Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASAM AMINO DAN PROTEIN

TUGAS MATAKULIAH KIMIA ORGANIK II

NAMA : NUGRAYANTI
NIM : O1A120100
KELAS : B
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. H. M. NATSIR, M.Si.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,

taufik serta hidayah-nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat

menyelesaikan “Makalah Protein dan Asam Amino”, ini tepat pada waktunya. Makalah ini

disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik II.

Adapun makalah ini berisi tentang Materi “Definisi, Klasifikasi, Struktur, Sintesis,

Manfaat, dan Dampak Kekurangan serta Kelebihan Protein dan Asam Amino”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih, kepada dosen pengampu

mata kuliah Kimia Organik II dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

proses penyusnan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnah. Oleh karena itu

penulis membutuhkan kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih.

Kendari, 21 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Definisi Protein dan Asam Amino.................................................................................3
B. Klasifikasi Protein dan Asam Amino............................................................................4
C. Struktur Protein dan Asam Amino...............................................................................6
D. Sintesis Protein................................................................................................................8
E. Manfaat Protein............................................................................................................10
F. Dampak Kekurangan atau Kelebihan Protein...........................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup didalam tubuhnya pasti memiliki yang namanya protein.

Protein banyak ditemukan dan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Protein

banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada

tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari

sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada

umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai

nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh

sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,

seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit dan selebihnya

didalam jarinngan lain dan cairan tubuh. Protein merupakan kelompok

biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau

lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya mempercepat

reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk

sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino ya

ng terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari

posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino,urutan cara asam amino tersebut terangkai,

serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut akan menentukan struktur 3 dimensi

dan sifat-sifat biologis protein sederhana. Asam amino juga dikenal sebagai monomer-

iv
monomer penyusun protein yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Asam amino memiliki

fungsi yang sangat penting, yaitu kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam

metabolisme seperti enzim, hormone, asam nukleat, dan vitamin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan protein dan asam amino

2. Bagaimana klasifikasi protein dan asam amino?

3. Bagaimana struktur protein dan asam amino?

4. Bagaimana sintesis protein?

5. Apa manfaat dari protein?

6. Apa dampak yang akan terjadi jika terjadi kekuranngan atau kelebihan protein?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pengertian dari protein dan asam amino

2. Untuk mengetahui klasifikasi protein dan asam amino

3. Untuk mengetahui struktur protein dan asam amino

4. Untuk mengetahui sintesis protein

5. Untuk menggali manfaat yang terdapat dalam protein

6. Untuk mengetahui dampak dari kekurangan atau kelebihan protein

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Protein dan Asam Amino

1. Asam Amino

Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa diproduksi

sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan ditemukan pada semua makanan

yang mengandung protein. Asam amino juga sering disebut sebagai senyawa organic

yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH2). Gugus

karboksil ini memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Asam

amino pembentuk protein akan saling berikan dengan ikatan peptida.

2. Protein

Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain

dengan ikatan peptida. Asam amino yang menyusun protein ada 20 macam. Protein

juga dikatakan sebagai biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan

polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul protein

mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.

vi
B. Klasifikasi Protein dan Asam Amino

1. Klasifikasi Asam Amino

Klasifikasi asam amino berdasarkan relative gugus R-nya yaitu sebagai berikut:

1) Asam amino dengan gugus R non-polar (tak mengutub)

Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai

selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini

terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin,

leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan

triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin).

2) Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan

Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub

karena gugus  R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan

molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan

oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk

golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga adalah

asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida

(-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).

3) Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif (asam amino asam)

Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari

asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua

gugus karboksil (COOH).

vii
4) Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (asam amino basah)

Asam amino bermuatan positif mempunyai rantai samping yang Panjang dan

diakhiri dengan gugus yang bermuatan positif pada pH netral. Lisin

diakhiri dengan gugus primer, arginin, dengan gugus guanidine, dan

histidine dengan gugus imidasol.

2. Klasifikasi Protein

Sampai sekarang masih digunakan beberapa system klasifikasi yang

kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Pada umumnya protein

diklasifikasikan berdasarkan: (a) Struktur molekulnya; (b) kelarutannya; dan (c)

nilai gizinya (nilai biologisnya).

Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dikelompokkan menjadi dua

bentuk, yaitu protein globular (bulat seperti bola) dan protein fibrosa (fibrous,

berserat,berserabut). Protein fibrosa tidak larut dalam pelarut encer, baik itu

larutran garam, asam, basa, ataupun alkohol. Rasio panjang terhadap lebar (aksial)

molekul ini lebih dari 10 dan ditandai oleh rantai polopeptida yang membelit

dalam bentuk spiral atau heliks, serta dihubungkan dengan ikatan disulfide dan

ikatan hydrogen. Protein ini terutama berguna untuk membentuk struktur

jaringan, misalnya kolagen pada tulang rawan, myosin yaitu protein kontraktil

utama pada otot, dan keratin yaitu protein utama rambut, wool dan kulit, serta

fibrin yaitu protein pada darah yang menggumpal.

Klasifikasi protein berdasarkan kelarutannya berkembang sekitar tahun

1907-1908, tetapi masih digunakan sampai sekarang, walaupun garis besar antar

viii
kelasnya tidak jelas. Menurut kelarutannya, protein globular dapat digolongkan

menjadi beberapa kelas yaitu: albumin, globulin, glutelin, prolamin, histon, dan

protamine.

Protein yang mudah dicerna (dihidrolisis) oleh enzim-enzim pencernaan,

serta mengandung asam amino esensial yang lengkap dan dalam jumlah seimbang

(sesuai dengan kebutuhan tubuh), merupaka protein yang bernilai gizi tinggi.

Umumnya protein hewani merupakan protein bernilai gizi tinggi, kecuali gelatin.

Protein nabati umumnya kekurangan salah satu asam amino esensial, sebagai

contoh protein serealia umumnya kekurangan lisin, sedangankan protein kacang-

kacangan kekurangan asam amino belerang (metionin). Sebagi sumber protein

nabati yang utama adalah serealia (beras, jagung, terigu) dan kacang-kacangan

(terutama kacang kedelai). Selain dari bahan hewani dan nabati, terdapat pula

sumber protein “non-konvensional” yaitu berasal dari mikroba (bakteri, khamir,

dan kapang), yang dikenal sebagai protein sel tunggal (single cell protein), tetapi

sampai sekarang produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk

dikonsumsi manusia.

C. Struktur Protein dan Asam Amino

1. Struktur Protein

Protein memiliki berbagai macam struktur yaitu: protein dengan struktur primer,

sekunder, tersier, dan kuartener.

ix
1) Struktur primer merupakan struktur protein dengan rangkaian asam amino

yang linier dan dihubungkan oleh ikatan kovalen. Contohnya adalah

struktur linier dari lisosim yang terdiri atas 129 asam amino.

Met-Lys-Val-Phe-Gly-Arg-Cys-Glu-Leu-Ala....

2) Struktur sekunder merupakan struktur protein dengan pola struktur reguler

atau mengalami pelipatan (folded pattern), yang merupakan short-range

non covalent interaction. Umumnya adalah struktur a-helix dan b-sheet.

Kedua struktur tersebut distabilkan oleh adanya ikatan hidrogen.

3) Struktur tersier merupakan struktur protein dengan struktur tiga dimensi,

long-range noncovalent interactions. Dalam protein tersier tersebut

memungkinkan adanya dua struktur sekunder secara bersamaan. Sebagai

contoh adalah struktur lisosim.

4) Struktur kuartener merupakan struktur protein yang terdiri atas lebih satu

polipeptida (lebih dari satu sub unit). Contohnya adalah Collagen triple

unit dan Hemoglobin yang terdiri atas a dan b chains dengan heme.

