Anda di halaman 1dari 14

DOI: https://doi.org/10.15548/tabuah.v22i2.

32

ESENSI FALSAFAH, KONSEP DAN TEORI PERADABAN

Ahmad Muzayyin
IAI Hamzanwadi NW Pancor Lombok
email: ayengmajidi@yahoo.com

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan esensi falsafah, konsep dan teori
peradaban. Esensi falsafah dalam peradaban dipahami sebagai cara pandang ataupun
bersikap dalam memahami peradaban sebagai bagian menumbuhkan kesadaran hidup
yang memiliki nilai-nilai yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Esensi Konsep
Peradaban memiliki makna tentang hakikat konsep peradaban. Maka ia harus dipahami
dalam rangka kerja aksiologi yang bertujuan mengetahui fungsi, tujuan dan
kegunaannya, dengan begitu, maka secara aksiologi, esensi Konsep Peradaban berfungsi
sebagai media mengabstraksikan ide-ide mengenai peradaban yang bersifat universal
untuk keseluruhan gagasan dan karya manusia yang dihasilkan melalui proses belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya. Teori sebagai landasan dasar dalam
penelitian khususnya dalam kajian peradaban memiliki peran penting sebagai instrumen
mengukur batasan-batasan universalitas sebuah peradaban maka esensi teori peradaban
yaitu mengabstraksikan ide-ide yang menuju variabel-variabel peradaban sebagai
duplikat realitas peradaban. Adanya esensi teori peradaban ini mengarahkan pada
substansi berbagai macam dan bentuk peradaban sehingga dianggap sama.

Kata Kunci: esensi, falsafah, konsep, teori, peradaban

Abstract

This paper aims to describe the essence of philosophy, concepts and theories of
civilization. The essence of philosophy in civilization is understood as a way of looking
at or behaving in understanding civilization as part of fostering awareness of life that
has values that benefit themselves and others. The essence of the concept of civilization
has meaning about the nature of the concept of civilization. So it must be understood in
the framework of axiology that aims to find out its functions, purposes and uses, thus, in
axiology, the essence of the Concept of Civilization serves as a media abstracting ideas
about civilization that are universal for all human ideas and works produced through the
learning process along with the whole of the results of the favor and his work. The
theory as a basic foundation in research especially in the study of civilization has an
important role as an instrument to measure the limits of the universality of a civilization,
so the essence of the theory of civilization is abstracting ideas that lead to civilization
variables as duplicates the reality of civilization. The existence of the essence of the
theory of civilization leads to the substance of various kinds and forms of civilization so
that they are considered the same.

