Anda di halaman 1dari 29

Hikmahanto Juwana

Guru Besar Ilmu Hukum FHUI


SH (UI), LL.M (Keio University, Jepang), PhD (University of
Nottingham, Inggris)

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 1


Apa Itu Legal Opinion?
 Banyak pihak menyamakan Legal Opinion dengan
Legal Advise
 Padahal keduanya berbeda
 Legal Opinion atau Pendapat Hukum adalah pendapat
yang dikeluarkan oleh kantor hukum ataupun institusi
dalam pemerintah dalam suatu transaksi
 Pendapat Hukum tersebut harus di-back up atau di-
support dengan Legal Audit atau Due Dilligence

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 2


 Sementara Legal Advise merupakan jawaban atas
pertanyaan klien kepada sebuah kantor hukum
 Legal Advise didasarkan penelitian hukum (legal
research) atas peraturan perundang-undangan
ataupun putusan pengadilan

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 3


Kapan diperlukan LO?
 LO diperlukan dalam suatu transaksi bisnis
diantaranya:
 Apabila hendak mengambil alih saham, baik public
offering (menawarkan kepada masyarakat) maupun
private placement atau akuisisi (penawaran terbatas)
 Pemberian pinjaman oleh Bank (agar Bank tahu tentang
legalitas debitur)
 Pengeluaran obligasi

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 4


Untuk apa LO?
 LO dikeluarkan diantaranya untuk:
 memberikan pedoman bagi klien tentang aspek hukum
dari isu yang ditentukan, mulai dari keabsahan tentang
perseroan hingga keberadaan transaksi yang dilakukan
 memberikan pendapat kepada pihak ketiga yang secara
khusus disebutkan sebagai suatu persyaratan
 Memberikan pedapat kepada pihak ketiga karena
dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 5


Atas dasar apa LO diterbitkan?
 LO diterbitkan atas dasar Legal Audit
 Legal Audit merupakan proses pemeriksaan dan
verifikasi dari segi hukum
 Setiap kalimat yang ada dalam LO harus bisa di-back
up/di-support dengan Legal Audit
 Dalam melakukan Legal Audit harus ada patokan
 Patokan adalah peraturan perudang-undangan
maupun putusan Pengadila

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 6


Patokan dalam Legal Audit
Anggaran
Dasar
Dan
Perjanjian
Pihak ke-3

Peraturan
Terkait dengan
kegiatan PT PT Peraturan
Terkait dengan
Industri

Peraturan
Terkait dengan
PT

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 7


Dua Tahap Pembuatan LO
 Tahap Persiapan
 Melakukan pemeriksaan/Legal Audit atas:
 Perusahaan yang menjadi target
 Keabsaham dokumen
 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
 Tahap Penerbitan
 Menyusun LO terkait dengan substansi

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 8


Kandungan LO
 Bagian Pembuka
 Bagian Pernyataan
 Bagian Isi
 Bagian Penutup

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 9


Bagian Pembuka
 Dalam bagian pembuka LO ada beberapa hal yang
perlu dicantumkan:
 Nomor surat, tanggal, kepada siapa LO ditujukan dan
judul surat
 Hal-hal yang berkaitan dengan kantor advokat yang
menerbitkan LO
 Peran dari Kantor Advokat dalam transaki
 Definisi berbagai istilah yang digunakan

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 10


Bagian Pernyataan
 Pada Bagian Pernyataan disebutkan tentang tindakan
yang dilakukan dalam mempersiapkan penerbitan LO
dan memuat asumsi serta kualifikasi
 Pernyataan tentang dokumen yang diperiksa
sehubungan dengan diterbitkannya LO
 Pernyataan advokat bahwa advokat tleah memeriksa
dokumen tersebut

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 11


 Pernyataan sehubungan dengan asumsi yang dipakai
oleh Advokat:
 Asumsi bahwa salinan dokumen adalah sesuai dengan aslinya
 Asumsi bahwa dokumen yang diperiksa telah ditandatangani
oleh para pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu
 Asumsi bahwa tanda tangan yang terdapat dalam dokumen
adalah sesuai dengan aslinya
 Pernyataan terkait dengan kualifikasi (pembatasan)
yang dibuat oleh Advokat, antara lain:

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 12


 Penerbitan LO didasarkan pada hukum Indonesia
 Penerbitan LO didasarkan pada hukum Indonesia yang
berlaku hingga tanggal penerbitan
 Kualifikasi lain yang memuat kata-kata “Sepanjang
pengetahuan kami” (to the best of our knowledge) dalam
Bagian isi

