Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFOEMASI DI

PUSKESMAS

Di Susun Oleh Kelompok 2 Kelas 3C Keperawatan

Nurain Harun 2001080

Devayanti Bakir 2001065

Wulandari Hamza 2001069

Maulani Riska Ismail 2001068

Marciani Gintulangi 2001114

Arbie Chandra Abas 2001061

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO T.A
2019-2020

(Jl. Raya Pandu, Pangiang, Kec. Bunaken –


Manado
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan
yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami
manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami mengharapkan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Manado, 15 Oktober
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan


membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai
untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan
lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali
permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya
variabel di puskemas menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna dan lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien,
data-data arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang
manual. Selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas
mungkin sudah memakai komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja
sampai sekarang belum banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk
manajemen data di puskesmas. Maka dri itu muncullah sebuah sistem yang merubah
kesulitan yang disebut SIMPUS.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan sistem informasi manajemen pukesmas.

2. Memberikan gambaran mengenai sistem informasi manajemen dan puskesmas


program- program sistem informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puskesmas dan SIMPUS Puskesmas


Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis kesehatan
di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga mempunyai
kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien.

SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user
yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam
implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS
Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat
single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS
bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh
beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas. Metode pengembangan
sistem pelayanan pasien pada puskesmas menggunakan metode waterfall dengan alat
perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record Structure).
Implementasi program menggunakan bahasa PHP dengan database menggunakan MYSQL.

Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk membangun sistem


informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak puskesmas mengolah data
pasien dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan.

SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user),
Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi. Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap,
Kegiatan Luar Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan
Kepegawaian. Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara
real time. Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan
dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program
kerja yang lain.

Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain:


a) Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan
mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di
akses dengan menggunakan tikus (mouse).
b) Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran
Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data
pasien tertentu.
c) Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain
masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas
menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entri harus cepat. Dalam
kondisi normal hanya butuh waktu di bawah 1 menit untuk memasukkan satu data
pasien.
d) Dapat menampilkan data rekapitulasi pasien dan obat, serta membuat pelaporan LBI
dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan, dari data harian, periode harian, harian, bulanan atau tahunan.
e) Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
f) lihat data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik cepat.
g) Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,
sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Puskesmas memiliki fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk


menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakan program promosi
kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular. Terdapat 3 (tiga) fungsi
utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada
seluruh target sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut:

1. penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

2.2 Tujuan SIMPUS

Tujuan Umum

Meningkatan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui


pemanfaatan data secara optimal Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
maupun informasi lainnya yang mendukung kegiatan pełayanan dengan menggunakan
kemajuan teknologi.

Tujuan Khusus:

a) Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan pelaksanaan


kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas
c) Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas
d) Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat
dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian
e) Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

2.3 Komponen Sistem Informasi

Komponen dalam membangun Sebuah Sistem Informasi Puskesmas:


I. Komitmen
a. Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi) dibutuhkannya
kerjasama antar lintas program dan instansi untuk saling mempermudah
pengaksesan data
b. Keinginan memberi yg terbaik dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk
memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan
kepada pasien. Sehingga tenaga medis perlu menyadari bahwa tenaga medis
harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien
c. Keinginan untuk melakukan kesinambungan pengunaan sistem komputerisasi
ini harus berjalan berkesinambungan agar semakin meningkatkan mutu
pelayanan
d. Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf peran aktif dari pimpinan dan staf
sangat dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem ini membutuhkan tenaga
manusia untuk menjalankannya. Pengguna juga harus terlebih dahulu mengerti
dalam menjalankan sistem tersebut.
II. Media (Formulir / Hardware/Software)
Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan formulir manual ke software perlu
dilakukan
III. Sumber Daya Manusia Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa
internasional, sehingga perlunya pengguna diberikan pelatihan penggunaan sistem
komputerisasi

4. Organisasi Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab
terhadap masing- masing bidang harus dilakukan agar mempermudah pekerjaan
5. Sarana / Prasarana Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem
manajemen puskesmas penting. Sehingga akan tercipta sistem manajemen yang utuh,
mudah dan cepat

6. Dana

Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di


tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat
kabupaten.

2.4 Program-Program Simpus


Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain:

1. Metode waterfall dengan alat perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS
(Logical Record Structure)

a. Entity Relationship Diagram (ERD)


b. Logical Relational Structure (LRS)
c. Hasil Logical Relational Structure (LRS)

1. Halaman Login Admin

Admin harus melakukan login terlebihdahulu untuk dapat mengelolah dan mengubah data
didalam halaman admin.

2. Halaman Admin

Halaman admin disini berfungsi untuk mengelola dan mengubah data obat, data dokter,
ruangan, data petugas, rekam medis dan laporan laporan transaksi yang terjadi pada proses
berjalannya sistem rekam medis hingga cetak resep untuk pasien.
3. Halaman Pengunjung

Halaman pengunjung disini adalah halaman untuk pengunjung web yang belum menjadi
pasien dimana pengunjung tersebut dapat melihat jadwal dokter dan informasi puskesmas.
Adapun halaman ini memungkinkan pengujung tersebut melakukan pendaftaran sebagai
pasien.

