tunas muda yang unggul yang mana gerakan pramuka sendiri menciptakan tunas muda melalui
kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pramuka kini telah menjadi
ekstrakulikuler sentral bagi siswa SD hingga SMA. Kewajiban tersebut bukan bersifat
administratif yang mengharuskan siswa terdaftar di gugus depan melainkan hanya kegiatannya
semata. Sesuai AD/ART dan UU Gerakan Pramuka Nomor 10 Tahun 2012, pramuka tetap
bersifat sukarela. Kepramukaan melalui beragam kegiatan, sangat cocok untuk mendidik
generasi muda agar mempunyai karakter yang baik. Peserta didik (Pesdik) sebagai penerus
perlu penanaman disiplin dan watak agar punya pondasi kuat. Kegiatan pramuka harus menarik
untuk memikat minat, sehingga diperlukan media yang baik dan menarik pula. Selain
memerlukan media didalam pramuka juga memiliki susunan struktur kepengurusan, contohnya
dalam kepengurusan tingkat kenyamatan yaitu ada Ketua Kwarran, Wakil Ketua, Bendahara,
Pandega Putri Putra, sebagai bagian integral dari Kwartir yang diberi wewenang dan
kepercayaan untuk mengelola pembinaan dan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega sesuai prinsip "dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dengan
bimbingan orang dewasa", yang pengelolaannya bersifat kolektif dan kolegial. Di dalam dewan
kerja pun terdapat susunan kepengurusan seperti Ketua, Wakil, Bendahara, Sekertaris, dan
Aggota bidang. Dewan kerja itu memiliki peranan penting dalam organisasi gerakan pramuka
Dalam sebuah organisasi selalu dihadapkan dengan beberapa masalah entah masalah
internal atau pun eksternal maka dengan adanya permasalahan tersebut perlu adanya
pemecahan masalah melalui teknik pemecahan masalah salah satunya yaitu menggunakan
teknik Streng, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) merupakan salah satu teknik
organisasi, bahkan komunitas dengan tujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari
Pada kesempatan ini penulis akan menganalisis dan membahas suatu permasalahan
yang ada di kwartir ranting cicalengka khususnya pada tingkatan penegak dan pandega. Dimasa
pandemi ini organisasi dikalangan manapun kurang berjalan dengan baik salah satunya pada
permasalahn yang terjadi dimana permasalah-permasalahannya hampir sama. Pada hal ini
dewan kerja berusaha untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada setiap
ambalan dengan cara mengujungi setiap ambalan dan mengkaji setiap permasalahan yang
terjadi di ambalan.
Pada akhirnya setelah kami melakukan kunjungan kepada setiap ambalam dengan
menkaji setiap permasalahan yang ada kami dewan kerja menemukan inti permasalahan yang
telah disebutkan diatas, namun masih banyak anggota pramuka baik ditingkat penegak,
maupun pandega belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk berkreatifitas dan
berinovasi.
Adapun hal laiinya yang menjadi faktor ancaman bagi ambalan yang tidak berkembang
yaitu:
a. Adanya Ekstra kulikuler yang lebih mampu berinovasi dan berkreatifitas lebih
tinggi.
rasa nyaman yang belebihan sehingga menyebabkan anggota tidak ingin keluar
Dalam hal ini dewan kerja cicalengka telah mengambil langkah untuk mengatasi
b. Kunjungan ambalam
adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi dari setiap ambalan yang ada di Cicalengka,
salah satunya mulai bisa memanfaatkan teknologi yang ada, serta beberapa ambalam-ambalan