Anda di halaman 1dari 20

“Makalah Fisika”

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai


pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Orang tua,
Guru, dan teman-teman saya atas doa, dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penulis masih menerima kritik dan saran dari pihak yang peduli terhadap makalah ini
agar menjadi bahan perbaikan dikemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR ISI

Halaman judul.…………………………………………………………i

Kata pengantar……………………….………………………………..ii

Daftar isi……………………………………………………………….iii

Bab I Pendahuluan

1.1. LatarBelakang………………………………………………1
1.2. Rumusan masalah…………………………………………..2
1.3. Tujuan……………………………………………………….3
1.4. Manfaat……………………………………………………...4

Bab II Pembahasan

2.1 Pemanasan Global………………………………………….5

2.2 Bumi dan Laut……………………………………………...6

2.3 Sampah……………………………………………………..7

2.4 Efek rumah kaca…………………………………………..8

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan…………………………………………………..9

3.2 Saran……………………………………………………...…10

Daftar Pustaka
Bab 1

Pendahuluan

A. Pemanasan Global
 Pengertian pemanasan global :
Pemanasaan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai
perubahan iklim global (climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum.
Memanasnya bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas
sejak itu. Selain bertambah panas dari tahun ke tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami
perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah fenomena ini disebut juga sebagai perubahan
iklim global (climate change).
 Dampak Pemanasan Global :
1. Meningkatnya temperatur secara konstan; karena suhu makin memanas setiap
tahun, tentu saja ini menjadi berbahaya bagi makhluk hidup khususnya kita,
manusia.
2. Permafrost mencair; permafrost adalah tanah beku. Jika permafrost mencair maka
karbon dioksida yang membeku di tanah dapat lepas ke atmosfer dan
memperparah efek rumah kaca.
3. Salju dan es menjadi semakin sedikit; salju dan es di puncak-puncak gunung akan
menipis yang tentu akan memperkecil suplai air tawar ke sungai-sungai.
 Contoh pemanasan Global :
 Angin Topan

Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali
di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Ahli Meteorologi
menyebutnya Angin Topan Tropis, karena terbentuk di atas samudera yang hangat
*Kajian dalam Fisika :
1). Fluida Dinamis Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalir, yaitu cair dan gas,
dalam hal ini termasuk angin. Fluida dibedakan menjadi fluida statis dan dinamis. Fluida
statis adalah fluida yang dalam keadaan diam, sedangkan fluida dinamis merupakan
fluida yang mengalir. Ciri-ciri umum fluida dinamis adalah sebagai berikut:
a. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak atau tak tunak. Jika kecepatan v di suatu
titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida dikatakan tunak.
b. Aliran fluida dapat termanpatkan atau tak termanpatkan tidak mengalami perubahan
volume (atau massa jenis) ketika ditekan, aliran fluida dikatakan tak termanpatkan.
c. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental dan tak kental. d. Aliran fluida dapat
merupakan aliran garis arus atau aliran turbulen. Garis arus arus adalah aliran fluida yang
mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Kecepatan
partikel fluida di tiap titik pada garis arus searah dengan garis singgung di titik itu.
Dengan demikian, garis arus tidak pernah berpotongan. Ketika melebihi suatu kelajuan
tertentu, aliran fluida menjadi turbulen. Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran
berputar. Ada partikel-partikel yang memiliki arah gerak berbeda, bahkan berlawanan
dengan arah gerak keseluruhan fluida

