Anda di halaman 1dari 5

Sukma Abadi

D3 OP 5A

Soal HKAFO Prodi D III

Modul Hip Knee Ankle Foot Orthotics

Gunakan vignette dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1-7

Wanita berusia 20 tahun dengan diagnosa spinal cord injury tidak komplit T12 datang ke klinik ortotik
anda. Pasien dirujuk dari dokter ortopedi agar mendapatkan intervensi manajemen ortotik. Pada saat
pemeriksaan ditemukan bahwa pasien memiliki kekuatan otot grade 1 pada grup otot sendi hip, grade 2
otot fleksor lutut dan lingkup gerak sendi kedua tungkai bawah dalam batas normal.

1. Apakah arti dari level kekuatan grup otot sendi hip seperti tergambar pada kasus diatas?
A. Terdapat kontraksi otot
B. Tidak ada kontraksi otot sama sekali
C. Dapat bergerak dengan ROM penuh melawan gravitasi
D. Dapat bergerak dengan ROM penuh namun tidak melawan gravitasi
E. Dapat bergerak dengan ROM penuh melawan gravitasi dan diberi sedikit tahanan
2. Apakah origo dari otot yang memiliki kekuatan otot dengan level 2?
A. Illium
B. Ischial Tuberosity
C. Greater Trochanter
D. Anterior Superior Iliac Spine
E. Posterior Superior Iliac Spine
3. Apakah gejala yang ditunjukkan oleh pasien sesuai dengan diagnose yang disebutkan pada kasus
diatas?
A. Kelumpuhan simetris/ kedua tungkai
B. Kelumpuhan asimetris/ salah satu tungkai
C. Kehilangan sensasi total
D. Lesi total pada saraf yang terkena
E. Sensasi yang hilang tidak dapat kembali lagi.
4. Manakah pernyataan yang benar mengenai diagnosa yang dimiliki pasien seperti tergambar pada
kasus diatas?
A. Kelumpuhan simetris
B. Kehilangan sensasi total
C. Lesi total pada saraf yang terkena
D. Sensasi yang hilang tidak dapat kembali lagi.
E. Sensasi yang hilang dapat kembali dengan rehabilitasi.
5. Apakah nama otot fleksor sendi yang memiliki kekuatan otot level 1 seperti disebutkan pada
kasus diatas?
A. Iliopsoas
B. Hamstrings
C. Quadriceps
D. Gluteus maximus
E. Gluteus Minimus
6. Apakah nama otot fleksor sendi yang memiliki kekuatan otot level 2 seperti disebutkan pada
kasus diatas?
A. Iliopsoas
B. Hamstrings
C. Quadriceps
D. Gluteus maximus
E. Gluteus Minimus
7. Apakah orthosis yang tepat untuk membantu pasien dalam aktifitas
A. KAFO dengan lock joint pada sendi lutut dan ankle
B. KAFO dengan lock joint pada sendi lutut dan ankle free
C. KAFO dengan free motion joint pada sendi lutut dan ankle
D. HKAFO dengan lock joint pada sendi lutut
E. HKAFO dengan free joint pada sendi lutut

Gunakan vignette dibawah ini untuk menjawab soal nomor 8 - 12

Wanita berusia 20 tahun dengan complete spinal cord injury level T10 datang ke klinik ortotik
menggunakan kursi roda. Berdasarkan hasil pemeriksaan anda memutuskan untuk membuatkan alat
HKAFO demi mencapai tujuan tertentu untuk pasien ini.

8. Manakah area yang disyarafi oleh level yang disebutkan pada kasus diatas?
A. Pantat
B. Abdominal
C. Paha depan
D. Paha belakang
E. Betis belakang

9. Apakah gejala yang ditunjukkan oleh pasien sesuai dengan diagnose yang disebutkan pada kasus
diatas?
A. Kelumpuhan simetris
B. Kelumpuhan asimetris
C. Kehilangan sensasi bervariasi
D. Masih mempunyai sensasi pada area bokong
E. Sensasi yang hilang dapat kembali dengan rehabilitasi.
10. Apakah tujuan utama dari pembuatan alat bagi pasien sesuai dengan kasus tersebut diatas?
A. Untuk berjalan
B. Untuk memperbaiki pola jalan
C. Mempercepat perbaikan sensasi
D. Untuk efisiensi energi saat berjalan
E. Untuk latihan berdiri dan keseimbangan

