Anda di halaman 1dari 6

Kumpulan Asuhan Keperawatan di Pelayanan rawat jalan

1. Askep Hiper Tensi


Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler

serebral.
Intervensi ;
Ukur ttv
Anjurkan px untuk tidak mengkonsumsi makanan yg tidak mengandung garam
Mengurangi aktifitas berat
Kolaborasi dengan dokter

2. Askep dm

Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.dPenurunan Insulin


- Ukur ttv
- Anjurkan px untuk selalu mematuhi anjuran diet dari ahli gizi puskesmas
- Kolaborasindengan dokter
Kekurangan Volume Cairan b.d Diuresis Osmotik
- Ukur ttv
- Pemantauan pemasukan cairan
- Kolaborasi dengan team dokter
Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan
- Ukur ttv
- Mengontrol berat badan
- Anjurkan melakukan aktifitas fisik ringan
- Kolaborasi dengan dokter

3. Askep dyspepsia
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
- Ukur TTV
- Kaji tingkat nyeri beratnya ( 0 – 10 ).
- Berikan istirahat dengan posisi semifowler.
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam
lambung.
- Kolaborasi dengan dokter
4. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi trakeobronkial yang sangat banyak.
Pantau tanda-tanda bersihan jalan napas tak efektif (sputum kental,dispnea,ronki)
- Tingkatkan masukan cairan yang adekuat.
- Anjurkan menghirup uap hangat dengan kelembaban tinggi.
- Anjurkan posisi yang nyaman untuk drainase sputum.
- Kolaborasi pemberian ekspektoran.
Regimen terapeutik tidak efektif b.d kompleksitas pengobatan jangka panjang
- Kaji tingkat kepatuhan pasien untuk pengobatan jangka lama.
- - Jelaskan kepada pasien pentingnya mengikuti protokol pengobatan dengan baik.
- - Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang faktor pendukung dan penghambat
pengobatan
Intoleransi aktifitas b.d keletihan,perubahan status nutrisi dan demam.
- Kaji faktor-faktor yang menimbulkan keletihan.
- Pantau tingkat toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Jelaskan manfaat aktivitas untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Tingkatkan kemandirian dalam perawatan diri, bantu jika keletihan terjadi.
- Anjurkan aktifitas alternatif sambil istirahat.

5. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf atau inflamasi.


- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi,
- Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan, seperti pasien tampak
meringis, dan memegangi bagian tubuh yang
- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
- Kooaborasi dengan dokter
6. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi Salmonella Typhi.
-  Observasi tanda-tanda vital
- Beri kompres pada daerah dahi
 Anjurkan untuk banyak minum air putih
- Kolaborasi dengn dokter

Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat, mual, muntah dan anoreksia.
-   Kaji kemampuan makan klien
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Beri nutrisi dengan diet lunak, tinggi kalori tinggi protein
- Anjurkan kepada orang tua klien/keluarga untuk memberikan makanan yang disukai
- Anjurkan kepada orang tua klien/keluarga untuk menghindari makanan yang
mengandung gas/asam, pedas
- Kolaborasi. Berikan antiemetik, antasida sesuai indikasi

Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, kehilangan
cairan berlebih akibat muntah dan diare.
-  Kaji tanda dan gejala dehidrasi hypovolemik, riwayat muntah, kehausan dan turgor kulit
-  Observasi adanya tanda-tanda syok, tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah
- Berikan cairan peroral pada klien sesuai kebutuhan
-  Anjurkan kepada orang tua klien untuk mempertahankan asupan cairan secara dekuat
- Kolaborasi pemberian cairan intravena

Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan konstipasi


- Kaji pola eliminasi klien
- Auskultasi bising usus
- Selidiki keluhan nyeri abdomen
- Observasi gerakan usus, perhatikan warna, konsistensi, dan jumlah feses
- Anjurkan makan makanan lunak, buah-buahan yang merangsang BAB
Kolaborasi. Berikan pelunak feses, supositoria sesuai indikasi
7. Askep dengan Diare
Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
- Ukur ttv
- Anjurkan pasien untuk selalu minum air putih atau larutan oralit
- Kolaborasi dengan dokter
0isiko kerusakan integritaskulit b/d ekskresi/BB sering
- Ukur ttv
- Gunakan pakaian yg longgar
- anjurkan pasien untukmenggunakan pakaian "anglonggar
- hindari kerutan padaa tempat tidur
- jaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering
mobilisasi pasien *ubah posisipasien+ setiap dua )am sekali
-  monitor kulit akan adannya kemerahan
- oleskan lotion atau minnyak pada daerah yang tertekan
- monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- kolaborasi dengan dokter
8. askep dengan dermatitis
Gangguan integritas kulit, b.d Vesikel/bula yang pecah.) :
- Lakukan inspeksi lesi setiap hari
- Ø  Pantau adanya tanda-tanda infeksi
- Ø  Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam
- Ø  Bantu mobilitas pasien sesuai kebutuhan
- Ø  Pergunakan sarung tangan jika merawat lesi
- Ø  Jaga agar alat tenun selau dalam keadaan bersih dan kering
- Koaborasi dengan dokter
Resiko infeksi,b.d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus) ditandai
dengan :
DS : –
DO : Seluruh tubuh berwarna kemerahan dengan skuama berwarna putih
diatasnya dan mengelupas
- Lakukan teknik aseptic dan antiseptic dalam melakukan tindakan pada pasien
- Ø  Ukur tanda vital tiap 4-6 jam
- Ø  Observasi adanya tanda-tanda infeksi
- Ø  Batasi jumlah pengunjung
- Ø  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet TKTP
- Ø  Libatkan peran serta keluarga dalam memberikan bantuan pada klien
9. Askep dengan osteoatritis
 Nyeri akut b/d distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi
sendi.
- Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 - 10).
- Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai kebutuhan
saat klien beristirahat/tidur.
- Ajarkan pasien dalam metode nonfarmakologi untuk mengendalikan nyeri
- Melakukan istirahat, kompres hangat atau dingin lokal dan peninggian sendi yang
sakit bila memungkinkan
- Instruksikan pasien dalam penggunaan panas lembab dan hidroterapi
- membantu menutunkan ketidaknyamanan jangka panjang
- kolaborasi dengan dokter
Gangguan Mobilitas Fisik b/d Deformitas skeletal, nyeri, ketidaknyamanan
penurunan kekuatan otot.
- Lakukan latihan ROM untuk sendi minimal satu kali setiap perggantian tugas
jaga. Tingkatkan dari pasif ke aktif sesuai toleransi.
- Miringkan dan atur posisi pasien setiap 2 jam pada saat pasien ditempat tidur.
- Tempatkan sendi paha pada posisi fungsional, gunakan gulungan trokanter
sepanjang paha, letakan bantal kecil dibawah kepala.
- Letakan barang barang pada tempat yang mudah dijangkau lengan yang tidak
terkena bila satu sisi mengalami kelemahan atau paralisis
- Pantau dan catat setiap hari semua bukti komplikasi imobilisasi
- Lakukan program medis untuk mengelola atau mencegah komplikasi, contoh
heparin, profilaktik untuk trombosis vena.
- Kolaborasi dengan dokter
10. Askep dengan low back pain
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (trauma jaringan, inflamasi, kompresi
syaraf).
- njurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai
- Pantau tanda-tanda vital
- jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
- Anjurkan istirahat selama fase akut
- Anjurkan teknik distruksi dan relaksasi
- Berikan situasi lingkungan yang kondusif
- Kolaborasi denga dokter
11. Askep denga PPOK
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
- Kaji TTV
- Berikan posisi semi fowler
- Berikan O2 sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik distraksi relaksasi
- Kolaborasi dengan tim medis
Resiko gangguan istirahat tidur b/d kegelisahan sering bangun malam
- Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur
- Ciptakan suasana nyaman
- Ajarkan distraksi relaksasi
- Batasi pengunjung selama periode istirahat
- Kolaborasi dengan tim medis
12. Askep dengan tinea
.Pruritus b.d. iritasi dermal
- Kaji kondisi lesi pada jari kaki
- Anjurkan untuk merendam kaki pada larutan normal saline
- Kolaborasi dengn dokter
13. Askep denga vertigo
Mual b/d stimulasi mekanisme neurofarmakologi
- Ukut ttv pasien
- Ajarkan teknik nafas dalam untuk menekan reflek muntah
- Kolaborasi dengan team dokter
Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan
syaraf, vasospasme, peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang
dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
- Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri
- anjurkan klien istirahat ditempat tidur
- Atur posisi pasien senyaman mungkin
- Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
- Kolaborasi dengan dokter
14. Askep pada chepalgia
Nyeri berhubungan Iritasi/tekanan syaraf ditandai dengan Pasien mengatakan  nyeri hebat
dibagian kepala,
- Pantau dan catat tanda-tanda awal nyeri kepala, penurunan, lokasi, lamanya
- Catat perkembangan tingkat nyeri
-  Anjurkan pada klien untuk mengurangi aktivitas yang berat dan menambah waktu
istirahat
- Massage kepala dan leher
- Kompres hangat atau dingin pada daerah kepala
Intoleransi aktivitas berhubunagan Kelemahan ditandai dengan, Pasien mengeluh cepat
lelah saat melakukan aktivitas dan bertambah pusing, Klien tampak dibantu saat beraktivitas
-Lakukan rentang gerak aktif atau pasif
-Tinggikan kepala dan tangan
-Anjurkan klien untuk membantu pergerakan ekstremitas yang sehat
15. Asuhan keperawatan pada obs febris
Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit
- Ukur ttv
- Kompres hangat pada area dahi dan lipatan aksila
- Beri minum air hangat yg banyak
- Kolaborasi dengan dokter
16. Askep dengan common cold
Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam.
- Kaji keadaan umum dan kondisi pasien
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi tanda-tanda dehidrasi
- Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infus
- Balance cairan (input dan out put cairan)
- Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak
- Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang basah oleh keringat.
- Kolaborasi dengan dokter
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue .
- Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
- Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak
- Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat
- Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti
terbuat dari katun.
- Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 – 2000 cc per
hari
- kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi, obat penurun panas.
- Olaborasi dengan dokter