Keywords: essence, philosophy, concept, theory, civilization

1
2 Esensi Falsafah...
PENDAHULUAN sebuah teori yang dapat dimanfaatkan
Setiap kebudayaan memiliki dalam melihat realitas sosial budaya dan
hirarki nilai yang berbeda-beda sebagai lainnya.
dasar penentu skala prioritas. Ada
sistem kebudayaan yang menekankan PEMBAHASAN
nilai teori, dengan mendudukkan 1. Esensi Falsafah
rasionalisme, empirisme dan metode a. Makna Esensi Falsafah
ilmiah sebagai dasar penentu ”dunia Munculnya Islam sebagai
objektif”. Ada pula kebudayaan yang satu-satunya peradaban yang
menempatkan nilai ekonomi, nilai berkembang pada saat Barat
politis, maupun nilai religius, sebagai mengalami masa suram tidak
acuan dasar dari seluruh dinamika unsur terlepas dari pengaruh filsafat
kebudayaan yang lain. Setiap pilihan Yunani. Berbagai macam materi
orientasi nilai dari kebudayaan akan keilmuan mulai diterjemahkan di
memiliki konsekuensi masing-masing bawah pengawasan kekuasaan
baik pada taraf ideasional maupun Islam yang menjadikan Islam
operasional.1 sebagai kiblat peradaban dengan
Dalam definisinya, peradaban kesadaran terhadap principles of
terkadang diidentikkan dengan religion sehingga mampu
kebudayaan sebagai suatu cipta, rasa menembus batas-batas idiologi
dan karsa yang muncul dari ide keagamaan yang saat itu masih
manusia, maka setiap manusia memiliki berkembang. Mengkristalisasi
kebudayaan minimal untuk dirinya konsep dan ajaran agama dalam
sendiri. 2 Bagi sebagian yang lain, dua wujud pengetahuan telah
term ini berbeda ditinjau dari ruang menjadikan Islam membumi
lingkup keluasan cakupannya meskipun sebagai peradaban unggul.
sama-sama muncul dari dalam diri Dengan semakin
manusia sebagai manifestasi berfikir. masifnya transfer pengetahuan
Peradaban sebagai konsep, yang dilakukan umat Islam
tercipta melalui hasil pengamatan dan melahirkankan banyak tokoh-
pengalaman yang membentuk ide, tokoh penting yang berhasil
pemikiran yang belum bisa dibuktikan diidentifikasi sebagai penemu.
kebenarannya. Setidaknya ide filosofis Hal yang penting dari
tentang konsep peradaban telah peradaban, berbagai penemuan
terbentuk meski pembuktiannya harus ilmu pengetahuan yang
melalui uji empiris. kemudian menjadi sebuah ilmu
Peradaban ataupun kebudayaan yang berdiri sendiri tidak
sebagai salah satu bidang kajian disiplin terlepas dari epistemologi yang
ilmu yang banyak mencipakan teori, digali para ilmuan awal sehingga
mengawalinya dalam sebuah konsep ilmu yang dihasilkan benar-
yang digali melalui daya pikir. benar memiliki pijakan yang
Pembuktian konsep dengan kuat.
variabel-variabel yang melekat padanya Begitu pentingnya
mengantarkan kepada kesimpulan epistemologi ini sebagai standar
kebenaran secara empiris, menciptakan keilmuan berimplikasi pada
seluruh cabang ilmu
1
I Gusti Bagus Rai Utama, Filsafat pengetahuan tidak hanya ilmu-
Ilmu dan Logika, (Bandung: T.p, 2013), h. 37. ilmu eskatologis pun juga yang
2
...Tidak ada yang disebut dengan merambah ide, konsep,
watak alamiah manusia yang terlepas dari
kebudayaan. Manusia tanpa kebudayaan tidak pemikiran yang dihasilkan
akan menjadi binatang cerdas. Lihat Chris manusia.
Jenks, Culture; Studi Kebudayaan, terj.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 1.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 3
Maka Untuk mengetahui berfikir menyebabkan orang
peran filsafat dalam peradaban, eksis6 namun tidak semua orang
saya akan memulai dengan mampu berfikir filosofis karena
mengemukakan definisinya. berfikir filosofis memiliki nilai-
Filsafat sebagaimana dalam nilai hakiki dan kesadaran
buku-buku diidentifikasi berasal sebagai standar serta harus
dari bahasa Yunani, philosophia. mampu berfikir mendalam
Kata ini dibagi menjadi dua secara holistik mengeluarkan
diksi, philos bermakna suka, daya kemampuan pengetahuan
cinta kepada sesuatu, dan yang dimiliki untuk menemukan
shopia, kebijaksanaan atau kebenaran tanpa terikat norma,
pengetahuan.Terlepas dari agama, adat istiadat.
sumbernya, maka filsafat dapat Dalam Islam, praktik
diartikan sebagai cinta yang dilakukan orang dalam
kebijakan, cinta kearifan ataupun krangka di atas disebut mujtahid.
cinta pengetahuan.3 Melakukan berbagai aktifitas
Jelas bahwa dari ijtihad dalam rangka
pengertian di atas dapat menemukan suatu jawaban yang
dikatakan bahwa filsafat pada benar terhadap suatu masalah
dasarnya mencoba menggali yang ada. Maka secara filosofis
makna terdalam sebuah antara mujtahid dan filosof
pengetahuan untuk melihat memiliki kesamaan ranah kajian
kebenaran hakiki (universal) meskipun secara teologis
yang terkandung. Maka kata berbeda yang satu telah memiliki
kuncinya adalah berfikir, berfikir licience teologis (syahadah)
bebas untuk menghasilkan mendapatkan jaminan imbalan
konsep berupa pengetahuan. eskatologis.
Makna berfikir sendiri Dari berfikir mendalam
tidak dalam pengertian yang maka akan memunculkan
sederhana namun berfikir kebenaran sebagaimana yang
mendalam secara sistematis 4 diungkapkan Francois Bacon,
dengan menggali simbol-simbol kebenaran akan bisa didapatkan
yang muncul sebagai fenomena dengan penyelidikan ilmiah,
yang dipikirkan sehingga berfikir kritis dan induktif.7
pengertian filsafat yaitu sebagai Meskipun Bacon
suatu cara berfikir yang radikal menyadari apa yang
dan menyeluruh, suatu cara dikatakannya sebagai bagian
berfikir yang mengupas sesuatu dari konsep ilmu namun tetap
sedalam-dalamnya.5 bahwa apa yang
Semua orang secara diungkapkannya sebagai bagian
determinan bisa berfikir karena dari standar nilai-nilai filsafat
yang bersifat filosofis, akibatnya
3
semua standar keilmuan yang
Duski Ibrahim, Filsafat Ilmu, ada bertitik tolak dari filsafat,
(Palembang: Noer Fikri 2017), h. 1.
4
Menerapkan pokok-pokok yang dapat
menghasilkan ilmu pengetahuan, Ontologi (apa 6
“Aku berfikir maka aku ada”.
yang ingin diketahui), Epistemologi (bagaimana Pernyataan Socroates yang sangat terkenal yang
cara memperoleh pengetahuan tersebut), dan kemudian menjadikannya sebagai salah seorang
Aksiologi (apakah nilai pengetahuan tersebut filosofis terkenal. Dalam pernyataan ini ia ingin
bagi manusia). Lihat Jujun S. Suriasumantri, mengungkapkan jati diri manusia sebagai
Ilmu dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan makhluk berakal yang memiliki nilai-nilai
Karangan Tentang Hakikat Ilmu, (Jakarta: filosofis dalam dirinya.
7
Yayasan Obor Indonesia2003), Cet. ke-XVI. I Gusti Bagus Rai Utama, Filsafat ...
5
Ibid., h. 4. h. 5.

