Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Di Cilacap, Jawa Tengah
ABSTRACT
The research activity was held in Cilacap, Central Java started from 14th February until 14th June
2011. The purpose of this research is to know, learn, and analyze the pruning management of cacao that
carried out in field. The activity include the technical and managerial aspects that consists of as field
worker for one month, as assistant foreman for one month, and as assistant field lead for two month. The
primary data obtained from all activities undertaken during the research and direct observations in the
field while the secondary data obtained from company reports. Pruning is done during the research is
maintenance pruning that is influenced by the success of pruning. Pruning activity affect the amount of
chupon, flowering cushions, and the resistance cherelle and cocoa pods to pests and diseases. Pruning
rotation also affects the stability of year-round production of cocoa beans.
ABSTRAK
Penelitian ini berlangsung di daerah Cilacap, Jawa Tengah mulai dari 14 Februari sampai 14 Juni
2011. Tujuan penelitian ini yaitu untuk pengetahuan, pembelajaran dan memahami manajemen
pemangkasan kakao di kebun. Aktivitas penelitian terdiri atas teknikal dan aspek manajerial yaitu sebagai
karyawan harian lepas selama satu bulan, asisten mandor selama satu bulan, dan sebagai pendamping
asisten afdeling selama dua bulan. Data primer diperoleh dari semua aktivitas penelitian dan pengamatan
langsung di lapang, sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan laporan perusahaan. Pemangkasan
yang dilakukan selama penelitian yaitu pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan mempengaruhi jumlah
tunas air, bantalan yang berbunga, ketahanan cherelle (pentil buah) dan buah terhadap hama dan penyakit
tanaman. Rotasi pemangkasan juga mempengaruhi kestabilan produksi biji tahunan kakao.
Keterangan :
HASIL
DAN
PEMBAHA
SAN
Pemangkas
an merupakan salah
satu teknik
budidaya yang
penting dilakukan
dalam
pemeliharaan
tanaman kakao
dengan cara
membuang tunas-
tunas liar seperti
cabang-cabang
yang tidak
produktif, cabang
sakit, cabang
kering, dan cabang
overlapping
terutama dalam hal
mengatur iklim
mikro yang tepat
bagi pertumbuhan
bunga dan buah
dilakukan untuk membentuk kerangka tanaman musim hujan sekitar bulan November atau
yang baik. Pemangkasan pemeliharaan bertujuan Desember.
untuk memelihara tanaman kakao agar Pemangkasan pemeliharaan sebaiknya
pertumbuhannya dapat bertahan dengan baik dan menghindari pemotongan cabang dengan diameter
sehat, sedangkan pemangkasan produksi untuk lebih dari 2.5 cm. Apabila terpaksa dilakukan
memaksimalkan produktivitas tanaman. Tanaman pemotongan cabang besar maka perlu
kakao di salah satu Kebun kakao di Cilacap meninggalkan sisa cabang sepanjang 5 cm (Pusat
merupakan tanaman yang telah menghasilkan Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2004).
sehingga kegiatan pemangkasan yang masih Pemangkasan pemeliharaan di salah satu Kebun
dilakukan setiap tahunnya adalah pemangkasan kakao di Cilacap mengalami keterlambatan karena
pemeliharaan dan pemangkasan produksi. banyak cabang dengan diameter lebih dari 2.5 cm
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan yang dipangkas sehingga pemangkasan yang
untuk membuang cabang cacing, cabang yang dilakukan adalah pemangkasan berat dan seolah
terkena penyakit, dan cabang menggantung. terlihat sebagai pemangkasan produksi.
Pemangkasan pemeliharaan sebaiknya merupakan
pemangkasan yang ringan tetapi sering karena Luas Areal dan Prestasi Kerja Pemangkasan
cabang yang dibuang adalah cabang yang
berdiameter kurang dari 2.5 cm. Frekuensi Standar perusahaan untuk pemangkasan
pemangkasan pemeliharaan sebaiknya dilakukan pemeliharaan adalah 4 HK ha -1 sedangkan untuk
setiap 2-3 bulan sedangkan di Kebun kakao ini pemangkasan produksi adalah 6 HK ha-1.
memiliki rotasi rata-rata tiga kali dalam satu Berdasarkan hasil kalibrasi untuk kegiatan
tahun. Sedangkan pemangkasan produksi pemangkasan pemeliharaan, rata-rata satu orang
merupakan pemangkasan berat karena untuk tenaga kerja dapat memangkas 122 pohon dalam
merangsang pertumbuhan bunga dan buah. satu hari kerja. Prestasi kerja pemangkasan pada
Pemangkasan produksi di Kebun kakao ini hanya Tabel 1, dipengaruhi oleh kondisi tenaga kerja,
dilakukan satu kali dalam setahun yaitu pada awal lahan, dan keadaan tanaman.
