Anda di halaman 1dari 2

1.

banyak kalangan menganggap peryempuran Incheon ( 1950 ) adalah salah satu


pertempuran yg plg menentukan di korea...jelaskan ttg keberhasilan tsb...
Pertempuran Inchon adalah invasi dan pendaratan amfibi untuk merebut kembali
ibu kota Seoul yang diduduki pasukan komunis Korea Utara yang dipimpin oleh
Jenderal AS Douglas MacArthur. Pertempuran ini dianggap sangat berisiko, tetapi
sekarang ini dianggap sebagai salah satu operasi militer paling sukses. Pertempuran
yang menggunakan nama sandi “Operasi Chromite” dimulai 15 -28 September 1950.
Selama operasi amfibi, pasukan PBB mengamankan Inchon dan menerobos wilayah
Pusan melalui serangkaian pendaratan di wilayah musuh. Mayoritas pasukan darat
PBB yang berpartisipasi dalam serangan ini adalah Marinir AS.
Pertempuran Inchon membalikkan pendudukan hampir total di semenanjung itu
oleh Tentara Rakyat Korea Utara (NKPA) dan memulai serangan balik oleh pasukan
PBB yang merebut kembali Seoul. Saat pasukan Korea Utara (NKPA) terus bergerak
maju dan berusaha menghabisi pasukan Korea Selatan dan PBB di Pusan, Panglima
Tertinggi pasukan PBB Jenderal Douglas MacArthur. Jenderal Mc Arthur
memutuskan bahwa Korsel yang babak belur, terdemoralisasi, dan kurang
perlengkapan tidak dapat menahan kemajuan NKPA bahkan dengan bala bantuan
Amerika. Ia merasa bahwa dia bisa membalikkan keadaan jika dia membuat gerakan
pasukan yang menentukan di belakang garis musuh dan mengusulkan sebuah rencana
pendaratan amfibi yang terbilang nekat.
Menurut perhitungan MacArthur, saat sebagian besar pasukan NKPA
terkonsentrasi di sekitar Pusan, pasukan PBB akan didaratkan di wilayah yang dekat
dengan Seoul dengan harapan bisa memotong jalur pasokan logistik NKPA yang
nantinya akan membuat pasukan NKPA terjepit. Meski pada awalnya banyak pihak
meragukan keberhasilan rencana MacArthur itu, jenderal AS itu tetap kukuh pada
pendiriannya. Maka dari itu, dimulailah "Operasi Chromite".
MacArthur memutuskan untuk menggunakan Joint Strategic and Operations
Group (JSPOG) dari Far East Command (FECOM) dengan Incheon sebagai lokasi
pendaratan yang meski terlindungi sebuah selat sempit, gelombang laut yang kuat,
dan ombak yang tinggi, kota ini terbilang lemah pertahanannya. Setelah mendapatkan
lampu hijau dari Washington, MacArthur kemudian memilih marinir AS karena sudah
terbiasa dengan kemampaun mereka selama Perang Pasifik
Pendekatan ke Inchon adalah dua jalur terbatas, Flying Fish dan saluran Timur,
yang dapat dengan mudah diblokir oleh ranjau. Arus alur laut juga sangat cepat. Dan
juga, wilayah lego jangkar sangat sempit dan pelabuhan itu dikelilingi oleh tembok
laut yang tinggi. MacArthur mengatakan bahwa karena pertahanannya sangat ketat,
musuh tidak akan mengira serangan di sana, dan kemenangan di Inchon akan
menghindari kampanye musim dingin yang keras, dan dengan menyerang titik kuat
utara, pasukan PBB dapat memutus garis pendekat Korut. Inchon juga dipilih karena
kedekatannya dengan Seoul
Dengan Badan Intelijen Pusat – pengintaian intelijen militer, bantuan penduduk
setempat, dan para gerilyawan mengumpulkan informasi tentang pasang surut,
dataran lumpur, tembok laut, dan benteng musuh. Setelah cukup mengumpulkan data
intelijen, pendaratan amfibi dimulai setelah sebelumnya kapal-kapal perang AS
menghujani posisi-posisi pertahanan NKPA dengan menembaki posisi artileri musuh
di Pulau Wolmi-do di depan pelabuhan Incheon. Selanjutnya, armada invasi yang
dipimpin veteran pendaratan Normandia dan Teluk Leyte Laksamana Arthur Dewey
Struble mendekati pantai mendaratkan batalyon ke-3 pasukan marinir ke-5 di pantai
Pulau Wolmi-do. Didukung sejumlah tank, marinir AS sukses merebut Pulau Wolmi-
do pada tengah hari dengan hanya kehilangan 14 orang anggotanya.
Pasukan inilah yang kemudian mempertahankan "pintu masuk" ke Incheon itu
sambil menunggu bala bantuan. Akibat gelombang laut yang kuat, pasukan
pendaratan kedua agak terlambat untuk beraksi, namun beruntung pasukan baru itu
dengan mudah bisa menguasai tembok laut yang terletak di sebelah utara Wolmi-do.
Setelah menguasai "pintu masuk" yang strategis itu, pasukan marinir AS kemudian
merangsek menuju ke pusat kota dan memaksa pasukan NKPA di kota itu menyerah.
Tentara Korut tidak memperkirakan serangan di Inchon. Setelah penyerbuan Pantai
Hijau, NKPA berasumsi bahwa invasi utama akan terjadi di Kunsan. Akibatnya,
hanya kekuatan kecil yang dialihkan ke Inchon. Bahkan pasukan itu sudah terlambat,
dan mereka tiba setelah pasukan PBB merebut Pantai Biru dan Merah.
Dampak dan hasil Keberhasilan pendaratan Incheon adalah berubahnya
arah perang karena membuat jalan pasukan PBB untuk merebut Seoul
terbuka lebar dan mendorong mundur pihak Korea Utara. Banyak kalangan
menganggap Pertempuran Incheon ini adalah salah satu pertempuran paling
menentukan dalam Perang Korea karena apabila serangan di Incheon juga
akan gagal dan Korea Utara akan berhasil telak menguasai seluruh
Semenanjung Korea.

Anda mungkin juga menyukai