2). Hukum Dasar Fluida Dinamis a) Persamaan Kontinuitas Debit fluida / laju aliran
fluida (Q) adalah besaran yang menyatakan volume fluida V yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu dalam satuan waktu t tertentu. Secara matematis ditulis sebagai
berikut : = Misalkan sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang
waktu t menempung jarak L, maka debit Q dapat dinyatakan sebagai : =
o Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke
salah satu ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung
pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Maka dapat diperoleh suatu
persamaan Keterangan: Q = debit (m 3 /s) A = luas penampang (m 2 ) v =
kecepatan aliran (m/s) Gambar 6. Persamaan Kontinuitas b) Hukum Bernoulli
Bagaimana udara dapat beredar dalam lubang yang dibuat marmut atau
bagaimana asap naik dalam cerobong? Semua ini merupakan contoh dari sebuah
prinsip yang ditemukan oleh Daniel Bernoulli ( ). Pada intinya, prinsip Bernoulli
menyatakan bahwa pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar
adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah
pada bagian yang kelajuan alirnya paling besar. Gambar 7. Aliran Fluida untuk
Menurunkan Persamaan Bernoulli Melalui penggunaan teorema usaha-energi
yang melibatkan besaran usaha-energi P (mewakili usaha), besaran kecepatan
aliran fluida v (mewakili energi kinetik), dan besaran ketinggian terhadap suatu
acuan h (mewakili energi potensial), Bernoulli menurunkan persamaan yang
menghubungkan ketiga besaran ini secara matematis, yaitu : h = h
o Dimana, adalah energi kinetik per satuan volume dan h adalah energi potensial
per satuan volume. Oleh karena itu, persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai
berikut : h = Persamaan inilah yang dikenal sebagai hukum Bernoulli, yang
menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi kinetik persatuan volume ( ),
dan energi potensial per satuan volume ( h) memiliki nilai yang sama pada setiap
titik sepanjang suatu garis. F. Kaitan antara hukum bernoulli dengan
Terbentuknya angin topan Angin topan adalah badai tropis yang terbentuk di atas
lautan dengan tekanan atmosfer yang rendah. Sebagai kawasan badai pendekatan,
laut banyak sekali membengkak (sangat pasang tinggi) menemani angin topan.
Kelas-5 fitur badai angin di meskipun kecepatan angin di "mata" pusat sangat
rendah. lebih dari 155 mph, Asumsi: 1. Aliran udara di dalam badai yang mantap,
mampat, dan berotasi (sehingga persamaan Bernoulli berlaku). 2. Pengaruh air
tersedot ke udara diabaikan. Berkurangnya tekanan atmosfir diatas air
menyebabkan air meningkat. Dengan demikian, penurunan tekanan pada titik 2
relatif terhadap titik 1 menyebabkan air laut naik pada titik 2. Hal yang sama
berlaku pada titik 3, di mana kecepatan udara badai diabaikan. Perbedaan
tekanan yang diberikan dalam hal merkuri tinggi kolom dinyatakan dalam tinggi
kolom air laut oleh : Kemudian perbedaan tekanan antara titik 1 dan 3 dalam hal
air laut tinggi kolom menjadi
o logikanya, jika muncul El Nino maka intensitas angin topan juga turun secara
signifikan. Jadi memang tetap diperlukan penelitian jangka panjang, untuk
mengerti kaitan berbagai fenomena alam, yang memicu semakin tingginya
frekuensi dan kuatnya angin topan. H. Dampak yang Ditimbulkan oleh Angin
Topan Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada
banyak hal.

 Dampak terhadap Lingkungan Hidup dari Angin Topan

1. Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang
perhubungan terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran
jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada
transportasi laut.
2. Bidang Telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang
telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses
yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan
ionosfer yang mengandung partikelpartikel ionisasi dan bermuatan listrik
dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran
radio/menonton televisi.
3. Bidang Pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang
sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata
darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan
angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati 4.
Bidang Pertanian Kecepatan angin yang ideal adalah km/jam. Pada keadaan
kecepatan angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif
membantu terjadinya persarian bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan
angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga
akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih. 5. Pada
bangunan Akibat yang timbul pada bangunan, bangunan terangkat, bangunan
bergeser dari pondasinya, robohnya bangunan, atap terangkat, dan bangunan
rusak.

 Penyebab Terjadinya Angin Topan

1. Perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di
daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Di Indonesia
dikenal dengan sebutan angin badai.
2. Tingginya suhu permukaan laut.
3. Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai.

