Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME MATA KULIAH

AUDITING 2

DOSEN : DEWI SAPTANTINAH. P. A, S.E, M.SI. Akt

MATERI :

AUDIT PENDAPATAN DAN BEBAN

Oleh :

Kelompok 6 - Akuntansi 01 (Semester 5)

Nama :

1. Ninda Kusumawati (19210047)


2. Nadia Laeli Carneli (19210021)
3. Indah Eni Rahmawati (19210045)
4. Rizky Putra Pratama (19210034)
5. Wisnu Bagas Prasetyo (19210043)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

2021
PENDAPATAN DAN BEBAN

1. PENDAPATAN
1.2 Pengertian Pendapatan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia yang diungkapkan dalam Standar
Akuntansi Keuangan, pengertian pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bias dan dikenal dengan sebutan berbeda
seperti penjualan, imbalan, bunga, deviden, royalti dan sewa.
1.3 Karakteristik Pendapatan
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau
membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan
pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat
berdasarkan:
a. Sumber pendapatan
b. Produk dan kegiatan utama Perusahaan
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat berupa barang/jasa.Produk
perusahaan diartikan meliputi seluruh barang/ jasa yang disediakan/diserahkan
kepada konsumen tanpa memandang jumlah rupiah relatif tiap jenis produk
tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.
c. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas
terjual.Laba/rugi terjadi setelah pendapatan dan biaya dibandingkan.Setelah
biaya yang dibebankan dibandingkan dengan pendapatan, maka akan tampak
pendapatan netto.
1.4 Sumber dan Jenis Pendapatan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2019 : 20.1) dalam SAK ETAP,
pendapatan bersumber dari :
1. Penjualan barang
2. Pemberian jasa
3. Kontrak konstruksi
4. Penggunaan aset perusahaan oleh pihk lain yang menghasilkan bunga, royalti
atau deviden
5. Pendapatan atau penghasilan lain yang muncul dari beberapa transaksi dan
kejadian lain berikut ini :
a. Penjanjian sewa
b. Deviden yang timbul dari investasi yang dihitung dengan menggunakan
metode ekuitas.
c. Perubahan nilai wajar investasi pada efek tertentu atau pelepasannya
Kaitannya dengan operasi perusahaan, pada umumnya sumber pendapatan yang
diperoleh perusahaan terdiri atas :
1. Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang timbul dari hasil kegiatan-
kegiatan usaha normal perusahaan, baik dari hasil barng dagangan maupun
penyerahan jasa.
2. Pendapatan non operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh dari sumber
lain diluar kegiatan utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan non
operasional, sering juga disebut dengan pendapatan lain-lain.
1.5 Pengukuran Pendapatan
 Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima.
 Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pengguna aset tersebut.
 Imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah
jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.
 Bila barang atau jasa diperuntukkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat
dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagi transaksi
yang mengakibatkan pendapatan.
1.6 Pengakuan Pendapatan
Pendapatan pada konsepnya merupakan adanya kemungkinan bahwa suatu
manfaat ekonomi yang akan masuk ke dalam suatu entitas. Manfaat ekonomi yang
masuk ke dalam entitas akan berdampak pada meningkatnya nilai aset, menurunnya
kewajiban, dan meningkatnya ekuitas yang tidak dipengaruhi adanya setoran modal.
Pendapatan muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadian berikut:
 Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk, diakui pada tanggal
penjualan, yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada
pelanggan.
 Perusahaan mengakui pendapatan dari pemberian jasa, diakui ketika jasa-jasa
itu telah dilaksanakan dan dapat ditagih.
 Perusahaan mengakui pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk
menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalty diakui sesuai
dengan berlalunya waktu atau ketika aktiva itu digunakan.
 Perusahaan mengakui pendapatan dari pelepasan selain produk diakui pada
tanggal penjualan.

2. BEBAN
2.1 Pengertian Beban
Menurut SAK (1994), Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal. Selain itu beban adalah harga perolehan barang,
jasa dan fasilitas yang digunakan untuk mneghasilkan pendapatan periode berjalan
seperti harga pokok penjualan, beban dan biaya operasi, beban diluar usaha dan pos-
pos luar biasa.

2.2 Karakteristik Beban

Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi :


a. Penurunan Aktiva
Beban timbul karena terjadi transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau
penurunan aktiva atau menimbulkan aliran keluar manfaat ekonomi. Dalam hal
ini, pemakaian aktiva mengakibatkan timbulnya beban karena telah habis untuk
pengiriman barang atau diberikan perusahaan sehingga tidak merasakan lagi
manfaat ekonomi aktiva tersebut. Pemakaian bahan baku yang barangnya belum
terjual sebelum belum lagi bisa dikatakan beban tapi biaya, apabila sudah terjual
baru dapat dikatakan beban karena pemakaian aktiva yang digunakan untuk
segala keperluan barang tersebut.
b. Operasi utama yang  berkesinambungan
Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi beban, agar terjadi maka harus
berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang continiue. Kegiatan utama
perusahaan adalah yang berkaitan dengan proses produksi dan pengiriman
barang.
Sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk
kegiatan operasi yang merupakan elemen statemen aliran kas yaitu : operasi
(operating), investasi (investing), dan pendanaan (financing). Sedangkn beban
adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan
investasi dan pendanaan .
c. Kenaikan kewajiban
FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban cukup tepat karena secara
konseptual semua hal yang dikeluarkan untuk kepentingan proses produksi dan
pengiriman perusahaan secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban.