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


4 Esensi Falsafah...
seperti filsafat kebudayaan, ada perbedaan yang jelas terlihat
filsafat peradaban, filsafat bila memahami pemahaman ini
pendidikan, filsafat hukum, dengan filsafat Islam. Filsafat
filsafat Islam, dan seterusnya. secara umum menitik beratkan
Secara kehidupan juga potensi logika pada hal-hal yang
tidak terlepas dari nilai-nilai sifatnya materi sedangkan
filsafat yang biasa disebut filsafat Islam lebih jauh
filosofi kehidupan. Ini seperti memperkenalkan sifat non
grand theory yang menggurita materi. Hal ini dapat dipahami
dalam kehidupan dan secara sebagai tujuan filsafat umum dan
tidak sadar tertanam dalam tujuan filsafat Islam.
setiap individu yang memiliki Filsafat Islam muncul
kesadaran tentang dirinya. sebagai salah satu kajian yang
Dalam praktiknya selalu berhasil dikembangkan untuk
mengungkapkan nilai-nilai mereduksi pengaruh filsafat
filosofis dan berpegang pada murni (filsafat yang tidak
nilai-nilai falsafah. Pertanyaan memiliki tujuan eskatologis),
yang muncul kemudian apakah namun dalam perkembangannya
filsafat dan falsafah memiliki Filsafat Islam tidak dapat
nilai yang berbeda sehingga berkembang sebagaimana
dalam penyebutannya selalu filsafat murni disebabkan para
pada posisi-posisi tertentu. filosof muslim masih memegang
Dalam hal ini penulis akan teguh adab terhadap agama yang
membedakan antara filsafat dan tidak menginginkan batas-batas
falsafah. Filsafat sebagaimana di agama (borders of religion)
atas telah dapat diketahui untuk dilanggar.
sebagai kerangka befikir dalam
mencari kebenaran dengan kata b. Esensi Falsafah Peradaban
lain filsafat lebih kepada Kembali pada
pengetahuan sedangkan falsafah pemahaman filsafat dan falsafah,
tentu merupakan turunan dari bahwa telah dapat diketahui
filsafat atau buah dari filsafat bagaimana posisi filsafat dan
maka falsafah dapat dipahami falsafah dalam peradaban,
sebagai cara pandang dan namun pertanyaan
bersikap dalam memahami pamungkasnya apa makna
sesuatu sebagai tujuan hidup. esensi falsafah dalam peradaban,
Munculnya kajian filsafat yaitu esensi filsafat menjadi
sebagai tonggak awal tuntunan atau pegangan hidup
memperkenalkan makna segala bagi kehidupan kemanusiaan
sesuatu yang ada, sehingga para yang dilandasi kesadaran jati diri
ahli pikir awal mengungkapkan yang bermanfaat bagi diri dan di
“Filsafat adalah pengetahuan luar dirinya. Manusia yang telah
tentang segala yang ada.” Hal mengalami metamorfosis, akan
yang tidak jauh berbeda apa melihat dunia empiris dan
yang diungkapkan Plato, metafisika sebagai alat
Aristoteles sebagai salah satu memperoleh kesadaran dengan
murid Plato mengatakan begitu esensi falsafah dalam
“Filsafat ialah menyelidiki sebab peradaban dipahami sebagai
dan asas segala benda.” 8 Maka cara pandang ataupun bersikap
dalam memahami peradaban
8
Didiek Ahmad Supadie, dkk., sebagai bagian menumbuhkan
Pengantar Studi Islam, (Jakaerta: Rajawali kesadaran hidup yang memiliki
Press, 2011), h.23.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 5
nilai-nilai yang bermanfaat bagi dilakukan uji empiris terhadap
diri dan orang lain. kebenarannya. Ia merupakan
tahapan menuju suatu
2. Konsep pembuktian. Sehingga dalam
a. Makna Konsep dunia pengetahuan, istilah
Beralih pada pemahaman “konsep” sering muncul sebagai
“konsep”. Jika filsafat berbicara langkah awal gambaran tentang
masalah metafisik yang sesuatu. Ia merupakan kerangka
bertujuan mengungkap befikir dalam membentuk model
kebenaran universal dibalik pengetahuan.
dunia fisik dengan menggunakan “Konsep” pada dasarnya
sistematika ontologi, terbentuk dari hasil pengamatan
epistimologi dan aksiologinya, dan pengalaman seseorang
serta mengandalkan penalaran ketika secara sungguh-sungguh
rasional dalam dunia empiris, mendalami suatu bidang kajian.
maka pembahasan tentang Terbentuknya konsep ini akan
“konsep” bertumpu pada memberikan gambaran secara
pengamatan inderawi sebagai jelas dan terang meskipun dalam
dasar olah pikir dalam fakta empirisnya belum bisa
merumuskan sesuatu dibuktikan namun ia merupakan
berdasaarkan asumsi yang awal dari sesuatu yang mapan.
dibangun panca indera, Konsep terbentuk untuk
sebagaimana definisinya “Suatu membantu mensimplifikasi
gagasaan tentang sesuatu yang sesuatu yang rumit, merumuskan
muncul dari pemikiran manusia sesuatu yang besar dalam
berdasarkan pengamatan dan koridor-koridor yang masih
pengalamaan manusia yang umum. Contohnya seperti
belum teruji kebenarannya. konsep peradaban, maka hal
Dalam buku Sistem Sosial yang menjadi perhatian dalam
Budaya Indonesia, Jacobus konsep peradaban ini semua
Ranjabar mendefinisikan konsep pertanyaan yang terkait dengan
sebagai “Kata atau istilah ilmiah hal-hal yang membawa pada
yang menyatakan suatu ide atau pemahaman tentang peradaban,
pikiran umum tentang sifat-sifat begitu pula tentang konsep
suatu benda, peristiwa, gejala.”9 lainnya seperti konsep Islam
Menurut Johnson, tentang peradaban, konsep Islam
sebagaimana yang dikutip oleh tentang kebudayaan, dan lain-
Imam Suprayogo dalam lain.
bukunya Metodologi Penelitian Hubungan yang jelas
Sosial-Agama, mengungkapkan juga terlihat antara
bahwa, ia merupakan bahan filsafat/falsafah dan konsep, bila
mentah bangunan teori yang filsafat berfikir mendalam untuk
paling dasar.10 menemukan kebenaran secara
Definisi konsep ini nalar logika melalui pengamatan
menggambarkan tahapan pemula dan pengalaman, pun konsep
yang masih abstrak sebelum terbentuk dari pengamatan dan
pengalaman untuk mencari
9
model yang baik yang didasari
Jacobus Ranjabar, Sistem Sosial dari berfikir filosofis. Meskipun
Budaya Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2013),
Cet. ke-II, h. 3. tentu ada perbedaan yang
10
Imam Suprayogo, Tobroni, mencolok di antara keduanya.
Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Filsafat menemukan kebenaran
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 92.