 Contoh dan dampaknya dari Angin Topan


Terjadinya musibah dialun-alun banjarnegara tiba-tiba hujan disertai angin kencang datang dan
merobohkan beberapa pohon beringin. Yang paling parah yaitu pohon beringin dibagian tengah
yang roboh terdapat 4 korban yang sampai sekarang masih belum bisa diselamatkan karena
terjepit pohon beringin.

B. Bumi Dan Laut


 Pengertian Bumi dan Laut
*Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki lautan air cair di permukaannya,
meskipun planet lain seperti Mars juga diketahui memiliki tudung es dan planet-planet serupa di
luar tata surya dapat memiliki samudraMasih tidak jelas dari mana air di Bumi berasal, tetapi
dilihat dari ruang angkasa, planet Bumi tampak seperti sebuah "kelereng biru" dari berbagai
bentukannya—samudra, lapisan es, dan awan. Laut di Bumi memiliki volume sebesar
1.335.000.000 kilometer kubik yang mencakup sekitar 96,5% dari seluruh air di Bumi yang
diketahui dan meliputi lebih dari 70% permukaan Bumi. Sementara itu, 1,74% air di Bumi dapat
ditemukan dalam bentuk beku di es laut Samudra Arktik, lapisan es Antarktika dan laut-laut di
sekitarnya, serta berbagai gletser dan endapan es di permukaan di seluruh dunia. Air sisanya
(sekitar 1,72%) tersedia sebagai air tanah atau di tahapan-tahapan siklus air, yang terdiri dari air
tawar di danau, sungai, dan pada air hujan dan uap air di udara dan awan. Sastrawan Inggris,
Arthur C. Clarke, menyebut bahwa "Bumi" (bahasa Inggris: earth) lebih pantas disebut sebagai
"Samudra".
*Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh
daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudra berair asin yang saling
terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai beberapa samudra
utama. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus
karbon, dan siklus nitrogen. Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah,
kajian ilmiah modern terhadap laut yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi HMS
Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-an. Laut pada umumnya dibagi menjadi lima
samudra besar yang meliputi empat samudra yang diakui Organisasi Hidrografi Internasional
(Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia, dan Arktik) dan Samudra Selatan; serta bagian yang lebih
kecil, seperti Laut Tengah, yang dikenal sebagai laut.

 Contoh tentang Bumi dan Laut


 Tsunami

Tsunami (ombak besar di pelabuhan) adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh
gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang
menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya
gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di
laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai,
tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-
tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-
tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan
kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan
menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.

Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di
zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya
adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air. Secara
geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan
Palung Sumatra di Samudra Hindia

 Penyebab terjadinya Tsunami

Tsunami berarti perpindahan badan air skala besar yang disebabkan perubahan air lalu secara
tiba-tiba dengan gerakan vertikal yang terjadi di laut lepas. Penyebab tsunami bisa beragam.
Berikut lima kemungkinan penyebab terjadinya tsunami.

1. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Tidak semua gempadapat
menyebabkan tsunami, terjadinya tsunami harus memenuhi beberapa syarat yaitu:
a.Pusat gempa (episenter) berada di bawah laut
b.Pusat gempa berkisar antara 0-30 km (biasa dikenal dengan sebutan gempa dangkal)."
c..Magnitudo gempa yang berdampak biasanya lebih besar dari 6 Skala Richter.
d.Tsunami yang besar umumnya juga terjadi apabila terjadi dislokasi vertikal, atau
padasesar naik atau sesar turun.

Gempa dengan karakteristik tertentu akan men ghasilkan tsunami


y a n g s a n g a t  berbahaya dan mematikan:
a.Tipe sesaran naik (thrust/ reverse fault). T ipe ini sangat efektif
memindahkan volume air yang berada diatas lempeng untuk bergerak sebagai awal
lahirnya tsunami.
 b.Kemiringan sudut tegak antar lempeng yang bertemu. Makin tinggi sudutnya
mendekati tegak lurus, makin efektif tsunami yang terbentuk.
c.Kedalaman pusat gempa yang dangkal (7.0R) tetapi kalau tipe
s e s a r n y a b u k a n n a i k , namun normal (normal fault) atau sejajar ( strike
slip fault), bias dipastikan tsunami akan susah terbentuk.

