sumber penemuan, inovasi, dan kemampuan manufaktur yang tersebar secara global.
Makalah ini pertama-tama menjelaskan sifat kemampuan dinamis dan menjelaskan tentang
fondasi mikro mereka. Pada dasarnya kemampuan dinamis sangat relevan dengan kinerja
perusahaan multinasional di lingkungan bisnis yang menampilkan karakteristik tertentu.
Kemudian pada perusahaan multinasional harus memiliki suatu individu yang memiliki
keterampilan kognitif dan kreatif karena untuk menananmkan proses pemindaian,
interpretative, dan kreatifitas di dalam perusahaan itu sendiri. Kerangka kerja kapabilitas
dinamis pada perusahaan mengakui bahwa inovasi dan infrastruktur pendukungnya memiliki
dampak besar pada persaingan, karena dalam kerangka kapabilitas dinamis memiliki konteks
“lingkungan” yang diakui untuk tujuan analitis bukan konteks industry. Porter berpendapat
bahwa dalam tradisi kapabilitas dinamis esensi strategi melibatkan pemilihan dan
pengembangan teknologi serta model bisnis yang membangun keunggulan kompetitif melalui
perakitan dan pengaturan. Untuk tujuan analitis, kapabilitas dinamis dapat dipilah menjadi
kapasitas yang pertama untuk merasakan dan membentuk peluang dan ancaman, kedua
menangkap peluang, dan terakhir mempertahankan daya saing melalui peningkatan,
penggabungan, perlindungan, dan, bila perlu, konfigurasi ulang.
Saya setuju dengan penulis bahwa model bisnis dibuat dengan cerdik dan aspek
rancangan yang tepat. Jika tidak, maka inovasi teknologi tidak akan menghasilkan kesuksesan
komersial bagi perusahaan yang berinovasi. Banyak orang yang menduga bahwa merancang,
mengimplementasikan, dan memvalidasi model bisnis itu mudah. Menurut saya kenyataannya
tidak, karena merancang sebuah model bisnis membutuhkan kreatifitas, wawasan, dan banyak
informasi serta kecerdasan pelanggan, pesaing, dan pemasok. Dengan kata lain, memilih
“arsitektur” yang tepat untuk sebuah model bisnis tidak hanya membutuhkan pemahaman
tentang pilihan yang tersedia tetapi juga membutuhkan pengumpulan bukti yang diperlukan
untuk memvalidasi dugaan dan firasat tentang biaya, pelanggan, pesaing, pelengkap,
distributor, dan pemasok. dan pemahaman tentang posisi pesaing dan kemungkinan tanggapan
kompetitif. Dengan merancang sebuah model bisnis yang baik dapat memberikan peluang
keberhasilan yang lebih besar jika perusahaan menganalisis beberapa alternatif, memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna, menganalisis rantai nilai secara
menyeluruh untuk memahami bagaimana menyampaikan apa yang diinginkan pelanggan
dengan cara yang hemat biaya dan tepat waktu, dan mengadopsi netralitas atau perspektif
efisiensi relative untuk keputusan outsourcing. Model bisnis yang baik mencapai struktur biaya
yang menguntungkan dan menghasilkan proposisi nilai yang dapat diterima oleh pelanggan.
Dalam perusahaan manajer bertanggung jawab atas pengetahuan dan tata kelola
perusahaan, karena pada makalah yang saya review ini ada beberapa masalah tata kelola yang
relevan dengan kemampuan dinamis. Pada satu tingkat ada masalah tata kelola dan model
bisnis yang terkait dengan kemampuan perusahaan untuk mencapai 'kombinasi' dan
konfigurasi ulang aset. Seperti disebutkan sebelumnya, ada kebutuhan berkelanjutan untuk
memodifikasi penawaran produk, model bisnis, batasan perusahaan, dan struktur organisasi.
Dalam bahasan ini saya ingin berpendapat dari makalah yang saya review ini, pihak
manajemen perusahaan harus belajar dari pengalaman di masa lalu dari kegagalan-kegagalan
tersebut manajer dapat mencari sebuah peluang dan benar-benar memiliki potensi untuk
menetapkan lintasan teknologi dan pasar. Karena adanya rezim perubahan teknologi yang
cepat, kerangka kemampuan dinamis sebagian tetapi tidak seluruhnya dalam semangat teori
evolusi. Perusahaan akan membutuhkan kemampuan penginderaan, perebutan, dan
transformasi/konfigurasi ulang untuk dikembangkan dan diterapkan secara bersamaan untuk
membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif. kemampuan perusahaan untuk
mengelola ancaman pesaing dan mengkonfigurasi ulang dirinya sendiri bergantung pada
aktivitas investasinya, yang pada gilirannya bergantung pada kemampuannya untuk merasakan
peluang. Perusahaan dengan kemampuan dinamis yang baik akan memiliki manajemen
kewirausahaan yang bersifat strategis dan mencapai orkestrasi aset yang meningkatkan nilai di
dalam, di antara, dan di antara perusahaan dan institusi lain dalam ekosistem bisnis.
Kemampuan dinamis adalah meta-kompetensi yang melampaui kompetensi operasional. Hal
ini memungkinkan perusahaan tidak hanya untuk menciptakan tetapi juga untuk berinovasi
secara menguntungkan (Teece, 1986, 2006). Jika suatu perusahaan memiliki sumber
daya/kompetensi tetapi tidak memiliki kemampuan dinamis, ia memiliki kesempatan untuk
membuat pengembalian kompetitif dan bahkan mungkin pengembalian suprakompetitif untuk
waktu yang singkat tetapi tidak dapat mempertahankan pengembalian supra-kompetitif untuk
jangka panjang kecuali karena kebetulan.