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


6 Esensi Falsafah...
melalui pertanyaan-pertanyaan pada sekumpulan fakta-fakta. 12
filosofis-ontologis, Menurut Johnson, teori adalah
epistemologis dan aksiologis, seperangkat pernyataan (dan
sedangkan konsep menemukan definisi dari sistem klasifikasi)
jawaban dalam kerangka yang yang disusun secara sistematis.13
bersifat umum, membutuhkan Menurut Kamus Besar Bahasa
penjabaran. Indonesia, kata “teori” memiliki
arti pendapat yang dikemukakan
b. Esensi Konsep Peradaban sebagai keterangan mengenai
Esensi Konsep suatu peristiwa, cara dan aturan
Peradaban memiliki makna untuk melakukan sesuatu, asas
tentang hakikat konsep dan hukum umum yang menjadi
peradaban. Maka ia harus dasar suatu kesenian atau ilmu
dipahami dalam rangka kerja pengetahuan.14
aksiologi yang bertujuan Dapat dikatakan makna
mengetahui fungsi, tujuan dan kata secara bahasa, memiliki
kegunaannya, dengan begitu, peluang makna berbeda-beda
maka secara aksiologi, esensi tergantung konteks yang
Konsep Peradaban berfungsi mengikutinya sehingga perlu
sebagai media mengabstraksikan diperjelas makna sesungguhnya
ide-ide mengenai peradaban dari kata “teori” tersebut, dalam
yang bersifat universal untuk hal ini, para ahli
keseluruhan gagasan dan karya mendefinisikannya dengan
manusia yang dihasilkan melalui “Serangkaian bagian atau
proses belajar beserta variabel, definisi, dan dalil yang
keseluruhan dari hasil budi dan saling berhubungan yang
karyanya.11 menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai
3. Teori Peradaban fenomena dengan menentukan
a. Teori hubungan antar variabel, dengan
Akhirnya Pembahasan maksud menjelaskan fenomena
terakhir dalam tulisan ini terkait alamiah. Labovitz dan Hagedorn
dengan “Teori Peradaban”. mendefinisikan teori sebagai ide
Pembahasan kali ini meliputi pemikiran “pemikiran teoritis”
dua term, teori dan peradaban yang mereka definisikan sebagai
dan gabungan keduanya teori “menentukan” bagaimana dan
peradaban. Term-term ini mengapa variabel-variabel dan
merupakan dua hal berbeda yang pernyataan hubungan dapat
menyatu dalam definisi. saling berhubungan“.15
“Teori” secara Memahami definisi kata
linguistiknya biasa memiliki “teori” di atas maka sebuah
makna luas, ia memiliki arti konsep dapat disebut teori bila
yang berbeda-beda pada bidang- terpenuhi kriteria-kriteria dalam
bidang pengetahuan yang pembentukan sebuah teori.
berbeda pula tergantung pada Kriteria tersebut seperti adanya
metodologi dan konteks diskusi.
Secara umum, teori merupakan 12
Disadur dari wikipedia pada hari
analisis hubungan antara fakta Rabu, 18 Oktober 2017 Pukul 20.02 WIB
13
yang satu dengan fakta yang lain Imam Suprayogo, Metodologi
Penelitian ... h. 92.
14
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa
11
Lihat juga Koentjaraningrat, Indonesia, edisi kedua, h. 1041.
15
Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Disadur dari wikipedia pada hari
(Jakarta: Gramedia, 1985), h. 9. Rabu, 18 Oktober 2017 Pukul 20.02 WIB