Gempabumi tektonik terjadi akibat tumbukan lempeng tektonik. Di


I n d o n e s i a terdapat 3 pergerakan lempeng yaitu: pergerakan indo-Australia
dengan Eurasia, Indo-Australia dengan Pasifik dan Pasifik dengan indo-Australia.
Pertemuan lempeng ini adalah lokasi gempa-gempa yang besar dan berada di lautan yang
berjarak 100-150 km dari pantai barat Sumatra, selatan jawa, selatan Nusatenggara,
Maluku dan pantai utara Papua. Skema terjadinya tsunami akibat gempa bumi
diperlihatkan pada gambar 5 berikut.

2. Letusan gunung Api


Meskipun relatif jarang, letusan-letusan gunung berapi yang hebat juga merupakan
guncangan-guncangan impulsif yang dapat memindahkan tempat air dalam jumlah besar
dan menciptakan gelombang –gelombang tsunami yang sangat destruktif di daerah
sumber terdekat.
Gelombang-gelombag dapat terjadi karena perpindah tempatan air secara tiba-tiba,karena
kegagalan lereng gunung berapi atau,lebih mungkin,karena phreatomagmatic explosion-
suatu erupsi muntahan gunung berapi berdaya ledak yang timbul dari interaksi air dan
magma dan runtuhanya ruang;ruang magma gunung berapi.salah satu tsunami paling
besar dan paling deatruktif yang pernah tercatat pada tanggal 26 agustus 1883, setelah
meletus dan runtuhnya gunung berapi Krakatau di Indonesia .
Letusan itu menimbulkan gelombang-gelombang yang menjulang 42 meter.

3. Tanah Longsor dan Karang Terban


Tidak jarang, gelombang-gelombang tsunami dapat disebabkan oleh berpindahtempatnya
air akibat terbanan karang, guguran es, dan pergeseran lapisan tanahatau batu (slump).
bawah laut secara tiba-tiba. Peristiwa-peristiwa demikian dapat disebabkan secara
impulsif oleh ketidakstabilandan kegagalan mendadak lereng-lereng bawah laut. Sebagai
contoh pada tahun 1980an, pengerukan tanah (earth moving) dan pekerjaan konstruksi
pada airport runaway sepanjang pantai Prancis Selatan memicu tanah longsor bawah air
yang menimbulkan gelombang-gelombang tsunami yang destruktif di pelabuhan Thebes.
Gempabumi-gempabumi besar diduga menjadi penyebab dari banyak tanah longsor di
bawah air, yang mungkin punya andil besar dalam munculnya tsunami. Banyak ilmuwan
yang percaya bahwa tsunami 1998, yang merenggut nyawa ribuan orang dan
memporakporandakan desa di pantai utara Papua Nugini, dimotori oleh pergeseran
bawah air sedimen-sedimen yang dipicu oleh satu gempa bumi.umumnya energi dari
gelombang-gelombang tsunami yang terbangkitkan daritanah longsor atau karang terban
cepat tersebar ketika gelombang-gelombang itu bergerak dari sumber dan melintasi
lautan, atau dalam suatu perairan seperti danau atau teluk (fjord).
Tetapi perlu dicatat bahwa salah satu gelombang tsunami terbesar yang pernah diamati
adalah disebabkan oleh karang terban di Teluk Lituya, Alaska, pada 9 Juli 1958.
Gelombang mencapai ketinggian 520 meter (kira-kira 1.6000 kaki) dan menyapu habis
satu hutan.
4. Kejatuhan Benda- Benda Langit (Asteroid ,Meteor, dan Letusan)
Untungnya jarang sekali sebuah meteor atau asteroida mencapai Bumi. Dalam catatan
sejarah belum pernah ada asteroida menghantam planet. Sebagian besar meteor terbakar
ketika mereka mencapai atmosfer.Akan tetapi, dulu meteor-meteor besar pernah
menghantam, yang dibuktikan oleh ledakan-ledakan yang ditemui di berbagai bagian
bumi. Adalah juga mungkin bahwasebuah asteroida jatuh ke bumi di jaman prasejarah
-yang terakhir kira-kira 65 juta tahun lalu selama masa Cretaceous oleh sebab bukti
kejatuhan meteor dan asteroida di atas bumi sungguh ada maka kita harus berkesimpulan
bahwa sebagian di antaranya jatuh tercebur di laut atau lautan karena 4/5 dari planet
tertutup oleh air. Kejatuhan benda-benda langit itu ke laut berpotensi menyebabkan
tsunami yang amat dahsyat.

