Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
Periset
Nama
a. : Dr. Merry Wijaya, Dra., M.Kes
NIDN
b. : 0006055706
Jabatan/pangkat/gol.
c. : Lektor Kepala/ IVb
Program Studi
d. : S2 Kebidanan FK. Unpad
Telepon/HP
e. : 082129562732
e-mail
f. : merry_wijaya0605@yahoo.com
Anggota Periset
Prof. Dr Sofie R. Krisnadi, dr., Sp.OG(K) Dr. Merry Wijaya, Dra., M.Kes
NIP. 19481223 197612 2 001 NIP. 195705061987032003
Mengetahui
Dekan
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapatkan, remaja
pada kelompok umur 15-19 tahun, 4,5 % laki-laki dan 0,7% perempuan pernah melakukan
seks pranikah dengan alasan 53,8% karena penasaran/ingin tahu, 23,6% terjadi begitu saja,
2,6% dipaksa pasangan, 1,8% ingin menikah, dan 1,2% pengaruh teman.2 Dampak dari perilaku
seksual pranikah dapat mengakibatkan hamil luar nikah, tingginya kasus aborsi dan pendarahan,
infeksi, KDRT, pernikahan dini dan perceraian.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2012 melaporkan, pada kelompok
remaja berusia 15-19 tahun, didapatkan sekitar 33,3% remaja perempuan dan 34,5% remaja
laki-laki mulai berpacaran pada usia 15 tahun.2 Jika hal ini tidak diintervensi dengan edukasi
yang memadai, sangat berisiko terjadi kasus pernikahan dini, bertambahnya kasus perdarahan
akibat aborsi maupun perdarahan saat persalinan, Karena pada usia tersebut, organ reproduksi
remaja masih belum siap untuk dibuahi dan remaja pada usia tersebut belum memiliki
keterampilan hidup (life skills) yang memadai, akibatnya terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah
tangga) yang mengakibatkan tingginya kasus perceraian.
Berdasarkan data BKKBN tahun 2016, terdapat 70% angka perceraian di Indonesia, salah satu nya
karena pernikahan dini. 3 Faktor yang memengaruhi pernikahan dini antara lain adalah sosial budaya
dan lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dari sumber media
yang tidak tepat, memengaruhi perubahan gaya hidup dan pola asuh orang tua. Hal tersebut
merupakan faktor di luar diri remaja yang berpengaruh besar terhadap pengetahuan, sikap dan
perilaku remaja terkait kesehatan reproduksi.
Berdasar survey pendahuluan di Desa Kali Jaya dan Kali Sari, masih banyak kasus pernikahan dini,
bahkan terdapat remaja puteri yang telah sering melakukan hubungan sexual dengan pasangannya yang dia
jelas mengetahui pasangannya berpenyakit menular sexual dan mengkonsumsi obat terlarang, remaja puteri
tersebut tidak berdaya dan berupaya untuk meninggalkannya. Hal ini mungkin disebakan karena remaja
tersebut kurang pengetahuan tentang bahaya dan dampak dari perilakunya yang berisiko,
sehingga tidak dapat memproteksi diri.
Pernikahan dini merupakan gejala sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh kebudayaan
yang mereka anut, kebudayaan setempat menghasilkan pola pikir masyarakat yang sangat
sederhana, mereka menganggap jika anak perempuan sudah mengalami haid 2-3 tahun
kemudian, sebaiknya cepat dinikahin untuk melepaskan tanggung jawab keluarga dan
menghindari label perawan tua.6
Dampak pernikahan dini sangat mempengaruhi psikologis dan fisik remaja, terutama remaja
puteri, karena organ reproduksi belum tumbuh sempurna. Berbagai survey membuktikan, ibu di
bawah usia 20 tahun sebagian besar mengalami anemia, karena senang diet dan makan makanan
sesukanya, tidak peduli dengan masalah kecukupan gizi, sangat berisiko mengalami komplikasi
persalinan seperti: perdarahan, infeksi, abortus dan beriko menambahan kasus kematian ibu.
Bayi yang dikandung oleh ibu usia muda (< 20 tahun) berisiko mengalami Intra Uterin Grow
Restriction (IUGR), partus prematurus, Berat Badan Lahir Rendah (BBRL), aspixia dan jika
tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat terjadi kematian bayi. Ibu usia muda (< 20 tahun)
masih senang main, kurang pengalaman dalam asuh anak, sehingga anak tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Permasalahan perilaku reproduksi dan seksual remaja di berbagai negara menjadi topik yang
mendapatkan perhatian secara serius. Terutama di negara berkembang seperti di Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektifitas
Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi tentang Bahaya Pernikahan Dini Untuk Remaja
Putri di Desa Kalijaya dan Kalisari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang yang
bekerjasama dengan KUA dalam penerapan globasisasi salah satu upaya yang dilakukan
Kementerian Agama dengan menyelenggarakan kursus pra-nikah yang dilaksanakan di KUA di
Kecamatan Talagasari sebagai Pilot Projek.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi tentang Bahaya Pernikahan Dini efektif
untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku remaja Putri di Desa Kalijaya dan
Kalisari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang?
2. Tinjauan Pustaka
2.1.2 Efektifitas pembekalan materi Kespro pada remaja
Dalam mencapai tujuan yang baik terdapat beberapa metode pembelajaran nya, diantaranya :
Metode Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan Eksperimen, Tugas dan Resitasi, Kelompok, Tanya
Jawab, Pemecahan Masalah (Problem Solving Method),dan Simulasi. Dalam beberapa penelitian
menyebutkan bahwa 70% metode kelompok, diskusi, demontrasi dan pemecahan masalah
merupakan metode yang tepat untuk memberikan pembekalan materi pada remaja putri guna
meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi.8
2.3 Hipotesis
1. Metode pembekalan materi yang efektif tentang kesehatan reproduksi berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri.
