Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,


TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Robi Chandra

1620210011

STIE MULTI DATA PALEMBANG


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PALEMBANG
2021
PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk gelar kesarjanaan pada
Program Studi Akuntansi
Jenjang Pendidikan Strata 1

Disusun Oleh :

Robi Chandra

1620210011

STIE MULTI DATA PALEMBANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI*
PALEMBANG
2021
STIE MULTI DATA PALEMBANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Pernyataan Kesiapan Skripsi untuk Ujian Komprehensif

Pernyataan Penyusunan Skripsi

Saya, Robi Chandra

dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

siap untuk diujikan dalam ujian Komprehensif

Robi Chandra
1620210011

Disetujui oleh Pembimbing

Saya setuju Skripsi tersebut diajukan untuk Ujian Komprehensif

Usniawati Keristin, S.E., M.Si


Pembimbing Utama
PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Robi Chandra

1620210011

Disetujui oleh :

Usniawati Keristin, S.E., M.Si


Pembimbing Utama

STIE MULTI DATA PALEMBANG


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PALEMBANG
2021
Jangan Di ISI
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI

Sebagai sivitas akademik STIE Multi Data Palembang, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama : Robi Chandra


NIM : 1620210011
Program Studi : Akuntansi
Jenis Karya : Skripsi

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


STIE Multi Data Palembang Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul :

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Non-ekslusif ini STIE Multi Data Palembang bentuk pangkalan data (database),
Merawat dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis
.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : ... Februari 2021

Yang Menyatakan,

Robi Chandra
1620210011
STIE MULTI DATA PALEMBANG

Program Studi Akuntansi


Skripsi Sarjana Ekonomi
Semester Ganjil Tahun 2020/2021

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

Robi Chandra

1620210011

Abstak

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Keahlian Penggunaan Sistem Informasi


Akuntansi, Kenyamanan Pengguna, Tingkat Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Cv. Putra Pelangi Berkah” Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Keahlian
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, Kenyamanan Pengguna, dan Tingkat
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Cv. Putra Pelangi Berkah yang
menggunakan sistem informasi akuntansi. Metode sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden yang
diperoleh sebanyak 30 karyawan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda
berbantuan SPSS.24, hipotesis pertama menunjukkan bahwa adanya pengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan hipotesis kedua yang menyatakan
juga terdapat pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan hipotesis ketiga
yang juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Keahlian, Kenyamanan, Efektivitas, Kinerja Individual


STIE MULTI DATA PALEMBANG

Program Study of Accounting


Thesis of Bachelor Economics
Odd semester of Year 2020/2021

Abstract

This study Titled "The Effect of Accounting Information Systems Expertise,


User Convenience, Effectiveness Levels of Accounting Information Systems on
Employee Performance of Cv. Putra Pelangi Berkah" The purpose of this study
was to determine and analyze the influence of the Expertise in Using Accounting
Information Systems, User Convenience, and the Effectiveness of Accounting
Information Systems on Employee Performance. The population in this study were
all employees of Cv. Putra Pelangi Berkah which uses an accounting information
system. The sample method used in this study is purposive sampling with the
number of respondents obtained as many as 30 employees. Based on the results of
multiple linear regression tests assisted by SPSS.24, the first hypothesis indicates
that there is a significant effect on employee performance. While the second
hypothesis which states that there is also a positive influence on employee
performance, and the third hypothesis which also affects employee performance.

Key Words : Expertise, Comfort, Effectiveness, Individual Performance


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu

menyertai, memberkati, dan membimbing sehingga atas berkat dan rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Keahlian

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, Kenyamanan Pengguna, Tingkat

Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja CV. Putra Pelangi

Berkah”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi

Data Palembang.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

saran, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Maka dengan tulus hati penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP®., QWP® selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang.

2. Bapak Dr. Yulizar Kasih, S.E., M.Si, selaku Pembantu Ketua I Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang.

3. Ibu Megawati, SE selaku Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Multi Data Palembang.

4. Bapak Idham Cholid, SE., M.E., CFP®., QWP® selaku Pembantu Ketua III

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang.


5. Bapak Anton Arisman, Dr., S.E., Ak., M.Si., CA. selaku Ketua Program

Studi Akuntansi

6. Ibu Usniawati Keristin, S.E., M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah

bersaedia meluangkan waktu dan sabar memberi pengarahan serta bimbingan

hingga skripsi ini selesai.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen STIE MDP yang telah berjasa memberikan

bimbingan selama masa studi.

8. Keluarga tercinta, Mama, Cece dan adek-adekku yang telah memberikan

semangat, motivasi serta bantuan dalam penulisan skripsi ini.

9. Seluruh sahabat seperjuangan yang telah membantu dan memberikan

dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh pihak dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan yang telah

memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga

skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan karena

keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan demi kemajuan penulisan skripsi ini dimasa yang

akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Palembang, Februari 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL LUAR..................................................................................i
HALAMAN JUDUL DALAM.............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN SOFTCOVER................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN HARDCOVER....................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN DEWAN PENGUJI............................................v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI.......................................vi
ABSTRAK........................................................................................................... vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................xiv

BAB I XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
1.1 XXXXXXXXXXXXXXX................................................................1
1.1.1 XXXXXXXXXXXXXXX.........................................................3 Font 12
¶ Spasi 1
BAB II XXXXXXXXXXXXXXXXXX
2.1 XXXXXXXXXXXXXXXX.............................................................20
2.1.1XXXXXXXXXXXXXXXX......................................................22

BAB III XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
3.1 XXXXXXXXXXXXXXXXX.........................................................45
3.1.1 XXXXXXXXXXXXXXX......................................................51

BAB IV XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
4.1XXXXXXXXXXXXXXX.................................................................80
4.1.1XXXXXXXXXXXXXXXXXXX..............................................90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.....................................................................................101
5.2 Saran.................................................................................................102

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL


¶ 5 kali spasi 1

¶ Hal
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kota Palembang Tahun 2013............................1 Spasi 1,
Tabel 2.1 Perkiraan Penjualan.......................................................................10 Font 12
DAFTAR GAMBAR


¶ 5 kali spasi 1

¶Hal Spasi 1,
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan XYZ.............................................1 Font 12
Gambar 2.1 Alur Proses Produksi Perusahaan XYZ........................................12
STIE MULTI DATA PALEMBANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya, Robi Chandra

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNAAN SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI, KENYAMANAN PENGGUNA,
TINGKAT EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA PELANGI
BERKAH

adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,

sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Penulis,

Tanda tangan setengah pada materai

Materai 6000

Robi Chandra
1620210011
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan perekonomian sudah semakin maju yang di

dukung dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga

mendukung kemajuan suatu perusahaan. Menurut Kelton et al

(2010)dalam Agung (2016) menyatakan bahwa teknologi informasi

berkembang dengan pesat, sehingga mempunyai dampak yang positif dan

signifikan bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peranan teknologi

dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam memajukan suatu per

usahaan maka dari itu seharusnya perusahaan juga harus meningkatkan tek

nologi yang digunakan. Pada umumnya teknologi yang digunakan dalam s

uatu perusahaan yakni berupa sistem informasi yang berhubungan dengan

pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya. Salah satu teknologi sistem

informasiyang biasa digunakan dan berhubungan dalam proses laporan

keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Menurut Azhar Susanto

(2008, h.72) Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan atau

integrasi dari sub sistem baik secara fisik maupun non fisik yang saling

berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data

transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi

keuangan. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tentunya sangat


dipengaruhi oleh kinerja karyawan di dalam suatu perusahan, dimana

kinerja karyawan tersebut diukur seusai dengan standar perusahaan maka

dari itu, sangat diperlukan peningkatan kinerja karyawan dengan

menggunakan sistem informasi akuntansi agar karyawan dapat memenuhi

standar perusahaan.

Dalam peningkatan kinerja karyawan dengan menggunakan sistem

informasi akuntansi, maka dibutuhkan suatu keahlian dan juga

kenyamanan dalam penggunaannya dan juga tingkat dari efektivitas suatu

sistem informasi tersebut. Evaluasi pemakai digunakan sebagai alat ukur k

eberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubung

kan dengan kecocokan tugas-tugas dengan teknologi. (Lukiman:2016). De

ngan mengevaluasi bagaimana kecocokan dari pengguna beserta tugasnya

dengan sistem informasi agar para karyawan dapat meningkatkan cara bek

erjanya untuk lebih efekitif dan efisien untuk menghasilkan suatu informas

i yang berguna. Informasi dari suatu perusahaan yang berupa laporan keua

ngan yang dapat digunakan oleh beberapa pihak yaitu karyawan untuk me

mbuat laporan, pihak manajer untuk pengambilan keputusan bagi perusaha

an, menginginkan hasil pekerjaan yang lebih cepat dan akurat. Kurangnya

keahlian pengguna suatu sistem informasi dapat mempengaruhi pekerjaan,

hasil laporan keuangan yang tidak akurat dan terdapat kesalahan yang bias

a terjadi karena pengguna yang kurang memahami cara pengguna sistem te

rsebut. Maka dari itu keahlian pengguna sistem informasi akuntansi merup

akan salah satu faktor yang menjadikan laporan keuangan lebih akurat dan
lebih cepat. Jika pengguna sistem informasi sudah memiliki keahlian peng

guna yang baik, maka akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat d

an cepat. Selain keahlian, untuk faktor pengguna sendiri perlu diperhatikan

tingkat kenyamanan pengguna sistem informasi akuntansi tersebut.

Kenyamanan pengguna sistem informasi akuntansi sangat perlu

diperhatikan karena dalam penggunaan sistem informasi akuntansi sering

kali juga menimbulkan kendala bagi penggunanya. Kendala tersebut menj

adikan penolakan yang terjadi ada suatu sistem informasi akuntansi yang d

ikarenakan faktor perilaku dan individu penggunanya. Faktor perilaku yan

g menunjukan penolakan adalah adanya rasa cemas, khawatir, dan kurangn

ya pengetahuan maupun pelatihan terhadap sistem informasi akuntansi yan

g sudah diterapkan dan keterbatasan dalam kemampuan untuk mengakses

sistem yang terbatas baik personal ataupun komputerisasinya. Jika penggu

na sistem informasi akuntansi mempunyai keterbatasan ataupun mempuny

ai kecemasan terhadap penggunaan sistem tersebut, maka akan timbul rasa

tidak nyaman saat menjalankan sistem informasi sehingga terjadi hasil yan

g tidak maksimal dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Selama pe

nggunaan teknologi sistem informasi jika pengguna merasa senang dan be

bas dari tekanan maka dapat menimbulkan rasa nyaman dalam menjalanka

n teknologi sistem informasi. Dengan kenyamanan pengguna tersebut diha

rapkan dapat memberikan hasil laporan keuangan yang sesuai dengan kebu

tuhan yang diharapakan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja

karyawan. Selain faktor pengguna, faktor dari sistem informasi akuntansi


itu sendiri harus diperhatikan, seperti tingkat efektifitas sistem informasi

akuntansi.

Keberhasilan dari suatu sistem informasi akuntansi yang dimiliki

oleh suatu perusahaan dapat dilihat dari seberapa tinggi tingkat efektivitas

sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh perusahaan

tersebut.Semakin tinggi tingkat keefetivitasan suatu sistem informasi

akuntansi juga dapat lebih mempermudah perusahaan dalam meningkatkan

kinerja karyawannya. Keberhasilan efektivitas penggunaan sistem

informasi akuntansi pada perusahaan berhubungan erat dengan sumber

daya manusia. Namun pada kenyataannya tidak semua perusahaan punya

tingkat efektivitas yang tinggi terhadap sistem informasi akuntansi yang

digunakan. Hal ini disebabkan karena kemungkinan sistem informasi

akuntnasi yang digunakan oleh perusahaan tidak sesuai dengan kegiatan

oprasional perusahaan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, maka

diharapkan efektivitas sistem informasi akuntansi dapat memberikan

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam suatu

perusahaan.Agar aktivitas perusahaan berjalan dengan baik, perusahaan

harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi

serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga

kinerja karyawan meningkat.Pengelola sumber daya manusia yang

dimaksudkan adalah perusahaan harus mampu untuk menyatukan persepsi

atau cara pandang karyawan dan pemimpin perusahaan dalam rangka


mencapai tujuan perusahaan antra lain dengan pembentukan mental

bekerja yang baik memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan

koordinasi yang baik dalam bekerja oleh pemimpin kepada karyawannya.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berusaha meningkatkan

kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan

faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi

perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan

bisnis yang tidak stabil. Perusahaan harus menumbuhkan lingkungan

yang menguntungkan sehingga karyawan merasa senang

yang memotivasi mereka untuk bekerja lebih berbakti kepada

organisasi (Ali, Omar and Bakar 2016). Oleh karena itu upaya-upaya

untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan perusahaan

yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan

kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber

daya manusia yang ada didalamnya.

