Di Susun Oleh;
KEPERAWATAN 1C
Jl. Manglayang, Cihanjuang Rahayu, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat 40559, Jawa
Barat
2018 – 2019
ABSTRAK
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Sedangkan sistem kardiovaskuler terdiri dari pembuluh darah dan jantung. Hasil
dari sistem perkemihan adalah urine, dan jumlah urine sangat dipengaruhi oleh
jumlah input seseorang. Aktivitas manusia yang dilakukan oleh seseorang juga
akan berpengaruh pada kerja sistem jantung. Oleh karena itu pentinglah menjaga
sistem yang ada di tubuh manusia.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini,
sangat jauh dari yang namanya sempurna baik secara isi materi maupun cara
penulisan, untuk itu penulis mengharapkan saran, nasihat maupun kritikan untuk
perbaikan selanjutnya. Semoga kebaikan itu dibalas oleh Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Abstrak i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Ginjal 3
2.1.2 Ureter 12
2.1.4 Uretra 14
2.1.5 Mikturisi 15
2.2.2 Vena 15
2.2.4 Jantung 16
iii
2.2.8 Nodus Sinoatar 19
2.2.22 Nadi 26
iv
3.2 Penelitian Dua
5.1 Simpulan 37
5.2 Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN 39
v
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh merupakan satu kesatuan dari sel yang selalu bekerja setiap saat.
Dalam proses tersebut, dihasilkan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan ada zat
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan
dibuang melalui sistem tertentu. Proses ini dinamakan sebagai proses eliminasi.
Hasil dari proses eliminasi salah satunya yaitu urine. Urine adalah hasil dari
sistem perkemihan, maka dari itu sangat penting kita menjaga sistem perkemihan
kita agar proses eliminasi urine berjalan dengan normal. Ada beberapa factor yang
bisa mempengaruhi eliminasi urine, dengan demikian kami penulis makalah akan
memaparkan factor yang bisa mempengaruhi proses eliminasi urine melalui
penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2,1SISTEM PERKEMIHAN
Urine terdiri atas air ( 96% ) urea ( 2% ), terdiri atas nama urat kreatinim,
amonium, natrium, kalium, klorida, fosfat, sulfat, dan oksalat . Urine berwarna
kuning jernih karena adanya urobilin, suatu pigmen empedu yang diubah diusus,
direabsorpsi, kemudian dieksresikan oleh ginjal . Berat jenisurine antara 1020 dan
1030, sedangkan Ph urine sekitar 6 ( rentang normali4,5-8) . Orang dewasa yang
sehat mengeluarkan 1000-1500 ml urine per hari . Jumlah urine yang dihasilkan
dan berat jenisnya bergantung pada asupan cairan dan jumlah larutan yang
diekskres . Produksi urine berkurang saat tidur dan latihan.
2.1.1 GINJAL
Ginjal terletaki di dinding abdomen posterior, masing-masing satu buah
di sisi kiri dan kanan kolum vertebrata, di belakang peritoneum dan di bawag
diafragma. Tinggi ginjal adalah vertebrata toraksik ke-12 sampai lumbar ke-3, dan
dilindungi oleh sangkar iga . Ginjal kanan biasanya sedikit lebih pendek dari pada
ginjal kiri, mungkin karena di atas ginjal kanan terdapat ruang yang ditempati
hati.
5
Ada tiga area jaringan yang dapat di bedakan saat bagian longitudinal dilihat
mata telanjang
Ginjal terdiri atas sekitar 1 juta unit fungsional nefron, dan sejumlah kecil
duktus kolektivus. Kolektivus mengangkut urine melalui piramid ke pelvis renal
menyebabkan piramid ini tampak bergaris-garis. Tubulus di tunjang oleh sejumlah
kecil jaringan ikat, yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, serta saraf.
Nefron terdiri atas tubulus yang salah satu ujungnya buntu ( tertutup ) dan
ujung lainnya terhubung dengan tubulus kolektivus. Ujung yang buntu melekuk
membentuk kapsul glomereular yang berbentuk cangkir ( KapsulBowmen ), yang
hampir membungkusseluruh kapiler arteri, dinamakan glomerulus. Di bawah
glomerulus , masih terdapat sisa nefron yang panjang 3 cm dan terdiri atas :
Setelah sampai dihilum ,arteri renalis bercabang menjadi arteri dan arterol
yang lebih kecil . Di korteks , arterol , yaitu arteri aferen , masuk ke tiap kapsul
gomerulusdan kemudian bercabnag menjadi kumpulan kapiler ,
membentukglomerulus . Antara lengkungan kapiler , terdapat jaringanikat sel
mesangial yang bersifat fagosit , dan merupakan bagian sistem makrofag –
monosit . Pembuluh darah yang keluar dari glomerulus adalah arteriol eferen .
