2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Prawansa Amran
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
Koresponden: amranprawansa67@gmail.com
ABSTRAK
Penyakit kecacingan termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia karena penyakit tersebut akan mempengaruhi gizi, daya
kognitif dan produktifitas kerja. Dalam rangka Indonesia sehat 2020,
pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mewujudkan manusia yang sehat,
produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi. Salah satu ciri bangsa yang
maju adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi dengan mutu
kehidupan yang tinggi pula. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan
masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit anemia dan kecacingan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui Prevalensi penyakit
kecacingan dan kejadian Anemia pada anak sekolah dasar serta menghubungkan
penyakit kecacingan dengan kejadian anemia. Penelitian yang dilakukan
merupakan observasi laboratorik yakni melakukan uji laboratorium untuk
mengetahui prevalensi penyakit kecacingan dan kejadian Anemia serta
hubungannya dengan Anemia pada anak Sekolah Dasar yang ada di Kota
Makassar. Berdasarkan tujuan penelitian untuk mengatahui prevalensi Penyakit
kecacingan ditemukan Anak Sekolah yang ada di Kota Makassar mengalami
penyakit kecacingan adalah 18 siswa atau 18 %, Laki-Laki 8 % dan perempuan
105, sedangkan Prevalensi kejadian Anemia pada Anak Sekolah Dasar adalah 35
siswa atau 35 % , Laki-Laki 19 % dan perempuan 16 % data tersebut diperoleh
dari 100 siswa yang dijadikan sampling yang diambil dari 3 (tiga) lokasi Sekolah
Dasar yang ada di Kota Makassar. Semua Anemia yang ditemukan pada anak
sekolah dasar masih kategori anemia ringan. Penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan kasus kecacingan dan kejadian anemia di Makassar masih meningkat
berdasarkan laporan dari Riskesda yang melaporkan bahwa kejadian anemia
tahun 2013 sebesar 26,4 %. Kejadian Penyakit Kecacingan dengan Kejadian
Anemia dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara Penyakit
Kecacingan dengan Kejadian Anemia.
60
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Tentu tidak ada orang tua yang rela Sekolah Dasar yang ada di Kota
membiarkan anak-anaknya untuk Makassar. Tujuan penelitian adalah
terkena penyakit khususnya untuk mengetahui Prevalensi kejadian
Kecacingan yang dapat mempengaruhi penyakit kecacingan Pada anak
menderita Anemia sehingga dapat Sekolah Dasar yang ad di Kota
menurungkan kecerdasan anak. Anak Makassar, untuk mengetahui
biasanya tidak mengetahui pentingnya Prevalensi Kejadian Anemia Pada
kesehatan sehingga anak-anak tidak Anak Sekolah Dasar yang ada di Kota
menyadari bahwa tempat biasanya Makassar, untuk mengetahui apakah
bermain banyak sekali terdapat bibit ada hubungan Angka Kejadian
penyakit yang sewaktu-sewaktu Kecacingan dengan Angka Kejadian
menyerang dirinya dan segala aktivitas Anemia.
dengan tidak memperdulikan keadaan
disekitarnya. Kehidupan yang bebas METODE
yang dijalani oleh anak-anak tidak Jenis penelitian, waktu, dan tempat
dapat mengontrol dirinya, penelitian
Kecacingan sangat Jenis Penelitian ini merupakan
mempengaruhi terjadinya Anemia. survey untuk mengetahui prevalensi
Anemia adalah kumpulan gejala yang penyakit kecacingan dan anemia
ditandai dengan kulit dan membran dengan melakukan pemeriksaan feces
mukosa pucat, dan pada test dan Kadar hemoglobin secara
laboratorium didapatkan kadar Laboratorium. Penelitian dilaksanakan
hemoglobin, hematokrit (Hm), dan di Laboratorium Jurusan Anaalis
eritrosit kurang dari normal. Insidennya Kesehataan Poltekkes Kemenkes
30% pada setiap individu diseluruh Makassar bulan Juli 2017
dunia, prevalensinya terutama tinggi di Populasi dan Sampel
negara berkembang karena faktor Populasi dalam penelitian ini
defisiensi diet atau kehilangan darah adalah Sekolah Dasar yang ada di Kota
akibat infeksi parasit (Hardjoeno.H, Makassar. Sampel yang digunakan
2006). dalam penelitian ini adalah Anak
Anemia merupakan keadaan Sekolah dasar yang diambil darahnya
menurunnya kadar hemoglobin, dan Fecesnya yang dijadikan sebagai
hematokrit dan jumlah sel darah merah sampling penelitian sebanyak 100
di bawah nilai normal yang dipatok siswa
untuk perorangan (Arisman, 2008). Teknik Pengumpulan Data
Anemia sebagai keadaan dimana level a. Pemeriksaan Feces
hemoglobin rendah karena kondisi Alat dan bahan yang digunakan
patologis. Defisiensi Fe merupakan dalam penelitian ini adalah :
salah satu penyebab anemia, tetapi Objeck glass, Mikroskop, Lidi, Zat
bukanlah satu-satunya penyebab Warna. Prosedur kerja : Pertama-
anemia (Fatmah dalam FKM UI, pertama feces diambil dengan
2007). Berdasarkan uraian di atas maka menggunakan lidi yang telah
penulis ingin melakukan penelitian disiapkan dan diletakkan diatas
untuk mengetahui prevalensisi penyakit objeck glass yang terlebih dahulu
kecacingan, Anemia dan pada anak- ditetesi zat warna Eosin 2 %,
anak sekolah Dasar di beberapa selanjutnya dapat diperiksa secara
61
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Tabel 1.