CV. Putra Pelangi Berkahmerupakan perusahaan yang bergerak

dibidang Distirubor Sembako. Penelitian ini memfokuskan pada karyawan

CV. Putra Pelangi Berkahyang berlokasi di Palembang. Berkaitan dengan

kinerja kayawan, CV. Putra Pelangi Berkah merupakan salah satu contoh

perusahaan yang telah menerapkan software sistem informasi akuntansi. A

plikasi yang digunakan bernama Prodb.Sistem yang telah diterapkan pun t

elah memadai hanya saja di sini penulis menganggap dalam penggunaan s


istem tersebut karyawan cenderung masih merasa kurang efektif dalam

menjalankan proses aplikasi sistem informasi tersebut. Karyawan yang

kurang memahami akan sistem tersebut maka, perusahaan harus

membekali keahlian penggunaan sistem namun, karena perusahaan kurang

memperhatikan hal tersebut maka, untuk keahlian pengguna sistem

informasi akuntansi dirasa kurang dan juga sering terjadi penginputan data

ulang akibat dari kesalahan pengurangan stok dan perbedaan stok jumlah

data yang mempengaruhi perilaku dari pengguna yang menimbulkan rasa

kecemasan saat penggunaan sistem.

Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka

produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga

perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan uasaha..Kinerja

karyawan CV. Putra Pelangi Berkah juga dapat diukur melalui

penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien serta melakukan peran dan

fungsinya itu semua berhubungan linear yang positif bagi perusahaan yang

membutuhkan informasi dan laporan dari penggunaan sistem.Terdapat

faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan yaitu kurangnya

ketepatan waktu penyelesaian laporan pekerjaan dalam penggunaan sistem

informasi akuntansi.Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kinerja diantaranya adalah keahlian pengguna sistem

informasi akuntansi, kenyamana kerja, dan tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi.
Keahlian pengguna sistem informasi akuntansi diukur dari

seberapa mampu seorang pengguna menjalankan suatu proses dari sebuah

sistem informasi akuntansi. Penerapan sebuah sistem informasi dalam

sebuah perusahaan juga menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan

kinerja individual dalam mendukung kualitas perusahaanuntuk itu menurut

Putu Sukma Dewi (2017) menyatakan bahwa sebuahperusahaan perlu

menerapkan sistem informasi akuntansi kuat. Pada CV. Putra Pelangi

Berkah keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi dirasa kurang

sehingga masih sering terjadi perbedaan stok barang antara jumlah

persediaan barang digudang dengan jumlah persediaan barang pada

laporan persediaan.

Kenyamanan pengguna dalam suatu perusahaan tentunya dapat

meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Persoalan yang

mendasar bagi perusahaan atau organisasi adalah menciptakan budaya

kuat dengan kata lain bagaimana mengubah budaya lemah menjadi budaya

kuat yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kinerja karyawan

untuk tercapainya tujuan dari perusahaan atau organisasi (Silvia, 2016). Li

ngkungan kerja dalam CV. Putra Pelangi Berkah dirasa sudah cukup nyam

an, namun dalam penerapannya tetap ada rasa kecemasan dan rasa enggan

untuk menggunakan sistem informasi akuntansi yang berefek pada kinerja

karyawan yang mengalami penuruanan kinerja sehingga informasi sistem

menjadi kurang efektif untuk perusahaan.


Kehadiran sistem informasi akuntansi yang membantu perusahaan

dalam menjalankan operasinya agar lebih efektif dan efisien juga meru

bah tata cara kinerja karyawan secara manual yang sudah mulai ditinggalk

an. CV. Putra Pelangi Berkah selama ini dalam menjalankan perusahaan te

lah memanfaatkan teknologi sistem informasi akuntansi. Namun dikarenak

an keterbatasan kemampuan dari faktor kurangnya keahlian karyawan me

mbuat sistem informasi tersebut menjadi kurang efektif dan juga tekanan d

ari pihak pimpinan yang diberikan kepada karyawannya menimbulkan rasa

tidak nyaman kepada karyawan pengguna sistem informasi akuntansi.

Sehingga dengan hal ini lah dapat menyebabkan penurunan hasil kinerja

karyawan.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi

perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan

bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan

kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius

karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup

perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang

ada didalamnya.Kinerja adalah hasil dari pekerjaan demi mencapai tujuan

perusahaan.Berdasarkan definisi di atas kinerja karyawan dijadikan

sebagai variabel dependen didalam penelitian ini apakah karyawan telah

melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pada penelitian Bayu Alam Baskoro (2015) dengan judul Pengaruh

Keahlian Pengguna, Efefktivitas Pengguna, Pemanfaatan, dan


Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja

Individual (Survei Pada BPR di Kabupaten Karanganyar) menunjukan

bahwa keahlian pengguna teknologi sistem informasi, efektivitas

penggunaan teknologi sistem informasi, pemanfaatan teknologi sistem

informasi, dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi berpengaruh

terhadap kinerja individual.

Pada penelitian Renaldy H. Lukiman (2016) dengan judul

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Sistem

Informasi, Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi,

Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, dan Teknologi

Informasi Terhadap Kinerja Individu Karyawan menunjukkan bahwa

Penerapan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap

kinerja individu, pemanfaatan sistem informasi, efektivitas penggunaan

sistem informasi akuntansi, kepercayaan atas teknologi sistem informasi

akuntansi, teknologi informasi terhadap kinerja individu karyawan

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, efektivitas penggunaan

sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

individu.

Pada Penelitian Kadek Chendi Antasari dan Pt D’yan Yaniartha S

(2015) dengan judul Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Dan Penggunaan Teknologi Informasi Pada Kinerja Individual Dengan

Kepuasa Kerja Sebagai Variable Pemoderasi menunjukkan bahwa

efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja


individual, penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif pada

kinerja individual, kepuasan kerja tidak memoderasi pengaruh efektivitas

sistem informasi akuntansi pada kinerja individual, kepuasaan kerja tidak

memoderasi pengaruh penggunaan teknologi informasi pada kinerja

individual.

Pada Penelitian Chrisputri Widianti, Kartika Hendra Ts, Anita

Wijayanti (2018) dengan judul Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi, Kesesuaian Tugas, dan Keahlian Pemakai terhadap Kinerja

Karyawan di PT Nasmoco Abadi Motor. menunjukkan bahwa

menyatakan bahwa efektifitas sistem informasi tidak berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan para karyawan belum

dapat mengukur seberapa efektif informasi dan laporan yang

dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi untuk kinerja yang lebih

baik. Kesesuaian tugas berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa jika tugas yang dikerjakan

dengan sistem informasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,

maka semakin meningkat kinerja karyawan di perusahaan

tersebut.Keahlian pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pada Penelitian Arnisri Mardikawati Nurwakhida (2016) dengan

judul Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada BPRS Bangun

Drajat Warga) membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem informasi

akuntansi terhadap kinerja karyawan disebabkan sistem yang efektif dan


mudah digunakan dalam membantu karyawan dalam mendorong

karyawan bekerja untuk prestasi kerja dan kompensasi.

Berdasarkan penelitian diatas,dapat disimpulkan bahwa kinerja kar

yawan dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Begitupun

berdasarkan fenomena diatas, untuk mengetahui faktor yang mendukung k

inerja karyawan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh KeahlianPengguna Sistem Informasi Akuntansi,

Kenyamanan Pengguna, dan Tingkat Efektivitas Sistem Informasi

AkuntansiTerhadap Kinerja Karyawan CV. Putra Pelangi Berkah”

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan, yaitu :

1. Apakah Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh

terhadap Kinerja Karyawan di CV. Putra Pelangi Berkah?

2. Apakah Kenyamanan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berpenga

ruh terhadap Kinerja Karyawan di CV.Putra Pelangi Berkah?

3. Apakah Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh t

erhadap Kinerja Karyawan di CV. Putra Pelangi Berkah?

4. ApakahKeahlianPengguna Sistem Informasi Akuntansi, Kenyamanan

Kerja dan Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansiberpengaruh

Terhadap Kinerja Karyawan CV. Putra Pelangi Berkah?

1.3 Ruang Lingkup


Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis membatasi ruang

lingkup permasalahan pada CV. Putra Pelangi Berkah yang mencangkup

pada sistem akuntansi khususnya pada keahlian pengguna sistem informasi

akuntansi, kenyamanan kerja dan tingkat efektivitas sistem informasi akun

tansi yang ada di CV. Putra Pelangi Berkah serta evaluasi kinerja

karyawan yang ada diperusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh keahlian pengguna sistem informasi

akuntansiterhadap kinerja karyawan CV. Putra Pelangi Berkah.

2. Untuk mengetahui pengaruh kenyamanan pengguna sistem informasi a

kuntansi terhadap kinerja karyawan CV. Putra Pelangi Berkah.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat efektivitas sistem informasi akunt

asi terhadap kinerja karyawanCV. Putra Pelangi Berkah.

4. Untuk mengetahui pengaruh keahlian pengguna sistem informasi akunt

ansi, kenyamanan kerja dan tingkat efektivitas sistem informasi akunta

nsi terhadap kinerja karyawan CV. Putra Pelangi Berkah.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, Hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna dalam

memberikan kontribusi dan manfaat untuk mengembangkan akuntansi

terutama dalam hal yang berhubungan dengan keahlian penggunasistem

informasi akuntansi, kenyamanan pengguna dan tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansipada proses operasional perusahaan yang ada.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Setelah penulisan ini diharapkan penulis bisa lebih menambah

wawasan lagi dalam berfikir secara ilmiah serta penulis dapat

menambah kemampuan dalam menganalisa suatu masalah terutama

yang berkaitan dengan pengaruh keahlian penggunasistem informasi

akuntansi, kenyamanan pengguna dan tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi yang memberikan pengaruh terhadap kinerja

karyawan.

b. Bagi CV. Putra Pelangi Berkah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

dan saran yang positif apakah keahlian penggunasistem informasi

akuntansi, kenyamanan pengguna dan tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi yang selama ini diterapkan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tepat sasaran untuk memaksimalkan kinerja karayawan.

c. Bagi STIE MDP

Fakultas dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai

informasi tambahan dan sebagai tambahan informasi dan referensi bagi


mahasiswa yang memerlukan ataupun yang sedang dalam melakukan

penelitian yang berhubungan dengan pengaruh keahlian penggun

asistem informasi akuntansi, kenyamanan pengguna dan tingkat

efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas mengenai pendahuluan yang terdiri

dari latarbelakang, rumusan masalah, ruanglingkup penelitian,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka yang

terdiri dari landasan teori yang berisikan deskripsi teori-teori yang

dibutuhkan, penelitian terdahulu dan kerangka pikir

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri dari

pendekatan penelitian, objek/subjek penelitian, jenis data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penulis akan membahas mengenai pengolahan terhadap data yang telah

diperoleh yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang sedang


diteliti penulis. Di dalam bab ini terdapat gambaran umum objek

penelitian, hasil penelitian serta pembahasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah

diperoleh dan penulis akan memberikan saran bagi pemerintah daerah

dan peneliti selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)

Salah satu teori mengenai penggunaan sistem informasi yang

dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk

menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem

informasi adalah model penerimaan teknologi informasi atau

Technology Acceptance Model (TAM).Technology Acceptance Model

(TAM), yang pertama kali diperkenalkan oleh Davis, adalah sebuah

aplikasi dan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA)

yang dispesialisasikan untuk memodelkan penerimaan pemakai (user

acceptance) terhadap sistem informasi. Menurut Davis (1989, h.319)

TAM adalah pengembangan TRA dan diyakini mampu meramalkan

penerimaan pemakai terhadap teknologi berdasarkan dampak dari dua

faktor, yaitu perspektif kemanfaatan (perceived usefulness) dan

perspektif kemudahan pemakaian (perceived ease of use).Agar

terciptanya suatu efektivitas maka suatu sistem informasi tersebut

dapat dilihat dari persepsi perilaku pengguna sistem terhadap

penerimaan penggunaan teknologi sistem informasi itu sendiri.


Efektivitas teknologi sisteminformasi akuntansi merupakan suatu

ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai

dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan,

memroses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya

menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan

formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hartono dalam Robi Maulana (2015), pengertian sistem

informasi akuntansi adalah sistem informasi yang merubah data

transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi

pemakainya. Sistem informasi akuntansi dirancang oleh perusahaan

guna memproses dan menyimpan data transaksi sehingga dapat

menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya.

Penerapan sistem informasi akuntansi adalah sumber kelengkapan

yang berguna mengubah data menjadi suatu informasi baik

terkomputerisasi ataupun manual untuk pihak perusahaan.

Menurut Krismiaji (2015,h.186) tujuan dari sistem informasi

akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi harus dapat megakses data senyaman

mungkin.

2. Sistem informasi harus mudah dipahami oleh para pemakai dan

percancang serta memudahkan dalam penyelesaian persoalan

dimasa mendatang.
Berdasarkan tujuan dari sistem informasi akuntansi di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi digunakan sebagai

proyeksi dari tujuan utama sistem informasi akuntansi yang efektif,

efisien, dan membantu manajemen dalam mengambil keputusan,

perencanaan, dan pengendalian. Sistem informasi akuntansi juga harus

dapat meningkatkan pelayanan bagi pengguna informasi yang berguna

bagi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.

Adapun karakteristik dari sistem informasi akuntansi menurut

Azhar Susanto (2008, h.72) sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas yang diperlukan pemakai.