Arteriol ini kemudian bercabang menjadi jaringan kapiler sekumder , di mana
terjadi pertukaran antara nefron dan darah dinding kapiler yang berfungsi untuk
mengatur komposisi darah dan menyuplai nutrien serta oksigen kejaringan
setempat . Darah vena yang keluar dari dasar kapiler ini akhirnya meninggalkan
ginjaldi vena renalis , yang mengalirkan darah ke vena kava inferior . Tekanan
darah di di glomerulus lebih tinggi daripada di kapiler lainnya karena diameter
anteroir aferen lebih besar darippada diameter arteror eferen .
Volum filtrat dibentuk oleh kedua ginjal tiap menit disebut laju filtrasi
glomerulus (glomerular filtratation rate, GFR). Pada orang dewasayang sehat,
sekitar 125 mili permenit; yakni 180 liter filtrat dibentuksetiap harinya oleh kedua
ginjal. Hampirsemua filtrat kemudian direabsorbpsi dengan kurang dari 1%, yakni
1-1,5 liter dieksresikan sebagai urine. Perbedaan volume dan konsentasi
disebabkan reabsorpsi selektif sebagai konstituen (penyusus) filtrat dan sekresi
tubulus lainnya .
pembuluh darah ginjal; dapat distimulasi oleh perubahan tekanan darah diarteri
renalis atau oleh fluktuasi kadar metabolit tertentu, misal prostaglandin.
Pada kondisi syok berat, saat tekanan sistolik turun dibawah 80 mmHg,
otoregulasi gagal dan aliran darah ginjal dan tekanan hidrostatik menurun,
sehingga mengganggu filtrasi didalam nefron.
Sekresi tubulus. Filtrasi terjadi saat aliran darah melalui glomerulus. Zat yang
tidak diperlukan dan materi asing, misal obat termasuk penisilin dan aspirin tidak
dapat dibersihkan dari darah oleh filtrasi karena waktu yang singkat sehingga zat
tersebut tetap berada di glomerulus. Zat tersebut dibersihkan oleh sekresi di
tubulus kontortus dan diekresikan di dalam urine. Sekresi tubulus ion hidrogen
(H+) penting untuk mempertahankan pH darah normal.
Sumber utama air dalam tubuh adalah makanan dan minuman, serta
sebagian kecil air yang dibentukoleh proses metabolik. Air diekresikan sebagai
konstituen utama urine, udara ekpirasi, feses, dan keringat. Jumlah udara yang
ekspirasi dan feses sangat konstan, sedangkan jumlah keringat yang dihasilkan
berhubungan dengan lingkungan dan suhu tubuh.
keluaran ADH meningkat dan akibatnya reabsorpsi air oleh sel di tubulus
kontortus distal dan duktus kolektivus meningkat, serta menurunkan tekanan
osmotik darah dan keluaran ADH. Mekanisme umpan balik negatif ini
mempertahankan tekanan osmotik darah (termasuk konsentrasi natrium dan air)
dalam batas normal.
Mekanisme umpan balik dapat disupresi saat terdapat jumlah zat terlarut
yang berlebihan didalam darah. Misalnya, pada diabetes melitus saat kadar
glukosa melebihi ambang ginjal yaitu pada tubulus ginjal,maka air dan glukosa
yang berlebihan diekresi. Poliuria ini dapat menyebabkan dehidrasi karena
meskipun produksi ADH meningkat,tetapi biasanya disertai rasa haus dan
peningkatan asupan air.
(H+ + HCO3H2CO3)
Asam karbonat diubah menjadi karbon dioksida (CO2) dan air, kemudian
CO2 direabsorpsi, mempertahankan kemampuan darah sebagai penyangga. Ion
hidrogen di ekskresi di urin sebagai garam amonium dan hidrogen fosfat. Urine
memiliki pH normal yang bervariasi dari 4,5 sampai 8, bergantung pada diet
15
2.1.2 URETRA
2.1.2.1 Struktur
2.1.2 Fungsi
Struktur
Kandung kemih tampak menyerupai buah pir, tetapi menjadi semakin oval saat
terisi urine . Permukaan posterior disebut basal . Kandung kemih terhubung
dengan uretra di bagian terbawahnya (leher kandung kemih) .
2.1.4 Uretra
Uretra adalah saluran yang memanjang dari leher kandung kemih hingga
eksteror, di orifisium uretra eksternal . Uretra pria lebih panjang daripada wanita .
Uretra pria berhubungan dengan sistemperkemihan dan reproduksi .
2.1.4.1 Lapisan otot merupakan sambungan dari otot yang ada di kandung
kemih . Lapisan ini bermula dari sfingter uretra internal yang terdiri atas terutama
jaringan elastik dan serat otot polos, yang berada di bawah kendali sarf otonom .