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 7
variabel variabel yang saling kebenarannya, bila tidak maka ia
terkait dalam pengertian tidak dapat disebut teori.17
ditemukan titik kebenaran dari Dalam berbagai bidang
variabel-variabel tersebut. ilmu pengetahuan, teori sangat
Terkadang sebuah teori sering dibutuhkan entah sebagai
diungkapkan dengan teoritis pembuktian akan kebenaran
artinya bahwa sebuah teori sebuah fenomena atau untuk
belum bisa dibuktikan pengujian fenomena sehingga
kebenarannya bila menyangkut posisi teori dalam kajian ilmu
tentang hukum alam meskipun pengetahuan seperti dua sisi
memiliki teori. mata uang. Satu sisi ia berposisi
Pembentukan teori ini sebagai penguji atau landasan
bila diamati, diawali dari sebuah terhadap pengetahuan yang
pengamatan dan pemikiran yang muncul, satu sisi ia akan diuji
mendalam tentang fenomena- kebenarannya dengan fakta
fenomena yang nampak yang empiris yang muncul, maka
kemudian memunculkan sebuah sebuah penelitian terkadang
konsep terhadap fenomena berada diantara salah satunya,
tersebut. Tindakan yang lebih bila penelitian ingin melihat
sistematis dalam menemukan realitas dari sebuah teori maka
kebenaran dari sebuah konsep akan memungkinkan untuk
yang muncul dari pengamatan memunculkan teori baru, begitu
dan pemikiran tersebut melalui pula sisi lainnya teori ingin
percobaan-percobaan 16 sampai melihat kesesuaian ilmu
dibuktikan bahwa konsep yang pengetahuan yang akan mampu
memiliki variabel-variabel yang merubah image seseorang
terkait satu sama lain terbukti terhadap pengetahuan tersebut.
memiliki nilai kebenaran, Gawin dalam Sugiyono
sehingga dapat ditarik (2017) menyatakan bahwa
kesimpulan bahwa sebuah teori fungsi teori adalah untuk
adalah suatu konseptualisasi membantu para peneliti
yang umum. Konseptualisasi menganalisa data untuk
atau sistem pengertian ini membuat kesimpulan atau
diperoleh melalui jalan sinopsis data dan hubungan-
sistematis, apakah dapat diuji hubungannya, serta
mengusulkan hal-hal baru untuk
diuji coba.18
Artinya bahwa teori
16
merupakan landasan atau
Ada beberapa teori dalam
menemukan kebenaran, 1. Teori Korespondensi pijakan berfikir dalam mengolah
(the correspondence theory of truth), kebenaran fenomena secara sistematis,
adalah kesesuaian antara pernyataan dengan dalam mengelola konsep yang
kenyataan. 2. Teori Konsistensi (the consistence bermuatan variabel-variabel
theory of truth), kebenaan ialah kesesuaian yang diambil dari indikator yang
antara suatu pernyataan dengan pernyataan
lainnya yang sudah lebih dahului diketahui, nampak dalam sebuah
terima dan akui sebagai benar. 3. Teori fenomena.
Pragmatis (the pragmatic theory of truth),
bahwa suatu ucapan, dalil atau teori itu
dianggap benar tergantung berfaedah atau
tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi
17
manusia untuk bertindak dalam kehidupannya. Sugiyono, Metode Penelitian
Lih. Didiek Ahmad Supadie, dkk., Pengantar Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), Cet. ke-
Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 25, h. 81.
18
19-20. Sugiyono, Metode ..., h. 84.