Sebagai contoh dari protein struktur tersier dan kuartener berturut-turut

adalah kolagen dan hemoglobin.

x
2. Struktur Asam Amino

Pada dasarnya struktur suatu asam amino terdiri atas gugus α-amino, α-karboksil, α-

karbon, dan gugus R, yaitu suatu rantai panjang. Struktur dasar asam amino

H2N – CH – COOH

Terdapat 2 bentuk asam amino, yakni bentuk netral dengan gugus -NH 2 dan -COOH

dan bentuk zwitterionic yang mempunyai muatan positif dan negatif dalam satu

molekul (NH3+ dan -COO-). Gugus karboksil sebagai asam, mempunyai sifat

sebagai donor proton (donating a proton) dalam larutan air.

xi
D. Sintesis Protein

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang

diatur susunannya oleh kode-kode genetik. Proses sintesis protein dibagi menjadi dua

tahapan, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah DNA mencetak mRNA di

dalam nukleus, translasi adalah penerjemahan informasi genetik berupa urutan basa

nitrogen menjadi

asam amino.

1. Transkripsi

Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai

cetakan yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya disebut rantai

antisense. Terjadi di dalam inti sel. Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1) Inisiasi (permulaan). Transkripsi diawali oleh promoter, yaitu daerah DNA

tempat RNA polimerase melekat. Promoter mencakup titik awal

transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang nukleotida di

depan titik awal tersebut. Fungsi promoter selain menentukan di mana

transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai ganda

DNA yang digunakan sebagai cetakan.

2) Elongasi (pemanjangan). Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan

rantai ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10-20 basa

DNA. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari

molekul RNA yang dibentuk di sepanjang rantai ganda DNA. Setelah

xii
sintesis RNA berlangsung, rantai ganda DNA akan terbetuk kembali dan

RNA baru akan terlepas dari cetakannya.

3) Terminasi (pengakhiran). Transkripsi berlangsung hingga RNA

polimerase mentranskripsi urutan DNA yang dinamakan terminator.

Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi untuk mengakhiri

proses transkripsi. Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat RNA

polimerase mencapai titik terminasi. Pada eukariotik, RNA polymerase

terus melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida, RNA yang telah

terbentuk terlepas dari enzim tersebut.

2. Translasi

Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan proses

penterjemahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik

tersebut berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai penterjemaahnya

RNAt. RNAt membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom. Molekul RNAt

membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan

triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang disebut antikodon. Misalnya,

perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin.

RNAt pembawa fenilalanin mempunyai anticodon AAA yang komplemen dengan

UUU agar terjadi reaksi penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida

sebelumnya. RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam

amino yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt

dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase).

Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd

xiii
selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan subunit kecil

yang dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAt.

E. Manfaat Protein

Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan molekul

lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan (imunitas) tubuh,

menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai transmitor ger~an syaraf dan mengendalikan

pertumbuhan dan perkembangan. Peran dan aktivitas protein dalam proses biologis antara

lain sebagai katalis enzimatik, bahwa hampir semua reaksi kimia dalam · sistem biologi

dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang merupakan satu jenis protein.

Sebagian reaksi seperti hidrasi karbondioksida bersifat sederhana, sedangkan reaksi

lainnya seperti replikasi kromosom sangat rumit. Enzim mempunyai daya katalitik yang

besar, urnumya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali. Peran lainnya dari

protein dalam sistem biologi adalah sebagai transport dan penyimpanan. Contohnya

transport oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan rnioglobin yakni sejenis protein

yang mentransport oksigen dalam otot. Selain itu terdapat beberapa jenis protein lainnya

seperti filamen yang berfungsi dalam koordinasi gerak; protein fibrosa yang berfungsi

untuk menjaga ketegangan kulit dan tulang; protein kolagen yang merupakan komponen

serat utama dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan dan gigi; antibodi merupakan

protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing

seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain, membangkitkan dan

menghantar impuls saraf.

xiv
F. Dampak Kekurangan atau Kelebihan Protein

1. Dampak Kekurangan Protein

Dampak kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau apabila

tidak bisa mencerna dan menyerap proteib dengan baik. Berikut dampak kekurangan

protein:

 Kerontokan rambut

Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena saat

tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan

semakin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut

menjadi rapuh, mudah rontok, dan menjadi lebih tipis.