18
Kontraksi sfingter uretra internal yang terus menerus yang lambat, menjaga uretra
tetap tertutup .
2.1.4.2 Submukosa merupakan lapisan berongga yang berisi pembuluh
darah dan saraf .
2.1.4.3 Mukosa merupakan sambungan dari mukosa yang ada di kandung
kemih di bagian tas uretra . Dibagian bawah, terdiri atas epitelium skuamosa
berlapis, yang berlanjut di bagian ekternaldengan kulit vulva .
2.1.5 Mikturisi
Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh cincin jaringan fibrosa yang tidak
mengonduksi impuls listrik. Akibatnya, saat aktivitas gelombang listrik melalui
otot atrium, gelombang ini hanya daoat menyebar ke ventrikel melalui konduksi
sistem yang menjembatani cicncin fibrosa dari atrium ke ventrikel.
memungkunkan aliran darah yang lancar ke dalam jantung. Lapisan ini terdiri atas
sel epitelium gepeng dan berlanjut ke pembuluh darah yang melapisi
endotelium.jantung dibagi menjadi sisi kiri dan kanan yang dipisahkan oleh
septum. Saat lahir, darah dari satu sisi ke sisi lain tidak dapat langsung
menyeberangi septum. Setiap sisi dipisahkan oleh katup atrioventrikular ke
serambi atas yaitu atrium, dan bilik bawah yaitu ventrikel. Aliran darah di jantung
adalah satu arah, darah masuk ke jantung via atrium dan melalui ventrikel di
bawahnya. Katup membuka saat tekanan dalam atrium lebih besar dripada
ventrikel. Saat sistol ventrikular (kontraksi), tekanan di ventrikel naik melebihi
atrium dan katup menutup mencegah aliran balik ke jantung.
2.2.5 ALIRAN DARAH KE JANTUNG
Dua vena besar tubuh, vena kava superior dan inferioe, memompa darah
ke atrium kanan. Darah melalui katup trikuspid masuk ke ventrikel kanan, dan
dari ventrikel kanan dipompa untuk masuk ke arteri pulmonalis atau trunkus
(satu-satunya arteri yang membawa darah miskin oksigen). Lubang arteri
pulmonalis dijaga oleh katup pilmonal, yang dibentuk oleh katup trikuspid
semilunar. Katup ini mencegah aliran balik darah ke ventrikel kanan saat otot
ventrikel relaksasi. Setelah meninggalkan jantung, arteri pilmonalis bercabang
menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri, yang membawa darah vena ke dalam
paru di mana ertukaran gas terjadi karbon dioksida diekskresikan dan oksigen
diabsorpsi.
Dua vena pulmonalis dari tiap paru membawa darah yang kaya oksigen
kembali ke atrium kiri. Kemudian darah mengalir melalui katup mitral masuk ke
ventrikel kiri, dan dari sini darah dipompa ke aorta, arteri pertama dari sirkulasi
umum. Pintu aorta dijaga oleh katup aortik, yang dibentuk oleh katup trikuspid
semilunar.
22
Dari rangkaian peristiwa ini dapat dilihat bahwa darah melewati sisi kanan
masuk ke sisi kiri jantung melalui paru, atau sirkulasi pulmonal. Akan tetapi,
harus diingat bahwa atrium berkontraksi pada waktu yang sama dan hal ini diikuti
oleh kontraksi simultan kedua ventrikel.
Lapisan dinding otot atrium lebih tipis daripada ventrikel. Hal ini sesuai
dengan beban kerja yang mereka lakukan, atrium, biasanya dibantu oleh gravitasi,
mendorong darah hanya melalui katup atrioventrikular ke ventrikel, dimana
ventrikel secara aktif memompa darah ke paru dan ke seluruh tubuh.
Jantung diperdarahi oleh darah arteri, yaitu arteri koronaria kanan dan kiri,
yang bercabang dari aorta dengan segera ke bagian distal katup aortik. Arteri
koronial menerima sekitar 5% darah yang dipompa dari jantung. Arteri koronial
terlihat melintasi jantung, pada akhirnya membentuk jaringan kapiler yang luas.
Sebagian besar darah vena dikumpulkan ke sebagian vena kecil yang bergabung
membentuk sinus koroner, yang terbuka hingga ke atrium kanan. Sisanya
langsung melewati bilik jantung melalui saluran vena kecil.
Massa sel khusus berukuran kecil ini terletak di dinding atrium kanan
dekat pintu/lubang vena kava superior. Nodus SA adalah pacemaker jantung
karena nodus ini normalnya menginisiasi impuls semakin lebih cepat daripada
kelompok sel neuromuskular lainnya. Bangkitan nosud SA menyebabkan
kontraksi atrium.