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


8 Esensi Falsafah...
b. Peradaban kebudayaan yang telah
Sebagaimana mendapat tingkat tertentu yang
kebudayaan, peradaban diperoleh manusia
merupakan hasil cipta, rasa dan pendukungnya, taraf kebudayaan
karsa manusia yang memiliki yang telah mencapai tingkat
pengaruh luas dalam kehidupan. tertentu tercermin pada
Peradaban tercipta dari pendukungnya itu dikatakan
kesepakatan-kesepakatan sebagai beradab atau mencapai
individu, kelompok, suku, peradaban tinggi.22
bangsa, negara, ataupun secara Labelisasi terhadap
global digunakan, namun apa kemanusiaan berimplikasi
sebenarnya peradaban tersebut, terhadap munculnya terminologi
bagaimana peradaban baru, dalam kajian politik,
berkembang serta apa perbedaan manusia dianggap sebagai zoon
peradaban dengan kebudayaan. political, dalam kajian sosial,
Dalam menjawab manusia dianggap sebagai
pertanyaan di atas saya akan makhluk sosial yang tidak bisa
memulai dengan defenisi lepas dari manusia lainnya
peradaban. Peradaban berasal begitu pula manusia ditinjau dari
dari kata “adab” yang berarti sisi peradaban, manusia sebagai
sopan, berbudi pekerti, luhur, makhluk berperadaban.
mulia, berakhlak yang semuanya Peradaban sebagai wujud dari
menunjuk pada sifat yang tinggi cipta, rasa dan karsa merupakan
dan mulia. 19 Sedangkan kata fitrah yang selalu ada dalam diri
peradaban bermakna kemajuan manusia. Manusia akan selalu
(kecerdasan, kebudayaan), hal menciptakaan peradaban-
yang menyangkut sopan santun, peradaban sebagai salah satu
budi bahasa dan kebudayaan cara mempertahankan
suatu bangsa.20 keberlangsungan kehidupannya.
Pemakaian kata Cara manusia
peradaban dan kebudayaan mempertahankan
dalam bahasa Inggris cukup jelas keberlangsungan hidup ini, ia
antara civilization dan culture, mulai dengan beradaptasi
begitupun dalam bahasa Arab dengan lingkungan, melakukan
digunakan saqafah untuk rekayasa-rekayasa yang bersifat
kebudayaan dan hadharah atau naluriah, menciptakan alat yang
tamaddun untuk peradaban, 21 dapat mendukung kehidupannya
bahkan lebih jauh Nurcholish dan mulai berfikir
Madjid sering mengungkapkan pengembangannya sampai
term “Madani” untuk kemudian diakui sebagai
menggambarkan masyarakat peradaban yang berkembang
yang berperadaban. dengan cara adaptasi, asimilasi,
Secara epistemologi, akulturasi, dan lain sebagainya.
peradaban adalah perkembangan Lantas apa perbedaan
peradaban dengan kebudayaan?,
19
Jacobus Ranjabar, Sistem ..., h. 11. sejak awal dalam tulisan ini
20
Tim Penyusun, Kamus Besar..., edisi penulis tidak memberikan
kedua, h. 5. penjelasan secara eksplisit
21
Lihat Kuntowijoyo, Metodologi tentang perbedaan ini
Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003),
edisi II, h. 135. Dudung Abdurrahman, dkk., dikarenakan fokus pada
Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik pembahasan peradaban
Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2009),
22
Cet. ke-3, h. 7. Jacobus Ranjabar, Sistem ..., h. 11.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 9
meskipun dalam konteks- China daratan, Taiwan dan
konteks tertentu peradaban dapat China seberang lautan (Overseas
dipahami sebagai kebudayaan Chinese).24
seperti apa yang diungkapkan Definisi yang lebih
oleh Herbert Marcuse, seorang ringkas dan padat diberikan oleh
filsuf besar kontemporer Jerman Yusuf al-Qaradawi dalam
yang menulis buku Eros and bukunya al-Sunnah Masdaran li
Civilization. Di dalam bukunya al-Ma‘rifah wa al-Hadârah
ia tidak membedakan kedua term sebagaimana dikutif oleh Qasim
tersebut, ia berbicara teori refresi Nursheha Dzulhadi:
naluri manusia menurut Freud “Sekumpulan bentuk-bentuk
sebagai sumber kebudayaan. E. kemajuan; baik yang berbentuk
B. Tylor, seorang antropolog kemajuan materi, ilmu
dalam pengetahuannya juga pengetahuan, seni, sastra,
tidak membedakan peradaban ataupun sosial, yang ada dalam
dan kebudayaan karena satu masyarakat atau pada
menurutnya keduanya dipahami masyarakat yang serupa.”25
sebagai keseluruhan kompleks Merujuk pada pengertian
yang mencakup pengetahuan, dan pemahaman yang diberikan
kepercayaan, kesenian, hukum, beberapa ahli di atas, dapat
moral, adat-istiadat dan setiap dipahami bahwa kebudayaan, ya
kemampuan dan kebiasaan yang peradaban itu sendiri dalam
dimiliki manusia sebagai pengertian ditinjau dari bentuk
23
anggota masyarakat. hasil karya, cipta, rasa dan karsa
Beberapa peneliti ada namun juga dua termal ini akan
yang membedakan keduanya terlihat berbeda bila sudut
dari sisi kemanfaatan dan pandang hegemoni yang coba
pengaruhnya dalam masyarakat. kita lekatkan pada dua term
Huntington mengungkapkan tersebut akan menghasilkan
peradaban memiliki bentuk yang pemahaman yang tidak sama,
lebih luas dibanding kebudayaan lebih lokalitas,
kebudayaan. Ia memberikan ekseklusif, sederhana, stagnan
perumpamaan dengan sedangkan peradaban sebaliknya
mengungkap peradaban- lebih memiliki pengaruh yang
peradaban dunia yang memiliki luas, inklusif, modern, terus
kemungkinan besar saling berkembang. Selain itu definisi
berbenturan, yaitu peradaban peradaban yang diberikan oleh
Islam didukung oleh tiga al-Qardhawi, memiliki dua
kebudayaan besar, yaitu Arab, unsur, pertama: peradaban itu
Turki dan Melayu. Peradaban memiliki bentuk kemajuan
Barat didukung oleh kebudayaan materi, seperti industri,
bangsa-bangsa Eropa dan perdagangan, seni, teknologi.
Amerika Utara, dan Peradaban Kedua: peradaban itu memiliki
Konfusian atau China didukung bentuk kemajuan non materi,
oleh kebudayaan-kebudayaan yang meliputi nilai-nilai
spiritualitas, moral, pemikiran.
23
M. Dawam Raharjo, “Benturan
ataukah Dialog Peradaban”, dalam Persembahan
70 tahun Prof. Dr. Taufik Abdullah, Sejarah
24
dan Dialog Peradaban, (Jakarta: Lipi Press, M. Dawam Raharjo, Benturan ..., h.
2005), h. 1014. Baca juga A. L. Kroeber and 1017
25
Clyd E Klucichohn,Culture A Critical Review Qasim Nursheha Dzulhadi, Islam
of Concepts And Definitions, (Cambridge: sebagai Agama dan Peradaban, dalam Jurnal
Museum, 1952), h. 11-13. Tsaqafah Unida Gontor, 2011, h. 154.

