banyak kalangan menganggap peryempuran Incheon ( 1950 ) adalah salah satu
pertempuran yg plg menentukan di korea...jelaskan ttg keberhasilan tsb... Pertempuran Inchon adalah invasi dan pendaratan amfibi untuk merebut kembali ibu kota Seoul yang diduduki pasukan komunis Korea Utara yang dipimpin oleh Jenderal AS Douglas MacArthur. Pertempuran ini dianggap sangat berisiko, tetapi sekarang ini dianggap sebagai salah satu operasi militer paling sukses. Pertempuran yang menggunakan nama sandi “Operasi Chromite” dimulai 15 -28 September 1950. Selama operasi amfibi, pasukan PBB mengamankan Inchon dan menerobos wilayah Pusan melalui serangkaian pendaratan di wilayah musuh. Mayoritas pasukan darat PBB yang berpartisipasi dalam serangan ini adalah Marinir AS. Pertempuran Inchon membalikkan pendudukan hampir total di semenanjung itu oleh Tentara Rakyat Korea Utara (NKPA) dan memulai serangan balik oleh pasukan PBB yang merebut kembali Seoul. Saat pasukan Korea Utara (NKPA) terus bergerak maju dan berusaha menghabisi pasukan Korea Selatan dan PBB di Pusan, Panglima Tertinggi pasukan PBB Jenderal Douglas MacArthur. Jenderal Mc Arthur memutuskan bahwa Korsel yang babak belur, terdemoralisasi, dan kurang perlengkapan tidak dapat menahan kemajuan NKPA bahkan dengan bala bantuan Amerika. Ia merasa bahwa dia bisa membalikkan keadaan jika dia membuat gerakan pasukan yang menentukan di belakang garis musuh dan mengusulkan sebuah rencana pendaratan amfibi yang terbilang nekat. Menurut perhitungan MacArthur, saat sebagian besar pasukan NKPA terkonsentrasi di sekitar Pusan, pasukan PBB akan didaratkan di wilayah yang dekat dengan Seoul dengan harapan bisa memotong jalur pasokan logistik NKPA yang nantinya akan membuat pasukan NKPA terjepit. Meski pada awalnya banyak pihak meragukan keberhasilan rencana MacArthur itu, jenderal AS itu tetap kukuh pada pendiriannya. Maka dari itu, dimulailah "Operasi Chromite". MacArthur memutuskan untuk menggunakan Joint Strategic and Operations Group (JSPOG) dari Far East Command (FECOM) dengan Incheon sebagai lokasi pendaratan yang meski terlindungi sebuah selat sempit, gelombang laut yang kuat, dan ombak yang tinggi, kota ini terbilang lemah pertahanannya. Setelah mendapatkan lampu hijau dari Washington, MacArthur kemudian memilih marinir AS karena sudah terbiasa dengan kemampaun mereka selama Perang Pasifik Pendekatan ke Inchon adalah dua jalur terbatas, Flying Fish dan saluran Timur, yang dapat dengan mudah diblokir oleh ranjau. Arus alur laut juga sangat cepat. Dan juga, wilayah lego jangkar sangat sempit dan pelabuhan itu dikelilingi oleh tembok laut yang tinggi. MacArthur mengatakan bahwa karena pertahanannya sangat ketat, musuh tidak akan mengira serangan di sana, dan kemenangan di Inchon akan menghindari kampanye musim dingin yang keras, dan dengan menyerang titik kuat utara, pasukan PBB dapat memutus garis pendekat Korut. Inchon juga dipilih karena kedekatannya dengan Seoul Dengan Badan Intelijen Pusat – pengintaian intelijen militer, bantuan penduduk setempat, dan para gerilyawan mengumpulkan informasi tentang pasang surut, dataran lumpur, tembok laut, dan benteng musuh. Setelah cukup mengumpulkan data intelijen, pendaratan amfibi dimulai setelah sebelumnya kapal-kapal perang AS menghujani posisi-posisi pertahanan NKPA dengan menembaki posisi artileri musuh di Pulau Wolmi-do di depan pelabuhan Incheon. Selanjutnya, armada invasi yang dipimpin veteran pendaratan Normandia dan Teluk Leyte Laksamana Arthur Dewey Struble mendekati pantai mendaratkan batalyon ke-3 pasukan marinir ke-5 di pantai Pulau Wolmi-do. Didukung sejumlah tank, marinir AS sukses merebut Pulau Wolmi- do pada tengah hari dengan hanya kehilangan 14 orang anggotanya. Pasukan inilah yang kemudian mempertahankan "pintu masuk" ke Incheon itu sambil menunggu bala bantuan. Akibat gelombang laut yang kuat, pasukan pendaratan kedua agak terlambat untuk beraksi, namun beruntung pasukan baru itu dengan mudah bisa menguasai tembok laut yang terletak di sebelah utara Wolmi-do. Setelah menguasai "pintu masuk" yang strategis itu, pasukan marinir AS kemudian merangsek menuju ke pusat kota dan memaksa pasukan NKPA di kota itu menyerah. Tentara Korut tidak memperkirakan serangan di Inchon. Setelah penyerbuan Pantai Hijau, NKPA berasumsi bahwa invasi utama akan terjadi di Kunsan. Akibatnya, hanya kekuatan kecil yang dialihkan ke Inchon. Bahkan pasukan itu sudah terlambat, dan mereka tiba setelah pasukan PBB merebut Pantai Biru dan Merah. Dampak dan hasil Keberhasilan pendaratan Incheon adalah berubahnya arah perang karena membuat jalan pasukan PBB untuk merebut Seoul terbuka lebar dan mendorong mundur pihak Korea Utara. Banyak kalangan menganggap Pertempuran Incheon ini adalah salah satu pertempuran paling menentukan dalam Perang Korea karena apabila serangan di Incheon juga akan gagal dan Korea Utara akan berhasil telak menguasai seluruh Semenanjung Korea.