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 13


Bagian Isi
 Bagian Isi memuat pendapat hukum dari advokat
berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan
 Dalam Bagian Isi disebutkan, antara lain:
 Kesimpulan atas Target Company
 Pendapat bahwa perusahaan telah didirikan secara sah dan
mempunyai kemampuan bertindak menurut hukum
 Pendapat menyangkut Anggot Komisaris dan Direksi

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 14


 Pendapat atas dokumen transaksi
 Pendapat yang terkait dengan peraturan perundang-
undangan
 Telah dipenuhinya semua persyaratan ijin dari pemerintah
 Pendapat dokumen yang telah ditandatangani apakah perlu
didaftarkan kepada instansi tertentu
 Pendapat tentang pilihan hukum dan pilihan forum yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 15


Bagian Penutup
 Dalam Bagian Penutup umumnya diungkapkan bahwa
LO yang diterbitkan oleh advokat hanya
diperuntukkan pada pihak-pihak yang terkait dan
apabila hendak disampaikan kepada pihak lain harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari advokat
yang menerbitkan
 Dalam Bagian Penutup dibubuhkan tanda tangan dari
advokat yang diperbolehkan untuk itu pada kantornya

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 16


Proses Pembuatan Legal Audit
 Ada tiga tahap proses pembuatan Legal Audit
 Tahap Persiapan
 Tahap Pelaksanaan
 Tahap Pembuatan LO

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 17


Tahap Persiapan
 Menyampaikan cek list kepada pihak yang hendak
diaudit
 Melakukan tatap muka dengan pihak yang hendak
diaudit untuk mendapatkan informasi tentang
kegiatan usaha perseroan
 Mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan audit yang akan dilakukan
 Mengkaji peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan transaksi

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 18


Tahap Pelaksanaan
 Pemeriksaan Lapangan
 Kunjungan ke Perseroan untuk mendapatkan dokumen
 Kunjungan ke lokasi untuk melihat secara langsung aset
perseroan
 Kunjugan ke instansi pemerintah (seperti ke BPN) dan
peradilan (seperti ke pengadilan negeri, arbitrase,
pengadilan tata usaha negara)

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 19


 Pembuatan Laporan Legal Audit
 Pembuatan rancangan Legal Audit
 Pembahasan degnan perseroan yang terkait dengan
rancangan Legal Audit
 Perbaikan atas dasar masukan maupun pemeriksaan
lebih lanjut

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 20


Tahap Akhir
 Membantu advokat yang akan mengeluarkan LO agar
LO yang dikeluarkan memiliki dasar dalam Legal
Audit

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 21


Contoh Hal-hal yang Perlu dilakukan
dalam Legal Audit IPO
 Materi Uji Tuntas dalam rangka Penawaran Umum yang
dilakukan oleh Perusahaan meliputi: Anggaran dasar
Perusahaan
a.1. Pemeriksaan terhadap anggaran dasar meliputi antara lain:
 akta pendirian Perusahaan;
 seluruh perubahan anggaran dasar.
 a.2. Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai anggaran dasar
adalah:
 kegiatan usaha Perusahaan;
 ketentuan mengenai pengangkatan direksi dan komisaris; dan
 pengaturan dan tata cara mengenai pelaksanaan rapat-rapat umum
baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa dan apakah putusan
RUPS telah diambil sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 22


 Notulen rapat
b.1. Pemeriksaan terhadap notulen rapat meliputi antara lain:
 notulen Rapat Direksi;
 notulen Rapat Komisaris; dan
 notulen Rapat Umum Pemegang Saham.

b.2. Notulen rapat sebagaimana tersebut pada
huruf b.1. adalah notulen rapat yang diselenggarakan dalam lima tahun terakhir, dengan
memperhatikan jangka waktu penyimpanan dokumen oleh Perusahaan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.3. Khusus untuk notulen rapat yang berhubungan dengan perubahan ketentuan
anggaran dasar dan pengalihan saham, diperlukan pemeriksaan sejak pendirian
Perusahaan.
 Saham dan permodalan c.1. Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai saham adalah:
 jenis saham yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan dan hak-hak yang melekat pada
masing-masing jenis saham tersebut.
 sejarah kepemilikan saham Perusahaan sejak didirikan hingga dibuatnya Laporan Uji
Tuntas, serta apakah perubahan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 23


 c.2. Hal yang perlu diperiksa mengenai permodalan adalah:
 sejarah permodalan Perusahaan sejak didirikan hingga dibuatnya Laporan Uji
Tuntas,
 apabila terdapat perubahan dalam permodalan, apakah perubahan tersebut
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 c.3. Pemeriksaan atas saham dan permodalan dapat dilakukan dengan melihat
Buku Daftar Saham dan Buku Daftar Khusus dari Perusahaan.
 Direksi dan dewan komisaris
d.1. Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai direksi dan dewan komisaris:
 susunan direksi dan dewan komisaris yang sedang menjabat;
 identitas diri.
 d.2. Konsultan Hukum wajib memperoleh surat pernyataan masing-masing
anggota direksi dan dewan komisaris Perusahaan mengenai apakah masing-
masing dari mereka terlibat atau tidak dalam perkara pidana, perdata,
kepailitan, pajak, perburuhan, arbitrase atau perkara lainnya.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 24


