Makalah Filsailmu 2
Makalah Filsailmu 2
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, dan tak lupa pula kami mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawakan kami suatu ajaran yang benar yaitu agama
Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang diperoleh dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan media pembelajaran serta infomasi dari media internet ,
buku, dan jurnal yang berhubungan dengan tema.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, dapat
menambah wawasan mengenai perkembangan ilmu dalam kehidupan modern. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Pada perkembangan
selanjutnya, ilmu terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan,
sifat, objek, tujuan dan ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan
yang lainnya (Semiawan, 2005).
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu
dengan segala segi dari kehidupan manusia (The Liang Gie, 2004). Sedangkan
menurut Lewis White Beck, filsafat ilmu bertujuan membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan nilai dan pentingnya
upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia
untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi
perkembangan dan kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung
pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi.
Tujuan makalah ini adalah membahas tentang dimensi kajian filsafat ilmu
yang terbagi menjadi tiga poin utama, sehingga diharapkan dapat memahami
pentingnya ilmu dalam kehidupan umat manusia.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Tujuan Filsafat Ilmu
2. Untuk mengetahui Cara kerja filsafat ilmu
3. Untuk mengetahui Kebenaran Ilmiah sebagai Masalah Filsafat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia (Koento
Wibisono dkk., 1997).
Oleh karena itu, diperlukan perenungan kembali secara mendasar tentang
hakekat dari ilmu pengetahuan itu bahkan hingga implikasinya ke bidang-
bidang kajian lain seperti ilmu-ilmu kealaman. Dengan demikian setiap
perenungan yang mendasar, mau tidak mau mengantarkan kita untuk masuk ke
dalam kawasan filsafat. Menurut Koento Wibisono (1984), filsafat dari sesuatu
segi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami hakekat
dari sesuatu “ada” yang dijadikan objek sasarannya, sehingga filsafat ilmu
pengetahuan yang merupakan salah satu cabang filsafat dengan sendirinya
merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakekat ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Lebih lanjut Koento Wibisono (1984), mengemukakan bahwa hakekat
ilmu menyangkut masalah keyakinan ontologik, yaitu suatu keyakinan yang
harus dipilih oleh sang ilmuwan dalam menjawab pertanyaan tentang apakah
“ada” (being, sein, het zijn) itu. Inilah awal-mula sehingga seseorang akan
memilih pandangan yang idealistis-spiritualistis, materialistis, agnostisistis dan
lain sebagainya, yang implikasinya akan sangat menentukan dalam pemilihan
epistemologi, yaitu cara-cara, paradigma yang akan diambil dalam upaya
menuju sasaran yang hendak dijangkaunya, serta pemilihan aksiologi yaitu
nilai-nilai, ukuran-ukuran mana yang akan dipergunakan dalam seseorang
mengembangkan ilmu.
Dengan memahami hakekat ilmu itu, menurut Poespoprodjo (dalam
Koento Wibisono, 1984), dapatlah dipahami bahwa perspektif-perspektif ilmu,
kemungkinan-kemungkinan pengembangannya, keterjalinannya antar ilmu,
simplifikasi dan artifisialitas ilmu dan lain sebagainya, yang vital bagi
penggarapan ilmu itu sendiri. Lebih dari itu, dikatakan bahwa dengan filsafat
ilmu, kita akan didorong untuk memahami kekuatan serta keterbatasan
metodenya, prasuposisi ilmunya, logika validasinya, struktur pemikiran ilmiah
dalam konteks dengan realitas in conreto sedemikian rupa sehingga seorang
ilmuwan dapat terhindar dari kecongkakan serta kerabunan intelektualnya.
4
2. Tujuan Filsafat Ilmu
Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu menurut Amsal Bakhtiar
(2008:20) adalah:
a. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita
dapat memahami sumber, hakekat dan tujuan ilmu.
b. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan
ilmudi berbagai bidang sehingga kita dapat gambaran tentang proses
ilmu kontemporermsecara historis.
c. Menjadi pedoman untuk membedakan studi ilmiah dan non ilmiah.
d. Mempertegas bahwa persoalan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.
Bagi mahasiswa dan peneliti, tujuan mempelajari filsafat ilmu adalah
a. seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat memahami persoalan ilmiah
dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah
dengan cermat dan kritis.
b. seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat melakukan pencarian
kebenaran ilmiah dengan tepat dan benar dalam persoalan yang
berkaitan dengan ilmunya (ilmu budaya, ilmu kedokteran, ilmu
teknik, ilmu keperawatan, ilmu hukum, ilmu sosial, ilmu ekonomi
dan sebagainya) tetapi juga persoalan yang menyangkut seluruh
kehidupan manusia, seperti: lingkungan hidup, peristiwa sejarah,
kehidupan sosial politik dan sebagainya.
c. Seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat memahami bahwa terdapat
dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu
(misalnya alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer)
dengan masyarakat yaitu berupa tanggung jawab dan implikasi etis.
Contoh dampak tersebut misalnya masalaheuthanasia dalam dunia
kedokteran masih sangat dilematis dan problematik, penjebolan
terhadap sistem sekuriti komputer, pemalsuan terhadap hak atas
kekayaaan intelektual (HAKI) , plagiarisme dalam karya ilmiah.
5
B. Cara Kerja Filsafat Ilmu
6
C. Kebenaran Ilmiah Sebagai Masalah Filsafat
1. Teori Koherensi
2. Teori Korespondensi
7
Jadi, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa berdasarkan teori
korespondensi suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek
yang dituju oleh pernyataan tersebut.5 Misalnya jika seseorang mengatakan
“kota Kediri terletak di Jawa Timur” maka pernyataan itu adalah benar
sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual, yakni kota Kediri
memang benar-benar berada di Jawa Timur. Sekiranya orang lain yang
mengatakan bahwa “kota Kediri berada di Jawa Barat” maka pernnyataan
itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang sesuai dengan
pernyataan tersebut. Dalam hal ini maka secara faktual “kota Kediri bukan
berada di Jawa Barat melainkan di Jawa Timur”.
3. Teori Pragmatis
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Loren, Kamus Filsafat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Fautanu, Idzam, Filsafat Ilmu; Teori dan Aplikasi, Jakarta: Referensi, 2012.
Lubis, Akhyar Yusuf, Filsafat Ilmu; Klasik Hingga Kontemporer, Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.
10