Anda di halaman 1dari 4

UAS ETIKA POLITIK

Nama : Muhammad Fauzi Rizki

Nim : 1208040050

1. Jelaskan mengenai filsafat dan etika politik dalam konstruksi budaya politik!

- Filsafat politik atau filsafat negara adalah kajian bahasan tentang pemerintahan dan
negara yang riil yang dikaji dengan penalaran kritis. Plato mendefinisikan bahwa filsafat
politik merupakan pembahasan mengenai kehidupan manusia dan berhubungan dengan
negara. Machiavelli berpendapat bahwa filsafat merupakan ilmu yang menuntut
pemikiran serta tindakan yang praktis namun konkrit yang berhubungan dengan negara
(Otto, 2013).

- Etika Politik adalah ilmu tentang baik dan buruk yang mengarahkan tindakan manusia
kepada moral, khususnya elit politik agar terciptanya kemaslahatan masyarakat. Dalam
konteks budaya politik di Indonesia adalah praktik money politic yang sudah menjadi hal
lumrah bagi para calon politisi untuk memudahkan stimulus dalam momen politik yang
akan datang. Praktek ini sudah menentang kode etik dalam dunia politik, namun hal
tersebut masih terus berjalan seiring regenerasi kepemimpinan.
- Budaya politik adalah aspek politik yang berkembang dalam masyarakat pada periode
tertentu yang dilatarbelakangi situasi, kondisi, pendidikan masyarakat, dan politisi.
budaya politik adalah aspek politik yang berkembang dalam masyarakat pada kondisi
tertentu yang dilatarbelakangi situasi, kondisi, pendidikan masyarakat, dan politisi.

Peran dari filsafat politik dan etika politik yakni dengan memberikan pemahaman yang
mendalam terkait etika selaku politikus dalam memperoleh maupun menjalankan roda
politiknya. Filsafat pada hakikatnya dapat memperdalam suatu bahasan politik secara dinamis
karena perkembangannya, dengan metodologi layaknya mengkaji keilmuan. Etika politik
semestinya terus memberikan pehamanan secara dasar dan komperhensif mengenai integritas
dalam kepemimpinan sebelum atau sejak masuknya menjadi kader. Karena budaya politik yang
baik adalah mampu memberikan nilai-nilai perubahan, menumbuhkan keadilan, kesadaran, dan
menumbuhkan sikap akan tanggung jawab.

2. Jelaskan struktur kejahatan korupsi dan tanggung jawab politik moral!

- Tindakan korupsi merupakan sebuah kejahatan tercela yang mencari cara mudah dalam
memenuhi hasrat kebutuhan hidup, kebahagian hidup, dan hasrat akan keinginannya.
Karena itu, dengan korupsi mereka dengan dapat mengekploitasi anggaran negara demi
memperkaya diri sendiri. Dampaknya, masyarakat mengalami ketimpangan sosial dan
alokasi dana secara bertahap terpangkas. Menurut Hobbes dalam Cambell (1994: 85)
dikutip dari jurnal karya (Imadah, 2011) mengatakan, pada dasarnya manusia adalah
makhluk individualis dan materialistis. Dengan Kekuasaan yang dipijakinya seakan dapat
semena-mena melakukan tindakan korupsi. Praktik korupsi tidak hanya melibatkan satu
orang saja, melainkan banyak pihak. Korupsi merupakan kejahatan yang kompleks,
secara struktur dikategotikan kejahatan berat karena sebabnya terjadi kemiskinan dan
kekacauan sosial. Dilansir dari Lemhannas.go ketua KPK Firli Bahuri mengatakan
“korupsi adalah kejahatan yang luar biasa”.

- Tanggung jawab politik moral adanya reflektivitas dari agen-agen social dengan
memberikan paham moral yang komperhensif secara terus-menerus. Reflektivitas bukan
hanya kesadaran diri yang senantiasa dimonitor, monitoring dan refleksi agen saja tidak
cukup mesti ditambah dengan intitusionalisasi dalam bentuk legitimasi hukum, sebab
setiap tindakan moral seharusnya dipertanggungjawabkan.
3. Jelaskan bagaimana membangun budaya politik dan membangkitkan ingatan sosial bahwa
Indonesia adalah bangsa yang beradab!

