Anda di halaman 1dari 11

Transpormasi Energi Dalam Ekosistem Atau Ekoenergetika

Maulidya Nurliana

0310193086

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jln. William Iskandar Ps. V, Medan Estate Kec. Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371, Indonesia.

Maulidyanurliana03@gmail.com

Ekoenergetika merupakan kajian transformasi (perubahan) energi dalam organisme yang


terdapat dalam suatu ekosistem arus pengaliran atau perpindahan energi dari organisme yang
satu keorganisme lain seolah- olah merupakan rangkaian mata rantai yang disebut juga rantai
pangan (food chain). Energi Energi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja.
Jadi energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha atau melakukan suatu perubahan.

Ekoenergenetik adalah kajian tentang energy dan proses perubahannya darisatu bentuk ke
bentuk yang lain yang terjadi di alam ekosistem. Kajian tentang energy meliputi konsep energy,
sumber energy bentuk-bentuk energy, dan manfaat energy. sedangkan kajian tentang
transformasi energy meliputi perubahan bentuk energy yang berlangsung di dalam system hidup,
system tak hidup, dan pada dua system yaitu biosistem dan fisika system secara berantai.
Chapham dan Odum menyatakan bahwa energy adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
Semakin besar energy, maka semakin besar kemampuan
untuk melakukan kerja, begitu juga sebaliknya. Energy dinyatakan dengan satuan kalori/kilo
kalori. sumber energy utama yang bertanggung jawab atas berlangsungnya
semua proses kerja di dalam ekosistem yaitucahaya matahari, gaya gravitasi bumi, dan
kekuatan internal bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energy yang bertanggung jawab
atau proses fotosintesis, daur hidrologis, sirkulasi udaraatmosfer, dan secara tidak langsung mem
pengaruhi laju metabolism hewan ektothermal. Fotosintesis merupakan proses terpenting di
dalam ekosistem yang mengubah cahaya matahari menjadi zat-zat organic yang dapat
dimanfaatkanolehorganism konsumen. Daur hydrogen merupakan fenomena yang melibatkan
proses penguapanair yang dilakukan oleh panas matahari, yang dilanjutkan oleh proses kondensa
si. Sirkulasi udara atmosfer merupakan akibat dari pemanasan udara yang dilakukan oleh panas

1
matahari yang mengakibatkan udara menjadi panas dan tekanan meningkat. Gaya gravitasi bumi
merupakan ekuivalen energy yang dapat mengakibatkan benda-benda berpindah tempat dari
posisinya menujuarah pusat bumi. Gaya gravitasi bumi mempengaruhi gerakan air dari akar
menuju ke pucuk tumbuhan, mempengaruhi kecepatan aliran darah dari jantung ke bagiantubuh
yang lain dan mempengaruhi gerakan dan sikap tubuh makhluk.

Teransformasi energi

Transformasi energi, juga dikenal sebagai konversi energi, adalah proses mengubah
energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam fisika, energi adalah besaran yang memberikan
kapasitas untuk melakukan pekerjaan atau menghasilkan panas. Pada makhluk hidup heterotrof
(makhluk hidup yang memanfaatkan sumber makanan organik/makhluk hidup yang tidak
mampu mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik), energi bersumber dari
makanan yang dikonsumsi. Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial
berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam aktivitas
makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di
dalam sel.

Aktivitas biologis dalam suatu ekosistem memerlukan energi dari matahari. Energi
matahari yang diterima mengalami transformasi energi dalam ekosistem menjadi energi kimia,
yang terikat dalam bentuk glukosa sebagai energi potensial selama proses fotosintesis. Energi ini
kemudian mengalir ke seluruh ekosistem melalui rantai makanan dan sebuah proses yang
disebut aliran energi. Fotosintesis menandai awal dari rantai konversi energi dalam suatu
ekosistem, yang dapat dilihat dalam banyak contoh rantai makanan. Sejumlah hewan memakan
produk fotosintesis, seperti ketika kambing memakan semak, cacing makan rumput dan tikus
memakan biji-bijian. Ketika hewan memakan produk tanaman ini, energi makanan dan senyawa
organik dipindahkan dari tanaman ke hewan.