4. Halaman Tambah Data Obat


Halaman tambah data obat disini ialah halaman yang dikelola oleh admin, dimana admin
dapat menambah suatu data obat baru guna menambah stok obat yang baru.

5. Halaman Pasien

6. Halaman Daftar Pasien

Pada Halaman ini bagi pengunjung yang belum terdaftar sebagai pasien, dapat mendaftar
sebagai pasien baru dengan mengisi tiap kolom yang disediakan.

7. Halaman Tambah Jadwal Dokter

Halaman tambah jadwal dokter disini ialah sebagai inputan jadwal dokter dimana admin
melakukan pengiputan nama dokter dan nama ruangan yang digunakan serta hari, jam awal
dan akhir praktek dokter. Kemudian data tersebut akan tersimpan kedalam database dan akan
tampil ke halaman pasien di antar muka jadwal dokter.
8. Halaman Rekam Medis

Halaman rekam medis disini ialah sebagai transaksi dimana admin atau petugas melakukan
pengiputan nama dokter dan pasien serta hasil diagnosa dokter dan juga obat obatan yang
akan di input kedalam nota resep.

9. Halaman Jadwal Dokter

Pada halaman ini pengunjung dan pasien melihat jadwal dokter yang sedang bertugas pada
puskesmas berserta jam praktek dan ruangannya dan juga dapat melakukan reservasi kepada
dokter yang dituju. Jika melakukan ambil nomor antrian hanya pasien yang dapat melakukan
pengambilan nomor dan pengunjung akan di arahkan ke halaman pendaftaran pasien.

10. Halaman Cetak Nomor Pada halaman ini pasien yang dicetak nomor urut yang akan
dibawa ke puskesmas untuk berobat kepuskesmas. Di halaman cetak nomor urut pasien akan
tercetak nama pasien yang akan berobat, nama dokter, nama ruangan, tanggal buka praktek
dan jam praktek dokter.

Nomer Urut Anda Nama Pasien : Gina Amalia Nama Dokter : Fatimah PG3 Reungan :
Mawar *) Nomor urut anda berlaku hanya 1 hari C 2015 e-service puskesmas
2.5 Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS
Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara lain:

Bagi dokter:

 Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan. Tidak


mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
 Tidak Mengeluarkan Biaya kertas dalam penyimpanan data
 Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa
saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan
ditingkat puskesmas.
 Proses regristasi yang cepat dan mudah

Bagi pasien:

 Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati


 Kesehatan pasien cepat teratasi
 Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di
puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.
 Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

Bagi pemerintah:

 membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan


mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
 mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi
permasalahan dalam negara.
2.6 Kendala -Kendala Puskesmas
Kendala kendala yang dialami puskesmas saat menggunakan SIMPUS ini antara lain:
a. Kendala di bidang Infrastruktur.
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk
pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak
pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi
sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik
juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa
menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi
terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering
terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.
b. Kendala di bidang Manajemen

Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja
yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari tingkat
puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada kondisi seperti ini
nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas
data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun
dari segi koordinasi antar bagian.

c. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia

Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf
puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya
kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak
maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang
tidak pada fungsi yang sebenarnya.

2.7 Upaya Pencegahan Kesalahan


Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:
1) Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas karena
kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi
berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam
penggunaan program simpus ini.
2) Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.
Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu
untuk merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya
dan membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien
mungkin.
3) Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil
masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien
beberapa hari ini.
4) Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada
disekeliling masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh
puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan
membuat kesehata masyarakat semakin meningkat.
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kesimpulan SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk
memperbantukan tugas suatu penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada
para pasien yang ingin berobat ke suatu organisasi yaitu organisasi puskesmas. Dalam
organisasi ini suatu badan tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini sulit
dkendalikan atau diggunakan bagi istansi puskemas dan di suatu istansi ini memiliki
kekurangan SDM dalam mengolah aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses
pembiayaan. Aplikasi yang terdapat dalam sistem ini cukup banyak jika SDM dalam
istasi puskesmas ini menggunakan semaksimal mungkin dan didorong dengan
pembiayaan yang cukup pasti akan mengalami peningkatan dalam pelayaanan ini.
Dan akan bermanfaat bagi pemerintah dalam menangani masalah kesehatan yang ada
di suatu daerah atau suatu lingkup negara. Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara
atau pembekalan mengenai menggunakan suatu sistem ini kepada SDM yang ada di
suatu instasi atau organisasi puskesmas selain itu adanya campur tangan pemerintah
dalam perizinan menggunakan suatu sistem ini dan memberikan biaya kepada setiap
puskesmas yang ada di seluruh Indonesia terutama puskesmas yang ada didaerah-
daerah terpenting.

3.2 Saran
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public
dengan istansi pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang
mengakibatkan suatu negara kurang atau tidak dapat maju-maju berakibat juka bagi
faktor faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA

Jenise Sundari. 2016. ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/665 IJSE Vol.2

No.1.

Aplikasi simkes. 2011, https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-


informasi-manajemen-puskesmas-simpus/. Dikutip tanggal 23 Agustus 2017
pukul 19.25

http://www.digital-sense.net/simpus Dikutip tanggal 23 Agustus 2017 pukul 19.45

Anda mungkin juga menyukai