Anda di halaman 1dari 5

Senin, 6 September 2021

Bacaan Alkitab : Hosea 3:1-5; Yohanes

JANGAN TAKUT JIKA BENAR!

Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" Sesudah mengatakan demikian,


keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:
“Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.” (Yohanes 18:38)

Anak-anak tc, ingat tentang orang Yahudi. Orang Yahudi menolak Yesus yang datang
menyatakan diri-Nya kepada mereka. Mereka melakukan banyak cara untuk menjahui
Yesus. Hidup orang Yahudi penuh dengan kepura-puraan, di satu sisi mereka hidup
beragama dalam sisi yang lain mereka mengikuti tradisi buatan mereka sendiri. Salah
satunya, dengan hidup kudus yaitu tidak mau menajiskan diri dengan masuk ke gedung
pengadilan Romawi. Namun di sisi lain, mereka terus berlaku jahat terhadap Yesus.
Padahal perlakuan jahat kepada orang lain merupakan pelanggaran terhadap hukum Taurat.
Berbagai cara mereka gunakan untuk menjauhkan Yesus.

Mereka menghadirkan para saksi palsu untuk menjatuhkan Yesus. Lalu, dengan licik
memperalat pejabat Romawi untuk membunuh Yesus. Oleh karena itu, mereka terus
mengubah-ubah tuduhan mereka terhadap Yesus agar mereka dapat membunuh-Nya
melalui tangan Pilatus, karena pada waktu itu pemerintah Romawi melarang mereka
menghukum mati seseorang. Namun dengan cara demikian, Yesus justru akan
menggenapi Firman Tuhan. Yaitu Dia tidak akan mati di tangan Yahudi melalui dilempar
dengan batu, melainkan disalibkan di kayu salib melalui tangan orang Romawi. Lalu,
bagaimana dengan Pilatus sendiri yang mendapatkan kesempatan langsung bertemu
dengan Yesus sebagai Raja kebenaran? Pilatus telah mendengar kebenaran tentang Yesus,
tetapi ia menolak Dia. Ia sudah begitu dekat dengan pintu keselamatan, tetapi harus binasa
karena tidak mau menyambut Yesus sebagai Raja kebenaran.

Dunia saat ini terus berusaha menyingkirkan Yesus dan menolak Dia sebagai
kebenaran. Bagaimana sikap kita, apa seperti orang Yahudi ketika berhadapan dengan
Yesus, yang adalah kebenaran? Hendaknya kita jangan menolak, tetapi bukalah hati
dengan tulus untuk jangan takut untuk melakukan hal-hal yang benar, walaupun sulit
karena itulah tugas kita.
Selasa, 07 September 2021

Bacaan Alkitab : Yakobus

DENGAR DAN LAKUKAN

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan
terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa
menyelamatkan jiwamu. (Yakobus 1 : 21)

Ada istilah “mendengar tapi tak menyimak”, bukankah ini seperti berada di tengah
kerumunan orang ramai yang sedang berbicara, kita mendengar namun nggak peduli maka
apa yang dibicarakan oleh orang tidak menjadi perhatian kita.

Demikian juga dengan kehidupan kekristenan kita, begitu banyak yang mengaku
dirinya sebagai orang Kristen namun pada kenyataannya tidaklah banyak yang setelah
mendengar firman-Nya kemudian melakukan dalam kehidupannya. Hal ini diumpamakan
seperti seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya (ay.
23b-24). Demikian pula, dalam kehidupan nyata kebanyakan orang akan kembali pada
kehidupannya masing-masing, melakukan saja apa yang bagi mereka mau lakukan tanpa
mempertimbangkan ulang apa yang telah mereka dengar tentang Firman Tuhan. Hidupnya
tidak mengalami pembaharuan sebab tidak berdasarkan firman Tuhan yang telah
didengarkan. Mendengar bisa diartikan juga sebagai suatu upaya memfokuskan perhatian
pada apa yang dikatakan oleh Tuhan pada dirinya dan melatih secara terus menerus
bagaimana melakukan tuntutan dari apa yang didengarnya.