Sebagian besar contoh rantai makanan di ekosistem juga akan menunjukkan bahwa
hewan-hewan yang memakan produsen pada gilirannya dimakan oleh hewan lain, yang
selanjutnya mentransfer energi dan senyawa organik dari satu hewan ke hewan lain. Beberapa
contoh ekosistem ini adalah ketika manusia makan domba, ketika burung memakan cacing dan
ketika singa makan zebra. Rantai transformasi energi ini dari satu spesies ke spesies lain dapat

2
berlanjut selama beberapa siklus, tetapi akhirnya berakhir ketika hewan-hewan yang mati
membusuk, menjadi nutrisi bagi jamur, bakteri, dan pengurai lainnya.

Jamur dan bakteri adalah contoh pengurai dalam transformasi energi dalam ekosistem.
Mereka bertanggung jawab untuk memecah senyawa organik kompleks menjadi nutrisi
sederhana. Pengurai adalah penting dalam ekosistem karena mereka memecah bahan mati yang
masih mengandung sumber energi. Ada berbagai jenis organisme pengurai, yang bertanggung
jawab untuk mengembalikan unsur hara yang lebih sederhana ke tanah untuk digunakan oleh
tanaman - sehingga siklus transformasi energi terus berlanjut.

Persediaan energi yang tersimpan dalam komunitas dianggap sebagai peroduktivitas


suatu ekosistem. Produktivitas energi debagi menjadi dua yaitu produktivitas primer dan
produktivitas sekunder. Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan
lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat
kompleks, bersiat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara
unsur!unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem.

Aliran energy

Aliran Energi dalam Ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu
tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai
makanan atau dengan piramida biomasa. Ekosistem mempertahankan diri dengan
siklus energi dan nutrisi yang diperoleh dari sumber eksternal. Pada tingkat trofik pertama,
produsen primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari
untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Hewan Herbivora yang
makan hanya pada tanaman membuat tingkat trofik kedua. Predator yang memakan herbivora
terdiri dari tingkat trofik ketiga, jika predator yang lebih besar hadir, mereka mewakili
tingkat trofik lebih tinggi lagi. Organisme yang makanan pada beberapa tingkat trofik
(misalnya, beruang grizzly yang memakan buah dan salmon) diklasifikasikan pada
tertinggi tingkat trofik di mana mereka makan. Dekomposer, yang meliputi bakteri, jamur,
jamur, cacing, dan serangga, memecah limbah dan organisme mati.

Aliran energi adalah rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi
yang lainnya. Dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke

3
konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba. Pengertian aliran energi juga dapat
diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya.Di dalam proses
perpindahan, selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-
memakan. Energi juga dapat berubah menjadi bentuk lainnya, seperti energi kimia, energi
mekanik, energi listrik, dan juga energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain
disebut sebagai transformasi energi.

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut:

- Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat
digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
- Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan masuk ke dalam rantai makanan dan
jaring-jaring makanan.

Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang dilakukan oleh ekosistem
itu sendiri adalah dengan menjaga perputaran energi dan nutrisi yang diterima dari sumber luar.
Sumber energi luar yang dimaksud yaitu cahaya matahari. Cahaya matahari akan ditangkap oleh
tumbuhan dan digunakan untuk pertumbuhannya. Peran cahaya matahari dalam mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah sebagai salah satu syarat untuk terjadinya fotosintesis. Dalam
proses inilah energi dari matahari akan diubah dalam bentuk energi kimia yang dapat digunakan
oleh heterotrof melalui rantai makanan. Efisiensi fotosintesis tumbuhan sangat penting untuk
kelangsungan hidup makhluk hidup

- Rantai makanan rerumputan

Rantai makanan ini adalah yang paling sering dikenal, di mana tumbuhan menempati
trofik pertama dan berperan sebagai autotrof. Sebagai contohnya adalah rumput. Sapi adalah
hewan herbivora yang makanan utamanya adalah rumput, kemudian karnivora adalah makhluk
hidup yang memakan herbivora.

