Fig. 8.1 Sel-sel B berkembang dalam sumsum tulang dan bermigrasi ke organ-organ limfoid
tepi sehingga dapat diaktifkan oleh antigen.
Kotak Pertama :
Pada tahap pertama development, sel induk B di bone marrow mengatur ulang gen
imunoglobulin mereka. Fase ini independen dari antigen tapi bergantung pada
interaksi dengan sel-sel sumsum tulang stromal.
Kotak kedua :
sel B yang belum dewasa yang membawa reseptor antigen dalam bentuk IgM
permukaan sel (panel kedua), dan pada tahap ini ia dapat berinteraksi dengan antigen
dalam lingkungannya.
Sel B yang immature dirangsang kuat oleh antigen dan bisa mati atau tidak aktif
dalam proses seleksi negatif, sehingga menyingkirkan banyak sel B yang reaktif
sendiri dari repertoire.
Pada tahap ketiga perkembangan, sel-sel B belum matang yang masih hidup muncul
di luar batas dan siap untuk mengekspresikan IgD serta IgM.
Kotak Ke3 :
Mereka dapat diaktifkan dengan berhadapan dengan antigen asing mereka yang
spesifik di Organ limfoid perifer (panel-panel ketiga).
Kotak ke4 :
Sel-sel B yang diaktifkan berproliferasi, dan berdiferensiasi menjadi sel-sel plasma
anti-body dan sel-sel memori yang hidup lama (panel-panel keempat).
Limfosit berasal dari sel punca hematopoietik di sumsum tulang.
Kontribusi sel stroma
Pertama, mereka membentuk kontak adhesive spesifik dengan limfosit yang sedang
berkembang melalui interaksi antara molekul adhesi sel dan ligan mereka.
Kedua, mereka menyediakan sitokin dan kemokin yang larut dan terikat membran
yang mengontrol diferensiasi dan proliferasi limfosit.
Sel punca hematopoietik berdiferensiasi menjadi sel progenitor multipoten (MPPs)
Progenitor multipoten mengekspresikan reseptor surface sel tirosin kinase FLT3
mengikat ligan FLT3 terikat membran pada sel stroma.
MPP mengekspresikan faktor transkripsi dan reseptor yang diperlukan untuk
pengembangan beberapa garis lineage hematopoieticfaktor transkripsi PU dan
reseptor c-kit.
MPP dua subset sel progenitor yang memunculkan semua garis keturunan limfosit.
Satu sel progenitormenghasilkan bagian ILC, sel ILC1, ILC2, dan ILC3.
Sel progenitor kedua dari MPP common lymphoid progenitor
(CLP)membutuhkan signaling melalui reseptor FLT3 diekspresikan pada MPP.
Subset sel CLP mampu menghasilkan sel B, sel T, dan sel NK.
Subset kedua CLP mampu menghasilkan sel B dan sel T,
subset ketiga CLP secara eksklusif untuk garis keturunan sel B.
CLP yang berkomitmen pada sel B memunculkan sel pro-B (lihat Gambar 8.3).
Fig. 8.2 Sebuah sel induk hematopoietik multipotent menghasilkan semua sel dari sistem
kekebalan tubuh.
Di sumsum tulang atau situs hematopoietik lainnya, sel induk multipoten
menghasilkan sel-sel dengan potensi terbatas.
Progenitor multipoten (MPP), yang telah kehilangan sifat sel induknya.
Cabang pertama sel dengan potensi myeloid dan eritroid, di satu sisi (CMP dan MEP),
dan di sisi lain, ke progenitor limfoid umum (CLP), dengan potensi limfoid.
Yang pertama menimbulkan semua elemen darah seluler nonlimfoid, termasuk
monosit dan granulosit yang bersirkulasi, serta makrofag dan sel dendritik yang
berada di jaringan dan organ limfoid perifer (tidak ditampilkan).
Populasi CLP adalah heterogen dan sel tunggal dapat menghasilkan sel NK, sel T,
atau sel B melalui tahap diferensiasi yang berurutan baik di sumsum tulang maupun
timus. Misalnya, sel progenitor dapat menghasilkan sel B atau makrofag; namun,
untuk kesederhanaan jalur alternatif ini tidak ditampilkan.
Beberapa sel dendritik juga dianggap berasal dari progenitor limfoid.
Fig. 8.3. Tahap awal perkembangan sel B bergantung pada sel stroma sumsum tulang.
Sel progenitor multipoten mengekspresikan reseptor tirosin kinase FLT3 mengikat ligan
pada sel stroma.
Adanya signaling melalui FLT3 ini untuk diferensiasi ke tahap berikutnya, CLP
common limfoid progenitor.
Peran Kemokin CXCL12 (SDF-1) bertindak untuk mempertahankan sel punca dan
progenitor limfoid pada sel stroma di sumsum tulang.
Reseptor untuk interleukin-7 (IL-7) yang diproduksi oleh sel stroma diperlukan untuk
perkembangan sel B-lineage.
Sel progenitor mengikat molekul adhesi VCAM-1 pada sel stroma melalui integrin
VLA-4 dan juga berinteraksi melalui molekul adhesi sel (CAMs) lainnya.
Interaksi adhesi memabntu pengikatan reseptor tirosin kinase Kit (CD117) pada
permukaan sel pro-B ke faktor sel stem (SCF) pada sel stroma mengaktifkan kinase
dan menginduksi proliferasi progenitor sel B .
Tindakan faktor transkripsi yang terdaftar dalam pengembangan sel B dibahas dalam
teks.
Pita horizontal merah muda menunjukkan ekspresi protein tertentu pada tahap
perkembangan yang ditunjukkan.