 Gangguan fungsi otak dan Kesehatan mental

Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Alasannya adalah

karena asam amino yang terdapat pada protein dibutuhkan untuk

pembentukan beragam jenis neutransmiter, yaitu senyawa kimia yang

berperan menghantar stimulus atau pesan ke sel saraf otak maupun otot. Asam

amno yang terkandung dalam protein juga diperlukan untuk pembentukan

dopamine dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati. Kekurangan

dopamine dan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk dan

memicu gangguan perilaku

 Imunitas tubuh menurun

Kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Itulah

sebabnya, orang yang kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik lebih

rentan terkena penyakit, khusunya penyakit infeksi

xv
 Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat

Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan

proteinnya, seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein merupakan bahan

baku berbagai jaringan, hormone, dan neurotransmitter. Jika asupan protein

anak kurang, tentu saja proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat

terganggu.

 Proses penyembuhan luka menjadi lambat

Kekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka.

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka yang sulit sembuh

adalah rendahnya kadar protein di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak

mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang

rusak dan membentuk jaringan baru.

2. Kelebihan Protein

Konsumsi berlebihan makanan kaya protein biasanya tinggi lemak tidak memberikan

manfaat dan dapat menimbulkan obesitas. Kelebihan protein dapat memberatkan

fungsi ginjal dan hatiyang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan

nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan osidosis, dehidrasi, diare, kenaikan

ammoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam.

xvi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1) setiap makhluk hidup memiliki komponen penting dalam tubuh yang salah satunya

yaitu protein protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk

dari 1 rantai panjang asam amino atau lebih asam amino merupakan monomer

monomer penyusun protein asam amino juga dapat dikatakan sebagai asam

karboksilat yang mempunyai gugus amino.

2) Klasifikasi asam amino berdasarkan relatif berdasarkan gugus relatif r nya yaitu

asam amino dengan gugus R nonpolar asam amino dengan gugus R mengutuk tak

bermuatan asam amino dengan gugus R bermuatan negatif dan asam amino dengan

gugus R bermuatan positif adapun klasifikasi protein dibagi menjadi tiga yaitu

berdasarkan struktur molekulnya berdasarkan kelarutannya dan berdasarkan nilai

gizinya atau nilai biologis nya.

3) Struktur asam amino terdiri dari struktur primer struktur sekunder struktur tersier dan

struktur kuartener. Sedangkan untuk struktur protein sendiri terdiri dari asam amino

yaitu gugus Alfa amino Alfa karboksil Alfa karbon dan gugus R yang membentuk

suatu rantai Panjang.

4) Sintesis protein terjadi melalui dua tahap yaitu tahap transkripsi.

5) Protein memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari salah satunya yaitu

sebagai sumber energi selain itu juga protein berfungsi sebagai katalisator yaitu

pengangkutan dan penyimpanan molekul lain seperti oksigen mendukung secara

17
mekanis sistem kekebalan tubuh atau imunitas tubuh menghasilkan gerakan tubuh

sebagai transmitter gerakan saraf dan mengendalikan pertumbuhan serta.

6) Dampak kekurangan dari protein yaitu terjadinya kerontokan rambut gangguan

fungsi otak dan kesehatan mental imunitas tubuh menurun proses penyembuhan luka

menjadi lambat dan pertumbuhan serta perkembangan anak terlambat adapun

kelebihan dalam mengonsumsi protein yaitu dapat menyebabkan obesitas

B. Saran

Saran penulis yaitu sebaiknya Ketika Menyusun suatu makalah harus disertai dengan

sumber yang jelas dan terbaru. Selain itu juga penulis merasa bahwa makalah ini masih

jauh dari kata dari sempurna sehingga penulis mengharapkan banyak kritik dan saran

yang membangun guna menjadikan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya bisa

lebih baik lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Katili, A. S., 2009. Struktur dan Fungsi Protein Kolagen. Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 2(5).

Nardia, E. A., Etni, D. A., Cahyaning, S. H. W., Sabrina, D. P. dan Sumiyati. Gizi

Reproduksi. Yayasan Kita Menulis: Medan

Fathonah, S. dan Sarwi. 2020. Literasi Zat Gizi Makro dan Pemecahan Masalahnya.

Deepublish: Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai