Anda di halaman 1dari 1

merupakan masalah neurologis yang penting pada masa neonatal, dan

menimbulkan gejala sisa neurologis di kemudian hari. Kejang yang terjadi


akibat ensefalopati hipoksik-iskemik biasanya terjadi dalam 24 jam pertama
(Sudarti&Afroh, 2012).
c. Trauma dan Perdarahan Intrakranial
Trauma dan perdarahan intrakranial biasanya terjadi pada bayi yang besar
yang dilahirkan oleh ibu dengan kehamilan primipara. Hal ini terjadi pada
partus lama, persalinan yang sulit disebabkan oleh kelainan kedudukan janin
dalam rahim atau kelahiran presipitatus sebelum serviks uteri membuka
cukup lebar. Pada bayi berat lahir rendah dengan berat badan <1500 gram
biasanya perdarahan terjadi didahului oleh keadaan asfiksia. Selain itu
perdarahan juga bias terjadi akibat persalinan dengan tindakan (vacuum
ekstraksi dan forcep).
d. Infeksi
Pada bayi baru lahir infeksi dapat terjadi di dalam rahim, selama persalinan,
atau segera sesudah lahir. Infeksi dalam rahim terjadi karena infeksi primer
dari ibu seperti toxoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, dan herpes. Selama
persalinan atau segera sesudah lahir, bayi dapat terinfeksi oleh virus herpes
simpleks, virus Coxsackie, E. Colli, dan Streptococcus B yang dapat
menyebabkan ensefalitis dan meningitis. Selain itu infeksi juga dapat terjadi
akibat penggunaan alat-alat selama prses persalinan tidak steril
e. Kernikterus / Ensefalopati Bilirubin
Suatu keadaan ensefalo akut dengan sekuele neorologis yang disertai
meningkatkan kadar serum bilirubin dalam darah. Bilirubin indirek
menyebabkan kerusakan otak pada bayi cukup bulan apabila melebihi
20mg/dL. Pada bayi prematur, kadar 10 mg/dL sudah beerbahaya.
Kemungkianan kerusakan otak yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh
kadar bilirubin yang tinggi tetapi tergantung kepada lamanya
hiperbilirubinemia.

Anda mungkin juga menyukai