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


10 Esensi Falsafah...
Maka dapat dikatakan untuk melihat bagaimana
bahwa setiap masyarakat atau perkembangan peradaban
bangsa dimanapun memiliki manusia dari peradaban purba
kebudayaan namun tidak sampai dengan kemungkinan
semuanya dikatakan memiliki adanya rekayasa peradaban yang
peradaban. Peradaban lebih maju.
merupakan tahap tertentu dari Beberapa teori peradaban yang
kebudayaan yang telah mencapai dikemukakan oleh para ahli antara lain:
kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pengetahuan, Lewis Henry Morgan
teknologi, dan seni yang telah Dalam karyanya Ancient Society
maju.26 (1877), ia memperkenalkan teori
evolusi masyarakat dan kebudayaan.
c. Teori Peradaban Menurut Morgan, masyarakat dari
Sejak kajian sosial semua bangsa di dunia sudah atau masih
antropologi mulai mengemuka akan menyelesaikan proses evolusinya
sebagai alat memotret melalui delapan tingkat evolusi sebagai
perkembangan sosial budaya berikut:
masyarakat, peradaban telah 1. Zaman Liar Tua, yaitu zaman sejak
menjadi perhatian serius adanya manusia sampai ia
dikalangan ilmuan, berbagai menemukan api. Dalam zaman ini
pendekatan dan teori muncul manusia hidup dari meramu,
untuk memberikan konsep yang mencari akar-akar dan tumbuhan-
jelas dalam memahami tumbuhan liar.
perkembangan kebudayaan 2. Zaman Liar Madya, yaitu zaman
masyarakat. Mulai dari Ibnu sejak manusia menemukan api
Khaldun dengan teori siklusnya sampai ia menemukan senjata busur
sampai dengan perkembangan panah. Dalam zaman ini manusia
dewasa ini, bahkan selama mulai merubah mata pencaharian
manusia terus memiliki hidupnya dari meramu menjadi
kreatifitas, teori peradaban akan pencari ikan atau pemburu.
terus diproduksi. 3. Zaman Liar Muda, yaitu zaman
Produktifitas para ilmuan sejak manusia menemukan senjata
dalam menciptakan teori sebagai busur panah sampai ia mendapatkan
gambaran bahwa peradaban kepandaian membuat barang-barang
awal yang muncul akan tembikar. Dalam zaman ini mata
tenggelam tergantikan dengan pencaharian masih berburu.
peradaban baru dan akan terus 4. Zaman Barbar Tua, yaitu zaman
seperti itu sebagai bentuk siklus sejak manusia menemukan
atau sunnatullah. Peradaban kepandaian membuat tembikar
yang hilang pada dasarnya hanya sampai ia beternak atau bercocok
pada bentuk (form) nya saja tanam.
namun ide dasarnya terus 5. Zaman Barbar Madya, yaitu zaman
berkembang mengikuti dunia sejak manusia beternak atau
modern. bercocok tanam sampai ia
Kemampuan manusia menemukan kepandaian membuat
dalam mencipta dan merekayasa benda-benda dari logam.
tradisi ini mendapat sorotan 6. Zaman Barbar Muda, yaitu zaman
serius dikalangan para ahli sosial sejak manusia menemukan
budaya, dengan keseriusan ini kepandaian membuat benda-benda
pula mereka terjun ke lapangan dari logam sampai ia mengenal
tulisan.
26
Jacobus Ranjabar, Sistem ..., h. 11.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 11
7. Zaman Peradaban Purba. masyarakat dimanapun berada memiliki
8. Zaman Peradaban Masa kini.27 kebudayaan ataupun peradaban sebagai
media atau cara dalam mempertahankan
Franz Boas (1858-1942) eksistensinya.
Ia memperkenalkan teori
marginal survival. Menurutnya, 4. Hubungan Falsafah, Konsep dan
pertumbuhan kebudayaan menyebabkan Teori Peradaban
timbulnya unsur-unsur baru yang akan Falsafah, konsep dan teori
mendesak unsur-unsur lama ke arah memiliki hubungan yang erat dalam
pinggiran, sekeliling daerah pusat membentuk peradaban. Ketiga term
pertumbuhan tadi. Karena itu bila ini berkorelasi satu sama lain dalam
hendak mencari unsur-unsur yang kuno, mengambil bagian irisan-irisan dari
maka tempat untuk mendapatkannya peradaban. Ini seperti simpul-simpul
adalah di daerah-daerah pinggiran. Dari yang terkait. Filsafat sebagai salah
konsep teori ini dikembangkan oleh satu cabang pengetahuan berada
ahli-ahli lainnya sebagai konsep culture paling depan, ia sebagai induk
area.28 pengetahuan yang mulai merambah
dunia abu-abu. Kemampuannya
Bronislaw Malinowski (1884-1942) dalam mengkalkulasikan fenomena
Malinowski memperkenalkan dengan daya fikir tajam telah
teori fungsional tentang kebudayaan. mampu membentuk konsep
Menurutnya bahwa segala aktifitas terhadap fenomena tersebut.
kebudayaan itu sebenarnya bermaksud Konsep yang telah terpola
memuaskan suatu rangkaian dari dengan baik disertai variabel-
sejumlah kebutuhan naluri mahluk variabel hasil pengamatan yang diuji
manusia yang berhubungan dengan secara ilmiah kemudian
seluruh kehidupannya. Misalnya terjadi menciptakan teori-teori yang dapat
karena mula-mula manusia ingin dimanfaatkan dalam meneliti
memuaskan kebutuhan nalurinya akan fenomena, maka teori peradaban
keindahan.29 tercipta dari pengamatan awal
Membaca beberapa teori di atas berdasarkan pemikiran mendalam
memberikan gambaran bahwa sudut yang membentuk konsep.
pandang, lapangan kajian, fokus bahan
dan pengalaman para peneliti 5. Esensi Teori Peradaban
memberikan hasil dan kesimpulan yang Teori sebagai landasan
berbeda namun pada dasarnya apa yang dasar dalam penelitian khususnya
disampaikan itu terdapat benang merah dalam kajian peradaban memiliki
yang cukup jelas yaitu bagaimana peran penting sebagai instrumen
kebudayaan atau peradaban tumbuh dan mengukur batasan-batasan
berkembang dalam sebuah masyarakat universalitas sebuah peradaban
yang paling primitif sekalipun dengan maka esensi teori peradaban yaitu
melihat dan mengikuti alur kedewasaan mengabstraksikan ide-ide yang
berfikir masyarakat tersebut. Maka hasil menuju variabel-variabel peradaban
yang diungkapkan-dalam definisi di sebagai duplikat realitas peradaban.
atas-jelas menunjukkan setiap Adanya esensi teori peradaban ini
mengarahkan pada substansi
27
Koentjaraningrat, Sejarah Teori berbagai macam dan bentuk
Antropologi I, (Jakarta: UI Press, 2010), h. 44- peradaban sehingga dianggap sama.
45. Lihat juga dalam J. Van Baal, Sejarah dan
Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya, Terj.
J. Piry (Jakarta: Gramedia, 1987), Jilid I, h. 82- KESIMPULAN
83. Manusia adalah makhluk paling
28
Koentjaraningrat, Sejarah ..., h. 126. cerdas di muka bumi ini. Ia diberikan
29
Ibid., h. 171.