2007 dan Ermayasari pada tahun 2009 sehingga % dibandingkan dengan pemangkas berjenis
hasil pengamatan dapat diperbandingkan. kelamin wanita. Setelah dilakukan uji t-student
pada Tabel 2, diperoleh bahwa jenis kelamin tidak
Jenis Kelamin. Berdasarkan jenis memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada
kelamin, pemangkas dibedakan antara pria dan taraf 5% sehingga sama saja dalam penggunaan
wanita. Rata-rata keberhasilan pemangkasan pria tenaga pemangkas antara pria atau wanita.
memiliki nilai sebesar 92.01 %, lebih besar 6.71
Tabel 2. Pengaruh jenis kelamin terhadap
keberhasilan pemangkasan
Jumlah Pemangkas
Rata-rata
sampel
Jumlah tanaman Keberhasilan
Pemangkasan (%)
5 Pria
25
92.01a
5 Wanita
25
85.30a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom
yang sama menunjukkan nilai tidak berbeda nyata berdasarkan
uji
t-student taraf 5%
Jenis keberhasilan
Kelamin dan Usia. pemangkasan yang
Secara keseluruhan tertinggi yaitu
antara hubungan sebesar 92.69% dan
jenis kelamin dan pemangkas berjenis
usia seperti pada kelamin wanita
Tabel 5 dapat dengan usia > 36
dilihat keberhasilan tahun dengan nilai
pemangkasan antara rata- rata
jenis kelamin pria keberhasilan
dan wanita dengan pemangkasan 80.92
usia 16-35 tahun dan % merupakan yang
> 36 tahun. terendah dan
Pemangkas berjenis memberikan
kelamin pria dengan pengaruh yang
usia > 36 tahun berbeda nyata pada
memberikan nilai taraf 5%
rata-rata berdasarkan hasil
uji t.
dan optimum. Pengaruh rotasi pemangkasan yang drastis walau produksi masih lebih rendah
terhadap produksi kakao juga dapat dilihat pada daripada tahun 2007.
Gambar 1 dan Gambar 2. Rotasi pangkas A6 pada Tahun 2008, terdapat satu pemangkasan
tahun 2007 adalah tiga kali setahun yaitu dua pemeliharaan di bulan Februari dan pemangkasan
pemangkasan pemeliharaan pada bulan Februari produksi di bulan Desember yang dilakukan di A8
dan Juni serta satu pemangkasan produksi pada dan produksi di tahun 2009 terjadi kenaikan di
bulan Desember. Produksi pada tahun 2008 untuk bulan Maret hingga Mei dan Oktober. Bulan
A6 seperti pada Gambar 1 terdapat dua kali Februari dan Mei tahun 2009 di A8 dilakukan
kenaikan yaitu pada bulan Maret hingga Mei dan pemangkasan pemeliharaan dan di bulan
bulan Agustus. November dilakukan pemangkasan produksi.
Pemangkasan di tahun 2008 untuk A6 Produksi di A8 hanya mengalami kenaikan di
memiliki tiga kali pemangkasan pemeliharaan bulan Mei. Penurunan produksi walau terlihat
pada bulan Februari, April, dan Juni serta satu stabil tetapi lebih rendah dibanding tahun
pemangkasan produksi di bulan Desember. sebelumnya.
Produksi di tahun 2009 pada Gambar 1 Pengaruh peningkatan produksi dapat
menunjukkan grafik yang tidak stabil dan terdapat terlihat rata-rata dua bulan setelah dilakukannya
penurunan yang signifikan dari bulan Mei ke Juni. pemangkasan pemeliharaan dan sekitar 5-6 bulan
Pemangkasan di tahun 2009 di A6 setelah dilakukan pemangkasan produksi. Hal ini
dilakukan tiga kali pemangkasan pemeliharaan di sesuai pada perkembangan bunga kakao hingga
bulan Januari, Maret, dan Mei serta satu menjadi buah masak yang memerlukan waktu
pemangkasan produksi di bulan November. Hasil sekitar 5-6 bulan (Prawoto, 2008).
biji cokelat basah di tahun 2010 untuk A6 Pemangkasan pemeliharaan dan produksi
mengalami dua kali kenaikan yaitu di bulan Mei seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2
dan Juli kemudian menurun hingga akhir tahun. biasanya dilakukan pada saat curah hujan tinggi
Sedangkan A8 (Gambar 2) pada tahun 2007 atau pun di akhir musim hujan. Hal ini dilakukan
memiliki rotasi pemangkasan empat kali setahun untuk menghindari kekeringan atau kematian
yaitu pemangkasan pemeliharaan pada bulan tanaman kakao apabila pemangkasan dilakukan
Januari, Mei, dan Juli serta pemangkasan produksi saat curah hujan rendah ataupun musim kemarau.
pada bulan Desember. Produksi A8 pada tahun Secara deskriptif, produksi yang terlihat beberapa
2008 memperlihatkan kenaikan pada bulan April bulan setelah pemangkasan yang dilakukan saat
kemudian stabil hingga bulan September dan curah hujan tinggi memberikan hasil produksi
tidak menunjukkan peningkatan atau penurunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produksi
dari pemangkasan yang dilakukan saat akhir
musim hujan atau curah hujan rendah.
