diagram equilibrium. SIFAT BAHAN : 1. Jenis Fase 2. Jumlah fase 3. Bentuk fase Sifat suatu bahan akan berubah jika hal-hal diatas berubah. DIAGRAM FASE: Menggambarkan hubungan antara fase, komposisi dan temperatur pada kondisi keseimbangan, yaitu kondisi dimana tidak terjadi perubahan yang tergantung pada eaktu.
Kondisi equilibrium dapat dapat didekati
dengan pemanasan dan pendinginan yang sangat lambat, sehingga bila ada perubahan fase akan tersedia waktu yang cukup untuk mencapai kondisi keseimbangan. Macam-macam diagram fase: 1. Diagram fase biner (dua paduan) 2. Diagram fase terner (tiga paduan) 3. Diagram fase kwarter (empat paduan) 4. Dst.
Wujud perubahan fase: Perubahan dari fase cair
ke fase padat dan sebaliknya. TRANFORMASI PADAT-CAIR: 1. Kedua komponen tetap larut tak terbatas pada keadaan padat. 2. Kedua komponen tidak saling melarutkan pada keadaan padat/tidak terjadi larutan padat dan terjadi reaksi eutektik. 3. Kedua komponen dapat saling melarutkan secara terbatas pada keadaan padat. 4. Kedua komponen mengalami reaksi peritektik. Diagram fase dua komponen larut padat tak terbatas. Logam murni mulai dan selesai membeku pada temperatur yang sama. Larutan padat mulai dan selesai membeku pada temperatur yang berbeda. Garis awal terjadi pembekuan dinamakan garis liquidus. Garis akhir pembekuan dinamakan garis solidus. Pada diagram fase jenis ini larutan padat yang terjadi adalah larutan padat subsitusional sehingga kedua komponen memiliki bentuk lattice dan jari2 atom yang hampir sama (perdedaan tak lebih 8%) METODE LEVER RULE METODE LEVER RULE:
Berat fase cair : berat fase padat = mn : no
Berat fase cair ( % )= mn/mo x 100 % Berat fase padat (%) = no/mo x 100% Panjang mn= digit n – digit m Berat fase padat + berat fase cair = 100 % Dst. TRANFORMASI SELAMA PENDINGINAN EQUILIBRIUM DIFFUSI Pendinginan Non equilibrium Diagram fase dua komponen yang saling tidak melarut padatkan