Anda di halaman 1dari 17

USULAN RISET HIBAH FUNDAMENTAL UNPAD (RFU)

Efektifitas Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi


Tentang Bahaya Pernikahan Dini Untuk Remaja Putri
di Desa Kalijaya dan Kalisari Kecamatan Talagasari
Kabupaten Karawang

Oleh :

Ketua Dr. Merry Wijaya, Dra., M.Kes 0006055706

Anggota Fardila Elba, SST.,M.Keb 0012038802

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Riset : Efektifitas Pembekalan Materi Kesehatan


Reproduksi Tentang Bahaya Pernikahan Dini
Untuk Remaja Putri di Desa Kalijaya dan Kalisari
Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang
Bidang Riset : Kesehatan Reproduksi
: Kesehatan Reproduksi
Pusat Riset/Pusat Studi

Periset
Nama
a. : Dr. Merry Wijaya, Dra., M.Kes
NIDN
b. : 0006055706
Jabatan/pangkat/gol.
c. : Lektor Kepala/ IVb
Program Studi
d. : S2 Kebidanan FK. Unpad
Telepon/HP
e. : 082129562732
e-mail
f. : merry_wijaya0605@yahoo.com
Anggota Periset

a. Nama : Fardila Elba, SST.,M.Keb


b. NIDN : 0012038802
c. Program Studi : Diploma Kebidanan FK. Unpad
Luaran yang dijanjikan : Buku Panduan Kesehatan Reproduksi Remaja
Dana yang diusulkan : Rp. 100.000.000.,
Dana proses luaran yang : Rp. 20.000.000.,
diusulkan
Dana PPM yang diusulkan : Rp. 20.000.000.

Mengetahui/Menyetujui Bandung, Januari 2018


Kepala Pusat Studi Kesehatan Reproduksi Ketua Pelaksana

Prof. Dr Sofie R. Krisnadi, dr., Sp.OG(K) Dr. Merry Wijaya, Dra., M.Kes
NIP. 19481223 197612 2 001 NIP. 195705061987032003

Mengetahui
Dekan

Dr. med. SETIAWAN, dr., AIFM


NIP. 19710125 199702 1 002
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja merupakan transisi antara periode anak menuju periode dewasa, remaja
memiliki emosi yang labil dan rasa keingintahuan yang besar, mereka selalu mencari tahu
tentang hal-hal yang dianggap menarik, ingin bertindak seperti orang dewasa dan lebih percaya
dengan peer group dan bermain HP.1 Untuk menghindari risiko yang tidak aman bagi remaja,
diperlukan adanya pencerahan, perhatian dan perlindungan yang khusus, agar remaja memahami
cara memproteksi diri dari berbagai bahaya yang dapat merugikan masa depannya

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapatkan, remaja
pada kelompok umur 15-19 tahun, 4,5 % laki-laki dan 0,7% perempuan pernah melakukan
seks pranikah dengan alasan 53,8% karena penasaran/ingin tahu, 23,6% terjadi begitu saja,
2,6% dipaksa pasangan, 1,8% ingin menikah, dan 1,2% pengaruh teman.2 Dampak dari perilaku
seksual pranikah dapat mengakibatkan hamil luar nikah, tingginya kasus aborsi dan pendarahan,
infeksi, KDRT, pernikahan dini dan perceraian.

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2012 melaporkan, pada kelompok
remaja berusia 15-19 tahun, didapatkan sekitar 33,3% remaja perempuan dan 34,5% remaja
laki-laki mulai berpacaran pada usia 15 tahun.2 Jika hal ini tidak diintervensi dengan edukasi
yang memadai, sangat berisiko terjadi kasus pernikahan dini, bertambahnya kasus perdarahan
akibat aborsi maupun perdarahan saat persalinan, Karena pada usia tersebut, organ reproduksi
remaja masih belum siap untuk dibuahi dan remaja pada usia tersebut belum memiliki
keterampilan hidup (life skills) yang memadai, akibatnya terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah
tangga) yang mengakibatkan tingginya kasus perceraian.

Berdasarkan data BKKBN tahun 2016, terdapat 70% angka perceraian di Indonesia, salah satu nya
karena pernikahan dini. 3 Faktor yang memengaruhi pernikahan dini antara lain adalah sosial budaya
dan lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dari sumber media
yang tidak tepat, memengaruhi perubahan gaya hidup dan pola asuh orang tua. Hal tersebut
merupakan faktor di luar diri remaja yang berpengaruh besar terhadap pengetahuan, sikap dan
perilaku remaja terkait kesehatan reproduksi.
Berdasar survey pendahuluan di Desa Kali Jaya dan Kali Sari, masih banyak kasus pernikahan dini,
bahkan terdapat remaja puteri yang telah sering melakukan hubungan sexual dengan pasangannya yang dia
jelas mengetahui pasangannya berpenyakit menular sexual dan mengkonsumsi obat terlarang, remaja puteri
tersebut tidak berdaya dan berupaya untuk meninggalkannya. Hal ini mungkin disebakan karena remaja
tersebut kurang pengetahuan tentang bahaya dan dampak dari perilakunya yang berisiko,
sehingga tidak dapat memproteksi diri.