2. Pembekalan materi kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan berpengaruh
terhadap perubahan perilaku remaja putri.
Keterangan :
r hitung : koefisien korelasi
n : jumlah responden
: jumlah skor item
Jika r hitung > r tabel artinya valid, dan jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen dan mengetahui tingkat reliabilitas instrument dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan rumus KR-20 dengan rumus sebagai berikut: 11,12
Keterangan:
r : reliabilitas
k : banyaknya butir pertanyaan
2 : jumlah varian butir
2 t : varian total
Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria reliabilitas sebagai
berikut :
0,8 – 1,000 = sangat tinggi
0,6 – 0,799 = tinggi
0,4 – 0,599 = cukup tinggi
0,2 – 0,399 = rendah
< 0,200 = sangat rendah
Keterangan :
Md : mean dari devisi (d) pre dan post
Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
∑Xd2 : jumlah kuadrat deviasi
N : banyaknya subjek
Df : atau db adalah N-1
Hasil data inilah yang kemudian dianalisis menggunakan rumus t hitung kemudian hasil yang
diperoleh dapat menunjukkan apakah perlakuan yang diberikan efektif atau tidak.
TS TS+1
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 12
8 9 10 11 12 8 9 10 11
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jan Feb Mar Apr Mei Jun Dec
Aug Sept Oct Nov Dec Jul Aug Sept Oct Nov
Penyusunan Proposal
Penelitian
Validitas instrument
Penyusunan laporan
Evaluasi Penyuluhan
BAB V. PPM
1. Judul PPM : Pengkayaan materi tentang bahaya pernikahan dini pada remaja di Desa Kali
Jaya dan Kali Sari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang
2. Uraian keterkaitan PPM dengan riset:
Riset yang akan dilakukan untuk mengexplor pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dan proteksi diri serta bahaya pernikahan dini. Sekaligus dilakukan edukasi pada
remaja di wilayah penelitian, bekerjasama dengan aparat KUA untuk meningkatkan pengetahuan
remaja dan diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus remaja yang nikah dini.
3. Waktu Pelaksanaan
a. Mulai : bulan Februari tahun 2019
b. Berakhir : bulan Juli tahun 2019
4. Lokasi PPM : Desa Kalisari dan Kalijaya, Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang
5. Kondisi dan situasi kelompok masyarakat atau desa yang dituju (selanjutnya disebut
dengan mitra):
No Mitra Profil Mitra
1 KUA KUA
2
3
Permasalahan:
a. Masih banyak para remaja yang melakukan pernikahan dini sehingga angka perceraian
tinggi
b. petugas kesehatan di wilayah penelitian jarang kontak dengan remaja, sehingga hampir
tidak pernah memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja
6. Temuan yang Ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa)
a. Akan diberi edukasi sesuai kebutuhan remaja di wilayah penelitian dengan pembelajaran
orang dewasa, untuk menjalin kepercayaan remaja terhadap petugas kesehatan.
c. Menghasilkan buku panduan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja puteri dan
bahaya pernikahan dini
7. Rencana luaran utama kegiatan PPM adalah Publikasi Jurnal Nasional
8. Rencana Luaran Tambahan yaitu buku panduan kesehatan reproduksi remaja putri dan HKI
9. Solusi, outcome yang diharapkan, dan indikator capaian yaitu
a. Solusi yaitu terdapat perubahan perilaku untuk mengurangi kasus pernikahan dini,
b. Indikator pencapaian yang diharapkan
a. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
b. Angka pernikahan dini menurun.
10. Usulan Biaya
Anggaran Kegiatan PPM : Rp 20.000.000.,
Anggaran Output PPM : Rp. 2.000.000.,
11. Peran dan program yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa KKN dalam menunjang
atau membantu kegiatan PPM yang diajukan:
a. Membantu mencari teori yang relevan untuk materi yang akan disampaikan,
b. Membantu membuat Buku Panduan,
c. Membantu pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
Daftar Pustaka
1. Health for the world’s adolescents. A second chance in the second decade. World Health
Organization; 2014. h.1‒20.
2. InfoDATIN. Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. Situsi kesehatan reproduksi
remaja 29 Juni dalam rangka hari keluarga nasional. ISSN 2442-7659; 2012. h.1.
3. BKKBN. Kajian Profil penduduk Remaja (10-24 tahun) : Angka Perceraian Remaja. Policy
Brief Puslitbang kependudukan-BKKBN 2016;1.
7. Djamilah, Kartikawati Reni. Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda.
Vol. 3, No. 1, Mei:2014.
9. Agtikasari, Nurhayati. Hubungan Pengetahuan Tentang Pernikahan Usia Dini Dengan Sikap
Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di Sma Negeri 2 Banguntapan Bantul tahun: 2015
10. Munawara, Yasak Meianzi Ellen, Dewi Indra Sulih. Budaya Pernikahan Dini Terhadap
Kesetaraan Gender Masyarakat Madura. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-
6962: Vol. 4, No. 3:2015.
11. Dahlan Sopiyudin, Statistik untuk kedokteran Dasar deskriptif, bivariat dan multivariat. PT
Salemba 2011
12. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Bandung: Sagung seto;
Edisi ke-4. 2011. Hlm: 88−101, 116−7.