- Rantai makanan parasit

Biasanya ini akan terjadi apabila aliran energi terjadi tanpa peristiwa makan dan
dimakan, namun terbentuk karena interaksi antar organisme dalam ekosistem dalam bentuk
hubungan parasitisme. Contohnya adalah jamur dengan akar pohon.

4
- Rantai makanan pengurai

Dalam rantai makanan ini, organisme yang mati bukan berarti energi di dalamnya juga
ikut hilang. Namun, energi tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi pengurai. Organisme
pengurai termasuk organisme uniseluler seperti algae, jamur, bakteri, dan lain sebagainya.

Aliran energi dalam ekosistem sebenarnya juga hampir serupa, hanya berbeda organisme saja.
Beberapa contoh aliran energi yang terjadi di darat dan perairan antara lain:

- Contoh aliran energi dalam ekosistem darat: matahari - sawi - ulat - burung pipit - burung
elang.
- Contoh aliran energi dalam ekosistem perairan: matahari - fitoplankton - siput - ikan -
hiu.

Energi adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan suatu kerja, tanpa energi
kita tidak dapat melakukan kerja. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang
harus dilakukan terus menerus merupakan suatu kerja dan ini membutuhkan energi
yang terus menerus. Dalam hidup menggunakan tiga macam energi, yaitu energi yang berasal
dari cahaya matahari, panas bumi dan energi nuklir yang berasal dari reaksi nuklir dalam
reaktor atom. Sebenarnya energi matahari juga berasal dari reaksi nuklir yang terjadi
dalam matahari, energi itu dipancarkan oleh matahari dalam bentuk cahaya. Sampai
sekarang energi yang banyak dipakai ialah energi yang berasal dari cahaya matahari,
terutama yang ditambat oleh tumbuhan hijau. Penambatan energi ini terjadi dalam proses
fotosintesis. Fotosintesis ialah pemanfaatan energi cahaya matahari untuk membentuk molekul
karbohidrat dari sumber anorganik, yaitu karbon dioksida dan air di dalam kloroplas tumbuhan
hijau. Adapun reaksinya sebagai berikut:

6 CO2+6 H2O+ 2964 KJ-------------------C 6H 12O6+ 6O2

Masukan energi cahaya matahari ditentukan oleh termodinamika dari reaksi reaksi yang
menghasilkan glukosa. Tumbuhan hijau tidak menangkap semua energi cahaya yang ada.
Sebagian energi yang diserap digunakan untuk menghasilkan karbohidrat yang lebih
kompleks dan senyawa lain. Energi yang diasimilasi dalam fotosintesis dikurangi oleh
tumbuhan dan oleh heterotrof dalam respirasi, adan energi yang dikeluarkan digunakan

5
dalam proses kehidupan tumbuhan tersebut. Oksigen dan glukosa digabungkan untuk
menghasilkan air dan karbon dioksida, serta energi dilepaskan sebagai panas. Energi yang
terkandung dalam tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energi mahkluk hidup yang lain.
Beberapa contoh energi yang ada di alam :

Angin, yang sebenarnya merupakan udara yang bergerak juga mengandung energi.
Energi angin itu dapat digunakan untuk menggerakkan perahu layar dan kincir angin.
Kincir angin dapat digunakan untuk memutar mesin dan membangkitkan listrik.
Terjadinya angin disebabkanoleh perbedaan suhu di dua tempat karena perbedaan penyinaran
matahari atau perbedaan penyerapan cahaya matahari. Pada siang hari suhu permukaan
daratan lebih tinge dari suhu permukaan laut, karena daratan lebih mudah dipanaskan
oleh cahaya matahari daripada air. Sehingga pada siang hari angin bergerak dari laut ke
daratan, yang disebut angin laut yang sebenarnya berasal dari energi cahaya matahari.

