Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PRINSIP BENCANA DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

DOSEN PENGAMPU : Ns. Muliyani Yamlean, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Ariska Dwi Febrianti ( 144012406 )


Cindiana Pratiwi ( 144012408 )
Dede Rahmawati ( 144012461 )
Dini Dwi Septiyani ( 144012413 )
Ega Listy Purnama ( 144012463 )
Gabby Leoni Aulia ( 144012422 )
Ghea Jauhara Andini ( 144012424 )
Nada Putri Astuti ( 144012434 )
Rossy Nur Ramadhani ( 144012442 )
Wanda Aranta Saski ( 144012454 )
Wiwin Sukarni ( 144012456 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat kasih karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah tentang “MAKALAH KONSEP
PRINSIP BENCANA DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)”. Kami menyadari bahwa
selama penulisan Makalah ini kami banyak mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai
pihak, tidak terlepas dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril. Oleh karena itu, kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns.Muliyani Yamlean
S.Kep.,M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana
yang dengan penuh kesabaran, ketelitian serta dengan segala totalitasnya dalam menyumbangkan
ide-idenya dengan mengoreksi, merevisi dan memberikan masukan demi penyelesaian makalah
ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar dapat digunakan
kami untuk menyelesaikan makalah ini selanjutnya.

Jakarta, 21 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Bencana............................................................................................4


a. Pengertian Bencana..................................................................................................4
b. Penggolongan Bencana.............................................................................................4
c. Sifat-Sifat Bencana....................................................................................................5
d. Fase-Fase Bencana....................................................................................................5
e. Proses Terjadinya Bencana.......................................................................................6
f. Potensi Bencana yang Terjadi Akibat Bencana..........................................................6
g. Manajemen Resiko Bencana.....................................................................................6
B. Kejadian Luar Biasa (KLB).................................................................................................7
a. Definisi KLB................................................................................................................7
b. Jenis-Jenis KLB...........................................................................................................8
c. Kegiatan Penanggulangan KLB..................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang masih memiliki angka kejadian luar
biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini
menyebabkan perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon
terhadap KLB tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat,
sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepat dan akurat pula. Untuk
dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke
lapangan. Kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para petugas di lapangan
untuk memiliki pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB yang
terstruktur, sehingga memudahkan kinerja para petugas mengambil langkah-
langkah dalam rangka melakukan respon KLB.
Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan oleh
suatu penyakit di wilayah tertentu, kadang-kadang dapat merupakan kejadian
yang mengejutkan dan membuat panik masyarakat di wilayah itu. Secara umum
kejadian ini kita sebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sedangkan yang
dimaksud dengan penyakit adalah semua penyakit menular yang dapat
menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan dan
keracunan lainnya. Penderita atau yang beresiko penyakit dapat menimbulkan
KLB dapat diketahui jika dilakukan pengamatan yang merupakan semua
kegiatan yang dilakukan secara teratur, teliti dan terus-menerus, meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisa/interpretasi, penyajian data dan pelaporan.
Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka perlu
dilakukan penyelidikan epidemiologis yaitu semua kegiatan yang dilakukan
untuk mengenal sifat-sifat penyebab dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya dan penyebarluasan KLB tersebut di samping tindakan
penanggulangan seperlunya. Hasil penyelidikan epidemiologis mengarahkan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya  penanggulangan KLB.

1
Upaya penanggulangan ini meliputi pencegahan penyebaran KLB, termasuk
pengawasan usaha pencegahan tersebut dan pemberantasan penyakitnya. Upaya
penanggulangan KLB yang direncanakan dengan cermat dan dilaksanakan oleh
semua pihak yang terkait secara terkoordinasi dapat menghentikan atau
membatasi penyebarluasan KLB sehingga tidak berkembang menjadi suatu
wabah (Efendy Ferry, 2009).
Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta
PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
mengatur agar setiap wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah
ke wabah penyakit menular (kejadian luar biasa  –  KLB) harus ditangani secara
dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis telah diterbitkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan
bahwa upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun
Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Penyakit Menular dan Keracunan Pangan sebagai pedoman bagi pelaksana
baik di pusat maupun di daerah. Diperlukan program yang terarah dan sistematis,
yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab di semua tingkat
administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional dalam penanggulangan
KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang
optimal. 
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi bencana ?
b. Berapa penggolongan bencana ?
c. Apa saja sifat – sifat bencana ?
d. Apa saja fase – fase bencana ?
e. Bagaimana proses terjadina bencana ?
f. Bagaimana potensi bencana yang terjadi akibat bencana ?
g. Apa manajemen resiko bencana ?