Sumber : Arsip kantor salah satu kebun kakao di Cilacap untuk
rotasi pemangkasan dan produksi (2011)
Pengamatan Pemangkasan
Perlakuan
291 Angela dan Darda Efendi
Bul. Agrohorti 3 (3) : 285 - 293 (2015)
Pengaruh pada tanaman yang pada minggu dipangkas keduanya
pemangkasan juga dipangkas pada keempat sehingga mengalami
dapat dilihat dari minggu pertama jumlah bantalan peningkatan pada
jumlah tunas air, memiliki jumlah berbunga pada minggu terakhir.
bantalan yang lebih rendah tanaman yang Minggu kedua
berbunga, pentil dibanding tanaman dipangkas hingga keempat
buah, dan yang tidak mengalami pada tanaman yang
perkembangan buah dipangkas tetapi penurunan namun tidak dipangkas
antara pohon yang pada minggu minggu berikutnya pentil buah
dipangkas dan terakhir mengalami kenaikan mengalami
tidak dipangkas. pengamatan, tunas karena adanya penurunan jumlah
Tunas air air tanaman yang pertumbuhan dari 156 pentil buah
dipangkas lebih bantalan berbunga pada minggu kedua
banyak daripada yang baru. menjadi 122 pentil
tanaman yang tidak Menurunnya buah pada minggu
dipangkas seperti bantalan bunga pada keempat dan mulai
pada Gambar 3. tanaman yang tidak naik hingga minggu
Hal ini dipangkas dapat terakhir.
disebabkan Berkurangnya
karena banyaknya namun mengalami persaingan unsur
pemotongan cabang penurunan hingga jumlah pentil buah
hara dengan daun- dapat disebabkan
besar akan minggu terakhir daun muda yang
mendorong tanaman sedangkan bantalan terjadinya layu
terbentuk. pentil (cherelle wilt)
kakao membentuk yang berbunga pada Selain itu,
lebih banyak tunas tanaman yang akibat persaingan
bantalan bunga pada dalam penyerapan
air (Soedarsono, dipangkas batang dan cabang
1996). Oleh karena mengalami hasil fotosintesis
tanaman kakao atau terjadi
itu, adanya kegiatan peningkatan yang banyak yang
wiwilan untuk perlahan (Gambar 3). peralihan menjadi
tertutupi oleh lumut buah ukuran 1.
membuang tunas air sehingga bunga sulit
agar dapat Pengamatan
untuk tumbuh. buah didasarkan
mengurangi Pertumbuhan lumut
persaingan unsur pada ukuran atau
dapat disebabkan ukuran panjang
hara antara tunas air kondisi tanaman
dan pertumbuhan perkembangan buah
kakao yang basah yang terbagi
bunga serta buah. dan lembap. Adanya
Bantalan menjadi ukuran 1
pemangkasan dapat (<10 cm), ukuran 2
bunga pada tanaman Gambar 3. Jumlah menambah intensitas
kakao tidak semua tunas air, (10-
cahaya yang masuk 15 cm), ukuran 3
yang menghasilkan bantalan
berbunga
ke dalam tajuk dan (>16 cm), dan
bunga pada saat menurunkan
yang sama dan dan pentil ukuran 4 dengan
buah pada kelembapan di ukuran panjang
diharapkan setelah sekitar tanaman
tanaman sama dengan ukuran
pemangkasan dapat yang kakao dan lumut
merangsang 3 tetapi terdapat
dipangkas dapat mengering perubahan warna
pertumbuhan bunga. dan tidak sehingga bantalan
Oleh karena itu, pada alur buah atau
dipangkas bunga dapat
pengamatan warna menjadi lebih
ditumbuhi kembali kusam. Bahan tanam
bantalan yang Pemangkasa oleh bunga kakao.