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


12 Esensi Falsafah...
berbagai kemampuan dalam dirinya
sebagai salah satu cara mempertahankan
hidup. Ia juga sebagai makhluk yang
diberikan cara bagaimana
memperlakukan lingkungannya. Atas
kemampuan ini manusia menjadi
makhluk yang beradab, makhluk yang
mampu mengelola alam sebagaimana
fitrah yang ada pada dirinya.
Cipta, rasa dan karsa merupakan
potensi besar. Potensi ini kemudian
dimanfaatkan dalam mempertahankan
kehidupan dengan menciptakan
berbagai karya salah satunya
kebudayaan atau peradaban. Peradaban
juga merupakan faktor penting pembeda
nyata yang diberikan Tuhan kepada
makhluknya sebagai tanda khalifatullah.
Munculnya kebudayaan yang
dimiliki manusia menjadikan ia sebagai
makhluk yang berperadaban, makhluk
yang memiliki nilai kemakhlukan
tertinggi di antara makhluk lainnya,
dengan kemampuan mencipta
peradaban, ia diberikan wewenang
dalam menjaga dan memajukan alam
raya.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora


Ahmad Muzayyin 13
DAFTAR PUSTAKA Ilmu.Yayasan Obor Indonesia:
Jakarta, 2003.Cet. XVI.
Abdurrahman, Dudung. dkk.Sejarah Supadie,Didiek Ahmad.dkk.Pengantar
Peradaban Islam dari Masa Studi Islam, Rajawali Press:
Klasik hingga Modern.LESFI: Jakarta, 2011.
Yogyakarta, 2009. Cet. III.
Utama,Gusti Bagus Rai.Filsafat Ilmu
Baal,J. Van.Sejarah dan Pertumbuhan dan Logika. Bandung, 2013.
Teori Antropologi Budaya. Terj.
Drs. J. Piry. Gramedia: Jakarta,
1987, jilid I.

Ibrahim,Duski.Filsafat Ilmu. Noer Fikri:


Palembang, 201.

Jenks,Chris. Culture; Studi


Kebudayaan. (terj.). Pustaka
Pelajar: Yogyakarta, 2013.Cet. I.

Koentjaraningrat.Sejarah Teori
Antropologi I. UI Press: Jakarta,
2010.

Kroeber , A. L. And Clyd E


Klucichohn. Culture A Critical
Review Of Concepts And
Definitions. Museum:
Cambridge, 1952.

Kuntowijoyo.Metodologi Sejarah, Tiara


Wacana Yogya: Yogyakarta,
2003, edisi II.

Raharjo,M. Dawam.Benturan ataukah


Dialog Peradaban, dalam
Persembahan 70 tahun Prof. Dr.
Taufik Abdullah, Sejarah dan
Dialog Peradaban.Lipi Press:
Jakarta, 2005.

Ranjabar,Jacobus.Sistem Sosial Budaya


Indonesia, Alfabeta: Bandung,
2013. Cet. II.

Sugiyono.Metode Penelitian
Pendidikan.Alfabeta: Bandung,
2017. Cet. Xxv.

Suriasumantri,Jujun S. Ilmu Dalam


Perspektif, Sebuah Kumpulan
Karangan Tentang Hakikat

Volume 22 No. 2, Edisi Juli-Desember 2018


14 Esensi Falsafah...

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora

Anda mungkin juga menyukai