Air,yang mengalir di sungai juga mengandung enrgi. Jika sungai dibendung,


energi aliran air itu dapat digunakan untuk memutar generator, membangkitkan listrik. Air
yang mengalir di sungai berasal dari air laut yang menguap karena penyinaran matahari.
Uap terhembus ke daratan, terbentuk awan. Karbon Dioksida Air Energi Cahaya Matahari
Karbohidrat Oksigen. Awan berubah menjadi hujan dan sebagian air hujan akan mengisi
sungaiataupun perairan yang lain. Jadi energi dalam air sungai berasal dari energi cahaya
matahari. Dalam ekologi dikenal adanya Hukum kekekalan energi yaitu Hukum
Termodinamika I dan II.

Hukum Termodinamika I mengatakan bahwa, energi yang ada di dunia ini tidak dapat
diciptakan,tidak dapat dimusnahkan, hilang ataupun dihancurkan. Yang ada bahwa energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Hukum Termodinamika II mengatakan,
dalam perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang yang lain kita tidakmendapatkan
efisiensi sebesar 100%. Ada sebagian energi yang hilang dalam bentuk papas yang sudah
tidak dapat dimanfaatkan yang disebut entropy.

Bahwa sesungguhnya energi dapat diubah ubah. Semua energi yang memasuki
jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan
atau yang terlepaskan. Jadi dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai

6
pengubah energi. Hal ini berarti pula akan dijumpai di dalamnya berbagai strategi untuk
mentransformasikan energi. Oleh sebab itusangatlah bermanfaat bagi manusia untuk
mempunyai sistem "pembukuan kalori" dari suatu sistem kehidupan.

Anggaran Energi

Anggaran Energi adalah istilah yang berkaitan dengan arah pemanfaatan energy yang
berhasil ditambah oleh makhluk di dalam suatu ekosistem. Energy secara umum diarahkan untuk
dua tujuan yaitu untuk kelangsungan hidup dan untuk menjaga kelestarian jenisnya dalam jangka
waktu yang tidak terbatas (bereproduksi: membentuk sel kelamin, aktifitas seksual, produksi air
susu). Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk harus menyisihkan sejumlah energy untuk
keperluan memelihara kualitas hidup agar mampu bersaing dan mengantisipasi factor-faktor
mortalitas seperti penyakit, parasit, dan predator. Dalam hal ini energy dipakai untuk
melangsungkan proses fisiologis tubuh, membentuk dan mengganti sel-sel yang telah rusak,
memproduksi hormone dan enzim., dan memproduksi sel-sel yang rusak.

Untuk menjaga kelestarian jenisnya, makhluk hidup harus menyisipkan sebagian


energinya untuk keperluan reproduksi. Dalam hal ini, energy dipakai untuk membentuk sel-sel
kelamin dan hormone-hormon kelamin perkembangan embrio, member nutrisi pada embrio dan
hewan muda yang baru dilahirkan. Begon dkk (1990) menuliskan bahwa semua mkhluk yang
hidup memerlukan bahan untuk membentuk tubuhnya dan memerlukan energi untuk semua
aktivitasnya. Tubuh makhluk hidup di dalam suatu satuan luas merupakan suatu biomassa yang
merupakan „standing crop”. Adapun yang dimaksudkan dengan biomassa ialah massa makhluk
per satuan luasan tanah atau perairan dan biasanya dinyatakan dalam satuan energi (misalnya
joule m-2) atau bahan organik kering (mislnya ton ha-1). Sebagian besar bimassa dalam
komunitas hampir selalu terbentuk oleh tumbuhan, dan tumbuhan merupakan produsen primer
biomassa.