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar yang mengikuti

standar perusahaan.

3. Menangani data yang sudah lengkap, jelas dan terinci

4. Data yang ditangani lebih difokuskan pada data yang telah dimiliki

perusahaan sebelumnya.

5. Sistem informasi akuntansi bertugas menyediakan berbagai macam

Informasi dalam pemecahan suatu masalah untuk lebih

memudahkan dalam penyelesaianya.

2.1.3 Keahlian PenggunaSistem Informasi Akuntansi

Pengguna merupakan salah satu faktor penting dalam

pengoperasian teknologi dalam suatu sistem informasi. Pengguna

(user) adalah orang yang mengoperasikan atau menggunakan

teknologi informasi guna menghasilkan output berupa informasi yang


nantinya akan bermanfaat bagi pengguna informasi. Untuk menunjang

keberhasilan suatu sistem diperlukan pengguna (user) yang dapat

mengoperasikan sistem tersebut dengan baik dan benar. Menurut

Mulyadi(2013)menyatakan penerapan teknologi dalam system

informasi perusahaan atau organisasi hendaknya mempertimbangkan

pemakai sistem sehingga teknologi yang diterapkan sesuai dengan

tugas dan kemampuan pemakai. Apabila pengguna memiliki keahlian

dan pemahaman terhadap sistem yang digunakan pemakai akan

merasa lebih memiliki sistem yang digunakan itu, sehingga mereka

dapat menggunakan sistem dengan baik. Dengan pemahaman yang

baik dari pengguna, arus informasi pun akan tersampaikan dan dapat

diinterpretasikan dengan baik, serta diharapkan kualitas informasi

yang dihasilkan juga baik. Penerapan sistem informasi akuntansi dapat

mempertimbangkan pengguna sistem informasi yang diterapkan agar

dapat bermanfaat sesuai dengan tugas dan kemampuan pengguna.

Suatu sistem informasi dikatakan berhasil dan berkualitas ketika

sistem tersebut dapat menyediakan layanan informasi serta

menghasilkan informasi yang berkualitas pula. Informasi yang

berkualitas haruslah memenuhi karakteristik kualitatif informasi

akuntansi. Untuk memenuhi karakteristik tersebut, maka keahlian

pengguna menjadi faktor yang sangat penting. Junaedi dan

Purwaningsih (2008) dalam Febriana (2013), karyawan yang

mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi informasi akan


mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, hal ini dapat

meningkatkan kinerja mereka. Keahlian merupakan kombinasi dari

pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan

pengalaman seseorang dalam bidang tertentu yang digelutinya.

Berdasarkan beberapa teori diatas maka keahlian pengguna

merupakan kemampuan dimana individu yang menggunakan sistem

informasi menguasai sistem tersebut sehinggan dapat menghasilkan

informasi yang lebih akurat, tepat, dan cepat.

Adapun indikator dari keahlian pengguna sistem informasi

akuntansi menurut Stephen P Robbins (2008, h.45) adalah sebagai

berikut :

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengguna memiliki pengetahuan mengenai sistem informasi

akuntansi dan memahami pengetahuan mengenai tugas dan

pekerjaannya.

2. Kemampuan (Ability)

Kemampuan yang dimaksud disini mencakup kemampuan dalam

menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada sesuai dengan

tugas dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Keahlian (Skill)

Keahlian yang dimaksud adalah mencakup keahlian dalam

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, keahlian dalam

mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dalam pekerjaan.


2.1.4 Kenyamanan Pengguna

Aditya dan Suardikha (2013) menyatakan bahwa keahlian pemakai

komputer dan kenyamanan fisik tidak mampu meningkatan pengaruh

tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

karyawan.Lain halnya dalam kamus Indonesia, pengertian nyaman

mempunyai arti enak dan aman, sejuk dan bersih, tenang dan damai.

Sedangkan pengertian ketidaknyamanan adalah ketidaksenangan

seseorang terhadap situasi dan kondisi tertentu sebab kondisi tersebut

menyimpang dari batas kenyamanan, sehingga dapat membuat orang

akan mengalami ketidaknyamanan.

Kenyamanan pengguna merupakan tingkatan dimana pengguna

(user) merasa tenang dan bebas dari tekanan emosional saat

menjalankan suatu proses sistem informasi. Kenyamanan kerja akan

memengaruhi persepsi seorang pengguna (user) untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Menurut Lubis (2011:94)

bahwa faktor yang memengaruhi persepsi seseorang salah satunya

adalah faktor situasi. Faktor situasi yang dimaksud adalah keadaan

atau tempat kerja sehingga keadaan lingkungan di sekitar pengguna

komputer (user) dapat meningkatkan kinerja individualnya.

Adapun indikator dari kenyamanan pengguna sistem informasi

akuntansi :

1. Berlebihan (Overload)
Situasi dimana penggunadipaksa untuk bekerja lebih cepat dan

lama.

2. Invasi (Invation)

Situasi dimana pengguna merasa bahwa mereka dapat

mencapai atau terus menerus terhubung yang menyebabkan

hubungan kerja dan konteks pribadi menjadi kabur.

3. Kompleksitas (Complexity)

Situasi dimana pengguna merasa kemampuan mereka tidak

memdai karena kompleksitas yang berkaitan dengan teknologi

informasi. Sehingga mereka dipaksa untuk menghabiskan waktu

dan usaha untuk belajar dan memahami aspek teknologi informasi.

4. Ketidakamanan (Insecurity)

Situasi dimana pengguna mersa terancam kehilangan

pekerjaannya akan digantikan oleh orang lain yang memiliki

kemampuan lebih baik.

5. Ketidakpastian (Uncertainty)

Situasi dimana pengguna merasa tidak pasti dan tidak tenang

sejak teknologi informasi terus berubah dan perlu peningkatan

kemampuan individu.

2.1.5 Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi


Efektivitas merupakan ukuran mengenai seberapa baik pekerjaan

dapatdikerjakan dan sejauh mana seseorang mampu menghasilkan

keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Susanto (2013,

h.39) efektivitas artinya informasi harus sesuai dan secara lengkap

mendukung kebutuhan pemakai dalam mendukung proses bisnis dan

tugas pengguna serta disajikan dalam waktu dan format yang tepat,

konsisten denngan format sebelumnya sehingga mudah dimengerti.

Efektivitas sistem didasarkan pada kontribusinya dalam pembuatan

keputusan, kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja,

pengendalian internal yang memfasilitasi transaksi perusahaan.

Menurut Yamit (2003) dalam Sinarwati (2014) efektivitas adalah

suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang

dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah

pada keluaran (output) yang dihasilkan. Perancangan elemen sistem

dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer sangat

berpengaruh tehadap efektivitas suatu sistem informasi akuntansi

berbasis komputer.

Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam meningkatkan

kecepatan. fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi yang

dihasilkan, sehingga banyak pihak yang memanfaatan sistem

informasi untuk mencapai keunggulan perusahaan

(Ratnaningsih,2013). Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi

merupakan ukuran seberapa baik dan sejauh mana sebuah sistem


informasi akuntansi mampu menghasilkan sebuah informasi akuntansi

sesuai dengan yang diharapkan,

Adapun indikator dalam pengukuran tingkat Efektivitas sistem

informasi akuntansi menurut Jogiyanto (2007:14), memberikan enam

dimensi keberhasilan sistem informasi akuntansi sebagai berikut :

1. Kualitas Sistem (System Quality)

Dapat mengukur karakteristik dalam sistem informasi

2. Kualitas Informasi ( Information Quality)

Berkaitan dengan keluaran dari sistem informasi

3. Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Kualitas dukungan yang diterima pengguna dari personil/staf

sistem informasi (unit teknologi informasi) awalnya digunakan

dalam penelitian pemasaran(Marketing).

4. Penggunaan (Use)

Berkaitan dengan pencarian dan penggunaan output dari sistem

informasi oleh pengguna

5. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction)

Laporan tingkat kepuasan pengguna atas layanan yang

diberikan sistem informasi meliputi cari mencari informasi

tentang transaksi dengan pemakai atau pelanggan memalui

informasi pembelian, pembayaran, penerimaan dan layanan.

6. Keuntungan Perusahaan (Net Benefit)


Penggabungan dampak individual (individual impact) dan

dampak organisasional (organizational impact). Sejauh mana

sistem informasi berkontribusi pada keberhasilan individu,

kelompok, organisasi, industry, dan bangsa.

2.1.6 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan dalam perusahaan merupakan jawaban dari

berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Para

atasan atau manajer sering tidak memerhatikan kecuali sudah amat

buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer

tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga

perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan

buruk perusahaan yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-

tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Kinerja pegawai menurut Sinambela (2012) didefinisikan sebagai

kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu.

Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan

diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan

tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan kriteria yang

jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan

sebagai acuan. Jika disimak berdasarkan etimologinya, kinerja berasal

dari kata performance.Performance berasal dari kata “to perform”

yang mempunyai beberapa empat masukan (entries) yakni:

melakukan, memenuhi atau menjalankan sesuatu, melaksanakan


suatu tanggung jawab, dan melakukan sesuatu yang diharapkan oleh

seseorang.

Menurut Afandi (2018) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak

bertentangan dengan moral dan etika.

Dari masukan tersebut dapat diartikan bahwa kinerja adalah

pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan tersebut

sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil

sesuai dengan yang diharapkan. Definisi ini menunjukkan bahwa

kinerja lebih ditekankan pada proses, dimana selama pelaksanaan

pekerjaan tersebut dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan

sehingga pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat dioptimalkan

(Sinambela, 2012).

2.1.7 Indikator Kinerja Karyawan

Pengukuran kinerja karyawan perlu dilakukan agar dapat terlihat

bahwa apakah tujuan organisasi telah tercapai. Menurut Andika

(2007) indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja :

1. Kuantitas Kerja

Jumlah hasil yang diselesaikan atau dicapai dalam waktu tertentu

2. Kualitas Kerja

Mutu yang dihasilkan baik berupa kerapian kerja dan ketelitian

kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai


3. Ketepatan Waktu

Kesesuaian antara waktu dan tugas yang diberikan

4. Pengawasan supervisor

Pengontrolan yang dilakukan oleh supervisor terhadap kerja

karyawan baik hasil kerja maupun proses kerja yang dilakukan

5. Efektivitas biaya

Biaya yang dikeluarkan dalam melakukan sebuah tugas tertentu

6. Pengaruh Rekan Kerja

Dampak prilaku yang diberikan oleh rekan kerja pada saat

melakukan pekerjaan yang telah diberikan

2.2 Penelitian Sebelumnya

Tabel.2.1 Penelitian Sebelumnya

Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil


Bayu Alam Pengaruh Variabel Penelitian ini Hasil penelitian ini

Baskoro Keahlian yang diteliti dilakukan di menunjukan

(2015) Pengguna, pengaruh BPR di bahwa keahlian

pengguna
Efefktivitas keahlian kabupaten
teknologi sistem
Pengguna, pengguna karanganyar
informasi,
Pemanfaatan, dan juga
efektivitas
dan pemanfaatan
penggunaan
Kepercayaan tentang
teknologi sistem
atas kepercayaan informasi,
Teknologi atas pemanfaatan
Sistem teknologi teknologi sistem

Informasi sistem informasi, dan

kepercayaan atas
Terhadap informasi
teknologi sistem
Kinerja
informasi
Individual
berpengaruh
(Survei Pada
terhadap kinerja
BPR di
individual.
Kabupaten

Karanganyar)
Renaldy H. Pengaruh Variabel Variabel Penerapan

Lukiman Penerapan yang diteliti yang diteliti sistem informasi

(2016) Sistem membahas menekankan akuntansi tidak

Informasi efektivitas pada berpengaruh

Akuntansi, pengguna pernanan terhadap kinerja

Pemanfaatan sistem sistem individu,

Sistem informasi informasi pemanfaatan

Informasi, akuntansi akuntansi sistem

Efektivitas terhadap informasi,

Penggunaan kinerja efektivitas

Sistem karyawan penggunaan

Informasi sistem informasi

Akuntansi, akuntansi,

Kepercayaan kepercayaan atas

atas teknologi sistem


Teknologi informasi

Sistem akuntansi,

Informasi teknologi

Akuntansi, informasi

dan terhadap kinerja

Teknologi individu

Informasi karyawan

Terhadap berpengaruh

Kinerja secara signifikan

Individu terhadap

Karyawan kinerja,

efektivitas

penggunaan

sistem informasi

akuntansi

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

individu.

Kadek Pengaruh Variabel Variabel Hasil penelitian ini

Chendi Efektivitas yang diteliti yang diteliti menunjukkan

Antasari dan Sistem membahas pada variable bahwa efektivitas


sistem informasi
Pt D’yan Informasi keahlian terdahulu
akuntansi
Yaniartha S Akuntansi pengguna terdapat berpengaruh

(2015) Dan dan variabel positif pada

kinerja individual,
Penggunaan efektivitas moderasi
penggunaan
Teknologi penggunaan
teknologi
Informasi sistem
informasi
Pada Kinerja informasi
berpengaruh
Individual akuntansi
positif pada
Dengan
kinerja individual,
Kepuasa kepuasan kerja
Kerja Sebagai tidak memoderasi

Variable pengaruh

Pemoderasi efektivitas sistem

informasi

akuntansi pada

kinerja individual,

kepuasaan kerja

tidak memoderasi

pengaruh

penggunaan

teknologi

informasi pada

kinerja individual.