Hasil Pemeriksaan Feces dan Pemeriksaan Haemoglobin
Jumlah Siswa Siswa (+)
Lokasi
Siswa Anemia Kecacingan
SD.1 49 18 12
SD.2 29 8 2
SD.3 22 9 4
Total 100 35 18
Berdasarkan data dari Tabel 1. 18 siswa, data ini diambil dari 3 (tiga)
ditemukan jumlah siswa yang lokasi Sekolah Dasar dengan jumlah
mengalami anemia 35 siswa dan siswa siswa sebanyak 100 siswa.
yang mengalami kecacingan sebanyak
62
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Tabel 2.
Prevalensi Kejadian Kecacingan dan Anemia pada Anak Sekolah Dasar yang ada
di Kota Makassar
Jenis Kelamin
Kejadian Prevalensi
Laki-Laki Perempuan
Kecacingan 18 % 8% 10 %
Anemia 35 % 19 % 16%
Tabel 3.
Tabulasi Hubungan Kecacingan dengan Anemia
Jenis Anemia
Total
Kasus Tidak Ya
Tidak 59 21 80
Kecacingan
Ya 9 11 20
Total 68 32 100
kecacingan adalah 80 siswa, siswa
Dari tablel 3. menunjukkan bahwa yang terinfeksi cacing sebanyak 11
jumlah siswa yang tidak terinfeksi siswa tetapi tidak mengalami anemia
cacing sebanyak 59 siswa, tetapi 21 sebanyak 9 siswa sehingga totalnya 20
siswa yang anemia, sehingga total siswa yang mengalami kecacingan.
siswa yang tidak mengalami Total siswa keseluruhan 100 siswa.
Tabel 4.
Test Statistik : Uji Chi-Square
Pengaruh Kecacingan
terhadap Anemia
Chi- .014
Square
df 1
Sig (2-) .030
63
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Dari tabel di atas diperoleh nilai p-value = selanjutnya telur cacing akan masuk
.030, Karena p-value < α (0.03 < 0.05) kedalam usus dan menetas menjadi larva.
maka HO ditolak Jadi dapat disimpulkan Larva akan akan menginvasi aliran darah
bahwa ada hubungan kecacingan dengan dan mengalir bersama darah sampai ke
penyakit anemia. paru-paru sehingga dapat menimbulkan
refleksi batuk, dan larva akhirnya masuk
PEMBAHASAN kembali ke usus dan akan tinggal di usus
Kejadian Kecacingan masih banyak dan menjadi dewasa dan menghasilkan
ditemukan dikalangan anak-anak kurang lebih 200,000 telur per harinya dan
khususnya yang masih duduk dibangku menghisap darah 0,5 sampai 1 ml per
Sekolah Dasar masih rawang terinfeksi harinya untuk setiap ekor cacing dewasa.
cacingan, kita ketahui bahwa infeksi cacing Pada kasus kecacingan yang
pada anak-anak sangat berbahaya bagi ditemukan pada penelitian ini dengan
pertumbuhan anak itu sendiri. Cacing yang mengambilan sampling dari 3 (tiga) lokasi
banyak menginfeksi manusia adalah Sekolah Dasar yang ada di Kota Makassar
golongan cacing Nematoda Usus seperti ditemukan jumlah anak yang mengalami
Cacing Ascaris lumbricoides (cacing kecacingan berjumlah 18 siswa atau 18 % ,
Gelang), Cacing Tambang (Ancylostoma), laki-laki 8 % dan perempuan 10 % dari
Cacing Cambuk (Trichuris trichiura), 100 jumlah siswa yang berumur 7 – 11
Cacing Kremi (Oxiuris vermicularis). tahun yang di jadikan sampling penelitian ,
Cacing tersebut ditas memiliki walaupun pemerintah telah melakukan
habitat yang berbeda, untuk Ascaris program pemberian obat cacing yang
lumbricoides hidup dalam usus halus, diberikan pada anak Sekolah Dasar yang
sehingga dapat merugikan karena ada di Kota Makassar, tetapi masih di
mengambil sari-sari makanan dalam usus, temukan Anak Sekolah Dasar yang
sehingga dapat menyebabkan kekurangan kecacingan, ini berarti masih ada anak atau
gizi sehingga akan berpengaruh pada orang tua yang belum memahami
kualitas hidup seseorang dan mengganggu pentingnya pencegahan dan pengobatan
produktifitas kerja. Pada kondisi anak-anak penyakit kecacingan, sehingga yang perlu
yang terinfeksi cacing tersebut akan diperhatikan oleh pemerinta tidak hanya
menyebabkan terganggunya prestasi memberikan obat tetapi perlu adanya
belajar karena pada keadaan kurang gizi penyuluhan untuk memberikan
maka dapat menyebabkan lesu pada anak, pemahaman pentingnya pencegahan dan
sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi pengobatan penyakit kecacingan
belajar disekolah. Berdasarkan sifat daric dikalangan anak Sekolah Dasar.
acing tersebut khususnya berdasarkan cara Sedangkan pada angka kejadian anemia
siklus hidup cacing di dalam tubuh dikalangan Anak Sekolah Dasar
manusia adalah Cacing dewasa dalam usus berdasarkan penelitian yang dilakukan juga
akan menghasilkan telur fertile dan dapat mengambil 3 (tiga) lokasi Sekolah Dasar
ditemukan dalam tinja penderita, yang ada di Kota Makassar bahwa kejadian
selanjutnya tinja kontak dengan tanah dan anemia yang ditemukan dikalangan Anak
akan terbawah oleh debu, kotoran masuk Sekolah Dasar yang ada di Kota Makassar
ke dalam tubuh melalui mulut bersama sebanyak 35 siswa , laki-laki 19 % dan
dengan makanan dan minuman, perempuan 16 % dari 100 siswa yang
64
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
66