 Dampak terhadap Lingkungan Hidup dari Tsunami

Dampak postif :
1. karena banyak korban yang meninggal sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang masih bertahan hidup.
2. meningkatkan rasa kekeluargaan yakni dengan menjalin kerja sama untuk saling bahu
membahu membersihkan puing-puing bangunan, dll.
3. mengetahui sampai dimana kekuatan konstruksi bangunan serta kelemahannya
sehingga dapat dijadikan inovasi untuk membuat bangunan yang kuat sebagai penangkal
apabila bencana itu datang kembali.

Dampak negatif :
1. banyak korban jiwa.
2. bangunan banyak yang rusak sehingga menyulitkan pemerintah untuk menata kembali.
3. negara banyak mengeluarkan uang untuk menata kembali kota atau daerah yang
terkena tsunami.
 Contoh dan Dampaknya dari Tsunami

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB) mencatat terdapat 43 orang


meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang (berkembang menjadi lebih
dari 200 orang di sore hari).
Sementara, kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10
kapal rusak berat dan puluhan rusak.
"Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah,"
ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam
keterangan persnya, Minggu (23/12) pagi.
Badan Geologi mendeteksi pada pukul 21.03 WIB Gunung Anak Krakatau erupsi
kembali dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak. Namun seismik Stasiun
Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus. Material sedimen di sekitar Anak
Gunung Krakatau di bawah laut diperkirakan longsor sehingga memicu tsunami. BMKG
masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor
penyebabnya.Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
menambahkan fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka.
Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400
unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang
terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai
Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Di Kabupaten Lampung
Selatan terdapat tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah
rusak berat, Sementara, kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak
berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

C. Sampah (Pemanasan Global)


 Pengertian Sampah :
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Sampah
berasal dari beberapa tempat, yakni :
1.Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat
basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2.Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang
dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
 Dampak Sampah :
a. Dampak terhadap kesehatan 
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.

b. Dampak terhadap lingkungan 


Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang
kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi


 Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).
 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang
atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
 Contoh Sampah :
 Sampah Teknologi

Teknologi penanganan sampah terkini yang disebut teknologi plasma gasifikasi.


Teknologi ini mampu melumatkan segala jenis sampah termasuk logam karena
menggunakan teknik pemanasan (oven) dengan suhu mencapai 4000 derajat Celsius.
Pemanasan ini tidak melalui pembakaran sehingga gas yang dihasilkan bukan senyawa
oksigen (dioxin) yang beracun tetapi gas yang ramah lingkungan. Selain itu, alat yang
menggunakan energi listrik ini memiliki buangan lainnya berupa slag (kerak karbon
murni) yang dapat digunakan untuk bahan bakar.Sayangnya, selain membutuhkan
sedikitnya 50 tenaga kerja (operator) yang terampil, teknologi ini juga tergolong mahal.