Chrisputri Pengaruh Variabel Variabel bahwa

Widianti, Efektivitas yang diteliti yang diteliti menyatakan


Kartika Sistem kinerja kesesuaian bahwa

Hendra Ts, Informasi karyawan tugas dan efektifitas sistem

Anita Akuntansi, tempat informasi tidak

Wijayanti Kesesuaian penelitian berpengaruh

(2018) Tugas, dan terhadap kinerja

Keahlian karyawan. Hal

Pemakai ini dikarenakan

terhadap para karyawan

Kinerja belum dapat

Karyawan di mengukur

PT Nasmoco seberapa efektif

Abadi Motor informasi dan

laporan yang

dihasilkan oleh

sistem informasi

akuntansi untuk

kinerja yang

lebih baik.

Kesesuaian

tugas

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja
karyawan. Hasil

ini

mengindikasikan

bahwa jika tugas

yang dikerjakan

dengan sistem

informasi sesuai

dengan prosedur

yang ditetapkan,

maka semakin

meningkat

kinerja karyawan

di perusahaan

tersebut.Keahlia

n pemakai tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

karyawan.

Arnisri Pengaruh Teknik Variabel Hasil penelitian

Mardikawati Efektivitas pengumpulan yang diteliti ini membuktikan

Nurwakhida Penerapan data sama- sistem bahwa adanya

(2016) Sistem sama informasi pengaruh sistem

Informasi menggunaka akuntansi dan informasi


Akuntansi n movitasi akuntansi

dan Motivasi kuisioner,obs terhadap kinerja

Terhadap ervasi dan karyawan

Kinerja dokumentasi disebabkan

Karyawan sistem yang

(Studi Kasus efektif dan

Pada BPRS mudah

Bangun digunakan dalam

Drajat Warga) membantu

karyawan dalam

mendorong

karyawan

bekerja untuk

prestasi kerja dan

kompensasi.

2.3 Kerangka Pemikiran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keahlian

Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (X1), Kenyamanan Kerja (X2),

Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X3), variable terikat

adalahKinerja Karyawan (Y) dalam Kerangka penelitian yang dapat

digambarkan pada gambar berikut:

Keahlian Pengguna
Sistem Informasi
Akuntansi(X1)
(X1) H1 H
4

Kenyamanan H2 Kinerja Karyawan


Pengguna (X2) (Y)
H3
Tingkat Efektivitas
Akuntansi(X3)
(X3)

Keterangan :
Parsial
Simultan

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

Berdasarkan Penjelasan kerangka pemikiran diatas, hipotesis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.4.1 Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

Karyawan

Pengguna merupakan salah satu faktor penting dalam

pengoperasian teknologi dalam suatu sistem informasi. Pengguna

(user) adalah orang yang mengoperasikan atau menggunakan

teknologi informasi guna menghasilkan output berupa informasi yang

nantinya akan bermanfaat bagi pengguna informasi. Untuk menunjang

keberhasilan suatu sistem diperlukan pengguna (user) yang dapat

mengoperasikan sistem tersebut dengan baik dan benar. Menurut

Mulyadi (2013) menyatakan penerapan teknologi dalam sistem

informasi perusahaan atau organisasi hendaknya mempertimbangkan

pemakai sistem sehingga teknologi yang diterapkan sesuai dengan


tugas dan kemampuan pemakai. Apabila pengguna memiliki keahlian

dan pemahaman terhadap sistem yang digunakan pemakai akan

merasa lebih memiliki sistem yang digunakan itu, sehingga mereka

dapat menggunakan sistem dengan baik. Dengan pemahaman yang

baik dari pengguna, arus informasi pun akan tersampaikan dan dapat

diinterpretasikan dengan baik, serta diharapkan kualitas informasi

yang dihasilkan juga baik. Penerapan sistem informasi akuntansi dapat

mempertimbangkan pengguna sistem informasi yang diterapkan agar

dapat bermanfaat sesuai dengan tugas dan kemampuan pengguna.

Suatu sistem informasi dikatakan berhasil dan berkualitas ketika

sistem tersebut dapat menyediakan layanan informasi serta

menghasilkan informasi yang berkualitas pula. Informasi yang

berkualitas haruslah memenuhi karakteristik kualitatif informasi

akuntansi. Untuk memenuhi karakteristik tersebut, maka keahlian

pengguna menjadi faktor yang sangat penting. Junaedi dan

Purwaningsih (2008) dalam Febriana (2013), karyawan yang

mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi informasi akan

mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, hal ini dapat

meningkatkan kinerja merekaKeahlian merupakan kombinasi dari

pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan

pengalaman seseorang dalam bidang tertentu yang digelutinya.

Penunjang keberhasilan suatu sistem diperlukan pengguna yang

dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar. Dalam


mengoperasikan sistem maka keahlian pengguna terhadap sistem

tersebut sangat diperlukan, sehingga Technology Acceptance Model

(TAM) dapat meramalkan penerimaan pemakai terhadap sistem yang

digunakan.

Berdasarkan definisi dan teori diatas maka keahlian pengguna

dalam menjalanka sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

H1 : Keahlian pengguna sistem informasi akuntasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan

2.4.2 Kenyamanan Pengguna Sistem Informasi Akunansi terhadap

Kinerja Karyawan

Aditya dan Suardikha (2013) menyatakan bahwa keahlian

pemakai komputer dan kenyamanan fisik tidak mampu meningkatan

pengaruh tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap

kinerja karyawan.Lain halnya dalam kamus Indonesia, pengertian

nyaman mempunyai arti enak dan aman, sejuk dan bersih, tenang dan

damai. Sedangkan pengertian ketidaknyamanan adalah

ketidaksenangan seseorang terhadap situasi dan kondisi tertentu sebab

kondisi tersebut menyimpang dari batas kenyamanan, sehingga orang

akan mengalami ketidaknyamanan (Sastrowinoto, 1981).

Kenyamanan kerja akan memengaruhi persepsi seorang pengguna

(user) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya.

Menurut Lubis (2011:94) bahwa faktor yang memengaruhi persepsi


seseorang salah satunya adalah faktor situasi. Faktor situasi yang

dimaksud adalah keadaan atau tempat kerja sehingga keadaan

lingkungan di sekitar pengguna komputer (user) dapat meningkatkan

kinerja individualnya.

Kenyamanan dalam menggunakan sistem dapat meningkatkan

persepsi seseorang dalam menjalankan sistem sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Dalam Technology Acceptance

Model (TAM) penerimaan pemakai dapat meningkat ketika teknologi

berdasarkan dampak perspektif kemudahan pemakaian. Ketika

teknologi mudah digunakan maka kenyamanan seorang karyawan

dalam mengoperasikan sistem dapat meningkat, sehingga kinerja

karyawan dapat meningkat juga.

Berdasarkan definisi dan teori yang dikemukakan diatas maka

kenyamanan kerja yang diciptakan dalam lingkungan kerja di

perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H2: Kenyamanan pengguna sistem informasi akuntansi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan

2.4.3 Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

Karyawan

Suratini (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi

akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

individual. Efektivitas merupakan ukuran mengenai seberapa baik


pekerjaan dapatdikerjakan dan sejauh mana seseorang mampu

menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Efektivitas

sistem didasarkan pada kontribusinya dalam pembuatan keputusan,

kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja, pengendalian internal

yang memfasilitasi transaksi perusahaan.

Menurut Yamit (2003) dalam Sinarwati (2014) efektivitas adalah

suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang

dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah

pada keluaran (output) yang dihasilkan. Perancangan elemen sistem

dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer sangat

berpengaruh tehadap efektivitas suatu sistem informasi akuntansi

berbasis komputer.

Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam meningkatkan

kecepatan. fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi yang

dihasilkan, sehingga banyak pihak yang memanfaatan sistem

informasi untuk mencapai keunggulan perusahaan

(Ratnaningsih,2013).

Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan ukuran

seberapa baik dan sejauh mana sebuah sistem informasi akuntansi

mampu menghasilkan sebuah informasi akuntansi sesuai dengan yang

diharapkan,Aditya dan Suardikha (2013) menyatakan bahwa keahlian

pemakai komputer dan kenyamanan fisik tidak mampu meningkatan


pengaruh tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap

kinerja karyawan.

Ketika seorang karyawan dapat melakukan pekerjaan yang

dikerjakan dengan baik sesuai yang diharapkan maka tingkat

efektivitas dalam kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik.

Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif dilihat dari persepsi

perilaku pengguna terhadap penggunaan sistem teknologi informasi

tersebut. Sehingga Technology Acceptance Model (TAM) dapat

memperlihatkan persepsi perilaku pengguna yang positif terhadap

penggunaan sistem maka kinerja karyawan akan meningkat secara

efektif.

Berdasarkan definisi dan teori yang dikemukakan diatas maka

tingkat kefektivitasan suatu sistem informasi akuntansi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan

H3: Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan

2.4.4 Pengaruh Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi,

Kenyamanan Pengguna, Dan Tingkat Efektivitas Sistem

Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan


Keahlian pengguna sistem informasi akuntansi, kenyamanan

pengguna, dan tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi memiliki

hubungan yang erat dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dimana

keahlian sistem informasi akuntansi, kenyamanan pengguna, dan

tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh kepada

perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dan bisa

menjaga eksistensi perusahaan itu sendiri. Semakin pengguna ahli

dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dan memiliki

kenyamanan dalam penggunaan, maka pengguna dapat menghasilkan

suatu keefektiviasan informasi dari sistem yang digunakan dan kinerja

karyawan akan lebih cepat meningkat dalam suatu

perusahaan.Widyatidalam Made (2016) menunjukan pengaruh

pemakai berpengaruh positif terhadap kualitas sistem informasi

akuntasi.

Dalam menjalankan suatu sistem informasi maka keahlian

pengguna, kenyaman penguna dan tingkat efektivitas memiliki

hubungan satu sama lain. Ketika semua aspek yang dibutuhkan dapat

berjalan dengan baik maka kinerja yang diinginkan oleh perusahaan

akan menunjukan reaksi yang positif atau baik. Ketika sistem

dijalankan dengan baik maka hasil yang didapatkan dari sistem

memjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan

formal yang baik secara kualitas.


Berdasarkan kajian teoritis, kajian penelitian sebelumnya dan

rumusan masalah maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini

adalah

H4 :Pengaruh keahlian pengguna sistem informasi akuntansi,

kenyamanan pengguna, tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2016, h.13) metode kuantitatif

merupakan sebuah metode yang dalam penelitian terdapat landasan filsafat

positivisme, dapat melakukan pengumpulan data dengan cara yaitu instrument

penelitian, analisis data yang pasti digunakan dalam melakukan penelitian

bersifat statistik maupun kuantitatif dengan bertujuan hasilnya untuk menguji

dari dugaan sementara atau hipotesis yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif,

karena data yang disajikan berupa angka yang dapat diukur secara kuantitatif

serta untuk menguji suatu hipotesis apakah dapat diterima atau tidak.

3.2 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2016, h.39) adalah Suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulan.Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah keahlian

pengguna sistem informasi akuntansi, kenyamanan pengguna, dan tingkat

efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan di CV.

Putra Pelangi Berkah.

2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan segala sesuatu yang sangat penting

kedudukannya di dalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum

peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subjek dalam penelitian ini adalah

karyawan dari CV. Putra Pelangi Berkah.

3.3 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016, h.80).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Putra Pelangi Berkah

dengan total karyawan 55 orang. Sampel untuk peneitian ini adalah karyawan

CV Putra Pelangi Berkah yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi

yang berjumlah 20 orang.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2016, h.116).. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive

Sampling. Menurut Sugiyono (2018 : 138), bahwa: teknik Purposive


Sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan

beberapa pertimbngan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menentukan

kriteria sampel yang akan digunakan sebagai sampel, ada pun jumlah sampel

ialah 30 responden yang ada di perusahaan CV. Putra Pelangi Berkah.

3.5 Jenis Data

Menurut Indriantoro dan Supomo (2018, h.142), jenis data dibedakan

menjadi dua, yaitu :

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

Data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau

kelompok.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang

telah tersusun dalam arsip (data ystemet) yang dipublikasikan dan

yang tidak dipublikasikan.

Data ini menggunakan data primer. Data primer diperoleh melalui

kuesioner yang dibagikan kepada responden yang akan diolah dengan


software SPSS dan wawanacara yang dilakukan langsung terhadap pihak

yang berkaitan dengan masalah yang dibahas agar mendapat hasil yang baik.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016, h.193) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian.

Sementara itu sistem pengumpulan data merupakan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka sistempengumpulan

data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera

untuk foto atau untuk merekam gambar. Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan instrument pengumpulan data yaitu kuesioner dan metode

pengumpulan data dengan wawancara agar lebih efisien bila peneliti telah

mengetahui dengan pasti sistemyang akan diukur dan tahu apa yang

diharapkan dari responden.

