AUDITING 2
MATERI :
Oleh :
Nama :
FAKULTAS EKONOMI
2021
A. Konsep Kas
Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), Pos wesel, certified check,
cashiers’ check, cek pribadi, dan bank draft, serta dana yang disimpan di Bank yang
pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain. Kas yang dicantumkan
di neraca terdiri dari dua unsure berikut :
Kas di tangan perusahaan, yang terdiri dari :
a. Penerimaan kas yang belum disetor ke bank yang berupa uang tunai, pos wesel,
certified check, cashiers check, cek pribadi, dan bank draft.
b. Saldo dana kas kecil, yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana
kas kecil. Kas di bank, yang berupa simpanan di bank yang berbentuk rekening
giro.
1. Kas yang dicantumkan di neraca adalah saldo kas yang ada di tangan perusahaan pada
tanggal tersebut dan saldo rekening giro di bank, yang pengambilannya tidak dibatasi
oleh bank atau perjanjian yang lain.
2. Kas dalam bentuk valuta asing harus dicantumkan di neracsebesar nilai kurs yang
berlaku pada tanggal neraca.
3. Unsur-unsur berikut ini harus di sajikan secara terpisah dari unsur kas di neraca jika
jumlahnya material :
a. Tabungan di bank
b. Dana untuk perluasan pabrik, dan pelunasan utang, atau dana lain yang tidak
digunakan untuk keperluan modal kerja.
c. Saldo bank minimum yang disyaratkan oleh bank dalam suatu perjanjian penarikan
kredit.
d. Saldo di bank luar negeri yang tidak digunakan dalam hubungannya dengan
kegiatan bisnis di luar negeri dan tidak dapat segera di ubah ke dalam mata uang
rupiah karena batasan-batasan.
e. Persekot biaya perjalanan atau persekot lain kepada karyawan.
Karena seluruh transaksi akuntansi melalui akun kas sebagai bagian dari siklus “dari
awal sampai akhir” kas dipengaruhi oleh satu atau seluruh proses bisnis entitas. Walaupun
sumber utama penerimaan kas adalah proses pendapatan, kas juga didapatkan melalui (1)
penjualan aktiva tetap dan (2) penerimaan kas adalah proses pembelian dan manajemen
sumber daya manusia. Pada umumnya, pembayaran terbesar dari proses pembelian adalah
perolehan atas persediaan dan aktiva tetap.
Sumber Kas :
1. Pendapatan
2. Penjualan aktiva tetap
3. Penerbitan utang jangka panjang dan modal saham
Pengeluaran kas :
1. Pembelian (Persediaan dan aktiva tetap)
2. Penggajian
3. Utang Jangka Panjang dan ekuitas Pemegang saham
E. Pengaruh Pengendalian
Karena sifatnya yang bersisa, kas tidak memiliki hubungan yang dapat diprediksi
dengan akun laporan keuangan lain. Maka prosedur analitis substantive untuk audit kas
terbatas hanya pada perbandingan saldo kas dengan saldo tahun sebelumnya dan dengan
saldo anggaran. Penggunaan terbatas dari prosedur analitis substantif ini pada umumnya
dapat digantikan dengan (1) Pengujian Pengendalian dan/atau pengujian substantif
ekstensif atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, atau (2) pengujian ekstensif atas
rekonsiliasi bank entitas.
Pembagian internal terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi
dalam dua kategori:
1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan
dan pengeluaran kas.
2. Rekonsiliasi bank independen.
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-
tindakan berikut:
1. Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas
menyangkut tanggal, payee atau pihak yang dibayar, dan jumlahnya.
2. Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement, dan
pembatalan.
3. Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat
menyangkut tanggal, pelanggan dan jumlah.
4. Memeriksa urutan nomer cek, dan menyelidiki cek yang hilang.
5. Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan antara nilai buku dan
saldo bank serta memverifikasi kesesuaiannya dengan bisnis klien.
6. Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran
kas.
7. Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan.
8. Mereview transfer antarbank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan
pencatatan yang tepat.
9. Menindaklanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian
pembayaran.
Rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif. Karena itu, penggunaan
prosedur analitis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang penting
dibandingkan untuk sebagian besar audit lainnya.
Umumnya auditor membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam
perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun
sebelumnya. Demikian juga, auditor biasanya membandingkan saldo akhir kas dengan
saldo bulan sebelumnya. Prosedur analitis tersebut mungkin akan mengungkap salah saji
dalam kas.
Langkah awal dalam memverifikasi saldo akun bank umum adalah memperoleh
rekonsiliasi bank dari klien untuk dicantumkan dalam dokumentasi auditor.
Untuk mengaudit kas di bank, auditor memverifikasi apakah rekonsiliasi bank yang
diterima dari klien tersebut sudah benar. Tujuan audit yang berhubungan dengan saldo dan
pengujian atas rincian saldo adalah pengujian atas eksistensi, kelengkapan, dan
keakuratan.
Auditor biasanya melakukan konfirmasi atas informasi saldo akun dengan setiap bank
atau lembaga keuangan dimana klien memiliki akun. Perhatikan bahwa bentuk
konfirmasi ini tidak meminta karyawan bank untuk melaksanakan penyelidikan
menyeluruh dan terinci atas catatan bank yang melebihi informasi akun yang diminta
dalam konfirmasi.
Langkah utama dalam mengaudit rekonsiliasi Bank adalah melakukan verifikasi atas
ketepatan unsur-unsur yang direkonsiliasi seperti setoran dalam perjalanan dan cek yang
beredar. Auditor memerlukan pisah batas rekening Koran untuk menguji unsur-unsur
yang terdapat dalam rekonsiliasi bank.
Jika klien tidak memiliki prosedur pengendalian yang memadai atau auditor menduga
terdapat kecurangan atau penyalahgunaan kas, maka diperlukan prosedur audit kas yang
lebih luas. Tiga prosedur audit yang khususnya digunakan auditor untuk menemukan
kecurangan pada akun kas adalah :
a. Prosedur Rekonsiliasi bank yang diperluas
b. Pembuktian kas
c. Pengujian untuk kitting
Audit atas akun kas impres seperti akun penggajian dan cabang mengikuti langkah audit
dasar yang sama dengan audit atas akun kas umum. Pengujian audit akun ini tidak terlalu
luas, untuk dua alasan. Pertama, saldo akun impres tersebut tidak material, akun
penggajian dan cabang tersebut dapat hanya berisikan saldo sebesar $ 1.000. Kedua,
jenis pengeluaran adalah homogen.