BAB ll
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
menunjukan bahawa iya dapat membahayakan diri sendiri, atau orang lain dan
lingkungan, baik secara fisik, emosional, seksual, dan verba. Resiko perilaku
kekerasan terbagi menjadi dua, yaitu resiko perilaku kekerasan terhadap diri
sendiri, dan resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain, resiko perilaku
Hal yang sama juga berlaku untuk resiko perilaku kekerasan terhadap orang
baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Secara verbal maupun
nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
1
7
2.1.2 Etiologi
sebagai berikut :
yaitu
terhadap frustasi
7
8
1. Internal
a. Kelemahan.
c. Takut sakit.
2. Eksternal
a. Penganiayaan fisik.
c. Kritik.
sebagi berikut :
1. Data subjektif
sendiri.
2. Data objektif
marah.
marah yang paling maladaptif, yaitu amuk. Marah merupakan perasaan jengek
maladaptif yang di tandai dengan perasaan marah dan bermusuhan yang kuat dan
merupakan bentuk perilaku destruktif yang tidak dapat di control. Hal ini disertai
10
dengan hilangnya control di mana individu dapat merusak diri sendiri,orang lain,
Adaptif
Maladaptif
Keterangan :
1. Respon adaptif
b. Frustasi adlah individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan
2. Respon maladaptive
tampak pemalu, pendiam sulit diajak bicara karena rendah diri dan
sertai kekerasan.
kehilangan kontol diri individu dapat merusak diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
dan mencumbunya.
kealam sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang
tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didkan
yang diterimanya sejak kecil, membenci orang tua merupakan hal yang
12
tidak baik dan dikutuk oleh tuhan sehingga persaan benci itu ditekannya
objek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang
membangkitkan emosi itu. Misalnya Samirah yang marah karena iya baru
menurut (Satrio,2015) . Proses penyesuaian pasca psikotik terdiri dari empat fase :
2. Pencapaian wawasan
2.2 Pengkajian
kekerasan dapat dilakukan secara verbal yang diarahkan pada diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan, perilaku kekerasan mengacu pada dua bentuk,
13
1. Faktor Predisposisi
A. Faktor biologis
marah.
B. Faktor psikologis
C. Faktor presipasi
disebabkan dari luar maupun dari dalam. Stresor yang berasal dari luar
dan lain-lain. Selain itu, lingkungan yang kurang kondusif, seperti penuh
2. Perilaku kekerasan.
kekerasan.
perilaku penyebab, kegiatan kegiatan kegiatan latihan latihan fisik 1,2 &
kekerasan. tanda & latihan latihan fisik fisik & obat & obat &
gejala, RPK fisik. Beri & obat. Beri verbal. Beri verbal & spiritual.
kegiatan
18
untuk
latihan
fisik.
Keluarga 1. Diskusi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi kegiatan
klien. fisik. Beri fisik dan obat, latihan baik & kegirtan
RPK pujian.
dengan
melakukan
20
kegiatan
fisik : tarik
nafas dalam
dan pukul
kasur dan
bantal
5. Anjurkan
membantu
klien sesuai
jadwal dan
memberi
pujian.
2.2.3 Rencana Keperawatan
No Dx Keperawatan Perencanaan
21
kekerasan
Klien mampu mengontrol
alami
Klien mampu menunjukan percaya kepada perawat dan 1. Sapa klien dengan ramah baik
tanda-tanda percaya kepada mengenali masalah yang di verbal maupun non verbal.
mengenali masalah yang a. Ekspresi wajah bersahabat. panggilan perawat dan tujuan
jelas.
dasar klien.
klien
23
dilakukannya
jengkel/marah
kekerasan yang dialami latihan memanfaatkan obat, 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik,
minum obat
mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan fisik, obat, verbal dan spiritual
spiritual
32
2.2.4 Implementasi
Perilaku Kekerasan
SP I klien SP I keluarga
1. Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan
7. Menganjurkan klien
harian.
SP II klien SP II keluarga
1. Mengevaluasi jadwal 1. Melatih keluarga
langsung pada
klien perilaku
kekerasan.
verbal. dirumah
pulang).
2. Menjelaskan
tindakan lanjut
klien setelah
pulang.
SP IV
34
1. Mengevaluasi jadwal
cara spiritual.
3. Menganjurkan klien
memasukan ke dalam
kegiatan harian.
SP V klien
1. Mengevaluasi jadwal
harian klien.
perilaku kekerasan
3. Menganjurkan klien
memasukan ke dalam
kegiatan harian.