Apa yang Yesus maksudkan adalah ingin mengkritisi bagi orang-orang yang mengaku
sebagai pengikut-Nya, namun tidak menunjukan sikap sebagai pengikut Kristus yang
sejati. Ketulusan untuk mendengarkan Firman Tuhan dibutuhkan sebuah komitmen,
dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Ada jeritan dan juang yang mereka lakukan
namun semuanya tetap dilakukan; yang pada akhirnya menurut Yesus adalah ibarat
mendirikan bangunan itu kuat, kokoh, dan tidak akan kalah dengan tantangan dan godaan
yang ada sekitarnya. Menjadi orang Kristen bukan hanya mendengar tetapi menunjukkan
realitas hidup yang benar seturut firman Tuhan kepada sesama adalah hal yang terpenting.
Amin.
Rabu, 08 September 2021

Bacaan Alkitab : Lukas 11: 5-13

SAHABAT SEJATI

Karena setiap orang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (Lukas 11 : 10)

Sahabat adalah teman yang paling mengerti dan memahami sahabatnya baik dalam susah
dan senang. Namun tidak semua semua sahabat demikian selama manusia masih tinggal di
dalam dunia ini. Banyak orang bersahabat dengan peminum, pezinah, pembunuh,
pendendam, pemarah, pencuri, dll sehingga terjerumus dalam dosa. Mereka tidak mampu
mengendalikan diri, sahabat mencelakai sahabat, besi menajamkan besi. Namun ada
sahabat mendatangkan kebaikan dan pertolongan. Pada Yoh 15:14 kata Yesus: “kamu
adalah sahabat-Ku jikalau kamu perbuat yang Kuperintahkan kepadamu”, ayat 13 tidak ada
kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat
sahabatnya. Ayat 15b: “Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”

Perkataan Yesus dalam nats Lukas ini yaitu: 1) Setiap orang yang meminta, menerima
ini adalah janji namun tidak semudah yang kita pikirkan, meminta tidak hanya sekali tetapi
terus menerus, meminta dengan iman dan percaya bahwa Ia akan memberi. Meminta tanpa
dilandaskan Iman dan percaya sama seperti mengharapkan pohon berbuah tapi kita tidak
merawatnya. 2) Setiap orang mencari, mendapat ini memberi penjelasan langkah iman
bahwa ia harus mencari Kristus maka ia akan mendapat apa yang ia perlukan. Allah adalah
sumber segala-galanya. Mencari adalah bentuk dari usaha iman yang membuktikan kepada
Allah bahwa kita benar-benar berusaha. Terutama mencari keselamatan yang kekal. 3)
Setiap orang yang mengetuk baginya pintu dibukakan. Yoh 10:9 “Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan akan
menemukan padang rumput.

Bagaimana, masihkah kita mengetuk pintu itu dalam doa dan permohonan kita setiap
hari? Ataukah kita menutup pintu hati kita untuk Dia? Ajakan Yesus ini adalah Ia tidak
ingin kita kehilangan pintu tersebut yaitu pintu menuju Kerajaan Sorga. Matius 7:14
berkata: “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya.”
Kamis, 09 September 2021
Bacaan Alkitab : 1 Raja - raja 2 : 1 - 11

DENGAN KESETIAAN
“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkanNya, dan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah,
peraturan dan ketentuanNya”. (1 Raja-raja 2 : 3a).

Jika orang yang kita kasihi akan pergi meninggalkan kita, maka biasanya kita menunggu
pesan-pesan apa yang akan disampaikan kepada kita sebelum ia pergi. Sebelum ayah kami
pergi meninggalkan kami untuk selamanya, beliau berpesan : “Jaga mama kalian, hidup
rukun bersaudara dan takut akan Tuhan” pesan terakhirnya.