3.7 Definisi Operasional dan Pengukurannya

Menurut Sugiyono (2016, h.37) definisi operasional merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Indikator Alat
Variabel Definisi
No. Pengukuran Skala
Ukur
Operasional
Variabel
1 (Variabel pelaksanaan d. Kuantitas Interval Likert

Dependen) suatu pekerjaan kerja

Y: dan e. Kualitas kerja

Kinerja penyempurnaan f. Ketetapan

Karyawan pekerjaan waktu

tersebut sesuai g. Pengawasan

dengan supervisor

tanggung h. Efektivitas

jawabnya biaya

sehingga dapat i. Pengaruh

mencapai hasil rekan kerja

sesuai dengan

yang diharapkan (Sumber : Andika

2007)
2 (Variabel kemampuan 1.7 Pengetahuan Interval Likert

Independen) dimana individu1.8 Kemampuan

X1 : yang 1.9 Keahlian

Keahlian menggunakan

Pengguna sistem informasi (Sumber :

menguasai Stephen P
sistem tersebut Robbins 2008,

sehingga dapat h45)

menghasilkan

informasi yang

lebih akurat,

tepat, dan cepat


X2 : Kenyamanan 1. Berlebihan Interval Likert

Kenyamanan pengguna 2. Invasi

Pengguna merupakan 3. Kompleksitas

tingkatan 4. Ketidakamana

dimana n

pengguna (user) 5. Ketidakpasatia

merasa tenang n

dan bebas dari

tekanan (Sumber : Lubis

emosional saat 2011 : 94)

menjalankan

suatu proses

sistem

informasi.
X3 : merupakan 1.Kualitas Sistem Interval Likert

Tingkat ukuran seberapa 2.Kualitas

Efektivitas baik dan sejauh Informasi

mana sebuah 3.Kualitas


sistem informasi Pelayanan.

akuntansi 4.Penggunaan

mampu 5.Kepuasan

menghasilkan Pemakai

sebuah 6.Keuntungan

informasi Perusahaan

akuntansi sesuai

dengan yang (Sumber :

diharapkan. Jogiyanto

2007)

a. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam peneltian ini menggunakan skala interval,

dimana data diperoleh dari pengukuran menggunakan skala likert berbentuk

checklist. Pada penelitian ini menggunakan Method Of Succesive Internal

(MSI) untuk mengubah dari skala likert menjadi skala interval. Untuk

mengukur skala likert dapat dibagi menjadi lima nilai, yaitu:

Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju

Nilai 2 : Tidak Setuju

Nilai 3 : Netral

Nilai 4 : Setuju

Nilai 5 : Sangat Setuju


Skala Likert dapat dikatakan interval apabila pertanyaan sangat setuju

mempunya tingkat yang lebih tinggi dari netral. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan software SPSS 24.

i. Uji Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi. Menurut Indriantoro dan Supomo

(2018, h.164) menjelaskan statistik deskriptif dalam penilitian pada

dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk

tabulasi, sehingga dipahami dan diinterpretasikan. Dengan kata lain

statistik deskriptif berfungsi mengambarkan keadaan, gejala, atau

persoalan.

3.8.2 Uji Kualitas Data

Kualitas data penelitian suatu hipotesis sangat tergantung pada

kualitas data yang dipakai dalam penelitian tersebut. Kualitas dan

penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data untuk menghasilkan data yang berlaku. Adapaun

uji yang digunakan untuk menguji kualitas data dalam penelitian ini

adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.2.1 Uji Validitas


Indriantoro dan Sumpomo (2018, h.176) mengatakan

validitas merupakan skala pengukuran disebut valid melakukan

apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang

seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS versi 23 dengan cara

mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dan pertanyaan

dengan skor untuk masing-masing variabel. Kriteria untuk

mengetahui apakah suatu item valid adalah sebagai berikut:

a.) Melakukan perbandingan antara koefisien r hitung dengan

koefisien r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka dapat

dikatakan valid.

b.) Namun jika sebaliknya yang terjadi r hitung < r tabel ,

berarti itempernyataan tidak valid.

3.8.2.2 Uji Reliabilitas

Indriantoro dan Sumpomo (2018, h.173) mengatakan

konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep

tersebut, yaitu konsisten. Reliabilitas berbeda dengan validitas

disebabkan yang pertama memusatkan titik perhatian pada

masalah konsistensi sedangkan yang kedua lebih memusatkan

perhatian ke masalah ketepatan. Fungsi dari pengujian ini untuk

mengetahui sejauh mana konsistensi pengukuran apabila

pengukuran dilakukan lebih dari 1 kali terhadap gejala yang

sama. Pengujian realibilitas dalam penilitian ini menggunakan


teknik rumus AlphaCronbach. Kriteria dalam pengujian realibilitas

adalah sebagai berikut, yaitu:

a.) Realibilitas diukur dengan data statistik Cronbach’s Alpha jika

nilai Alpha > 0,6 maka dikatakan reliabel.

b.) Namun sebaliknya jika nilai Alpha < 0,6 maka dikatakan tidak

reliabel.

3.8.3 UjiMethod Of Successive Internal (MSI)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Dimana data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner

masih memiliki skala ordinal, maka sebelum data diolah terlebih

dahulu dikonversikan menjadi data interval menggunakan Methode

Succesive Interval (MSI). Adapun langkah-langkah dari MSI adalah

sebagai berikut (Sarwono & Budiono, 2014) :

1. Menghitung frekuensi

2. Menghitung proporsi

3. Menghitung proporsi kumulatif

4. Mengitung nilai Z

5. Menghitung nilai densitas fungsi z

6. Menghitung scalevalue

7. Menghitung penskalaan

3.8.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi yang digunakan

menjadi model yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).Sehingga


model tersebut dapat digunakan untuk keperluan estimasi serta

mengurangi bias data. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji

normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji

autokorelasi dan uji linearitas.

3.8.4.1 Uji Normalitas

Ujinormalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel berdistribusi normal ataupun tidak. Uji

normalitas dibutuhkan karena untuk melakukan pengujian-

pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa

nilairesidual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik akan menjadi tidak valid dan

statistik parametrik tidak bisa digunakanModel regresi yang baik

adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati

normal.Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data

berdistribusi normal atau tidak mengunakan analisis statistik

non-parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Hipotesis yang dikemukakan:

Ho = data berdistribusi normal (Asymp. Sig> 0,05)

Ha = data tidak berdistribusi normal (Asymp. Sig < 0,05)

3.8.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regrasi terjadi ketidaksamaan varian dari residual


satu pengamat ke pengamat lainnya. Jika varian dari residual

satu pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang lebih baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastistas karena

data crosssection mengandung berbagai ukuran. Adapun cara

untuk mendeteksi ada atau tidak terjadi heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dengan menggunakan metode uji Glejser.

Penelitian ini menetepkan Teknik Glejser dimana jika nilai

signifikan antara variable independent dengan absolute residual

melebihi 0,05, itu berarti tidak mempunyai masalah

heteroskedastisitas.

3.8.4.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Penguji multikolinearitas dilihat dari besaran VIF

(Variance Inflation Factor) dan tolerance. Tolerence mengukur

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya.Karena model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen.Cara untuk uji multikolinearitas dengan melihat

nilai variance inflation factor (VIF). Bila VIF lebih dari 10

maka terjadi multikolinearitas, begitu pula sebaliknya kalau VIF

di bawah 10 maka hal tersebut tidak terjadi


3.8.4.4 Uji Linieritas

Uji linearitas di gunakan untuk memilih model regresi

yang akan digunakan. Uji linearitas dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan secara linear antara variabel

dependen terhadap setiap variabel independen yang hendak

diuji. Jika suatu model tidak memenuhi syarat linearitas maka

model regresi linear tidak bisa digunakan. Untuk menguji

linearitas suatu model dapat digunakan uji linearitas dengan

melakukan regresi terhadap model yang ingin diuji. Uji linieritas

yang digunakan adalah dengan menggunakan perbanidngan nilai

Eta, rasio korelasi. Eta adalah koefisien asosiasi nonlinier.

Untuk hubungan linear, eta sama dengan koefisien korelasi (r

Pearson). Untuk hubungan nonlinier itu lebih besar, maka

perbedaan antara eta dan r adalah ukuran tingkat hubungan

nonlinier.

3.8.5 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode

regresi linear berganda, uji signifikansi parameter individual, dan

koefisien determinasi.

3.8.5.1 Uji Simultan (Uji F)


Uji seluruh koefisien regresi secara serempak/simultan

sering disebut dengan uji model. Berdasarkan hipotesis

penelitian dengan menggunakan program SPSS 22yaitu dengan

melihat hasil F-hitung dan F-tabel. Uji F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variable dependen/terikat. Pada

pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%

atau 0,05. Jika nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel maka

Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain

hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen

3.8.5.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji signifikan terhadap masing-masing koefisien regresi

diperlukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari

masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y).

Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi

sebesar 5% atau 0,05.Jika nilai t hitung lebih besar dari pada t

tabel maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan

kata lain hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan

bahwa semua variabel independen berpengaruh secara

signifikan terhadapvariabel dependen.


3.8.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara

nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuanvariabel–

variabelindependen dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013, h.97). Data dalam penelitian ini akan diolah

dengan menggunakan program Statistical Package for Social

Sciences (SPSS). Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi

olehnilai signifikansi koefisien variable yang bersangkutan

setelah pengujian.Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan

t-test.

3.8.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode regresi linear berganda, yaitu salah satu alat dalam

statistika yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan variable bebas terhadap variabel tidak bebas.

Bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini yaitu :


Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja individu

α = Konstanta,

X1 = Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Kenyamanan Pengguna

X3 =Tingkat Efektivitas SIA

b1,2,3, = Koefisien regresi

e = error
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada bab ini akan membahas secara keseluruhan mengenai perusahaan.

penjelasan ini meliputi sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasi

perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat CV. Putra Pelangi Berkah

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Jefri Putra Wijaya,

S.SI. selaku kepala CV di CV. Putra Pelangi Berkah mengatakan

bahwa, CV. Putra Pelangi Berkah adalah Perusahaan yang telah dirintis

sejak tahun 2010. “Perusahaan kami bergerak di bidang Pengadaan

Barang, Jasa, dan Perdagangan Umum yang kini telah memiliki

legalitas usaha pada tahun 2011 disahkan oleh notaris Lius Eka Brahma

Saputra, SH, M.Kn. pada 10 Juni 2011 dengan Akta Pendirian Nomor

005. Saat ini, kami berkantor di Jalan Cut Nyak Dien No.18/2303 Bukit

Besar Palembang.”

Sejak awal berdiri, perusahaan ini terus berkembang sehingga

semakin memperluas bidang usaha yang digeluti.Kami selalu berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap Klien kami, untuk itu

kami selalu berupaya memberikan hasil yang optimal dengan pelayanan

yang terbaik, profesional, bermutu, dan tentunya tepat waktu.


Berikut adalah Jenis barang yang diperjual-belikan di CV. Putra

Pelangi Berkah :

Tabel 4.1
Jenis Barang yang Diperjual-Belikan di CV. Putra Pelangi Berkah.

No Jenis dagangan yang di perjualbelikan


1 Alat Tulis Kantor
2 Layanan Jasa
3 Konstruksi Bangunan
4 Alat Elektronik
5 Furniture
Sumber : Cv. Putra Pelangi Berkah, dikelola (2020)

4.1.2 Visi dan Misi CV. Putra Pelangi Berkah

a) Visi CV. Putra Pelangi Berkah

Menjadi Perusahaan Pengadaan Barang, Jasa, dan

Perdagangan Umum dengan pelayanan terbaik.

b) Misi CV. Putra Pelangi Berkah

Adapun misi dari CV. Putra Pelangi Berkah adalah

Membangun usaha Pengadaan Barang, Jasa, dan Perdagangan

Umum yang berorientasi pada hasil yang optimal dengan pelayanan

yang terbaik, profesional, bermutu, dan tepat waktu.

4.1.3 Struktur Organisasi CV. Putra Pelangi Berkah

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara

tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di

harapakan dan diinginkan. Fungsi struktur organisasi adalah untuk

menjelaskan spesifikasi dan spesialisasi kerja serta mewujudkan tugas

i
setiap unit kerja. Dengan demikian struktur organisasi ini mengandung

unsur-unsur pembagian wewenang, tanggung jawab, pelaporan tugas,

arus informasi dan pengawasan didalam suatu organisasi. Dengan

adanya struktur organisasi, maka setiap pribadi mendapatkan ruang

lingkup karyawanan dan wewenang yang jelas sehingga terjalinlah

suatu kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan maupun dengan

rekan sekerja dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun struktur

organisasi CV. Putra Pelangi Berkah adalah sebagai berikut :

Direktur
Jefri Putra Wijaya Mahler, S.Si

Manajer Keuangan Manajer


Manajer Pemasaran
Uswatun Hasanah, Operasional
Agus Wibowo, A.Md
A.Md Muhamad Ismail

Akuntansi Periklanan Sistem Produksi


Fitri Utaminingsih Yasmin Nuraziza M Elius

Bendahara Penjualan Jasa Persediaan


Anisa Minarni ii Yusuf Rahiman M Khaidir
Direktur
Jefri Putra Wijaya Mahler, S.Si

Manajer Keuangan Manajer


Manajer Pemasaran
Uswatun Hasanah, Operasional
Agus Wibowo, A.Md
A.Md Muhamad Ismail

Akuntansi Periklanan Sistem Produksi


Fitri Utaminingsih Yasmin Nuraziza M Elius

Bendahara Penjualan Jasa Persediaan


Anisa Minarni Yusuf Rahiman M Khaidir

Perpajakan Pengawasan
Nur Khaidania Reza Ralibi

Sumber: CV. Putra Pelangi Berkah, data dikelola (2020)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa CV. Putra Pelangi

Berkah memiliki 1 pimpinan yang merupakan pimpinan tertinggi dari

perusahaan ini, untuk kegiatan operasional sehari-hari perusahaan ini

dijalankan oleh manajer yang dimana membawahi atau mengepalai 3

kepala divisi di bawahnya. Adapun divisi yang ada antara lain bagian

keuangan, bagian pemasaran atau marketing, dan bagian operasional.

