Anda di halaman 1dari 4

Nama : Veren A.

V Salmon
Nim : 17061043
Kelas : B semester 7

Ringkasan materi

Sistem pelayanan kesehatan gawat darurat (Rujukan & Jaminan kesehatan)

Menentukan perlunya rujukan :

Kebanyakan penderita trauma dapat dilakukan tindakan di RS setempat

Dalam menetukan rujukan penting diketahui kemampuan dokter dan RS yang akan
menerima rujukan

Bila sudah diputuskan dirujuk jangan menunda-nunda rujukan dengan melakukan


tindakan diagnostik (misal: DPL CT Scan dsb).

Waktu sangatlah penting dari mulai kejadian sampai dilakukan terapi difinitif

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan rujukan :

- Jarak antara RS Pusat rujukan


- Kesiapan tenaga terampil untuk mendampingi penderita
- Peralatan ambulans
- Keadaan penderita sebelum dan selama transport

Faktor-faktor yang menjadi dasar untuk rujukan :

- Kriteria fisiologis → penderita syock yang sulit diatasi dengan penurunan


keadaan neurologis
- Pola perlukaan
- Biomekanik trauma
- Masalah khusus. Untuk masalah khusus ini sebaiknya stabilkan dulu keadaan
penderita kemudian dilakukan rujukan

Kesulitan dalam melakukan rujukan


- Penderita dalam keadaan gelisah dan tidak kooperatif akan sulit, kadang-kadang
penderita harus diikat kuat.
- Bila perludiberikan sedativa → Airway & Breathing adekuat − bila perlu
intubasi.

Cara Rujukan

Dokter/perawat yang mengirim bertanggung jawab untuk memulai rujukan yaitu :

- Cara transport harus dipilih yang sesuai


- Perawatan dalam perjalanan
- Komunikasi dengan RS rujukan
- Penderita dalam keadaan stabil saat akan dirujuk
- Laporkan prosedur tindakan yang telah dilakukan

Dokter/perawat yang akan menerima rujukan

- Yakinkan bahwa RS mampu menerima penderita


- Bersedia untuk menerima
- Sebaiknya dapat membantu memilih cara transport
- Komunikasi dapat membantu keamanan dalam transport penderita.

Protokol Rujukan

1. Sebelum melakukan rujukan harus melakukan komunikasi dengan memberikan


informasi ke RS rujukan
2. SebelumRujukan
Stabilkan dulu penderita, yaitu:
- Airway : pasang OPA bila perlu intubasi
- Breathing : tentukan laju pernapasan, oksigen bila perlu ventilasi mekanik
- Circulation:
 Hentikan perdarahan
 Pasang infus bila perlu 2 jalur
 Tentukan jenis cairan
 Perbaiki kehilangan darah, bila perlu teruskan selama transportasi
 Pemasangan kateter urin
 Monitor kecepatan dan irama jantung
- Disability:
 Nilai tingkat kesadaran – GCS
 Nilai ulang setiap 30 menit – 1 Jam
 Laporkan setiap ada penurunan GCS
3. Informasi untuk petugas pendamping
4. Dokumentasi

Persyaratan Ambulans

- Suspensi lunak
- Cukup tinggi
- Ruangan cukup luas
- Paling sedikit muat 2 penderita
- Pakai pendingin/ AC
- Identitas jelas

Alat-alat yang diperlukan

- Tempat tidur/brankard
- Scoop Stretcher
- Vacum matras/ LSB SSB
- Alat resusitasi
- Alat monitir jantung
- Obat-obat resusitasi, Dll

Penyakit yang dapat timbul diudara :

Hipoksia, dapat terjadi karena :

1. Kadar oksigen menurun


2. Menurunnya suplai oksigen dalam darah
- COPD
- Odema paru
- Pneumoni
- Emboli paru
3. Menurunnya kemampuan darah mentransport 02
- Anemia
- Keracunan CO
4. Menurunnya suplay O2 ke jaringan
- Syok
- Nyeri
- Perfusi jaringan menurun karena luka bakar “ frostbite “
5. Menurunnya kemampuan sel mempergunakan O2
- Keracunan sianida
- Mabuk alkohol
- Bahan racun lainnya

Anda mungkin juga menyukai