LP Osteomelitis
LP Osteomelitis
PENYAKIT OSTEOMEILITIS
Penyusun:
NPM: 144012413
JAKARTA
2020
A. KONSEP DASAR
1. Defenisi
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit
disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah,
respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan
pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan
tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas
(Brunner dan suddarth, 2016).
Osteomielitis adalah infeksi entukan involukrum (pembentukan tulang
baru di sekeliling jaringan tulang mati) (Smeltzer, Suzanne C, 2016).
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri, virus atau proses spesifik (Mansjoer, 2016)
2. Etiologi
a. Staphylococcus aureus hemolyticus (koagulasi positif) sebanyak 90% dan
jarang oleh Streptococcus hemolyticus
b. Haemophilus influenzae (5-50%) pada usia di bawah 4 tahun
c. Organisme lain seperti B. coli, B. aeruginosa capsulata, Proteus
mirabilis, Brucella, dan bakteri anaerob yaitu Bacterioides fragilis.
4. Penyimpangan KDM
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan
2. Kerusakan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan
keterbatasan menahan beban berat badan.
3. Resiko terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang,
kerusakan kulit
4. Gangguan intergritas kulit berhubungan dengan efek pembedahan ; imobilisasi
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan
Tujuan :
Mendemonstrasikan bebas dari nyeri dan Peningkatan rasa kenyamanan
Kriteria Hasil :
Tidak terjadi nyeri, nafsu makan menjadi normal, ekspresi wajah rileks dan suhu
tubuh normal.
Rasional :
Mandiri
· Kaji karakteristik nyeri: lokasi, durasi, intensitas nyeri.
· Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri sendi atau nyeri di tulang yang
mengalami infeksi.
· Ajarkan relaksasi : teknik mengurangi ketegangan otot rangka yang dapat
mengurangi intensitas nyeri dan meningkatan relaksasi masase.
· Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut
· Amati perubahan suhu setiap 4 jam.
· Kompres air hangat
Kolaborasi :
· Pemberian obat-obatan analgetik
2. Kerusakan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi
dan keterbatasan menahan beban berat badan
Tujuan :
Gangguan mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria Hasil :
· Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
· Mempertahankan posisi fungsional
· Meningkatkan / fungsi yang sakit
· Menunjukkan teknik mampu melakukan aktivitas
Rasional:
Mandiri
· Pertahankan tirah baring dalam posisi yang di programkan
· Tinggikan ekstremitas yang sakit, instruksikan klien / bantu dalam latihan rentang
gerak pada ekstremitas yang sakit dan tak sakit.
· Beri penyanggah pada ekstremitas yang sakit pada saat bergerak.
· Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
· Ubah posisi secara periodic
Kolaborasi :
· Fisioterapi
3. Resiko terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang,
kerusakan kulit
Tujuan :
· setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, maka diharapkan
penyembuhan luka sesuai waktu yang dicatat dan tidak terjadinya infeksi yang
berkelanjutan.
Kriteria hasil :
· Penyembuhan luka sesuai waktu yang dicatat, bebas drainase purulen dan demam dan
juga tidak terjadinya infeksi yang berkepanjangan.
Rasional :
· Inspeksi kulit atau adanya iritasi atau adanya kontinuitas
· Kaji sisi kulit perhatikan keluhan peningkatan nyeri atau rasa terbakar atau adanya
edema atau eritema atau drainase atau bau tidak sedap
· Berikan perawatan luka
· Observasi luka untuk pembentukan bula, perubahan warna kulit kecoklatan bau
drainase yang tidak enak atau asam.
· Kaji tonus otot, reflek tendon.
· Selidiki nyeri tiba-tiba atau keterbatasan gerakan dengan edema lokal atau enterna
ekstermitas cedera
Kolaborasi :
· Lakukan pemeriksaan lab sesuai indikasi dokter
· Berikan obat atau antibiotik sesuai indikasi