Anda di halaman 1dari 22

Metoda yang digunakan untuk menganalisa

gaya-gaya statis dalam mesin adalah :

A. Metoda diagram benda bebas


( Free Body Diagram )
B. Metoda energi :
1. Metode Virtual Work
2. Metode Perbandingan Tranmisi
3. Metode Radius Tranlasi
BAB II

Diagram Benda Bebas


( Free Body Diagram )
Prinsip Dasar Analisa Gaya Statis :
1. Suatu benda akan setimbang bila :
ΣF =0
Σ M(di 1 titik) = 0

2. Suatu benda yang dikenai oleh dua gaya akan setimbang bila
kedua gaya : sama besar, berlawanan arah, dan garis
kerjanya berimpit (atau kedua gaya terletak pada satu garis
kerja)

F1 F2 F1 F2

F1 = F2
 Suatu benda yang padanya bekerja tiga gaya (atau lebih)
yang tidak sejajar, maka benda tersebut akan berada
dalam kesetimbangan.
Apabila :
Garis kerja gaya2, berpotongan pada satu titik.
Resultannya sama dengan nol, ditunjukkan dengan
poligon gaya yang tertutup.

F1
F2

F3
4. Kopel

Dua gaya yang sama besar, paralel, dan berlawanan


arah, akan menghasilkan momen yang besarnya :

M=Fxh
F
h
F
Prinsip Metode
diagram benda bebas :
(Free Body Diagram)

 Tiap-tiap bagian dari mekanisme digambarkan


terpisah.

 Pada tiap bagian digambarkan semua gaya dan


momen yang bekerja padanya.

 Karena mekanisme secara keseluruhan setimbang,


maka masing-masing bagian juga harus dalam
keadaan setimbang.
Contoh Soal 1 :
Suatu mekanisme engkol peluncur pada posisi seperti gambar,
diberikan gaya P pada penghubung/batang/link 4.
A

3 T2
4

P O

Diketahui : P = x
Panjang batang OA = a
Panjang batang AB = b
Tentukan : Momen T2 yang diberikan kepada batang hubung
2 agar mekanisme setimbang.
A
3 T
4
P 2
O
A
3 T
4
P 2

Penyelesaian : O

 Tentukan skala panjang mekanisme ybs.


 Gambar semua gaya dan momen yang bekerja
pada masing-masing batang.
Batang 4 : 2 besaran tidak diketahui A
F32
4 F34 T2
P
F12
A
F23 O
F14
3 Batang 2 : 4 besaran tidak diketahui

F43 Batang 3 : 2 besaran tidak diketahui


 Penghubung 4 bisa diselesaikan dengan poligon
gaya, karena hanya 2 besaran yang tidak
diketahui dan adanya informasi besar dan arah P.

ΣF=0
P + F34 + F14 = 0 Keterangan :
4 F34
P Dari gambar Poligon didapat F34
dan F14.
F14 Besar F34 dan F14 : Ukur x skala
P
F43 = - F34
F23 = - F43 = F34
F14 F32 = - F23 = - F34 = F43
F34
 Penghubung 2 :
Besar dan arah T2 diperoleh dengan persamaan
kesetimbangan momen terhadap O

Misal T2 (ccw)
A Σ MO = 0
T2 -T2 + F32 x h = 0
F32
F12 T2 = F32 x h ( +
h )
O
 F = 0
F12 + F32 = 0
F12 = - F32
Contoh Soal 2 :
Diketahui : Mekanisme poros engkol, dengan dimensi
OA = 10 cm dan AB = 25 cm

A
T2 = 400 Nm S = 2,5 kN

3 60o B
O 60o Q=?

Tentukan : besar gaya Q agar mekanisme setimbang.