Efisiensi Energy dalam Ekoenergetika

Efisiensi ekologi adalah rasio atau perbandingan antara laju aliran energi pada berbagai
mata rantai dalam rantai makanan (pada berbagai aras trofik). Piramida energi dapat digunakan
untuk menghitung efisiensi ekologi tersebut. Penilaian efisiensi ekologi akan lebih akurat apabila
mata rantai makanan memiliki dimensi yang sama, artinya apabila membandingkan aliran energi

7
antara dua aras trofik tersebut harus dalam satuan energi yang sama. Jadi apabila pada aras trofik
I menggunakan satuan kalori, maka pada aras trofik II juga harus menggunakan satuan kalori.
Aras trofik yang lebih tinggi pada umumnya mempunyai efisiensi ekologi juga lebih tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa organisme yang menempati aras trofik lebih tinggi, juga lebih efisien
dalam menangkap energi. Padahal telah ketahui bahwa organisme yang menempati aras trofik
lebih tinggi memiliki jumlah ketersediaan energi makanan yang lebih kecil dibanding organisme
yang menempati aras trofik rendah.

Berarti hewan karnivora misalnya singa. Singa lebih efisien menangkap energi
dibandingkan dengan hewan herbivore, seperti kambing. Herbivora mempunyai efisiensi
penangkapan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan karnivora. Hal ini dapat
ditunjukkan pada perilaku makan, yaitu mereka mempunyai perilaku makan yang berbeda.
Sebagai contohnya adalah kambing. Kambing selalu akan berusaha memakan rumput hijau bila
mereka bertemu dengan rumput. Hal tersebut akan berbeda dengan harimau. Harimau tidak akan
mencari mangsa bilamana tidak lapar, dan bila tidak lapar mereka tidak akan menyerang
meskipun bertemu mangsa. Bahkan mereka dapat bertahan berhari-hari atau beberapa minggu
bilamana telah memakan mangsanya dengan puas. Contoh lain adalah ular Piton. Ular ini akan
tidur selama 1-2 bulan setelah menelan seekor kambing. Contoh lain adalah ikan Koki pada
akuarium kaca. Ikan ini akan selalu menyantap makanan yang diberikan oleh manusia. Berbeda
dengan ikan Oskar, yang mana ikan Oskar belum tentu menyantap mangsa yang diberikan
manusia.

Jurnal terkait materi

Disini saya menggunakan jurnal yang berjudul tentang “Peranan Bakteri Heterotrofik
Dalam Ekosistem Laut” sebagai jurnal yang terkait terhadap materi dalam artikel ini. Gambaran
isi pada jurnal ini membahas tentang Peranan Bakteri heterotrofik sebagai dekomposer
(pengurai). Peranan bakteri heterotrofik pada proses dekomposisi bahan organik dalam
ekosistem laut sangat vital. Seandainya proses dekomposisi tidak terjadi maka perairan di
lingkungan laut akan tertimbun oleh serasah tumbuhan dan hewan mati, serta bahan pencemar
yang bersifat organik sehingga kehidupan baru tidak akan terjadi. Untuk terjadinya proses ini
maka ada beberapa komponen dalam ekosistem laut sebagai penyusunnya antara lain komponen
abiotik, organisme produsen dan organisme konsumen. proses fotosintesis yang dilakukan oleh

8
organisme produsen yaitu tumbuhan laut dan fitoplankton akan membuat senyawa-senyawa
organik yang kompleks dari bahan anorganik yang sederhana. Senyawa organik ini merupakan
sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh bakteri heterotrofik. Untuk melakukan aktifitasnya
sebagai dekomposer, bahan organik tersebut akan diurai menjadi senyawa yang lebih sederhana
yaitu mineral-mineral makanan. Selain digunakan sendiri sebagai makanannya, mineral-mineral
tersebut juga dibebaskan ke ekosistem laut untuk kehidupan organisme laut lainnya. Oleh karena
itu, bahan organik haruslah cukup tersedia agar proses dekomposisi dapat berlangsung terus.
Untuk melakukan proses dekomposisi yang kompleks dan rumit ini, bakteri heterotrofik tidak
sendirian melakukannya melainkan bekerjasama dengan organisme uniselluler lainnya terutama
jamur. Adanya kerja sama antara bakteri heterotrofik dan jamur dalam proses dekomposisi
mengakibatkan bahan organik yang bersifat non biodegradable dapat terurai.