 Ijin dan persetujuan
e.1. Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai ijin dan persetujuan:
 jenis;
 jangka waktu;
 instansi yang menerbitkan;
 pemegang ijin;
 hak, kewajiban, dan larangan;
 sanksi; dan
 pentaatan.
 e.2. Konsultan Hukum wajib melakukan pemeriksaan atas ijin dan persetujuan material yang
berhubungan dengan kegiatan usaha, kepemilikan aset tertentu, dan pengelolaan lingkungan dari
instansi yang berwenang yang disyaratkan agar Perusahaan dapat melakukan kegiatan usahanya atau
memiliki, menguasai, menempati, dan menggunakan aset yang dimiliki. Banyaknya jenis ijin dan
persetujuan yang harus dilihat disesuaikan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
 Aset
f.1. Pemeriksaan atas aset meliputi aset bergerak dan tidak bergerak.
f.2 Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai aset:
 status kepemilikan atau penguasaan atas aset;
 sengketa atas aset yang dimiliki atau dikuasai Perusahaan, apabila ada; dan
 pembebanan atas aset yang dimiliki atau dikuasai Perusahaan.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 25


 Asuransi
g.1. Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai asuransi:
 penanggung;
 jenis asuransi;
 resiko yang ditanggung;
 obyek yang diasuransikan;
 jumlah pertanggungan;
 jangka waktu asuransi; dan
 klausula bank, bila ada.
 g.2. Konsultan Hukum wajib memperoleh pernyataan dari direksi mengenai apakah seluruh aset
material Perusahaan telah diasuransikan dan apakah jumlah pertanggungan adalah memadai untuk
mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup resiko yang dipertanggungkan.
 Ketenagakerjaan
Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai ketenagakerjaan:
 bukti pendaftaran tenaga kerja perusahaan;
 Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau peraturan perusahaan;
 penggunaan tenaga kerja asing;
 jaminan sosial karyawan dan keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK);
 program dana pensiun untuk karyawan;
 pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR); dan
 izin-izin khusus di bidang ketenagakerjaan (misalnya untuk mempekerjakan karyawan di malam hari).

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 26


 Perjanjian-perjanjian material yang mengikat Perusahaan,
termasuk perjanjian yang mengandung unsur benturan
kepentingan dan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan
transaksi yang akan dilakukan.
Hal-hal yang perlu diperiksa mengenai perjanjian tersebut
adalah:
 pihak dalam perjanjian;
 obyek perjanjian;
 nilai perjanjian;
 hak dan kewajiban para pihak;
 pembatasan-pembatasan bagi para pihak sesuai dengan transaksi
yang akan dilakukan;
 klausula pengakhiran;
 keadaan cidera janji; dan
 pentaatan.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 27


 Pemeriksaan atas perkara yang melibatkan Perusahaan
j.1. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan atas perkara, sengketa lainnya atau
klaim yang mungkin timbul yang melibatkan Perusahaan dan secara material
dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perusahaan.
j.2. Konsultan Hukum wajib memperoleh surat keterangan dari badan
peradilan yang berwenang apakah Perusahaan terlibat perkara di muka
pengadilan, pengadilan niaga, arbitrase, pajak atau sengketa lainnya.
j.3. Konsultan Hukum wajib memperoleh surat pernyataan dari direksi apakah
Perusahaan terlibat perkara di muka pengadilan, pengadilan niaga, arbitrase,
pajak atau sengketa lainnya atau klaim yang mungkin timbul, yang secara
material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perusahaan.
 Laporan keuangan dan management letter.
Sebagai sumber informasi tambahan, Konsultan Hukum wajib mempelajari
laporan keuangan Perusahaan yang telah diaudit beserta management letter
yang telah dikeluarkan oleh auditor terkait untuk lima tahun terakhir.

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 28


Terima kasih

Copyright by Hikmahanto Juwana 2021(c) 29

Anda mungkin juga menyukai