Penyelesaian :
5cm
Gambar diagram benda bebas dengan skala panjang : ks = 1cm
F23

A
S
3
F32
Batang 3 : 4 besaran tidak diketahui B
A
F43
T2 = 400 Nm
F34
B
Q
O
F12 F14
Batang 2 : 4 besaran tidak diketahui Batang 4 : 4 besaran tidak diketahui
Lihat Penghubung (batang) 2 & 3 :

F32n = gaya normal 32 (║ AO)


F32 diuraikan menjadi :
F32t = gaya tangensial 32 (┴ AO)

F32 F23t
F32t F32n
A
A
T2 = 400 Nm S
F23n 3

O B

F12 F43
Lihat Penghubung (batang) 2 :

F32t ditentukan dengan momen tergadap O :

Misalkan arah F32t → A


Σ MO = 0
F32t F32n
F32t x (AO) – 400 = 0
A
T2 = 400 Nm F32t x 0,1 m = 400 Nm
F32t = 4.000 N = 4 kN (→ A )
O
F12 F23t = - F32t (berlawanan arah).
= 4.000 N
= 4 kN (← A ).
Lihat Penghubung (batang) 3 :

F23n ditentukan dengan momen tergadap B :


F23t
Misalkan arah F23n → A
A
F23n
S Σ MB = 0
3
B F23n (31) + F23t (8) – S(15) = 0
F43
F23n (31) + 4.(8) – 2,5.(15) = 0
37,5  32
F23n = 31
= 0,18 kN (→ A )
Poligon Gaya pada Penghubung 3 :
F23t

A
F23n
S
Dari perhitungan didapat :
3
B
F32t = 4 kN (← A ). F43
F23t = 4 kN (← A ).
F23n = 0,18 kN (→ A )
ΣF=0
S + F23t + F23n + F43 = 0 Dari poligon diperoleh :

F23n F43 = 4,9 kN (→ O)


F43 F34 = F43 = 4,9 kN (← O)
F23t
O
S 1kN
Skala Gaya kF =
1cm
Gaya Q diperoleh dari poligon gaya-gaya yang
bekerja pada batang/penghubung 4

ΣF=0
F43 + Q + F14 = 0 Dari poligon diperoleh :
F14 = … cm x kF
= …. kN (→ O)
Q

F34 0,5kN
F14
1cm
O = 4,9 kN ( ← B )
F34
B
Q

F14
Contoh Soal 3 :

Sebuah mekanisme penghubung 4 batang (four bar linkage), seperti


gambar :
Q B

3
A
4
T2 P
2
h
O2 O4

Berapa besar Momen Puntir T2 agar mekanisme setimbang ?


Penyelesaian :
Diagram benda bebas (free body diagram)
Q
A
T2 3 4 P F34
B B
2 Q F43
O2 O4 F23
3
4
A P
A
T2
F32 Batang 2 : 5 besaran tidak diketahui F14
O4
2 Batang 3 : 4 besaran tidak diketahui
F12 Batang 4 : 4 besaran tidak diketahui
O2
Lihat Penghubung (batang) 3 & 4 :

Penghubung 4 :
n
F34 (║ BO4) Misalkan arah F34t → B
F34 Σ MO4 = 0
F34t (┴ BO4)
F34n F34t (BO4) - P (h) = 0
F43t B P ( h)
B F34t = ( )
Q F34t BO4
F23
3
4
A F43tn P

P ( h) h
t
F43 = F34 = t ( )
BO4 O4
F14
Penghubung 3 :
F43t Misalkan arah F43n ( )
B
Q Σ MA = 0
F23
3 F43n F43n (a) - F43t (b) - Q (c) = 0

A F43t b   Qc 
F43 n = ( )
a

F23 diperoleh dari poligon gaya-gaya pada penghubung 3.


F23 = “ukur” x skala gaya (kF).
F32 = F23 (berlawanan arah).
F12 diperoleh dari kesetimbangan gaya-gaya pada penghubung 2.
F12 = F32 (berlawanan arah).
T2 = diperoleh dari kesetimbangan momen pada penghubung 2.

Anda mungkin juga menyukai