Budaya politik diedukasi dengan adanya pendidikan, karena dengan pendidikan manusia
bisa terbentuk pribadi yang beradab. Menurut Khoirul dan Achmat tingkat pendidikan
masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat (Khoirul dan Achmat,
2015). Bahwa dalam politik ini jangan hanya disempitkan oleh perebutan kekuasaan semata.
Namun, harus dibarengi dengan nilai-nilai, karena dari ujung kepala hingga ujung kaki tidak
terlepas dari kebijakan politik. Dalam politik pun harus memperhatikan etika dan moral.
Meminjam perkataan tokoh bangsa KH. Abdurahman Wahid atau dikenal Gusdur "tidak ada
jabatan di muka bumi ini untuk dipertahankan mati-matian, bahwa diatas politik ada
kemanusiaan. Lalu bagaimana membangun budaya politik yang baik mengingat Indonesia hari
ini menjunjung tinggi budaya ketimuran budaya yang beradab memiliki moral tentunya harus
dilihat kembali tujuan tujuan ataupun cita-cita dalam berpolitik. Harus diluruskan kembali,
pertama adalah niat dalam berpolitik ini harus kemudian dipertegas jangan sampai niatan
berpolitik ini hanya untuk meraup keuntungan semata atau hanya mementingkan kelompok
sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak. Dalam menciptakan budaya politik
yang baik dan tentunya beradab mesti menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila bahwa saya kira dalam nilai-nilai Pancasila ini sudah final, sudah
jelas mulai dari sila ke-1 sampai dengan sila ke-5. Menunjukkan bahwa Indonesia ini Negara
yang menjunjung tinggi keanekaragaman juga menciptakan suasana keadilan sosial, tidak hanya
didapatkan oleh orang-orang tertentu ataupun orang-orang yang punya kekuasaan itu sendiri tapi
ini harus juga dirasakan oleh masyarakat luas. tentunya ketika hal diatas sudah di
implementasikan dengan baik budaya politik yang beradab akan terwujud di indonesia.
4. Jelaskan relasi moral dan etika politik dalam masyarakat majemuk!

Berbicara masyarakat majemuk riskan terjadinya konflik karena pada masyarakat


majemuk dilatarbelakangi berbagai unsur yang berbeda seperti dari suku,ras,agama,dan
sebagainya. Maka posisi moral dan etika politik sebagai pedoman agar masyarakat yang ikut di
ranah politik mampu meminimalisir konflik tersebut, mengingat moral dan etika politik berbicara
tentang nilai-nilai ideal. Karena dengan nilai kita paham mengenai pandangan hidup dan cara
memandang dunia.

5. Jelaskan fenomena etika politik di daerah (Kota/Kabupaten) kalian masing-masing yang di


praktikkan oleh eksekutif atau legislatif.

Bersumber pada kabar berita kompas.com pembahasan kali ini adalah tokoh Prof. Dr.
Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. yang diperjuangkan untuk salah satu nama jalan di Kota
Bandung. Ridwan Kamil mendukung upaya yang diusulkan oleh Universitas Padjajaran dengan
rasionalisasi bahwa beliau merupakan salah satu anak bangsa yang prestasi dan inspirasinya
melewati batas negara. Prof. Mochtar adalah sosok yang melanjutkan konsep Wawasan
Nusantara yang di buat oleh Ir. H. Juanda. Beliau juga merupakan sosok negarawan, akademisi,
dan diplomat. Maka dari itu, sudah selayaknya beliau dianugrahi Pahlawan Nasional. Ridwan
Kamil selaku mantan Walikota Bandung dan sekarang menjadi Gubernur Jawa Barat sadar betul
akan etikanya dalam berpolitik, dimana seseorang yang telah mengharumkan nama negara
hingga kancah internasional sangat layak diberi apresiasi setinggi-tingginya. Menjadi beban
moral pula apabila eksekutif dan legislatif daerah tidak memprioritaskan usulan ini. Sebab usulan
ini telah dilegitimasi oleh masyarakat, tercatat sebanyak 7.000 petisi dan 70 surat dukungan.

Anda mungkin juga menyukai