2
h. Apa definisi KLB ?
i. Apa saja jenis – jenis KLB ?
j. Apa saja kegiatan penanggulangan KLB
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi bencana.
b. Untuk mengetahui penggolongan bencana.
c. Untuk mengetahui sifat – sifat bencana.
d. Untuk mengetahui fase – fase bencana.
e. Untuk mengetahui proses terjadinya bencana.
f. Untuk mengetahui potensi bencana yang terjadi akibat bencana.
g. Untuk mengetahui manajemen resiko bencana.
h. Untuk mengetahui definisi KLB.
i. Untuk mengetahui jenis – jenis KLB.
j. Untuk mengetahui kegiatan penanggulangan KLB.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Bencana


a. Pengertian Bencana
Bencana adalah suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena ulah
manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan
hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi
diluar kemampuan masyarakat dengan segala sumber dayanya.
Menurut UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”.
Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu:
a) Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).
b) Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan fungsi
dari masyarakat.
c) Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat
untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.
b. Penggolongan Bencana
Bencana terdiri dari berbagai bentuk. UU No. 24 tahun 2007 mengelompokan bencana
ke dalam tiga kategori yaitu:
a) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
b) Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.

4
c) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
c. Sifat – Sifat Bencana
Berdasarkan karakteristiknya, bencana alam dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
bencana geologi, bencana meteorologi, dan bencana ekstraterestrial.
a) Bencana alam geologi merupakan bencana alam yang terjadi pada permukaan atau
bentang alam permukaan bumi. Contoh bencana alam yang termasuk ke dalam
kategori ini adalah tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, serta
likuifaksi.
b) Bencana alam meteorologi terjadi sebagai akibat pengaruh iklim yang berdampak
langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana alam meteorologi di antaranya
adalah angin topan, kekeringan, badai, banjir, dan kebakaran hutan.
c) Bencana alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa,
tetapi berdampak langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana alam yang
termasuk ke dalam bencana alam ekstraterestrial adalah badai matahari dan hujan
meteor.
d. Fase – Fase Bencana
a) Pra-dampak: dimulai sejak awitan bencana, jika kejadian ini sudah diketahui
terlebih dahulu. Fase pra-dampak didefinisikan sebagai periode yang pada saat itu
kita mengantisipasi dan diperingatkan.
b) Dampak: periode selam bencana terjadi, berlanjut hingga dimulainya fase paska
dampak. Fase ini juga dikenal sebagai penyelamatan. Pada saat ini pengkajian
penting harus dilakukan yaitu mengevaluasi besarnya kerugian, identifikasi sumber
daya yang ada, dan merencanakan penyelamatan korban. Fase ini bisa berlangsung
singkat.
c) Pasca-dampak: disebut fase pemulihan. Selama fase ini, besarnya kerugian sudah
dievaluasi dan penyelamatan korban telah selesai dilaksanakan, kerusakn lebih
lanjut sudah diminimalka. Fase ini dapat menjadi fase yang paling lama.

5
e. Proses terjadinya Bencana
Bencana alam dapat terjadi disebabkan oleh aktivitas dari alam itu sendiri atau
akibat dari ulah manusia. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam misalnya gempa
bumi, gunung meletus, badai dan tsunami. Sedangkan bencana yang disebabkan oleh
perbuatan manusia atau kejadiannya dipicu oleh perbuatan manusia misalnya banjir,
dan longsor.
Bencana alam dapat terjadi secara perlahan-lahan atau tiba-tiba. Bencana alam
yang umumnya terjadi secara tiba-tiba antara lain gempa, termasuk gempa tektonik,
vulkanis dan robohan, tsunami, banjir bandang, badai tropis dan letusan gunung berapi
serta tanah longsor. Bencana-bencana tersebut sulit diantisipasi terjadinya, karena sulit
sekali diramalkan sebelumnya.
f. Potensi Bencana yang terjadi Akibat Bencana
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang
ekonomi, social dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu
aktivitas social, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka,
sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunikasi, sementara
kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi
daratan.
g. Manajemen resiko Bencana
Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi
setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Upaya
pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencakup suatu
rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi. Cakupan pelayanan kesehatan
yang perlu dikembangkan meliputi:
a) Penanggulangan penderita ditempat kejadian.
b) Transpotasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian kesarana kesehatan
yang lebih memadai.
c) Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan
penanggulangan penderita gawat darurat.
d) Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga ahli.

6
e) Upaya penanggulangan pendereita gawat darurat ditempat rujukan (Unit
Gawat Darurat dan ICU).
f) Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.