17. Asuhan keperawatan dengan abses


Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
- Ukur ttv
- Berikanteknik relaksasi
- Berikan suasana yg nyaman
- Kolaborasi dengan dokter
Resiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit
- Observasi tanda tanda infeksi
- Gati balutan
- Kolaborasi dengan dokter
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
- Ukur ttv
- Beri suaana yg nyaman
- Kolaborasi dengan dokter
18. Askep dengan ISPA
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b/d proses infeksi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan kepada keluarga klien untuk melakukan kompres hangat pada aksila atau dahi.
-Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap
keringat, seperti yang terbuat dari katun.
-  Atur sirkulasi udarah
- Anjurkan klien untuk minum air hangat ± 2000-2500 ml/hari.
- Anjurkan klien untuk istirahat di tempat tidur selama feblis penyakit
- Kolaborasi dengan team dokter
19. Asuhan keperawatan dengaan faringitis
Peningkatan suhu tubuh berhubungandengan adanya peradangan 
- Ukur ttv
- Kompres pada area dahi
- Beri air putih hangat
- Kolaborasi dengan dokter
Nyeri menelan berhubugan dengan peradangan pada tenggorokan
- Ukur ttv
- Kompres area yg nyeri
- Beri air putih yg banyak
- Kolaborasi dengan dokter
20. Askep pada Asma
Tidak efektif bersihan jalan nafas b/d bronkospasme.
- Ukur ttv
- Atur posisi pasien
- Anjurkan pasien tidak menggunakan peralatan tidur yg berdebu
- Kolaborasi dengan doter
21.

Anda mungkin juga menyukai