 Dampak Sampah Teknologi

 Dampak Positif Teknologi terhadap Lingkungan


Pembangunan dan perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di
berbagai aspek social ekonomi masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata
pencaharian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan
perubahan jumlah sarana dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian
menimbulkan dampak positif maupun negative. Dampak positif pembangunan industri
merupakan kondisi perubahan dalam masyarakat akibat adanya pembangunan industri
yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari
kondisi sebelumnya.
 Dampak Negatif Teknologi terhadap Lingkungan
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang berdampak positif namun
di sisi lain juga membawa perubahan yang berdampak negatif, dampak negatif tersebut
antara lain terjadinya pencemaran terhadap lingkungan sekitar industri seperti polusi air
bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara. Selain pencemaran lingkungan dampak
negatif yang terjadi antara lain adanya potensi konflik akibat adanya kecemburuan sosial
antara masyarakat asli desa dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan
mengakses pekerjaan khususnya di sektor industri.
o Pencemaran Lingkungan
Dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi
tanah, dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk. Berbagai
upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah Daerah
untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas
industri.
o Pencemaran Air Bersih
Upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil terjadinya resiko
pencemaran linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin untuk tidak adanya masalah
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi mengenai air sumur penduduk
yang terkontaminasi dengan limbah yang berasal dari perusahaan. Kapasitas limbah yang
cukup banyak sementara kualitas dan kapasitas penampung limbah kurang memadai
akibatnya limbahmenyerap dalam tanah sampai ke air sumur masyarakat.
o Polusi Kebisingan Suara
Selain pencemaran terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi akibat
kebisingan suara yang dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi batas. Salah satu
cara menguranginya adalah dengan melakukan perbaikan kualitas bangunan agar dapat
menurunkan intensitas bising dan menambah pepohonan di sekitar pabrik.
Polusi Udara.
 Contoh dan Dampaknya dari Sampah
Permasalahan sampah yang ada di laut dari hari ke hari semakin tak terbendung. Hal ini
menimbulkan dampak kerusakan luar biasa pada kehidupan laut. Selain mengotori lautan, sampah
juga termakan dan meracuni hewan-hewan laut.
Misalnya saja sampah plastik. Plastik adalah polimer organik sintetis. Karakter plastik yang
ringan, kuat dan tahan lama membuat plastik banyak digunakan untuk pembuatan berbagai
macam produk, terutama produk kemasan.Kajian Universitas Georgia yang dirilis tahun 2016
menemukan lautan di Indonesia merupakan perairan kedua di dunia yang menyimpan sampah
plastik terbanyak.

Puing-puing plastik di lautan terbuka

Pada seminar “One Day Seminar on Marine Tropical Diversity and Sustainability” dalam Winter
School Program 2018, Kamis (25/1) di Ged B 101 FMIPA UI, Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria,
M.Sc., ahli kelautan Departemen Biologi FMIPA UI dalam presentasinya menjelaskan lebih dari
8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut tiap tahunnya, sekitar 80% berasal dari aktivitas yang
dilakukan di darat yakni Industri, saluran pembuangan, limbah yang tidak diproses dan
pariwisata. Sedangkan 20% nya berasal dari kegiatan yang dilakukan di laut yakni perikanan,
Transportasi laut, dan industri lepas pantai.
Dalam pemaparannya tersebut juga dijelaskan bahwa seiring dengan jumlah sampah yang terus
membengkak di laut Indonesia bahkan di seluruh dunia, maka semakin terancam pula kehidupan
hewan laut tersebut.
Sebagai contohnya adalah penyu yang kerap kali tersangkut kumpulan sampah bahkan memakan
sampah plastik dan mikroplastik karena menganggap sampah tersebut adalah makanan, padahal
penyu merupakan salah satu hewan laut yang paling dilindungi, tak hanya terjadi pada penyu, hal
inipun terjadi pada burung laut dan singa laut.
Bahaya sampah yang mengandung zat-zat kimiawi pada hewan diantaranya adalah menimbulkan
luka fisik di saluran usus, translokasi ke jaringan atau organ lain, penurunan berat badan yang
signifikan, pengurangan aktivitas makan yang signifikan, dan cacat perkembangan.
D. Efek rumah kaca
 Pengertian efek rumah kaca
Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi, seperti memiliki
efek rumah kaca yang di mana panas matahari akan terperangkap oleh atmosfer bumi. Namun
akibat dari adanya efek rumah kaca ini maka sebagian panas yang harusnya dipantulkan oleh
permukaan bumi, akan diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer tersebut. itulah
sebabnya kini bumi menjadi terus menghangat selama bertahun-tahun kemudian. Bagi anda
yang bersekolah di SMP, pasti sudah diajarkan tentang efek rumah kaca tersebut.
Secara umum pengertian dari efek rumah kaca ini adalah naiknya suhu bumi yang disebabkan
oleh adanya perubahan komposisi, yang terdapat pada atmosfer. Hal itu menyebabkan sinar
matahari tetap berada di bumi, dan sayangnya tidak dipantulkan dengan sempurna untuk keluar
dari atmosfer tersebut.
Jika diartikan sesuai dengan proses dan akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca, maka
sebuah fenomena alam terjadi karena adanya pantulan dari sinar matahari yang telah melewati
atmosfer bumi. Hal ini juga disebabkan oleh zat yang ada di permukaan bumi, namun parahnya
fenomena yang satu ini dapat menyebabkan kerusakan atmosfer.