Aliran energi adalah sistem penyebaran energi yang dibebaskan dari hasil aktifitas bakteri
heterotrofik dan ditransformasikan kedalam suatu ekosistem di laut untuk kelangsungan hidup
seluruh organisme. Pada dasarnya sumber energi yang paling utama untuk kehidupan mahluk
hidup ialah matahari, walaupun demikian unsur-unsur lain seperti karbon dioksida, air dan
oksigen juga sangat berperanan. Pada eko-sistem laut hasil dari proses fotosintesis atau dikenal
dengan produk karbohidrat adalah sumber bahan organik yang selanjutnya akan dioksidasi oleh
bakteri sebagai sumber energy. Energi yang dihasilkan dari proses dekomposisi oleh bakteri
heterotrofik tersebut selanjutnya digunakan untuk kehidupan aktifitasnya, sedangkan sisanya
akan dibebaskan tanpa bakteri tersebut gunakan dan sebaliknya dimanfaatkan oleh ekosistem di
laut. Pembebasan energi kedalam ekosistem di laut ini, sangat besar pengaruhnya terhadap
organisme laut yang lebih tinggi tingkatannya yaitu organisme golongan konsumen yang
meliputi organisme herbivora dan karnivora.

Hal ini dikarenakan untuk melakukan aktifitas fisiologinya yaitu respirasi dan proses
metabolisme banyak mengkonsumsi energi dan nutrisi. Sebaliknya golongan produsen yaitu
tumbuhan hijau dan fitoplankton, serta golongan redusen yaitu bakteri di laut dapat
memproduksi energi dari hasil aktifitasnya. Oleh karena itu untuk menjaga keseimbangan energi
yang secara beruntun makin berkurang akibat diabsorbsi oleh organisme golongan konsumen
dalam ekosistem laut, maka peranan organisme produsen akan melakukan proses fotosintesis dan
organisme redusen akan melakukan proses dekomposisi yang akhirnya akan menghasilkan

9
energi. Sehingga energi dalam ekosistem laut tersebut tetap berada dalam keseimbangan
(homeostatis)

Integrasi Ayat AL-Qur’an

QS. Al-Hijr Ayat 19

Artinya : Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung
serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran.

“Dan kami telah menghamparkan bumi” maksudnya kami melapangkan bumi sedemikian
luasnya, supaya manusia dang bangsa binatang dapat menelusuri sampai penjuru penjurunya dan
mengais rizki rizkinya dan tinggal disudut sudutnya. ”dan menjadikan padanya gunung gunung”
yaitu gunung gunung yang besar yang menaga (keseimbangan) bumi dengan izin Allah (dari
goncangan) agar memancangkan dan mengokohkannya sehingga tidak hancur “dan kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” yang bermanfaat lagi berharga, (sehingga)
manusia dan tanah pasti membutuhkannya berupa pohon kurma, anggur, dan bermacam macam
pohon dan beraneka ragam tanaman serta bahan tambang.

10
Daftar pustaka

Djoko Hadi Kunarso. Peranan Bakteri Heterotrofik Dalam Ekosistem Laut. Oseana.Vol. XIII.No.
4 : 133-142

Yusuf, Ismail. Lingkungan Hidup Menurut AL-Qur‟an. Jurnal al-Asas. 4(1). 1-11

Manurung, Binari. Ekologi Hewan. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan

Saroyo, Roni. (2016). Ekologi Hewan. Bandung : CV. Patra Media Grafindo

Maknun, Johar. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem. Cirebon : Nurjati Press

11

Anda mungkin juga menyukai