berbunga hanya kakao yang
n yang benar Pengamatan
dilakukan sebatas digunakan di Kebun
sebaiknya untuk jumlah pentil
cabang primer. Rumpun Sari Antan
melindungi cabang buah pada tanaman
Bantalan berbunga I adalah hibrida
primer dari yang dipangkas
pada tanaman yang sehingga ukuran dan
penyinaran matahari ataupun tidak
tidak dipangkas bentuk buah berbeda
langsung karena
lebih banyak pada antar pohon maka
dapat menyebabkan
minggu pertama menentukan ukuran
bantalan bunga
dibanding tanaman ukuran buah
menjadi mati. Hal ini
yang dipangkas menggunakan
yang mungkin terjadi
perbandingan
Manajemen Pemangkasan Tanaman… 292
Bul. Agrohorti 3 (3) : 285 – 293 (2015)
dengan ukuran tidak
buah terkecil pada dipangkas
pohon yang
diamati. Perkemban
Data dapat gan buah dari
dilihat pada bunga hingga siap
Gambar 4. Ukuran panen memerlukan
1 dan ukuran 4 waktu 5-6 bulan
pada tanaman yang yang berarti rata-
dipangkas atau pun rata peralihan
tidak dipangkas ukuran buah terjadi
keduanya sekitar 1 bulan.
mengalami Berdasarkan hasil
penurunan pada pengamatan pada
minggu terakhir. Gambar 5
Ukuran 2 dan memperlihatkan
ukuran 3 pada perkembangan
tanaman yang buah terjadi lebih
dipangkas cepat pada tanaman
mengalami yang dipangkas
peningkatan pada dibanding tanaman
minggu terakhir yang tidak
dan pada tanaman dipangkas.
yang tidak
dipangkas
mengalami
penurunan. Jumlah
buah pada awal
pengamatan pada
tanaman yang
tidak dipangkas
lebih banyak
dibanding tanaman
yang dipangkas.
Peningkatan atau
penurunan jumlah
buah disebabkan
peralihan ukuran
buah, serangan
hama dan
penyakit, atau
pemanenan pada
buah ukuran 4.
Gambar 4. Jumlah
buah
ukuran 1-
4 pada
tanaman
yang
dipamgka
s dan
293 Angela dan Darda Efendi
Gambar 5. Total buah ukuran 1-4 pada tanaman yang dipamgkas dan tidak dipangkas
KESIMPULAN
[DITJENBUN] Direktorat Jenderal Perkebunan.
Jenis pemangkasan yang dilakukan 2011. Database [Internet]. [Diunduh 2011
selama Februari hingga Juni adalah pemangkasan Juli 4] Tersedia pada :
pemeliharaan. Pemangkasan pemeliharaan di http://ditjenbun.deptan.go.id/.
Kebun kakao di Cilacap dengan rotasi rata-rata
tiga kali setahun dengan interval 2-5 bulan. Ermayasari, I. W. 2009. Pengelolaan
Pemangkasan produksi yang dilakukan satu kali pemangkasan tanaman kakao (theobroma
setahun sekitar bulan November atau Desember. cacao l.) di kebun pt rumpun sari antan i,
Keberhasilan pemangkasan tidak berbeda nyata pt sumber abadi tirtasantosa, Cilacap,
berdasarkan usia antara pemangkas berusia 16-35 Jawa Tengah [skripsi]. Bogor : Institut
tahun dan pemangkas berusia > 36 tahun, jenis Pertanian Bogor.
kelamin antara pria dan wanita, serta alat pangkas
antara cungkring dan gergaji pangkas. Sedangkan [FAO] Food and Agriculture Organization of The
pemangkasan yang dilakukan oleh wanita berusia United Nation . 2010. Database [Internet].
> 36 tahun keberhasilan pemangkasannya [Diunduh 2010 Des 5] Tersedia pada :
terendah dan berpengaruh berbeda nyata pada uji http://faostat.fao.org .
t-student taraf 5%.
Kardiyono. 2010. Tingkatkan produktivitas kakao
DAFTAR PUSTAKA
dengan teknologi sambung samping.
Arifin. 2007. Pengelolaan pemangkasan tanaman Surat Kabar Berkah Edisi 257.
kakao (theobroma cacao l.) di kebun pt
rumpun sari antan i, pt sumber abadi Prawoto, A. A. 2008. Pemangkasan, hal. 123-127.
tirtasantosa, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam T. Wahyudi, T.R. Panggabean,
[skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian dan Pujiyanto (Eds.). Kakao: Manajemen
Bogor. Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta
(ID) : Penebar Swadaya.
Baon, J. B., Abdoellah, S. 2004. Potensi lahan
untuk pengembangan kakao rakyat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2004.
Sumatera. Warta Pusat Penelitian Kopi Panduan Lengkap Budidaya Kakao.
dan Kakao 20(3):104-116. Jakarta (ID) : PT Agromedia Pustaka.