B. Kejadian Luar Biasa (KLB)


a. Definisi KLB
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1501/MENKES/PER/X/2010, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Selain itu, Mentri Kesehatan RI (2010) membatasi pengertian wabah
sebagai berikut: “Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka”. 
Istilah wabah dan KLB memiliki persamaan, yaitu peningkatan kasus yang
melebihi situasi yang lazim atau normal, namun wabah memiliki konotasi keadaan
yang sudah kritis, gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang banyak pada
wilayah yang lebih luas.
Batasan KLB meliputi arti yang luas, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Meliputi semua kejadian penyakit, dapat suatu penyakit infeksi akut kronis ataupun
penyakit non infeksi.
b) Tidak ada batasan yang dapat dipakai secara umum untuk menentukan jumlah
penderita yang dapat dikatakan sebagai KLB. Hal ini selain karena jumlah kasus
sangat tergantung dari jenis dan agen penyebabnya, juga karena keadaan penyakit
akan bervariasi menurut tempat (tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang
berhubungan dengan keadaan iklim) dan pengalaman keadaan penyakit tersebut
sebelumnya.
c) Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk
menentukan KLB, apakah dusun desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu

7
propinsi dan Negara. Luasnya daerah sangat tergantung dari cara penularan
penyakit tersebut.
d) Waktu yang digunakan untuk menentukan KLB juga bervariasi. KLB dapat terjadi
dalam beberapa jam, beberapa hari atau minggu atau beberapa bulan maupun tahun.
b. Jenis – Jenis KLB
c. Kegiatan Penanggulangan KLB
Penanggulangan dilakukan melalui kegiatan yang secara terpadu oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat, meliputi:
a) Penyelidikan epidemilogis
Penyelidikan epidemiologi pada Kejadian Luar Biasa adalah untuk mengetahui
keadaan penyebab KLB dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap kejadian tersebut, termasuk aspek sosial dan perilaku sehingga dapat
diketahui cara penanggulangan dan pengendaian yang efektif dan efisien (Anonim,
2004 dalam Wuryanto, 2009).
b) Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita termasuk tindakan
karantina. Tujuannya adalah:
- Memberikan pertolongan medis kepada penderita agar sembuh dan mencegah
agar mereka tidak menjadi sumber penularan.
- Menemukan dan mengobati orang yang tampaknya sehat, tetapi mengandung
penyebab penyakit sehingga secara potensial dapat menularkan penyakit
(carrier).
c) Pencegahan dan pengendalian
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk memberi perlindungan kepada orang-
orang yang belum sakit, tetapi mempunyai resiko terkena penyakit agar jangan
sampai terjangkit penyakit.
d) Pemusnahan penyebab penyakit
Pemusnahan penyebab penyakit terutama pemusnahan terhadap bibit
penyakit/kuman dan hewan tumbuh - tumbuhan atau benda yang mengandung
bibit penyakit.

8
e) Penanganan jenazah akibat wabah
Terhadap jenazah akibat penyebab wabah perlu penanganan secara khusus menurut
jenis penyakitnya untuk menghindarkan penularan penyakit pada orang lain.
f) Penyuluhan kepada masyarakat
Penyuluhan kepada masyarakat, yaitu kegiatan komunikasi yang bersifat persuasif
edukatif tentang penyakit yang dapat menimbulkan wabah agar mereka mengerti
sifat-sifat penyakit, sehingga dapat melindungi diri dari penyakit tersebut dan
apabila terkena, tidak menularkannya kepada orang lain. Penyuluhan juga
dilakukan agar masyarakat dapat berperan serta aktif dalam menanggulangi wabah.
g) Upaya penanggulangan lainnya
Upaya penanggulangan lainya adalah tindakan-tindakan khusus masing-masing
penyakit yang dilakukan dalam rangka penanggulangan wabah. (Menteri Kesehatan
RI, 2010).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bencana adalah suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena ulah
manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya
jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi diluar
kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya.
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia
untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit.
Penanggulangan KLB dikenal dengan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD- KLB),
yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi
KLB.
B. Saran
Penyusun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan
bisa menjadi pembelajaran untuk kami di kemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adam. 2013. Konsep Dasar Bencana.


(http://adamorangbaik.blogspot.com/2013/04/konsep-dasar-
bencana.html
C.Long Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah.
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran
Bandung.
Hidayat. 2014. Kejadian Luar Biasa.
(https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2014/06/20/kejadian-luar-
biasa-klb/)
(http://tyaarumkusuma.blogspot.com/2014/11/makalah-kejadian-luar-
biasa-klb-dan.html)
Nurjannah, dkk. 2013. Manajemen Bencana.

Penerbit Alfa Beta, Bandung. Prameswari. 2016. Makalah


Keperawatan Gadar dan Manajemen Bencana Alam dan
Penanganan KLB.

(http://www.academia.edu/29341820/makalah_keperawatan_
gadar_dan_manajemen_bencana_bencana_alam_dan_penang
anan_klb) 

11
12

Anda mungkin juga menyukai