Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Subardi Agan, M.Pd

DISUSUN OLEH

DELLA EKA PUTRI (10)

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI

JL.Penanggungan No.41A Kediri,

Kode Pos 64112 Telp.(0354)772628


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin dan ridha-Nya Penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT” dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan Penulis sampaikan kepada dosen
pengasuh mata kuliah Bahasa Indonesia, dan kepada seluruh teman - teman seperjuangan
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menyadari berbagai kelemahan, kekurangan


dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan
kekurangan disana sini dalam penulisan dan penyajian makalah ini.

Oleh Karena itu, dengan tangan terbuka, seraya kasih, Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca dalam rangka penyempurnaan makalah
ini.
Akhirnya, kepada Allah jugalah Penulis menyerahkan diri dan memohon taufik
hidayah-Nya, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Kediri, 21 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Fokus Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Definisi Kesehatan Gigi dan Mulut....................................................3
B. Gambaran Tentang Penyakit Gigi dan Mulut.....................................3
C. Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut..........................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi
merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan
mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini
mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi
di dalam mulut adalah gigi berlubang, penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi
dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang
banyak dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat
setiap dasawarsa.
Masalah terbesar yang dihadapi penduduk Indonesia seperti juga di negara - negara
berkembang lainnya di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan keras gigi
(caries dentin). Hal ini karena prevalensi karies di Indonesia mencapai 80%. Usaha untuk
mengatasinya belum memberikan hasil yang nyata bila diukur dengan indikator kesehatan
gigi masyarakat. Tingginya prevalensi karies gigi serta belum berhasilnya usaha untuk
mengatasinya mungkin dipengaruhi oleh faktor - faktor distribusi penduduk, faktor
lingkungan, faktor perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada
masyarakat Indonesia.
Selain faktor langsung yang ada di dalam mulut, terdapat faktor-faktor tidak langsung
yang disebut faktor risiko luar yang merupakan faktor predisposisi dan faktor penghambat
terjadinya karies. Faktor luar antara lain adalah usia, jenis kelamin, keadaan penduduk dan
lingkungan, pengetahuan, kesadaran dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi,
misalnya pengetahuan mengenai jenis makanan dan minuman yang menyebabkan karies.
B. Fokus masalah
Makalah ini fokus kepada masyarakat baik anak-anak maupun dewasa tentang cara
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui gambaran tentang penyakit gigi dan mulut.
2. Mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi masyarakat, dengan adanya penulisan makalah ini dapat dijadikan dasar
untuk lebih meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.
2. Bagi penulis, dengan adanya tugas makalh ini dapat dijadikan sebagai sumber
ilmu tentang kesehatan gigi dan mulut.

2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Definisi Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh. Banyak yang
menganggap menyikat gigi saja sudah cukup. Namun rutinitas menggosok gigi,
membersihkan rongga mulut menggunakan obat kumur, dan menggunakan benang gigi
ternyata belum cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Gigi dan mulut yang
bermasalah dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi pada gigi
atau gusi dapat menyebar ke dalam jaringan tubuh lain. Penyakit yang ditimbulkan tidak
hanya berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, tapi juga kesehatan organ lain.
Mulut adalah gerbang menuju bagian dalam tubuh. Oleh karena itu, kesehatan gigi dan
mulut dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Di seluruh bagian tubuh
manusia terdapat banyak bakteri yang sebagian besar tidak berbahaya, begitu pula di dalam
mulut. Keadaan mulut dan gigi yang sehat dapat membantu mencegah bakteri berkembang
secara berlebihan. Menggosok gigi dan menggunakan benang gigi secara teratur sangat
mendukung terciptanya kondisi mulut yang sehat. Keadaan mulut dan gigi yang tidak terawat
memberikan bakteri di dalam mulut keleluasaan untuk berkembang biak, sehingga
memungkinkan terjadinya penyakit gusi dan kerusakan gigi. Selain itu, efek samping obat-
obatan, seperti antihistamin, pereda nyeri, dan dekongestan, dapat menyebabkan
berkurangnya produksi air liur, yang turut berkontribusi terhadap perkembangbiakan
bakteri. Air liur berguna dalam mencegah masuknya kuman yang berisiko menyebabkan
penyakit, juga bertugas menyapu sisa-sisa makanan di dalam mulut dan menetralisasi zat
asam yang diproduksi oleh bakteri. Apabila kebersihan dan kesehatannya tidak terjaga, mulut
justru menjadi pintu gerbang masuknya berbagai kuman penyakit.