Pada perikop renungan hari ini, bagaimana Daud menyampaikan nasihat-nasihat


sebagai pesan terakhirnya kepada Salomo yang dicatat. Hal ini menekankan bahwa
nasihat–nasihat Daud jauh lebih berharga dan bermakna bagi Salomo, dibandingkan
kekayaan. Di dalam nasihat Daud terdapat sebuah kunci untuk membuka sumber
kebahagiaan dan keberhasilan di dalam pemerintahannya dan dinasti selanjutnya (ay. 3–
4). Ini menandakan bahwa pemilihan Allah atas Salomo ada tanpa syarat, namun berkat
Allah selanjutnya bersyarat. Berkat ini jauh melebihi harta kekayaan, karena di dalamnya
Allah terlibat untuk merealisasikan kebahagiaan dan keberhasilan.

Kunci itu secara khusus terdapat di dalam sikap mental yang kuat dan kokoh dalam
mengikuti Dia (ay.2), ketaatan terhadap Firman Tuhan dalam menjalankan kehidupannya
(ay.3), dan menuntaskan perkara-perkara yang dapat mengganggu masa depan (ay. 5–10).
Dengan kata lain kunci itu meliputi tiga area yang sangat penting yaitu
: mental, Firman dan tidak setengah-setengah.

Melalui renungan kita hari ini, mari renungkan bersama: Sudahkah ketiga area di
atas menjadi fokus utama kita dalam mempersiapkan anak-anak kita? contoh yang dapat
dilakukan untuk taat pada kebenaran Firman selalu diperlukan mental yang kuat, namun
mental yang kuat pun memerlukan Firman (saling melengkapi), dan kemudian mental yang
kuat akan membuat tindakan kita untuk melangkah dengan sebuah tekad/optimis yang
tidak dengan setengah–setengah dalam melakukan dan menaati Firman-Nya.
Bacaan Alkitab : Amsal 14:1-9

BENIH KEJUJURAN

Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan, tetapi orang yang sesat jalannya,
menghina Dia. (Amsal 14:2)

Situasi saat ini membuat banyak orang takut dan gelisah, akan pandemi yang saat ini sedang
merajalela menghampiri kehidupan banyak orang. Ada pun ketakutan yang dialami adalah
ketika terpapar, sebab oksigen di Indonesia ini sudah langka.
Ibarat barang antik sudah mulai sulit ditemukan. Sama halnya dengan orang jujur. Orang
jujur sudah semakin sulit ditemukan, dalam arti sangat langka, akan tetapi bukan tidak ada
sama sekali orang jujur.
Dalam kamus bahasa Indonesia “jujur” adalah lurus hati, tidak berbohong. Orang
jujur akan berkata apa adanya dan apa yang diucapkan bibir selalu selaras dengan hati.
Berbeda dengan orang yang tidak jujur, karena perkataan yang keluar dari bibirnya
berbeda dengan apa yang ada di dalam hatinya dalam arti bibir tidak selaras dengan hati.
Ada banyak faktor yang membuat orang tidak bisa jujur dalam hidupnya, salah satunya
adalah faktor ekonomi dan masih banyak hal lainnya. Apa yang terjadi pada orang yang
tidak jujur? Jika tidak jujur tidak dapat dipercaya. Orang yang tidak jujur tidak akan
menjadi orang yang berhasil, kepercayaan orang lain terhadapnya akan hancur, terlebih
tidak berkenan di hadapan Allah. Ketidakjujuran seseorang akan membawa dampak yang
tidak baik. Lalu, bagaimana dengan orang yang selalu jujur dalam hidupnya? Kejujuran
membawa dampak yang sangat baik bagi kehidupan seseorang terutama bagi orang
percaya. Adapun dampak kejujuran, orang tersebut akan berhasil dalam hidupnya,
disenangi orang bahkan menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya. Kejujuran
membawa berkat bagi seseorang.
Sebagai orang percaya, kita harus memelihara kehidupan dengan baik, dengan
menerapkan kejujuran. Sikap jujur membuat seseorang lebih berkenan kepada Allah.
Sebab sikap jujur adalah salah satu ciri orang yang takut akan Tuhan. Orang jujur akan
menikmati berkat Tuhan yang melimpah, orang jujur adalah orang yang akan memiliki
tempat atau bagian di kerajaan sorga. Apakah kita tetap menjadi orang yang jujur atau
memilih menjadi orang yang tidak jujur.

Anda mungkin juga menyukai