Anda di halaman 1dari 4

1.

Menetapkan Normalitas Kehamilan


adalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetrik buruk,
ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah
kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan
40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
mempunyai prognosis buruk.

2. Membedakan Antara Ketidaknyamanan dalam Kehamilan dan Kemungkinan


Komplikasi
Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan akibat kehamilan yang disebutkan
dibawah ini, akan tetapi tidak sedikit juga wanita yang mengalami ketidaknyamanan
tersebut.

a. Rasa letih
Rasa letih sering terjadi selama trimester pertama tanpa diketahui penyebabnya. Salah
satu sangkaan yang diajukan ialah penurunan awal dalam laju metabolik dasar pada
awal-awal kehamilan, tetapi mengapa hal itu terjadi tidaklah jelas. Untunglah hal ini
hanya merupakan ketidaknyamanan yang terbatas, biasanya akan lenyap pada akhir
trimester pertama. Namun, hal tersebut bisa mempunyai efek meningkatkan intensitas
respon psikologis yang dialami wanita selama masa tersebut.

b. Punggung Atas Sakit (bukan karena penyakit)


Sakit punggung bagian atas bisa terjadi selama trimester pertama oleh karena
pertambahan ukuran dan akibat beratnya payudara, yang juga merupakan pertanda
presumtif kehamilan.

c. Kram Kaki
Alasan-alasan fisiologis dari kram di kaki ini tidaklah jelas diketahui. Selama sekian
tahun, kram di kaki dianggap disebabkan oleh kurangnya atau terganggunya
konsumsi kalsium atau ketidakseimbangan dalam perbandingan kalsium-fosfor
didalam tubuh, tetapi semua penyebab ini sekarang tidak lagi dinyatakan demikian
dalam literatur-literatur saat ini.
Satu aliran lain menganggap bahwa uterus yang membesar memberikan tekanan pada
pembuluh-pembuluh darah panggul, dan dengan demikian mempengaruhi sirkulasi,
atau pada syaraf saat mereka meresap melalui foramen obturator dalam perjalanannya
ke tungkai bagian bawah.

d. Edema Tungkai
Edema (penimbunan cairan atau bengkak) tungkai adalah akibat sirkulasi vena yang
terganggu serta tekanan vena yang meningkat didalam tungkai bagian bawah.
Gangguan-gangguan sirkulasi ini adalah disebabkan tekanan dari uterus yang
membesar pada pembuluh-pembuluh vena panggul pada saat wanita tersebut sedang
duduk atau berdiri serta pada vena cava inferior ketika wanita tersebut berbaring
menggeletak.

d. Varikositas/varises
Edema (penimbunan cairan atau bengkak) tungkai adalah akibat sirkulasi vena yang
terganggu serta tekanan vena yang meningkat didalam tungkai bagian bawah.
Gangguan-gangguan sirkulasi ini adalah disebabkan tekanan dari uterus yang
membesar pada pembuluh-pembuluh vena panggul pada saat wanita tersebut sedang
duduk atau berdiri serta pada vena cava inferior ketika wanita tersebut berbaring
menggeletak.

3. Mengidentifikasi Tanda dan Gejala Penyimpangan dari Keadaan Normal


Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan yang
dilakukan untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Berikut ini
merupakan tanda dan gejala bahaya yang menyimpang dari keadaan normal atau
mengarah pada komplikasi,
yaitu:

1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (mata berkunang-kunang)
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan
5. Sakit abdomen atau nyeri pada ulu hati yang hebat
6. Pergerakan bayi berkurang tidak seperti biasanya atau bahkan tidak ada
pergerakan

4. Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar


Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana
mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan
segara jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman,
akan lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan anggota keluarga khususnya
pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan
asuhan. Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah:
a. Perdarahan vagina
b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Mengembangkan perencanaan asuhan yang komprehensif

Pada langkah ini, direncanakan asuhan yang menyeluruh yang


ditentukan olehn langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajement terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini, informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah di
identifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan
terjadi berikutnya.
Dengan kata lain asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan
dengan efektif karena klien merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut.
Oleh karena itu, pada langkah ini, tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan
sesuai dengan pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya.
Rencana asuhan yang menyeluruh mengacu dengan diagnosis yang sudah ditentukan
sebelumnya, masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kodisi klien
saat di beri asuhan.