11. Saat fabrikasi bagaimanakah penempatan sendi hip ortosis pada daerah pinggul dilihat dari
sagittal plane sesuai dengan kasus diatas?
A. 1 cm anterior superior dari apex greater trochanter
B. 1 cm posterior inferior dari apex greater trochanter
C. 1 cm posterior superior dari apex greater trochanter
D. 1.5 cm anterior inferior dari apex greater trochanter
E. 1.5 cm posterior superior dari apex greater trochanter

12. Apakah multidisiplin rehabilitasi lain yang terlibat agar tujuan manajemen ortotik dapat tercapai
secara optimal?
A. Nutrisionis
B. Fisioterapi
C. Pekerja social
D. Terapi Wicara
E. Okupasi terapi

Gunakan vignette dibawah ini untuk menjawab soal nomor 8 - 12

Seorang bayi berumur 3 bulan datang ke klinik orthopedic diantar oleh ibunya, dari hasil pemeriksaan
bayi mengalami adanya lipatan kulit yang berlebih pada paha, adanya external rotasi yang tidak
normal, keterbatasan adduksi pasif. Setelah dilakukan tes oleh dokter ortopedi disimpulkan bayi tsb
mengalami ketidaknormalan struktur hip joint. Sampai saat ini penyebab dari kecacatan tersebut belum
diketahui. Ibu bayi tersebut menginginkan ortosis yang bisa digunakan untuk mengokreksi kecacatan
tersebut

13. Dari hasil pemeriksaan kasus tersebut patologi apa yang dialami oleh bayi tsb
A. Dislokasi hip joint
B. Subluxasi hip joint
C. Fraktur caput femur
D. Fraktur neck pemur
E. Conginental displacement hip

14. Apa factor-faktor dari kecacatan tersebut, kecuali


A. Kelemahan ligamen
B. Acetabulum dangkal
C. Pengaruh genetik
D. Posisi janin dalam rahim
E. Faktor lingkungan (misalnya membungkus bayi dengan erat dalam selimut)

15. Apa ortosis yang tepat untuk kasus tersebut


A. Pavlik harness
B. HKAFO
C. Ilfeld orthosis
D. Von rosen orthosis
E. Abduction pillow

16. Bagaimana treatment posisi pada saat menggunakan orthosis


A. Knee fleksi, hip abduksi, hip external rotasi
B. Knee fleksi, hip abduksi, hip internal rotasi
C. Knee ekstensi, hip abduksi, hip external rotasi
D. Knee ekstensi, hip abduksi, hip internal rotasi
E. Knee fleksi, hip adduksi, hip external rotasi

17. Selain menggunakan treatment orthosis, di evaluasi menggunakan foto rontgen secara berkala
A. 1 – 2 minggu sekali
B. 2 – 4 minggu sekali
C. 4 – 6 minggu sekali
D. 6 – 8 minggu sekali
E. 8 – 10 minggu sekali

Essay
18. Bagaimana posisi treatment pasien CDH menggunakan Pavlik harmess
19. Bagaimana sara melakukan tes ortolani test pada CDH
20. Jelaskan bagaimana prosedur casting pelvic band
21. Daerah mana saja yang mendapat pengurangan dan penambahan pada saat proses rektifikasi
22. Bagaimana cara fitting pelvic band

Jawab essay

18.
19.
20.
21. Pengurangan
Supra critsa iliaca
Area gluteus
Medical lateral di buat flare
Penambahan
Sias
Posterior 1/3 medial lateral
Crista iliaca
Trocantor mayor

22. Kontur hip joint agar sesuai dengan tracing dan pasang ke bagian KAFO.
Pelvic band harus disejajarkan dan dipasang pada pemasangan awal.

Pasangkan bagian KAFO ke pasien dan pastikan axis hip joint lebih superior
dan anterior dari trokantor mayor.

Tempatkan pelvic band pada posisi yang diinginkan dan kencangkan anterior belt.

Pastikan kaki berada dalam aligment yang diinginkan dan tandai posisi hip joint dengan
tegakpada pelvic band.

Saat berdiri dan/atau berjalan, periksa kecocokan dan fungsi seperti yang Anda lakukan untuk a
KAFO memastikan pelvic band pas dengan panggul dan pinggul
sendi disejajarkan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai