Tim Penyusun
Ns. Aini Yusra,M.Kep.,Sp.Kep.M.B
Agung Waluyo,S.Kp.,M.Sc.,Ph.D
Dr. Enie Novieastari, S.Kp.,MSN
Prof.dr. Muchtaruddin Mansyur,MS., SpOk., PhD
Pada modul ini, penulis akan memandu Anda untuk mencapai sehat
melalui diet sesuai rekomendasi pada pekerja perusahaan minyak dan
gas. Pedoman gizi seimbang berbasis pangan lokal akan diberikan
sehingga Anda tidak akan bingung jika ingin mencobanya karena
makanan-makanan yang dicontohkan dapat ditemukan di sekitar
Anda.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya,
akhirnya modul edukasi keperawatan diet yang direkomendasikan
pada pekerja perusahaan minyak dan gas dalam pengendalian risiko
penyakit tidak menular, dapat terselesaikan. Materi ini tentang
perilaku sehat pada pekerja (diet sesuai rekomendasi)
Modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik, saran dan
masukan sangat penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...……………………………..……......……...........…..…...…...i
DAFTAR ISI……………………………………………….…….……...….................……ii
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)….…............1
MATERI INTI 1
DIET SESUAI REKOMENDASI PADA PEKERJA…...................…...……......4
1. Deskripsi Singkat..…...….………………………………………….....................4
2. Tujuan Pembelajaran………………….....………………….......…...…...........5
3. Pokok Bahasan…………….………...………......…..………………….........…....5
4. Uraian Materi……………….……...………..…….......………........………...…....5
DAFTAR RUJUKAN……………………………..……….……............….....………....21
ii
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM
PEMBELAJARAN (GBPP)
1
2
1. Deskripsi Singkat
Pola kebiasaan berisiko yang masih diterapkan di kalangan pekerja
minyak dan gas di Indonesia adalah pola pemenuhan nutrisi yang
berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan di
lingkungan kerja. Jenis makanan yang biasa disajikan untuk pekerja
minyak dan gas cenderung berlemak, tinggi kalori, dan tinggi
natrium. Zat-zat tersebut dapat memicu terjadinya risiko
peningkatan kadar lemak dalam darah (dislipidemia), obesitas, dan
hipertensi. Selain itu masih ada pekerja minyak dan gas belum
memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan konsumsi asupan
gizi yang seimbang dan pola perilaku hidup sehat. Perilaku pekerja
minyak dan gas, cenderung memiliki beberapa kebiasaan berisiko,
seperti suka minum kopi, merokok, minum alkohol, dan pola
makan yang tidak benar seperti mengonsumsi lemak jenuh dan
kolesterol yang cukup tinggi, makan dalam porsi besar, serta
senang mengemil yang dapat mempercepat proses sindrom
metabolik.
4
5
2. Tujuan Pembelajaran
2.1 Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pekerja mampu
memahami tentang diet sesuai rekomendasi pada pekerja
perusahaan minyak dan gas dalam pengendalian risiko
penyakit tidak menular.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mempelajari materi ini pekerja mampu:
a. Menjelaskan prinsip dan 4 pilar gizi seimbang
b. Menjelaskan panduan gizi seimbang untuk pekerja minyak
dan gas
c. Menjelaskan panduan porsi makanan untuk pekerja minyak
dan gas
d. Mampu mengisi lembar monitoring diet sehari-hari
3. Pokok Bahasan
3.1 Pengertian prinsip gizi seimbang
3.2 Panduan gizi seimbang untuk pekerja perusahaan minyak dan
gas
3.3 Panduan porsi makanan untuk pekerja perusahaan minyak dan
gas
3.4 Pengisian lembar monitoring diet
4. Uraian Materi
Prinsip Gizi Seimbang
Tahukah anda?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menggantikan
slogan “4 Sehat 5 Sempurna” dengan “Pedoman Gizi Seimbang”
untuk menyesuaikan dengan masalah gizi dan kesehatan di zaman
modern ini.
Pesan Lengkap
1. Makanlah makanan utama 3x/hari : sarapan, makan siang
dan makan malam, termasuk karbohidrat tinggi serat
minimal 5x/minggu
2. Konsumsi sayur minimal 2.5x/hari, termasuk sayuran hijau
daun minimal 7x/minggu
3. Konsumsi buah minimal 1.5x/hari, termasuk buah sumber
vitamin C minimal 5x/minggu
4. Konsumsi lauk-pauk sumber protein hewani 3x/hari,
termasuk didalamnya 8x/minggu ikan, terutama 4x/minggu
ikan berlemak (misal: ikan tenggiri, ikan layang, ikan
kembung)
5. Konsumsi lauk-pauk sumber protein nabati minimal
1x/hari,termasuk produk olahan kacang kedelai minimal
5x/minggu dan kacang-kacangan 2x/minggu
6. Batasi konsumsi makanan yang digoreng atau makanan yang
diolah dengan margarin, butter, dan santan maksimum 3
x/hari
7. Batasi penggunaan garam maksimum ½ sendok teh/hari
5. Lauk pauk sumber protein nabati seperti tempe, tahu dan kacang-
kacangan adalah pilihan makanan padat gizi yang kaya akan
kandungan lemak tidak jenuh, serat pangan, zat gizi mikro,
antioksidan, serta rendah kandungan asam lemak jenuh.
Konsumsi makanan ini secara rutin dapat menurunkan resiko
obesitas.
Nasi (100g)
1 piring sedang/
2 centong rice cooker
Roti (70g)
3 iris roti tawar putih/
2 iris roti gandum/
1 buah roti bundar
Havermut (45g)
5 sendok makan
Jagung (120g)
3 potong
16
Sayuran (100g)
1 mangkuk/ 1 piring
Buah
Protein hewani
Ikan nila/kembung/mujair
2 ekor kecil/1 ekor besar
Protein nabati
Tim Penyusun
Ns. Aini Yusra, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
Agung Waluyo, S.Kp.,M.Sc.,Ph.D
Dr. Enie Novieastari, S.Kp.,MSN
Prof.dr. Muchtaruddin Mansyur, MS., SpOk., PhD
DAFTAR ISI
5. Lauk pauk sumber protein nabati seperti tempe, tahu dan kacang-
kacangan adalah pilihan makanan padat gizi yang kaya akan
kandungan lemak tidak jenuh, serat pangan, zat gizi mikro,
antioksidan, serta rendah kandungan asam lemak jenuh. Konsumsi
makanan ini secara rutin dapat menurunkan risiko obesitas.
Nasi (100g)
1 piring sedang/
2 centong rice cooker
Roti (70g)
3 iris roti tawar putih/
2 iris roti gandum/
1 buah roti bundar
Havermut (45g)
5 sendok makan
Jagung (120g)
3 potong
Sayuran (100g)
1 mangkuk/ 1 piring
Buah
Protein hewani
Protein nabati
http://bit.ly/ModulMonitoring
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Ingrid. 2013. “The Health Benefits of Dark Green Leafy Vegetables.”
University of Kentucky College of Agriculture: 6–8.
Christina, Dilla, Ratu Ayu, and Dewi Sartika. 2011. “Obesitas Pada Pekerja Minyak
Dan Gas Obesity among Oil and Gas Workers.” National Public Health Journal
6(3): 104–10.
Guallar-castillo, Pilar, Paula Jakszyn, and María J Sa. 2007. “Intake of Fried
Foods Is Associated with Obesity in the Cohort of Spanish Adults from the
European Prospective Investigation Into.” (3): 198–205.
Handayani, Yessy Nur, and Ratu Ayu Dewi Sartika. 2013. “Hipertensi Pada
Pekerja Perusahaan Migas X Di Kalimantan Timur, Indonesia.” Makara Seri
Kesehatan.
Mhurchu, Cliona Ni, Louise M Aston, and Susan A Jebb. 2010. “Effects of
Worksite Health Promotion Interventions on Employee Diets : A Systematic
Review.”
Rimm, Eric B. et al. 2018. “Seafood Long-Chain n-3 Polyunsaturated Fatty Acids
and Cardiovascular Disease: A Science Advisory From the American Heart
Association.” Circulation 138(1): 35–47.
Sabaté, Joan, Keiji Oda, and Emilio Ros. 2010. “NutConsumption and Blood Lipid
Levels: A Pooled Analysis of 25 Intervention Trials.” Archives of Internal Medicine.
Schulte, Paul A et al. 2007. “Work , Obesity , and Occupational Safety and
Health.” 97(3): 428–36.
Sharma, Satya P, Hea J Chung, Hyeon J Kim, and Seong T Hong. 2016.“Paradoxical
Effects of Fruit on Obesity.” : 1–16.
Tim Survei Konsumsi Makanan Individu. 2014. Buku Foto Makanan. Pusat
Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia.
Tsai, Shan P et al. 2010. “The Impact of Obesity on Illness Absence and
Productivity in an Industrial Population of Petrochemical Workers.” 2010(8): 8–14.
Watanabe, Yoko et al. 2014. “Skipping Breakfast Is Correlated with Obesity.” 9(2):
51–58.
Wu, Wen-chi, Akio Inui, and Chih-yen Chen. 2020. “Weight Loss Induced by Whole
Grain-Rich Diet Is through a Gut Microbiota-Independent Mechanism.” 11(2): 26–32
.
Zahra, Nur Lailatuz. 2020. “Optimized Food-Based Recommendations and
Nutrient-Dense Factory Meals Developed Using Linear Programming for Male Oil
and Gas Workers Aged 30-49 Years Old.” Universitas Indonesia.
HDL (High Density Lipoprotein) = Berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau
penyempitan pembuluh darah akibat lemak