1. Menetapkan kebutuhan pemeriksaan laboratorium


Fungsi pemeriksaan laboratoprium dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa
pasti membenarkan atau mengesampingkan diagnosa sangkaan, mengadakan
diagnosa banding dan menentukan therapy.
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari:
a. Pemeriksaan laboratorium darah
1) Pemeriksaan haemoglobin
Haemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel merah yang terdiri dari zat
besi yang merupakan pembawa O2. Tujuan pemeriksaan haemoglobin adalah untruk
mengetahui kada Hb dalam darah dan menentukan derajat anemia. Pemeriksaan Hb
pada ibu hamil di lakukan pada kunjungan awal kehamilan dan diulang pada minggu
28 sampai 32 minggu atau tepatnya usia kehamilan 30 minggu.
Penilaian haemoglobin pada ibu hamil:
Dengan memakai alat sahli, kondisi haemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut:
- Hb 11 gr % : tidak anemi
- Hb 9-10,5 gr % : anemia ringan
- Hb 7-8 gr % : anemi sedang
- Hb <7 gr % : anemi berat
2) Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan darah yang di ambil dari darah
perifer atau darah vena tanpa EDTA.
Tujuan untuk mengetahui golongan darah, dilakukan pada kunjungan pertama
kehamilan dan tempat pemeriksaan RS, puskesmas, BPS, dan laboratorium.
3) Pemeriksaan WR dan VDRL
Diambil dari darah vena cubiti yang bertujuan untuk mengetahui apakah ibu hamil
terkena sypilis, dilakukan pada waktu pertama kali periksa kehamilannya dan dapat
dilakukan di RS, puskesmas, dan laboratorium klinik.
4) Pemeriksaan Hbs Ag
Pemeriksaan Hbs Ag adalah pemeriksaan darah yang diambil dari darah vena,
dilakukan pada pemeriksaan hamil yang pertama, yang bertujuan untuk mengetahui
untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis didalam darah baik dalam kondisi aktif
maupun sebagai carier.
b. Pemeriksaan laboratorium urine
1) Pemeriksaan albumin
Albumin adalah protein yang terdapat dalam jaringan tubuh dan darah, larut dalam
air, menggumpal pada pemanasan, dilakukan pada kunjungan pertama kehamilan dan
setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III kehamilan. Tujuannya
untuk mengetahui ada tidaknya albumin dalam air keruh dan berapa tinggi kadar
albumin dalam air keruh.
2) Pemeriksaan reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, dilakukan pada waktu kunjungan
pertama kehamilan. Pemeriksaan reduksi yang sering digunakan yaitu dengan metode
fehling.

2. Menetapkan kebutuhan belajar/bimbingan bagi pasien


Dalam menetapkan kebutuhan belajar harus berdasarkan apa yang ditanyakan
kepada pasien dan berdasarkan pada pengkajian data subyektif dan objektif.
a. Definisi
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, pandangan, dan
keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu sikap dan perilaku tertentu
ketika menghadapi suatu keadaan tertentu. Perubahan di sini tidak bersifat sementara
atau karena naluri tapi bersifat relatif menetap.
b. Tujuan
1) Memberikan para calon orang tua pengetahuandan keterampilan yang
perlu untuk mengatasi stres selama kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2) Menyiapkan calon orang tua menjadi konsumen perawatan kesehatan
yang terinformasi.
3) Membantu ibu dalam mengatasi nyeri dengan menggunakan teknik
penatalaksanaan nyeri dan intervensi farmakologik yang minimal.
4) Membantu para orang tua dalam mencapai pengalaman persalinan dan
kelahiran yang positif, aman dan memuaskan.
c. Metode pengajaran
1) Pengajaran dan koseling individual
2) Kelompok dan kelas berstruktur seperti kelas informasi, kelompok konseling,
atau kelompok diskusi
3) Tur fasilitas yang tersedia dan pilihan yang ditawarkan (misal: kamar bersalin,
bidan yang bertanggung jawab)
d. Program pendidikan pranatal
1) Tinjauan
a. Program pendidikan kelahiran anak pranatal sangat bervariasi lama, tujuan, isi
dan biayanya. Lazimnya setiap kelas mencakup 4-8 jam materi dan jangka waktunya
4-8 minggu.
b. Kelas trimester I umumnya berfokus pada hal-hal seperti perubahan fisiologi
dini, perkembangan janin, seksualitas selama kehamilan, dan nutrisi.
c. Kelas trimester II dan III dapat berfokus pada persiapan kelahiran, menjadi
orang tua, dan perawatan BBL.
2) Materi program pendidikan pranatal
a. Perawatan dan perencanaan
b. Nutrisi, latihan, dan istirahat
c. Ketidaknyamanan dan tindakan perawatan mandiri
d. Memilih lingkungan mekahirkan, penolong persalinan dan pendekatan kelahiran
e. Tanda bahaya selama kehamilan yang mencakup pendarahan vagina, sakit
kepala, muntah terus menerus, nyeri abdomen, edema, peningkatan suhu,
pertambahan BB dengan cepat dll
f. Perkembangan janin
g. Penggunaan obat-obatan, alkohol, dan merokok oleh ibu
h. Nutrisi ibu
i. Medikasi yang digunakan untuk menangani kondisi yang ada
j. Bahaya-bahaya lingkungan
k. Tahap perkembangan
3) Persiapan persalinan dan kelahiran
a. Proses kelahiran
b. Teknik pernapasan dan latihan relaksasi
c. Menyusun rencana kelahiran, termasuk rencana menuju persalinan dan
pengaturan perawatan anak
d. Pemahan pemantauan janin
e. Hidrasi selama persalinan
f. Analgesik dan anastesi
g. Persiapan kemungkinan kelahiran sesar.

Anda mungkin juga menyukai