Oleh
Kelompok 6
1) Karlina Ramlan
2) Fitria Aufat
3) Julia Galela
BAB II TEORI………………………………………………..
BAB IV PENUTUP…………………………………………
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
3
BAB II
TEORI
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan
seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa
kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu
kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah
cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu bentuk pelayanan public yang dilaksanakn oleh pemerintah adalah
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan dilaksanakn
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikan lebih efesien, efektif, serta
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
2). Puskesmas
Adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan disuatu wilayah kerja .
3). Puskesmas Pembantu
5
4). Posyandu
Adalah pusat kegiatan masyarakat yang dimanfaatkan untuk memperoleh pelayanan dan
sebgai sumber informasi unruk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
5). Poskesdes
Adalah bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. 7). Polindes Adalah
salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan
persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk KB di desa.
8). POB/WOD
Pemanfaatan tenaga kesmas di Industri juga merupakan hal yang perlu dilakukan identifikasi
kompetensi apa yang harus di siapkan dalam membuat profil lulusan yang akan di terima pasar
kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus, berlokasi di
Kabupaten kerinci, dengan populasi seluruh SKM baik itu yang berstatus CPNS, PNS dan
tenaga kontrak.
Metode pengambilan sampel purposive sampling, variabel penelitian terdiri tenaga SKM,
Kompetensi lulusan, peran tenaga SKM, pengambilan data dengan Lokakkarya wawancara
mendalam, dan FGD. Analisis Data menggunakan pendekatan content analysis.
Tenaga sarjana Kesehatan Masyarakat masih banyak bekerja yang tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan peminatan, membuat SKM lebih generalis ada sebuah pilihan agar SKM
tidak menjadi Peminatan yang kurang membuat kepercayaan diri bagi SKM. Dengan demikian
Profesi adalah pilihan agar membuat SKM lebih berdaya saing. dari hasil wawancara bahwa
pendidikan kesmas sangat kurang terhadap praktek sehingga dilapangan mendapat kesulitan di
6
dunia kerja. membuatkan SKPI yang memliki Kompetensi keahlian Khusus sesuai peminatan
merupakan solusi dalam persaingan di dunia kerja.
Kompetensi SKM yang harus dimiliki menurut responden adalah advokasi, analisis masalah,
Aplikasi Komputer, perhitungan biaya, manajemen. pengembangan media, pemberdayaan
Masyarakat, pengambilan sample, survey cepat, surveillance, pembiayaan peningkatan
kemampuan profesi SKM adalah kemampuan melakukan advokasi kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar Asosiasi Perguruan Tinggi kesehatan Masyarakat (AIPTKMI) untuk
melakukan Perubahan proses pembelajaran dengan SKM tidak peminatan dan
mengarah pada Profesi Kesehatan Masyarakat sebagaimana yang di amanatkan
Undang-undang
8
DAFTRA PUSTAKA