ANEMIA
DI SUSUN OLEH :
NAMA : A. MARIA ULFA
NIM : PO0220219001
B. Etiologi
Menurut ( Sugeng Jitowiyono, 2018 ), Pada dasarnya hanya tiga
penyebab anemia yang ada: kehilangan darah, peningkatan kerusakan sel
darah merah (hemolisis), dan penurunan produksi sel darah merah.
Masing – masing penyebab ini mencakup sejumlah kelainan yang
membutuhkan terapi spesifik dan tepat. Etiologi genetik meliputi:
a. Hemoglobinopati
b. Thalasemia
c. Kelainan enzim pada jalur glikolitik
d. Cacat sitoskeleton sel darah merah
e. Anemia persalinan kongenital
f. Penyakit Rh null
C. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
a) Anemia aplastik
Penyebab:
1) agen neoplastik/sitoplastik
2) terapi radias
3) antibiotic tertentu
4) obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
5) benzene
6) infeksi virus (khususnya hepatitis)
Gejala-gejala:
1) Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
2) Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran
cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.
3) Morfologis: anemia normositik normokromik
b) Anemia pada penyakit ginjal
Gejala-gejala:
1) Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
2) Hematokrit turun 20-30%
3) Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah
maupun defisiensi eritopoitin
c) Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia
jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan
warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru,
osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
d) Anemia defisiensi besi
Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises
oesophagus, hemoroid, dll.)
Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
4) Morfologi: anemia mikrositik hipokromik
e) Anemia megaloblastik
Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor
3) Infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik,
infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu
alkohol.
2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh destruksi sel darah merah:
a) Pengaruh obat-obatan tertentu
b) Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia limfositik
kronik
c) Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
d) Proses autoimun
e) Reaksi transfusi
f) Malaria
D. Pemeriksaan Penunjang
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagostik atau
dalam sistem retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai
efek samping proses ini, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan
memasuki aliran darah. Setiap kenaikan dekstruksi sel darah merah
(hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma.
Konsentrasi normal nya 1 mg/dL atau kurang, bila kadar diatas 1,5
mg/dL akan mengakibatkan interik pada sklera.
Proses perjalanan penyakit dan gejala yang timbul serta keluhan yang
dirasakan dapat digambarkan dalam bentuk bagian sebagai berikut:
Gambar 2.1
Pathway Anemia
Depresi sumsum
Defisiensi besi, tulang kongenital
Eritrosit
Pendarahan masif atau akibat
prematur B12, asam folat
obat_obatan
Ansietas
Gastrointestinal Kardiovaskuler
Gangguan absorbs
Pengurangan aliran darah
nutrient yang
dan kompenen nya ke
diperlukan untuk
organ tubuh yang kurang
pembentukan sel
vital (anggota gerak),
darah merah
penambahan aliran darah
ke otak dan jantung
Pengiriman oksigen
Intoleransi
dan nutrient ke sel
aktivitas
berkurang
Pengiriman oksigen dan
nutrien sel berkurang
Penurunan BB,
kelemahan
Takikardi, TD menurun, Perfusi perifer
pengisian kapiler lambat, tidak efektif
ekstremitas dingi, palpitasi
F. Manifestasi klinis
G. Penatalaksanaan
H. Komplikasi
Komplikasi anemia menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018) adalah:
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat muncul pada anemia menurut (SDKI)
Perawatan Sirkulasi
Tindakan :
Observasi
1. Periksa sirkulasi perifer
2. Identifikasi factor risiko
gangguan sirkulasi
3. Monitor panas, kemerahan,
nyeri atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
1. Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
2. Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
3. Hindari penekanan dan
pemasangan Tourniquet
pada area yang cedera
4. Lakukan pencegahan
infeksi
5. Lakukan perawatan kaki
dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan berolahraga rutin
Terapi Aktivitas
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi defisit tingkat
aktivitas
2. Monitor respon emosional,
fisik, social dan spiritual
terhadap aktivitas
Terapeutik
1. Fasilitasifokus pada
kemampuan, bukan deficit
yang dialami
2. Fasilitasi memilih aktivitas
dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik,
psikologis dan social
3. Koordinasikan pemilihan
aktivitas sesuai usia
4. Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilih
5. Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan
lingkunganuntuk
mrngakomodasi aktivitas
yang dipilih
6. Fasilitasi aktifitas fisik
rutin, sesuai kebutuhan
7. Fasilitasi aktivitas motoric
untuk merelaksasi otot
8. Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu
9. Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
10. Jadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
Edukasi
1. Jelaskan metode aktifitas
fisik sehari-hari jika perlu
2. Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
Terapi Relaksasi
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi atau gejala
lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
2. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
3. Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia
2. Anjurkan mengambil posisi
yang nyaman
4. Implementasi
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang telah di tetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi
pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan
sesudah pelaksanaan tindakan dan menilai data yang baru (Arif Muttaqin,
2009).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan
klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan. Menurut (Arif Muttaqin, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/1039/5/BAB%20II.pdf