Berkas His merupakan massa serat khusus yang berasal dari nodus AV.
Berkas His menyebrangi cincin fibrosa yang memisahkan atrium dan ventrikel
kemudian, diujung atas septum ventrikel, berkas bercabang menjadi serat-serat
halus, yang disebut serat purkinje. Berkas His, cabang berkas His, dan serat
24
Pola aktivitas listrik jantung dapa ditampilkan oleh layar oksiloskop atau
penanda pada kertas.aparatus yang digunakan adalah elektrokardiograf dan
penanda adalah elektrokardiogram (EKG).EKG normal menunjukkan 5
gelombang yang diberi nama p,q,r,s, dan t. Gelombang p naik saat implus dari
nodus SA menjalar ke atrium.kompleks QRS menunjukkan penyebaran implus
yang sangat cepat dari nodus AV melalui berkas his dan serat purkinje serta
aktivitas listrik otot ventrikel,sedangkan gelombang T menunjukkan relaksasi otot
ventrikel.
26
Laju irama sinus adalah 60-100 denyut/menit. Frekuensi jantung yang cepat
disebut takikardia dan yang lebih lambat disebut bradikardia.dengan memeriksa
pola gelombang dan waktu interval antara siklus dan bagian siklus,dapat diperoleh
kondisi miokardium dan sistem konduksi jantung.
Gravitasi membantu aliran balik vena dari kepala dan leher saat
duduk atau berdiri dan memberikan sedikit resistansi terhadap aliran balik vena
dari anggota tubuh bagian bawah saat individu berbaring rata.
2.2.19.3 Posisi
2.2.19.4 Latihan
29
Frekuensi jantung lebih cepat pada otot yang aktif daripada otot yang
beristirahat.
2.2.19.7 Usia
Pada bayi dan anak,frekuensi jantung lebih cepat daripada orang dewasa.
Frekuensi jantung naik dan turun berbanding lurus dengan suhu tubuh.
Dalam paru, arteri bercaang menjadi arteri yang lebih kecil, yaitu arterior
dan kapiler. Pertukaran gas terjadi antara darah dikapiler dan udara dialveolus
paru. Pada setiap paru, kaoiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu pada
akhirya membentuk dua vena pulmonalis.
Darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang cabang
aorta disekitar tubuh dan kembali ke artium kanan jantung melalui vena kava
33
superior dan inferior. Aorta bercabang menjadi 2 pada veterbra toraks kedua 12
menjadi arteri iliaka komunis. Selanjutnya aorta bercabang menjadi 2 jenis cabang
menurut letaknya :
METODE PENELITIAN
34
3.1.5.1 Tiga pelaku uji coba di perintahkan untuk buang air kecil
pada saat bangun tidur lalu urine dari masing – masing dimasukkan
ke dalam botol yang telah disiapkan
35
36
3.2.4.5 stopwacth
3.2.4.6 sphymomanometer
3.2.4.7 stetoskop
3.2.4.8 jam tangan
3.2.5 Prosedur Penelitian
3.2.5.1 Yang pertama saat pelaku bangun tidur penguji memeriksa tanda-
tanda vital . dua pelaku diperiksa tanda – tanda vital
3.2.5.2 Ke dua satu orang diberikan tantangan berjalan selama 15 menit
tanpa henti dan setelah itu penguji memeriksa kembali tanda-tanda
vitalnya.
3.2.5.3 Ke tiga satu orang pelaku yang berbeda diberi tantangan untuk
berlari 15 menit tanpa henti. Setelah itu penguji memeriksa kembali tanda
tanda vital tersebut.
3.2.5.4 Ke empat setelah keduanya melakukan tantangan tersebut, penguji
meneliti kedua hasil dan melakukan perbandingan kedua hasil tersebut.
BAB IV
4.1 Penelitian 1
38
4.1.2.2.2 Bau : Pesing
4.1.2.2.3 Jumlah Urine : ± 40 Ml.
4.1.2.2.4 Kepekatan : Pekat
39
40
bahwa dirinya tidak suka meminum air sebanyak 1,5 liter. Itu juga
bisa mengakibatkan kepekatan dan jumlah urine yang dihasilkan.
42
5.1 Simpulan
5.2 Saran
5.2.1 peneliti ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi seluruh
manusia, khususnya mahasiswa agar lebih menjaga kesehatannya.
5.2.2 dengan adanya penelitian ini semuanya bisa menjadi bahan
referensi ke depannya.
44
DAFTAR PUSTAKA
Ross dan Wilson. (2014). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (Twelfth Ed.)
Indonesia: ELSIEVER
45
LAMPIRAN
46
Yang kiri = Urine setelah minum satu gelas air
mineral
47