Setiap divisi memiliki staff masing-masing di setiap bagian.

4.1.4 Keterangan Posisi Jabatan

Adapun keterangan posisi jabatan dari setiap organisasi pada CV.

Putra Pelangi Berkah adalah sebagai berikut :

a. Direktur

iii
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, Memimpin rapat

umum, Mengambil keputusan, Menjalankan tanggung jawab,

Mengkoordinasikan peningkatan mutu pelayanan, penelitian

pengabdian dan kerja sama, Bertanggung jawab atas semua proses

bisnis perusahaan.

b. Manajer Keuangan

Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan

pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk

operasional kegiatan perusahaan. mengumpulkan dana perusahaan

serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

c. Manajer Pemasaran

Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran, Merumuskan

strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding.

d. Manajer Operasional

Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan

sistem transformasi, perancangan dan desain system, rancangan

tugas pekerjaan.

e. Akuntansi

Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan, adapun untuk

mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit dari luar

perusahaan

f. Bendahara

iv
Berfungsi sebagai pemegang dana sementara dalam suatu

perusahaan.

g. Perpajakan

Pihak yang mengatur kebutuhan dan anggaran dalam melakukan

pembayaran pajak kepada pemerintah.

h. Periklanan

Bertanggung jawab atas dilakukannya proses pengiklanan atas

perusahaan tersebut untuk mendapatkan konsumen.

i. Penjualan Jasa

Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan

branding,

j. Sistem Produksi

Menyediaka petugas atau kurir untuk menjalankan proses

pengiriman barang atau jasa.

k. Persediaan

Bertanggung jawab dalam penyediaan pergudangan dan penyediaan

bahan baku.

l. Pengawasan

Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat, dan memperbaiki

peralatan mesin-mesin yang ada. Dan mengawasi system pengriman

barang atau jasa.

4.1.5 Karakteristik Responden

v
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai CV. Putra Pelangi

Berkah yang bekerja mengolah data menggunakan sistem informasi

akuntansi. Adapun jumlah pegawai yang menjadi sampel tersebut

berjumlah 30 orang dari 55 populasi pegawai yang terbagi dalam

masing-masing divisi sesuai dengan struktur organisasi.

Sampel dipilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling.

Purposive Sampling merupakan pengambilan sampel ditetapkan secara

sengaja oleh peneliti dan didasarkan atas kriteria tertentu. Pemilihan

sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu Pegawai yang

bekerja mengolah data menggunakan sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan hasil pengumpuan data dari responden yang dijadikan

sampel penlitian terdapat beberapa karakteristik yang meliputi : jenis

kelamin, lama bekerja, usia dan pendidikan terakhir. Adapaun hasil

karakteristik dapat dilihat sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan dan telah

kembali, terdapat hasil karakteristik responden yaitu jenis kelamin

responden yang dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 21 70%
2 Perempuan 9 30%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah,2020

vi
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa jumlah

responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki mendominasi

sebanyak 21 orang atau sebesar 70% sedangkan yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 9 orang atau sebesar 30%.

2. Lama Bekerja

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan dan telah

kembali, terdapat hasil karakteristik responden yaitu lama bekerja

responden yang dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.3
Lama Bekerja Responden
No Lama Bekerja Jumlah Persentase
1 < 5 Tahun 27 90%
2 5 Tahun – 10 Tahun 3 10%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah,2020

Berdasarkan tabel 4.3 yang bekerja selama kurang dari 5 tahun

mendominasi dengan jumlah 27 orang atau sebesar 90% sedangkan

untuk yang bekerja selama 5-10 tahun berjumlah 3 orang atau hanya

10%.

3. Usia

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan dan telah

kembali, terdapat hasil karakteristik responden yaitu usia responden

yang dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.4
Usia Responden

No Usia Jumla Persentase


h
1 <=20 Tahun 2 6,7%

vii
2 21 Tahun – 30 Tahun 25 83,3%
3 31 Tahun – 40 Tahun 3 10%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah,2020

Secara usia, karyawan yang berusia antara dibawah 20 tahun

berjumlah 2 orang atau sebesar 6,7% , karyawan yang berusia

diantara 21 sampai 30 tahun mendominasi sebanyak 25 orang atau

83,3%, sedangkan untuk usia leih dari 31 tahun terdapat 3 orang atau

10%.

4. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan dan telah

kembali, terdapat hasil karakteristik responden yaitu pendidikan

terakhir responden yang dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.5
Pendidikan terakhir Responden

No Usia Jumlah Persentase


1 SMA 27 90%
2 Diploma 3 10%
3 Sarjana 0 0%
4 Pasca Sarjana 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2020

Berdasarkan data pendididkan terakhir responden terlihat

bahwa jumlah responden yang berpendidikan terakhir diploma

viii
terdapat 3 orang atau 10%, responden yang berpendidikan terakhir

SMA sebanyak 27 orang atau 90%, sedangkan untuk responden yang

berpendididkan terakhir sarjana dan pasca sarjana nihil atau tidak

ada.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1Analisis Data

Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilakukan terdiri

dari statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji

hipotesis adapun hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

4.2.1.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendiskripsikan dan menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif

digunakan untuk memberikan gambaran atau deksripstif atas

variabel-variabe secara statsitik. Berikut ini adalah statistik

deskriptif dari penelitian yang telah dilakukan antara lain:

Tabel 4.6
Hasil Analisi Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
X1 30 9 12 10,23 1,165
X2 30 11 17 14,23 1,813

ix
X3 30 15 21 17,77 1,736
Y 30 15 20 17,87 1,570
Valid N (listwise) 30
Sumber: Data diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan tabel 4.6 di atas maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Keahlian penggunaan sistem Akuntansi (X1)

memiliki nilai rata-rata sebesar 10,23 sedangkan variabel

Kenyamanan Pengguna(X2) memiliki nilai rata-rata sebesar 14,23.

Variabel Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (X3)

memiliki nilai rata-rata sebesar 17,77 dan Untuk variabel kinerja

karyawan (Y) memiliki nilai rata-rata sebesar 17,87.

4.2.1.2 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data digunakan untuk mengukur seluruh

pernyataan item kuisioner apakah memiliki nilai yang valid dan

memiliki nilai yang reliabel. Berikut ini adalah hasil dari uji

kualitas data yang dilakukan antara lain :

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 24, dimana teknik

pengujian yang digunakan adalah korelasi pearson dengan

kriteria sebagai berikut:

x
i. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian

dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

ii. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian

dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel

Tabel 4.7
Uji Validitas Keahlian Penggunaan Sistem Akuntansi
Uji Validitas
Item KET
r hitung r tabel

X1.1 0,615 0,3610 Valid

X1.2 0,518 0,3610 Valid

X1.3 0,684 0,3610 Valid

SumSumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.7 yang merupakan hasil uji

validitas Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

didapatkan bahwa dari 3 pertanyaan dengan jumlah n=30

dinyatakan valid hal ini dikarenakan Nilai rhitung > rtabel. dalam hal

ini nilai rtabel adalah 0.3610.

Berikut ini adalah hasil validitas untuk variabel X 2 atau

Kenyamanan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi .

Tabel 4.8
Uji Validitas Kenyamanan Pengguna

Uji Validitas
Item Keterangan
r hitung r tabel
X2.1 0.735 0.3610 Valid
X2.2 0.589 0.3610 Valid
X2.3 0.543 0.3610 Valid
X2.4 0.487 0.3610 Valid
X2.5 0.536 0.3610 Valid

xi
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.8 yang merupakan hasil

uji validitas Kenyamanan Pengguna Sistem Informasi

Akuntansi didapatkan bahwa dari 5 pertanyaan dengan jumlah

n=30 dinyatakan valid hal ini dikarenakan Nilai rhitung > rtabel.

dalam hal ini nilai rtabel adalah 0. 3610.

Berikut ini adalah hasil validitas untuk variabel X3 atau

Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Tabel 4.9
Uji Validitas Tingkat Efektifitas
Sistem Informasi Akuntansi

Uji Validitas
Item Keterangan
r hitung r tabel
X3.1 0.699 0.3610 Valid
X3.2 0.630 0.3610 Valid
X3.3 0.442 0.3610 Valid
X3.4 0.486 0.3610 Valid
X3.5 0.488 0.3610 Valid
X3.6 0.598 0.3610 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.9 yang merupakan hasil uji

validitas Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

didapatkan bahwa dari 6 pertanyaan dengan jumlah n=30

dinyatakan valid hal ini dikarenakan Nilai rhitung > rtabel. dalam hal

ini nilai rtabel adalah 0. 3610.

Berikut ini adalah hasil validitas untuk variabel Y atau

Kinerja Karyawan

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Item Uji Validitas Keterangan

xii
r hitung r tabel
Y1.1 0.530 0.3610 Valid
Y1.2 0.644 0.3610 Valid
Y1.3 0.425 0.3610 Valid
Y1.4 0.539 0.3610 Valid
Y1.5 0.499 0.3610 Valid
Y1.6 0.711 0.3610 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.10 yang merupakan hasil

uji Validitas Kinerja Karyawan didapatkan bahwa dari 6

pertanyaan dengan jumlah n=30 dinyatakan valid hal ini

dikarenakan Nilai rhitung > rtabel dalam hal ini nilai rtabel adalah 0.

3610.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

kestabilan alat ukur. Uji realibilitas diukur dengan melihat

cronbach’s alpha. Untuk dapat mengetahui apakah instrumen

reliabel atau tidak menggunakan batasan 0.60. Suatu instrumen

pertanyaan dikatakan tidak reliabel apabila memiliki cronbach

alpha < 0.60. Instrumen pertanyaan yang memiliki cronbach

alpha diatas 0.60 maka instrument pertanyaan tersebut baik.

Tabel 4.11
Hasil Uji Realibilitas

xiii
Cronbach’s Cronbach’s
Variabel Hasil
Alpha Item Alpha
X1
(keahlian
penggunaan
0.682 0.60 Reliabel
sistem
informasi
akuntansi)
X2
(Kenyaman
0.723 0.60 Reliabel
an
Pengguna)
X3
(Tingkat
Efektifitas 0.60
0.720 Reliabel
Sistem
Informasi
Akuntansi)
Y
(kinerja 0.720 0.60 Reliabel
karyawan)

Sumber :Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Pada butir pertanyaan yang diberikan, cronbach’s alpha >

0.60. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut

telah reliabel dan setiap pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner ini dapat disebarluaskan kepada responden sebagai

instrument dalam penelitian ini.

4.2.1.3 Uji Asumsi Klasik

Berikut ini adalah beberapa pengujian asumsi klasik yang

digunakan yaitu normalitas, mulltikolinieritas, lineritasi, dan

heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai

berikut:

xiv
a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-

masing variable berdistribusi normal atau tidak. Jika variable

dinyatakan tidak berdistribusi normal maka pengujian

parametik tidak dapat digunakan dan harus menggunakan

pengujian non parametik ataupun sejenisnya. Pengujian

normalitas ini menggunakan sampel kolmogorov-smirnov yang

dimana nilai Asymp.Sig.(2-tailed) harus dapat melebihi dari

nilai 0.05.

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian normalitas yang

telah dilakukan.

Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Unstandardized Residual
Residual
Kolmogrov-

Smirnov Z Asymp. 0.131

Sig (2.tailed)
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Dari hasil pengujian normalitas diatas dapat disimpulkan

bahwa seluruh variabel memiliki nilai Asymp. Sig.(2-tailed)

sebesar dari 0.05 yaitu 0.131, syarat nomralitas dalam

pengujian Kolmogorov-smirnov adalah nilai Asymp. Sig.(2-

tailed) harus lebih besar dari nilai 0.05.

xv
Berdasarkan dari pengujian diatas dapat dinyatakan semua

variable berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk

pengujian selanjutnya

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glesjer

yang dimana apabila nilai sig yang berasal dari regresi nilai abs

residual diatas 0.05 maka tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heterodesksitas penelitian

ini adalah:

Tabel 4.13
Hasil Uji Heterodeksitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta Sig.


