Gangguan Metabolik Gangguan metabolik yang menyebabkan kejang pada
bayi baru lahir adalah gangguan metabolisme glukosa, kalsium, magnenisum, elektrolit, dan asam amino. Gangguan metabolik ini terdapat pada 73% bayi baru lahir dengan kerusakan otak. Berkurangnya level glukosa dari nilai normal merupakan keadaan tersering penyebab gangguan metabolik pada bayi baru lahir. e. Berbagai keadaan gangguan metabolik yang berhubungan dengan kejang pada neonatus adalah: - Hipoglikemia Bayi dengan kadar glukosa darah < 45 mg/dL disebut hipoglikemia. Kadar glukosa darah normal pada bayi adalah 45-60 mg/dl. Hipoglikemia yang berkepanjangan dan berulang dapat mengakibatkan dampak yang menetap pada Sistem Syaraf Pusat. Bayi baru lahir yang mempunyai risiko tinggi untuk menjadinya hipoglikemia adalah bayi kecil untuk masa kehamilan, bayi besar untuk masa kehamilan dan bayi dari ibu dengan Diabetes Melitus atau bayi dengan penyakit berat seperti asfiksia dan sepsis. Hipoglikemia dapat mnejadi penyebab dasar pada kejang bayi baru lahir dengan gejala neurologis seperti apnea, letargi, hipotoni, sianosis, reflek hisap bayi lemah dan jiternes. - Hipokalsemia Hipokalsemia jarang menjadi penyebab tunggal kejang pada neonatus. biasanya hipokalsemia disertai dengan gangguan lain, misalnya hipoglikemia, hipomagnersemia, atau hipofosfatemia. Hipomagnesemia dan hipokalsemia sering terdapat bersamaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia dan bayi dari ibu dengan Diabetes Melitus. Hipokalsemia didefinisikan kadar kalsium < 7,5 mg/dL, biasanya asimptomatis. Sering berhubungan dengan prematuritas ataukesulitan persalinan dan asfiksia. Bila kejang pada bayi berat lahir rendah yang disebabkan oleh hipokalsemia diberikan Kalsium glukonat kejang masih belum berhenti harus dipikirkan adanya hipomagnesemia. Hipokalsemia terjadi pada masa dini dijumpai pada bayi berat lahir rendah, ensefalopati hipoksik-