2.3 Jenis-jenis Beban


Menurut Soemarso (2013:226) beban dapat dikelompokkan menjadi
1. beban penjualan (selling expenses), semua beban yang terjadi dalam
hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang seperti kegiatan
promosi, penjualan dan pengangkutan barang-barang dijual.
2. beban administrasi dan umum (general and administrative expenses), beban
yang bersifat umum dalam perusahaan. Contoh : beban gaji dan upah, beban
pemeliharaan, dll.
3. beban lain-lain (other expenses), beban yang tidak dapat dihubungkan secara
langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan)
dikelompokkan dalam beban lain-lain atau beban non-usaha. Contoh : beban
bunga
Jenis-jenis beban dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan yang
bersangkutan :
1. Perusahaan Jasa
pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu yaitu beban usaha, tetapi beban
usaha ini terbagi atas beberapa jenis juga, yaitu sebagai berikut :
a. beban gaji
b. beban sewa
c. beban perlengkapan
d. beban bunga
e. beban serba-serbi
2. Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang karena terjadi penjualan maka terdapat beban yang
berhubungan dengan penjualan atau kegiatan utama perushaan .
a. Beban penjualan
b. Beban administrasi dan umum
c. Beban lain-lain
3. Perusahaan Manufaktur
a. Biaya Pokok Penjualan, rekening Biaya pokok penjualan merupakan biaya
perolehan dari pos-pos persediaan (harga pembelian atau biaya pabrikasi)
yang dijual untuk menghasilkan pendapatan penjualan. Biaya pokok
penjualan ditentukan dengan mengurangkan persediaan akhir dari biaya
pokok barang yang tersedia untuk dijual.
b. Beban Operasi, beban berkala yang dikeluarkan perusahaan dalam
upayanya memperoleh pendapatan.
c. Beban lain-lain
Ada jenis-jenis beban lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan
seperti :
Beban Akrual, beban yang masih harus dibayar tetapi pembayarannya
-
belum dilakukan sampai pada periode berikutnya. Pada periode akhir
akuntansi perlu untuk menentukan dan mencatat beban-beban yang telah
terjadi ini meskipun belum dibayarkan.
- Beban Kredit Macet, beban yang timbul atas tindakan tertagihnya piutang
usaha.
- Beban Operasional, beban yang terdiri atas beban penjualan dan beban
administrasi .
- Beban Penyusutan,  pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari
suatu aktiva.
- Beban yang ditangguhkan, dapat juga dikatan beban dibayar dimuka.
- Beban yang masih harus dibayar, biaya-biaya yang sudah merupakan beban
walaupun utang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban
2.4 Pengakuan Beban
Menurut IAI dalam bukunya “Standar Akuntansi Keuangan”, (2007:23)
pengakuan beban sebagai berikut :
“Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara
biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Kalau manfaat
ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya
dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban
diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan
sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yang berkaitan dengan
penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk dagang. Prosedur
alokasi ini dimaksimalkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang
menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan”.
Dalam pernyataan diatas beban merupakan alur keluar atas penggunaan lain dari
harta selama periode dari penyerahan atas produksi barang atau kegiatan-kegiatan
lain yang merupakan operasi utama perusahaan. Beban diakui dalam laporan laba
rugi berdasarkan hal-hal berikut :
1. Adanya penurunan aktiva yang digunankan oleh perusahaan misalkan aktiva
tetap.
2. Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa
3. Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran gaji
dan upah.
4. Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya
garansi produk dan pembayaran bunga pinjaman.
Dengan demikian dapat disimpulkan beban yang berkaitan dengan proses
memperoleh pendapatan, harus diakui pada saatn pendapatan tersebut diperoleh,
sedangkan beban yang berkaitan secara langsung dengan proses dan untuk
memperoleh pendapatan harus diakui pada saat beban tersebut dimanfaatkan.
3. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
- Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak
simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi.
- Tujuan terpenting dalam melakukan verifikasi akun laporan laba/rugi dalam setiap
siklus transaksi adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian
internal dan pengujian terkait pengendalian dan substantive atas transaksi.
4. Perincian saldo akun – analisis beban
Auditor harus menganalisis jumlah yang termasuk dalam akun laporan laba/rugi
meskipun pengujian telah dilakukan.
5. Perincian-perincian saldo – alokasi
Beberapa kaun beban yang dihasilkan dari alokasi data akuntansi, bukan transaksi riil.

Anda mungkin juga menyukai