 Dampak Efek Rumah Kaca

Meningkatnya suhu permukaan Bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim sangat
ekstrem di Bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya,sehingga mengurangi kemampuannya menyerap karbondioksida (CO 2) di atmosfer.

Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat


menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut segingga air laut mengambang dan terjadi kenaikan permukaan laut
yang mengakibatkan Negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan munculnya dampak social dan politik
yaitu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas, penyebaran penyakit
melalui air. Temperature yang panas meyebabkan gagal panen sehingga akkan muncul kelaparan
dan malnutrisi.
 Penyebab efek rumah kaca

Hal-hal yang menyebabkan efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca, yang diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Uap air
2. Karbondioksida
3. Methana
4. Ozon
5. Nitrus Oxide
6. CFC dan HFC

 Penyebab Dilingkungan Hidup :

1. Penebangan dan pembakaran hutan

Pohon memiliki fungsi sebagai mengubah gas karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh
manusia. Tetapi manusia lebih suka menebang dan membakarnya, untuk kepentingan sendiri
misalnya untuk lahan bercocok tanam. Saat hutan dibakar pun akan menghasilkan gas rumah kaca,
yang dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.

2. Penggunaan bahan bakar fosil

Penggunaan bahan bakar fosil misalnya minyak bumi dan batu bara, juga bisa menjadi salah satu
penyebab semakin tingginya efek rumah kaca. Karena penggunaan yang berlebihan akan
menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti misalnya karbondioksida dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar fosil.

3. Pencemaran laut

Tahukah anda bahwa lautan dapat menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, yang
disebabkan oleh pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah. Kemudian laut pun menjadi
tercemar sehingga banyak ekosistem yang di dalamnya musnah, lalu laut pun tidak dapat menyerap
karbondioksida dengan baik

4. Industri pertanian

Pertanian yang berskala besar dan sudah disebut dengan industri, biasanya akan menggunakan pupuk
dalam jumlah yang banyak. Pupuk yang terpakai itu akan melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer
yang kemudian menjadi gas rumah kaca

5. Limbah industri dan juga tambang

Jenis-jenis industri seperti misalnya pabrik semen, pabrik pupuk dan penambangan batu bara serta
minyak bumi akan mengakibatkan produksi gas rumah kaca seperti misalnya karbondioksida.
6. Limbah rumah tangga

Tahukah anda bahwa limbah rumah tangga juga bisa menjadi penyebab terjadinya efek rumah
kaca. Jika limbah tersebut dibiarkan terus menerus maka nantinya akan menghasilkan gas
methana dan juga karbondioksida yang biasanya dihasilkan oleh bakteri pengurai sampah.

7. Industri peternakan

Contoh industri peternakan yang bisa menimbulkan terjadinya efek rumah kaca adalah
peternakan sapi. Karena di sana banyak menghasilkan gas karbondioksida dan gas methana yang
sangat besar ke atmosfer. Gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi, yang merupakan
produksi dari bakteri pengurai dari perut sapi.
Penutup
Kesimpulan : Dengan membuat makalah ini saya dapat mengambil kesimpulan

Bahwa pemanasan global, bumi dan laut, sampah, dan efek rumah

Kaca mempunyai dampak yang berbeda beda.

Saran : Saya menerima kritik dan saran dari saudara-saudara sekalian

Yang telah membaca makalah saya, apabila ada kekurangan dari

Makalah ini silahkan untuk diberi kritikan yang dapat bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

Anda mungkin juga menyukai