B. Gambaran Tentang Penyakit Gigi dan Mulut


1. Gingivitis
Radang gusi atau gusi bengkak ini adalah sebuah kondisi yang biasanya terjadi
karena mulut kurang terjaga kebersihannya dan akhirnya dan akhirnya ada karang-
karang gigi atau plak yang menumpuk dan berbatasan dengan tepi gusi. Infeksi akan
terjadi di bagian gusi disebabkan oleh banyak bakteri di bagian plak dan karang gigi.
Kondisi akan makin parah dan serius jika gingivitis tak segera ditangani dengan benar
sehingga bisa berkembang menjadi penyakit lainnya.

3
2. Glositis
Glositis adalah keadaan dimana permukaan lidah terlihat lebih halus atau licin
karena bintil-bintil lidah (papillae) nampak menghilang akibat peradangan. Selain itu,
seperti halnya peradangan pada bagian tubuh lain, bengkak, lunak dan adanya
perubahan warna pada lidah juga terjadi pada glositis.Glositis dapat terjadi secara
tiba-tiba, bahkan ketika seseorang belum pernah mengalami glositis sebelumnya.
Peradangan yang parah pada lidah dapat menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan
kesulitan atau perubahan pada cara makan ataupun cara berbicara.
3. Gigi Berlubang
Gigi berlubang adalah masalah gigi yang paling sering dialami hampir semua
orang sehingga dianggap biasa. Padahal, jika gigi berlubang diabaikan hingga parah,
akhirnya bisa berakibat fatal alias menyebabkan kematian. Gigi berlubang disebabkan
oleh banyaknya bakteri yang berkembang biak di mulut Anda. Bakteri ini
menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi sehingga gigi menjadi
berlubang. Semakin dalam pengikisan lapisan gigi terjadi atau semakin dalam gigi
berlubang, maka semakin terasa menyakitkan. Makan makanan manis dapat membuat
gigi berlubang semakin parah. Hal ini karena gula yang menempel di gigi menjadi
makanan bakteri. Karena itu, jumlah bakteri semakin banyak dan juga semakin
banyak asam yang dihasilkan bakteri. Kondisi ini diperparah jika Anda jarang sikat
gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri, infeksi, sampai kehilangan gigi.
4. Periodontis (Penyakit Gusi)
Periodintis merupakan infeksi gusi parah yang dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap
enteng dan harus segera diobati. Selain bisa menyebabkan kerontokan gigi, bakteri
yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ
tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung. 
5. Plak Gigi
Plak gigi adalah adanya bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di dalam rongga
mulut akibat sisa makanan pada gigi. Jika dibiarkan, plak pada gigi yang semula
berwarna kuning akan semakin mengeras dan menghitam, sehingga akan terlihat seperti
batu karang yang menempel pada gigi.Beberapa kebiasaan buruk yang sering Anda
lakukan bisa jadi penyebab munculnya plak pada gigi Anda. Kebiasaan tersebut di
antaranya adalah jarang menggosok gigi, terlalu sering konsumsi makanan manis, jarang
makan sayuran dan buah, dan jarang kontrol ke dokter gigi untuk memeriksa kesehatan

4
gigi secara rutin.Jika dibiarkan, sisa makanan yang menumpuk dapat mengakibatkan
pembusukan pada gigi, sehingga bakteri berkembang pada area tersebut dan dapat
menimbulkan bau mulut dan radang gusi.
6. Abses Gusi
Kondisi satu ini adalah salah satu penyakit gigi dan mulut di mana gusi dapat
bernanah. Nanah yang keluar di bagian gusi tampak cairan kental yang warnanya
kuning, putih agak kuning atau bisa juga kuning agak coklat. Nanah dapat muncul
apabila terjadi inflamasi pada gusi ketika bagian gusi terinfeksi.
7. Sariawan/Stomatitis
Keadaan satu ini sudah jelas pasti hampir semua orang pernah mengalaminya,
apalagi ketika bibir bagian dalam tergigit ketika sedang makan yang akhirnya menjadi
sariawan. Jamur Candida albicans merupakan penyebab dari sariawan ini dan meski
tak menular, tentu kondisi ini memberikan ketidaknyamanan bagi penderitanya.
Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang terjadi di selaput lendir mulut
yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang warnanya agak putih kekuningan
dan bertekstur cekung.

C. Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Rajin Sikat Gigi
Di saat kecil, kita asering disuruh untuk selalu menyikat gigi oleh orang tua.
Meski kita merasa malas dan merasa tak penting, tapi karena disuruh oleh orang tua,
maka tetap kita lakukan. Apa yang orang tua perintahkan tersebut bukanlah tanpa
maksud. Menyikat gigi adalah cara pertama untuk menjaga kesehatan gigi serta
mulut.Oleh dokter, minimal kita rutin menyikat gigi sebanyak 2 kali dalam satu hari.
Tak perduli anak kecil atau dewasa, aturan ini tetap berlaku. Di pagi hari setelah
bangun tidur dan malam hari setelah makan malam adalah waktu yang tepat untuk
membersihkan gigi. Tentu menyikat gigi juga tak boleh asal-asalan asal sisa makanan
dalam mulut bisa hilang semua.
2. Bersihkan Gigi dengan Benang Gigi
Terkadang, meski sudah rajin menyikat gigi dan menggunkan cairan
pembersih mulut, masih ada saja sisa makanan yang menyelip di sela-sela gigi. Sela-
sela gigi yang kecil dan rapat memang sulit untuk dijangkau oleh sikat gigi dan obat
kumur-kumur. Untungnya, masih ada satu barang lagi yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan masalah ini, yakni benang gigi.Benang gigi adalah salah satu solusi

5
yang bisa digunakan untuk menyingkirkan sisa makanan yang terselip di sela-sela
gigi. Ambil satu benang gigi, gunakan secara perlahan dengan cara seperti gergaji.
Gerakan maju dan mundur sampai sisa makanan di sela gigi benar-benar sudah
hilang. Lalu kumur dengan air bersih.
3. Pilih Pasta Gigi Yang Mengandung Fluoride
Menyikat gigi tak bisa hanya menggunakan sikat gigi saja, masih diperlukan juga
yang namnya pasta gigi atau odol. Di supermarket, banyak sekali pasta gigi dengan
berbagai merk yang dijual. Dalam pasta gigi, sudah terkandung sejumlah kandungan
yang sekira bagus untuk membersihkan serta menjaga kebersihan gigi, salah satunya
adalah fluoride. Apa sih kegunaan fluoride untuk gigi? Fluoride itu dapat
mengembalikan mineral di gigi yang hilang akibat asa myang berasal dari plak bakteri
dan gula. Tanpa penambahan mineral ini, gigi menjadi mudah goyang. Dengan
fluoride, plak yang mengandung bakteri yang menempel pada gigi, bisa hilang.
4. Gunakan Mouthwash
Tak banyak orang yang mempertimbangkan untuk menggunakan obat kumur untuk
membersihkan gigi serta mulut, padahal obat kumur sangat bagus juga untuk menjaga
kesehatan serta kebersihan mulut dan gigi. Kalian bisa membelinya di supermarket
terdekat atau apotek. Oleh ahli kesehatan gigi, ada 3 manfaat yang bisa diberikan oleh
mouthwash. Pertama, mouthwash bisa mengurangi tingkat asam dalam mulut. Kedua,
ada banyak area yang tak bisa dibersihkah dengan sikat gigi, namun mouthwash bisa
melakukannya. Dan yang terakhir, mouthwash bisa memineralisasi ulang gigi. Kalian
bisa tanya manfaat mouthwash dan mouthwash seperti apa yang dibutuhkan pada
apoteker atau dokter gigi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sehat adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima
berdasarkan kriteria tertentu, sesuai dengan jenis kelamin dan komunitas masyarakat.
Memelihara kesehatan gigi dan mulut penting untuk memelihara kesehatan tubuh kita. Gigi
yang sehat adalah gigi yang rapih, bersih, bercahaya dan didukung oleh gusi yang sehat, yaitu
gusi yang kencang dan bewarna merah muda. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang
optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala, sehingga didapatkan kondisi gigi
dan jaringan rongga mulut yang sehat. Hal tersebut dapat dicapai dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan bukan hanya apabila
terdapat keluhan saja.

B. Saran

Melihat dari kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan gigi dan mulut maka saran
yang dpat penulis berikan kepada pembaca yaitu mencari tahu resiko-resiko apa saja yang
bisa didapat apabila mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Kemudian jaga kebersihan gigi
dan mulut dengan cara menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur,
memeriksakan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, makan makanan yang berserat dan
berair (sayur dan buah). Jangan mengunyah hanya pada satu sisi gigi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/323434215/Makalah-Menjaga-Kesehatan-Gigi-
Dan-Mulut

https://bisikan.com/cara-merawat-dan-menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut

https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/tips-menjaga-kesehatan-gigi-dan-
mulut/

https://www.alodokter.com/sakit-gigi

8
9

Anda mungkin juga menyukai