1 (Constant 1,214 6,356 ,850
)
X1 ,544 ,280 ,404 ,063

X2 ,373 ,182 ,431 ,051

X3 ,325 ,166 ,359 ,061

Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa hasil uji

heterodesksitas, seluruh nilai sig diatas 0.05, dengan demikian

xvi
berati maka seluruh variabel tersebut tidak terjadi

heteroskedasititas

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya variable bebas (independen). Karena

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variable independen. Pengujian multikolineritas ini

dengan melihat nilai Tolerance dan nilai Variance inflation

factors (VIF). Tidak terjadi multikonieritas apabila nila

Tolerance >0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10.00 serta

sebaliknya, terjadi multikonieritas apabila nilai Tolerance

<0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10.00. berikut ini

merupakan hasil dari pengujian multikonieritas.

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

X1 ,704 1,420

X2 ,684 1,462

X3 ,901 1,110

Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

xvii
Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa model (X1)

keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi, Kenyamanan

Pengguna (X2), Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

(X3), Terhadap Y (kinerja karyawan) mempunyai nilai VIF

sebesar 1,420 (X1) , 1,462 (X2), 1,110 (X3), serta nilai

tolerance masing-masing 0.704 (X1), 0.684 (X2), dan 0.901

(X3).

Berdasarkan hasil tersebut nilai tolerance lebih dari 0.10

dan nilai VIF lebih kecil dari nilai 10.00. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat

masalah multikolinieritas karena nilai tolerance lebih besar

dari 0.10 dan nilai VIF (Value Inflation Factor) lebih kecil dari

10.00.

d. Uji Linieritas

Pengujian linearitas ini perlu dilakukan guna mengetahui

model yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Uji

linieritas dilakukan dengan menggunakan perbandingan nilai

eta dan r square, yaitu gambaran hubungan linier antara

variabel X dengan variabel Y. Jika nilai eta > r square, maka

variabel X tersebut memiliki hubungan linier dengan Y.

Adapun hasil uji linieritas yang dilakukan adalah :

Tabel 4.15
Hasil Uji Linearitas

xviii
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y * X1 ,150 ,022 ,582 ,339
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan hasil dari tabel 4.15 diatas maka dapat

disimpulkan bahwa nilai Eta > nilai R square dengan demikian

variabel Keahlian Penggunaan Sistem Informasi memenuhi

model linieritas dalam penelitian ini.

Tabel 4.16
Hasil Uji Linearitas

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y * X2 ,157 ,025 ,562 ,316
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan hasil dari tabel 4.16 diatas dinyatakan bahwa

nilai Eta > nilai R square, dengan demikian variabel

Kenyamanan Pengguna memenuhi model linieritas dalam

penelitian ini.

Tabel 4.17
Hasil Uji Linearitas

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y * X3 ,229 ,052 ,766 ,587
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan hasil dari tabel 4.17 diatas, disimpulkan bahwa

nilai Eta > nilai R square dengan demikian variabel Tingkat

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi memenuhi model

linieritas dalam penelitian ini.

xix
4.2.1.5 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan

metode regresi linear berganda, uji koefisien determinasi, uji

signifikansi simultan, dan uji signifikansi parsial, yang

dijabarkan sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk

mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear satu variabel

independen X dengan variabel dependen Y. Adapun hasil

pengujian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18
Analisis Regresi Berganda

B
1 (Constant) 1,214

X1 ,544

X2 ,373

X3 ,325

Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Persamaan regresi linear berganda dalam model ini adalah:

Y = 1.214 a+ 0.544 X1 + 0.373 X2 + 0.325 X3 + e

Persamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan antara

variabel independent dengan variabel dependent secara parsial,

dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai

xx
konstanta sebesar 1,214. Artinya jika tidak ada pengaruh dari

(X1) keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi,

Kenyamanan Pengguna (X2), Tingkat Efektifitas Sistem Informasi

Akuntansi (X3), dan memiliki nilai 0, maka variabel Y (kinerja

karyawan) diprediksi meningkat secara konstan sebesar

1,214satuan.

Nilai koefisien regresi b1 sebesar 0,544. Hal ini

menunjukan bahwa, jika keahlian penggunaan sistem

informasi akuntansi (X1) terjadi peningkatan maka hasil ini

dapat meningkatkan kinerja karyawan (Y). Artinya keahlian

penggunaan sistem informasi akuntansi dapat berpengaruh

positif terhadap meningkatnya kinerja karyawan(Y) .

Nilai koefisien regresi b2 sebesar 0,373. Hal ini

menunjukan bahwa jika Kenyamanan Pengguna (X2) terjadi

peningkatan maka hasil ini dapat meningkatkan kinerja

karyawan (Y) pula. Artinya adanya peningkatan Kenyamanan

Pengguna dapat berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

(Y).

Nilai koefisien regresi b3 sebesar 0.325. Hal ini

menunjukan bahwa apabila Tingkat Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi (X3) terjadi peningkatan maka hasil ini

dapat meningkatkan kinerja karyawan (Y). Artinya

Peningkatan Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

xxi
dapat mempengaruhi secara positif terjadinya peningkatan

kinerja karyawan (Y) .

b. Uji Koefisien Determenasi (R2)

Analisis koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang

digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel

independen dengan variabel dependen dengan 0 < R2 < 1.

Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,458 ,175 ,119 1,503
Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Dari tabel 4.19 di atas menunjukan nilai Adjusted R Square

(R2) sebesar 0.119, artinya persentase sumbangan pengaruh

variabel X1, X2, X3 terhadap Y sebesar 11,9%. sedangkan

sisanya sebesar 88,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dimasukan dalam penelitian ini.

c. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )

Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah seluruh

variabel (X1) keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi,

Kenyamanan Pengguna (X2), dan Tingkat Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi (X3) memiiliki pengaruh terhadap

variabel Y (kinerja karyawan) secara bersamaan, maka

digunakan uji statistik F. jika Fhitung > Ftabel dan nilai sig < 0,05.

xxii
Dengan melihat nilai Ftabel = (k;n-k), maka Ftabel = (3;30-3), Ftabel

= (3;27) = 2,96. Adapun hasil uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20
Hasil Uji F (Simultan)

Model F Tabel F Hitung Sig.


1 Regression 2,96 3,305 ,017b

Residual

Total

Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil nilai Fhitung

sebesar 3,305 > 2,96 Ftabel dan nilai signifikan sebesar 0.017 <

0.05 yang artinya bahwa variabel (X1) keahlian penggunaan

sistem informasi akuntansi, Kenyamanan Pengguna (X2),

Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (X3) memiliki

pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel Y (kinerja karyawan).

d. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji Parsial digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya

pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini menggunakan tingkat

error ε sebesar 5% atau 0.05. Uji ini dilakukan dengan melihat

masing-masing variabel bebas dengan taraf sig < 0,05, dan

nilai ttabel = (sig/2;n-k-1) = (0,05/2;30-3-1) = (0,025;26) =

2,05553. Berikut hasil Uji t atau uji Parsial yang didapat :

xxiii
Tabel 4.21
Uji t (Parsial)

Model t tabel t Hitung Sig.


1 (Constant) ,391 ,030

X1 2,05553 3, 945 ,034

X2 2,05553 3,045 ,018

X3 2,05553 3,956 ,041

Sumber: Data Diolah SPSS V.24 2020

Berdasarkan hasil dari pengujian diatas dapat disimpulakn

bahwa dugaan dalam uji t sebagai berikut:

H1: Keahlian Penggunaan sistem informasi akuntansi


berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

H2: Kenyamanan Pengguna berpengaruh signifikan


terhadap kinerja karyawan

H3: Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi


berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

H4: Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi,


Kenyamanan Pengguna, dan Tingkat Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan

Apabila t tabel > t hitung : maka H 0 diterima dan Ha

ditolak

Apabila t tabel < t hitung : maka H 0 ditolak dan Ha

diterima , ataupun sebaliknya.

Pada tabel 4.21 Variabel X1 (keahlian penggunaan sistem

informasi akuntansi) mempunyai nilai siginifikansi sebesar

0.034 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05 dengan t hitung

xxiv
sebesar 3,945 dan ttabel 2,05553, yang berarti thitung > ttabel.

Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa secara parsial X1

(Keahlian Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi)

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kinerja

karyawan), karena nilai signifikasi yang lebih kecil dari 0.05

dan t hitung > t tabel. maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Variabel X2 (Kenyamanan Pengguna) mempunyai nilai

siginifikansi sebesar 0.018 yang berarti nilai ini lebih kecil dari

0.05 dengan thitung sebesar 3,045 dan ttabel 2,05553, maka berarti

thitung > ttabel. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa

secara parsial X2 (Kenyamanan Pengguna) berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y (kinerja karyawan), karena nilai

signifikasi yang lebih kecil dari 0.05 dan t hitung >t , maka
tabel

Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.

Variabel X3 (Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi )

mempunyai nilai siginifikansi sebesar 0.041 yang berarti nilai

ini lebih kecil dari 0.05 dengan thitung sebesar 3,965 dan ttabel

2,05553 yang berarti thitung > ttabel. Berdasarkan hal tersebut

disimpulkan bahwa secara parsial X3 (Tingkat Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi) berpengaruh signifikan terhadap variabel

Y (kinerja karyawan), karena nilai signifikasi yang lebih kecil

dari 0.05 dan t hitung > t tabel, maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima.

4.3 Pembahasan

xxv
Berikut ini adalah hasil pembahasan yang bersumber dari hasil penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya adapaun hasilnya adalah sebagai berikut :

4.3.1 Keahlian Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

Kinerja Karyawan

Untuk menunjang keberhasilan suatu sistem diperlukan pengguna

(user) yang dapat mengoperasikan sistem tersebut dengan baik dan

benar. Pengguna merupakan salah satu faktor penting dalam

pengoperasian teknologi dalam suatu sistem informasi. Pengguna (user)

adalah orang yang mengoperasikan atau menggunakan teknologi

informasi guna menghasilkan output berupa informasi yang nantinya

akan bermanfaat bagi pengguna informasi. Apabila pengguna memiliki

keahlian dan pemahaman terhadap sistem yang digunakan, pemakai

akan merasa lebih memiliki sistem yang digunakan itu, sehingga

mereka dapat menggunakan sistem dengan baik. Menurut Mulyadi

(2013) menyatakan penerapan teknologi dalam sistem informasi

perusahaan atau organisasi hendaknya mempertimbangkan pemakai

sistem sehingga teknologi yang diterapkan sesuai dengan tugas dan

kemampuan pemakai. Dengan pemahaman yang baik dari pengguna,

arus informasi pun akan tersampaikan dan dapat diinterpretasikan

dengan baik, serta diharapkan kualitas informasi yang dihasilkan juga

baik.

Kualitas sistem informasi akuntansi merupakan kualitas dari

kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Fokusnya

xxvi
adalah performa dari sistem yang merujuk pada seberapa baik

kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan prosedur dari

sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna.

Penggunaan sistem informasi yang berulang-ulang dapat mengartikan

bahwa pengguna puas menggunakan sistem tersebut. Myers et al dalam

kadek (2016) menyimpulkan bahwa kualitas layanan seperti halnya

dengan kualitas sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap

kepuasan pengguna. Mc Gill et al Dalam kadek (2016 ) juga

menyatakan terdapat hubungan positif antara kualitas sistem informasi

akuntansi dengan kepuasan pengguna.

Penunjang keberhasilan suatu sistem diperlukan pengguna yang

dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar. Dalam

mengoperasikan sistem maka keahlian pengguna terhadap sistem

tersebut sangat diperlukan, sehingga Technology Acceptance Model

(TAM) dapat meramalkan penerimaan pemakai terhadap sistem yang

digunakan. Menurut Wijaya (2016) Manfaat Technology Acceptance

Model ( TAM) dapat diukur dari beberapa fakor sebagai berikut : (1)

Keahlian Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas

pengguna, (2) Keahlian Penggunaan teknologi dapat meningkatkan

kinerja pengguna, dan (3) Keahlian Penggunaan teknologi dapat

meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna.

xxvii
Sesuai dengan definisi dan teori diatas maka keahlian pengguna

dalam menjalankan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pengujian parsial menunjukan bahwa Variabel

X1 (keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi) mempunyai nilai

siginifikansi sebesar 0.034 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05

dengan thitung sebesar 3.945 dan ttabel 2.05553 thitung > ttabel. Berdasarkan

hal tersebut disimpulkan bahwa secara parsial X1 (keahlian

penggunaan sistem informasi akuntansi) berpengaruh signifikan

terhadap variabel Y (kinerja karyawan).

Hal ini menunjukan hasil bahwa semakin tinggi tingkat keahlian

pengguna Sistem Informasi Akuntansi, menyebabkan peningkatan

kinerja karyawan pada CV.Putra Pelangi Berkah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Kasandra (2014) dan Fasihat (2015) menunjukkan

bahwa kualitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan dan kinerja perusahaan .

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratama

(2013), Baskoro (2015) dan Raharjo (2015) yang menunjukkan bahwa

meningkatnya keahlian berpengaruh positif terhadap kinerja

individual. dikarenakan hasil pengujian yang menunjukan thitung > ttabel

dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05.

xxviii
Karena karyawan yang mempunyai keahlian dalam menggunakan

teknologi informasi akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

tepat, hal ini dapat meningkatkan kinerja individual karyawan.

Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Sugiartini (2016) yang menunjukkan

bahwa meningkatnya keahlian berpengaruh signifikan negatif

terhadap kinerja individual dikarenakan hasil uji yang menyatakan

thitung -2.481 dengan ttabel 1.67109 thitung > ttabel.

Dijabarkan dalam penelitian tersebut bahwasanya tingkat keahlian

yang dimiliki oleh karyawan dapat menyebabkan pengaruh negatif

terhadap tingkat kinerja individual karyawan, beberapa fakta yang

ditemukan dalam penelitian menyataan bahwa beberapa karyawan

yang menganggap dirinya Ahli dalam penggunaan sistem informasi

akuntansi akan cenderung menganggap remeh penggunaan sistem

informasi akuntansi dan menyebabkan ketelitian karyawan dalam

menggunakan sistem informasi akuntansi berkurang sehingga

menyebabkan dampak negatif terhadap tingkat kinerja individual

karyawan tersebut.

4.3.2 Kenyamanan Pengguna terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Lubis (2011:94) bahwa faktor yang memengaruhi persepsi

seseorang salah satunya adalah faktor situasi. Faktor situasi yang

dimaksud adalah keadaan atau tempat kerja sehingga keadaan

lingkungan di sekitar pengguna komputer (user) dapat meningkatkan

xxix
kinerja individualnya. Kenyamanan pengguna merupakan tingkatan

dimana pengguna (user) merasa tenang dan bebas dari tekanan

emosional saat menjalankan suatu proses sistem informasi.

Kenyamanan kerja akan memengaruhi persepsi seorang pengguna

(user) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya.

Kenyamanan dalam menggunakan sistem dapat meningkatkan

persepsi seseorang dalam menjalankan sistem sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Dalam Technology Acceptance

Model (TAM) penerimaan pemakai dapat meningkat ketika teknologi

berdasarkan dampak perspektif kemudahan pemakaian, Teori ini

pertama kali dicetus oleh Davis (1986) kemudian dikembangkan

kembali oleh beberapa ilmuwan seperti Adam et al. (1992) dan

Venkatesh (2000), hasil teori mereka menyimpulkan pendapat yang

sama, yaitu Ketika Teknologi mudah digunakan maka kenyamanan

seorang karyawan dalam mengoperasikan sistem dapat meningkat

sehingga kinerja karyawan dapat meningkat juga

Sesuai dengan definisi dan teori yang dikemukakan diatas maka

kenyamanan kerja yang diciptakan dalam lingkungan kerja di

perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Hasil pengujian menunjukan bahwa Variabel X2 (Kenyamanan

Pengguna) mempunyai nilai siginifikansi sebesar 0.018 yang berarti

nilai ini lebih kecil dari 0.05 dengan t hitung sebesar 3.045 dan ttabel

2.05553, yang berarti thitung > ttabel. Berdasarkan hal tersebut

xxx
disimpulkan bahwa hasil uji secara parsial X2 (Kenyamanan

Pengguna) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kinerja

karyawan). Hal ini menunjukan hasil bahwa semakin tinggi tingkat

kenyamanan pengguna Sistem Informasi Akuntansi, akan

menyebabkan peningkatan kinerja karyawan pada CV.Putra Pelangi

Berkah.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratama

dan Suardikha (2013) yang menemukan bukti bahwa kenyamanan

pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Kenyamanan

fisik pengguna terhadap lingkungan maupun peralatan kerja

(perangkat komputer dan sebagainya) yang baik memudahkan

pengguna (user) dalam mencari data yang diperlukan dalam

menyelesaikan tugas perusahaan atau organisasi.

Jika karyawan merasakan nyaman dalam bekerja seperti

lingkungan yang mendukung dan peralatan kerja yang baik

memudahkan pegawai dalam mengoperasikan teknologi informasi

sehingga keadaan lingkungan di sekitar pegawai yang berhubungan

langsung dengan penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja

pegawai, namun sebaliknya jika kenyamanan tidak didukung dengan

faktor-faktor kenyamanan maka pengaruh dalam kinerja tidak akan

terlalu signifikan (Larasdiputra. 2014).

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aditya (2013) yang menyatakan bahwa keahlian pemakai komputer

xxxi
dan kenyamanan fisik tidak mampu meningkatan pengaruh tingkat

efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan.

Kondisi ini menunjukkan walaupun karyawan merasakan manfaat

yang diperoleh dari penggunaan penerapan sistem informasi akuntansi

dalam proses akuntansi, tetapi tidak selalu dijadikan prioritas utama

dalam kegiatan operasionalnya. Begitupula Menurut Yaumil (2017),

beberapa faktor dapat mempengaruhi kenyamanan karyawan dalam

penggunaan teknologi informasi dalam proses akuntansi, seperti faktor

lingkungan. Lingkungan sekitar tempat bekerja sangatlah penting bagi

kenyamanan pengguna komputer, hasil penelitian yang berpengaruh

negatif dalam penelitian ini juga dikarenakan faktor lingkungan dalam

pekerjaan yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang bervarian

sehingga kenyamanan dalam penggunaan juga tidak menjadi faktor

yang berpengaruh di perusahaan.

4.3.3 Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

Karyawan

Menurut Susanto (2013, h.39) efektivitas artinya informasi harus

sesuai dan secara lengkap mendukung kebutuhan pemakai dalam

mendukung proses bisnis dan tugas pengguna serta disajikan dalam

waktu dan format yang tepat, konsisten denngan format sebelumnya

sehingga mudah dimengerti. Efektivitas merupakan ukuran mengenai

xxxii
seberapa baik pekerjaan dapat dikerjakan dan sejauh mana seseorang

mampu menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.

Efektivitas sistem didasarkan pada kontribusinya dalam pembuatan

keputusan, kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja,

pengendalian internal yang memfasilitasi transaksi perusahaan.

Ketika seorang karyawan dapat melakukan pekerjaan yang

dikerjakan dengan baik sesuai yang diharapkan maka tingkat

efektivitas dalam kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik.

Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif dilihat dari persepsi

perilaku pengguna terhadap penggunaan sistem teknologi informasi

tersebut. Sehingga Technology Acceptance Model (TAM) dapat

memperlihatkan persepsi perilaku pengguna yang positif terhadap

penggunaan sistem maka kinerja karyawan akan meningkat secara

efektif, hal tersebut dinyatakan dalam Kajian Taylor dan Todd ( 1995)

dalam meneliti hubungan keefektivitasan sistem terhadap kinerja

pengguna

Sesuai dengan definisi dan teori yang dikemukakan diatas maka

tingkat kefektivitasan suatu sistem informasi akuntansi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Hasil pengujian menunjukan bahwa Variabel X3 (Tingkat

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi) mempunyai nilai siginifikansi

sebesar 0.041 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05 dengan t hitung

sebesar 3.956 dan ttabel 2.05553, artinya thitung > ttabel.

xxxiii
Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa secara parsial X3

(Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi) berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y (kinerja karyawan).

Hasil yang berpengaruh ini berarti apabila tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi meningkat, maka kinerja individual juga

meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Puji

dan Dharmadiaksa (2014) mengenai “pengaruh efektivitas penerapan

Sistem Informasi Akuntansi, pemanfaatan dan kesesuaian tugas pada

kinerja karyawan” menyatakan bahwa efektivitas penerapan Sistem

Informasi Akuntansi, pemanfaatan dan kesesuaian tugas dengan

teknologi informasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan koperasi simpan pinjam di kabupaten

Gianyar. Sesuai pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiartini

(2016) yang mengatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi

berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Sama halnya atau

Setara juga dengan penelitian Marlinawati dan Suaryana (2013) serta

Mercika dan Jati (2015) juga menunjukkan hasil bahwa efektivitas

sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan pada

kinerja individu dan karyawan.

Akan tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Aditya (2013) yang menunjukan hasil penelitian

yang berpengaruh negatif, menurut Aditya terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan tingkat efektifitas SIA berpengaruh negatif

xxxiv
terhadap Kinerja individual Karyawan, salah satunya ialah fasilitas

fasilitas yang memadai bagi karyawan itu sendiri.

Tingkat efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi pada

kemampuan, keahlian atau teknik yang dimiliki karyawan sebagai

pengguna sistem informasi akuntansi, karena kemampuan, keahlian

atau teknik sangat mempengaruhi kinerja pemakainya. Menurut

Aditya efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi bisa dilihat

dari kontribusinya dalam 4 indikator yaitu pembuatan keputusan,

evaluasi kinerja informasi, dan pengendalian internal. Karena

keberhasilan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi sangat

berpengaruh dan berhubungan erat dengan sumber daya manusia pada

perusahaan. Jadi, apabila variabel penelitian hanya memfokuskan

pada efektivitas sistem informasi akuntansi saja tanpa memperhatikan

indikator-indikator lain tersebut, maka hal tersebut akan menyebabkan

pengaruh yang negatif bagi kinerja individual karyawan sebagai

pengguna.

xxxv
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

xxxvi
a. Keahlian penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap variabel kinerja karyawan, karena nilai signifikasi yang lebih

kecil dari 0,05 dan thitung 3.945 > ttabel 2.05553. Hal ini menunjukan hasil

bahwa semakin tinggi tingkat keahlian pengguna Sistem Informasi

Akuntansi, menyebabkan peningkatan kinerja karyawan pada CV. Putra

Pelangi Berkah.

b. Kenyamanan Pengguna berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

karyawan, karena nilai signifikasi yang lebih kecil dari 0,05 dengan thitung

3.045 > ttabel 2.05553. Hal ini menunjukan hasil bahwa semakin tinggi

tingkat kenyamanan pengguna Sistem Informasi Akuntansi, akan

menyebabkan peningkatan kinerja karyawan pada CV.Putra Pelangi

Berkah.

c. Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap variabel kinerja karyawan, karena nilai signifikasi yang lebih

kecil dari 0,05 dan thitung 3.956 > ttabel 2.05553. Hasil yang berpengaruh

ini berarti apabila tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi

meningkat, maka kinerja individual juga meningkat.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini antara lain :

a. Saran Untuk CV. Putra Pelangi Berkah

Penerapan sistem yang ada saat ini telah sangat baik dan efektif namun

perlu dilakukan evaluasi disetiap pekerjaan ataupun sub divisi agar

xxxvii
seluruh implementasi sistem yang ada tetap berjalan sesuai dengan

kebutuhan dan keunggulan yang diharapkan.

b. Saran untuk Peneliti selanjutnya

1. Waktu penelitian : Penelitian berikutnya diharapkan agar lebih

memperhatikan waktu penelitian. Waktu penelitian baiknya tidak

dilakukan pada waktu responden sibuk, sehingga tingkat

pengembalian kuesioner dapat lebih tinggi dan lebih menghemat

waktu.

2. Pertanyaan pada kuesioner : Penelitian selanjutnya diharapkan lebih

mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioener

agar dapat mewakili secara tepat variabel yang hendak diukur.

3. Sampel dan Variabel : Penelitian selanjutnya dapat menggunakan

sampel yang lebih banyak dan menambah beberapa variable agar

mendapatkan hasil yang lebih reliable daripada penelitian ini,

sehingga penelitian penelitian selanjutnya akan lebih akurat dan

terupdate, contohnya seperti menambah variabel indepedent Gaya

Kepemimpinan dan lain-lain.

4. Metode Penelitian : Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti wawancara

langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih

akurat.

xxxviii
xxxix
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Hall James A. 2009 : 6. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Penerbit Salemba


Empat.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat

xl
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: Badan Penerbit FE
Yogyakarta.

Jusuf, Amir Abadi dan Tambunan M. Rudi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
Kadek. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE
YKPN.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Keempat. Jakarta :
Salemba Empat.

B. JURNAL

Baskoro dan Raharjo. 2013. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Kinerja
Karyawan Terhadap Keefektifan Pengendalian Internal Di Koperindo
Jatim Cabang Nganjuk. Cahaya Aktiva Vol.03 No.2.

Davis, F.D. 1986. A Technology Acceptance Model for empirically testing new-
end user information systems: Theory and Result. Unpublished Ph.D.
Dissertation, Sloan: Sloan School of Management, Massachusetss Institur
of Technology (MIT).

Fasihat. 2015. Pengaruh Sistem Informasi AKuntansi, Gaya Kepemimpinan Dan


Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi dipublikasikan.

Kasandra. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan


Sistem Informasi Akuntansi (Studi Pada Universitas di Surakarta). Skripsi
dipublikasikan.

Pratama, Gede Aditya Puja, dan I Made Sadha Suardikha. 2013. Kehlian
Pemakai Komputer Dan Kenyamanan Fisik Dan Tingkat Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 361-381.

Sugiartini .2016. Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dan


Penggunaan Teknologi Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual
Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. e-
Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Volume : 3 No 1.

xli
Tjhai Fung Jen. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV. N. 2.

Yaumil. 2017. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi,


Kepercayaan terhadap Sistem Informasi Akuntansi, Kemampuan Tekhnik
Pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan Kenyamanan Fisik terhadap
Kinerja Individu. Jurnal ISSN: 1907–426X Vol.1I No. 2.

xlii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xliii
xliv
xlv
xlvi
xlvii

Anda mungkin juga menyukai