Pernikahan dini merupakan gejala sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh kebudayaan
yang mereka anut, kebudayaan setempat menghasilkan pola pikir masyarakat yang sangat
sederhana, mereka menganggap jika anak perempuan sudah mengalami haid 2-3 tahun
kemudian, sebaiknya cepat dinikahin untuk melepaskan tanggung jawab keluarga dan
menghindari label perawan tua.6

Dampak pernikahan dini sangat mempengaruhi psikologis dan fisik remaja, terutama remaja
puteri, karena organ reproduksi belum tumbuh sempurna. Berbagai survey membuktikan, ibu di
bawah usia 20 tahun sebagian besar mengalami anemia, karena senang diet dan makan makanan
sesukanya, tidak peduli dengan masalah kecukupan gizi, sangat berisiko mengalami komplikasi
persalinan seperti: perdarahan, infeksi, abortus dan beriko menambahan kasus kematian ibu.
Bayi yang dikandung oleh ibu usia muda (< 20 tahun) berisiko mengalami Intra Uterin Grow
Restriction (IUGR), partus prematurus, Berat Badan Lahir Rendah (BBRL), aspixia dan jika
tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat terjadi kematian bayi. Ibu usia muda (< 20 tahun)
masih senang main, kurang pengalaman dalam asuh anak, sehingga anak tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.

Permasalahan perilaku reproduksi dan seksual remaja di berbagai negara menjadi topik yang
mendapatkan perhatian secara serius. Terutama di negara berkembang seperti di Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektifitas
Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi tentang Bahaya Pernikahan Dini Untuk Remaja
Putri di Desa Kalijaya dan Kalisari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang yang
bekerjasama dengan KUA dalam penerapan globasisasi salah satu upaya yang dilakukan
Kementerian Agama dengan menyelenggarakan kursus pra-nikah yang dilaksanakan di KUA di
Kecamatan Talagasari sebagai Pilot Projek.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi tentang Bahaya Pernikahan Dini efektif
untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku remaja Putri di Desa Kalijaya dan
Kalisari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang?

1.3 Tujuan Riset


1. Untuk mengetahui persepsi remaja putri tentang hubungan seksual pra-nikah di wilayah
penelitian.
2. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini
3. Untuk mengetahui faktor penyebab yang memengaruhi remaja putri melakukan
pernikahan dini
4. Untuk mengetahui metode yang sesuai untuk melakukan pembekalan materi kesehatan
reproduksi pada remaja putri.
5. Untuk mengetahui pengaruh materi kesehatan reproduksi yang efektif untuk merubah
perilaku remaja putri melakukan pernikahan dini.
1.4 Kegunaan Riset
1. Untuk meningkatkan pengetahuan remaja puteri tentang pentingnya menjaga kesehatan
reproduksi.

2. Meningkatkan pengetahuan remaja puteri tentang bahaya pernikahan dini

3. Mengurangi kasus pernikahan dini di wilayah penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Kesehatan Reproduksi Remaja

World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja sebagai individu yang


berada pada rentang usia 10 sampai 19 tahun dan menjadi fase kunci pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan remaja pada masa remaja terjadi
secara signifikan. Hal tersebut berkaitan dengan terjadinya pubertas atau dikenal juga sebagai
tahan transformasi fisik dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik
primer diantaranya tumbuh mamae dan timbul haid. serta adanya perubahan emosional dengan
rasa keingin tahuan yang tinggi, disertai ingin mencoba hal-hal yang baru.
Seiring dengan perkembangan teknologi, remaja dapat mengexplor berbagai hal dalam
gatget, jika perubahan fisik dan emosional tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan yang
cukup untuk memproteksi diri, akan berisiko terjadi kehamilan di luar nikah, abaosi, perdarahan
yang mengakibatkan bertambahnya kasus kematian ibu. Hal tersebut akan berdampak pada
kesehatan repduksi pada remaja, diantaranya, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, putus
sekolah, pernikahan dini yang terjadi pada remaja akan meningkatkan kasus perceraian dan
kekerasan dalam rumah tangga, faktor pengaruh perilaku sexual remaja yang tidak
bertanggungjawab, didasari pendidikan dan pengetahuan yang kurang, lingkungan, budaya dan
adat istiadat. 6,7

2. Tinjauan Pustaka
2.1.2 Efektifitas pembekalan materi Kespro pada remaja

Efektifitas adalah kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas,


perlengkapan dan prosedur diarahkan untuk mengubah perilaku ke arah yang positif dan lebih
baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki individu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.8

Dalam mencapai tujuan yang baik terdapat beberapa metode pembelajaran nya, diantaranya :
Metode Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan Eksperimen, Tugas dan Resitasi, Kelompok, Tanya
Jawab, Pemecahan Masalah (Problem Solving Method),dan Simulasi. Dalam beberapa penelitian
menyebutkan bahwa 70% metode kelompok, diskusi, demontrasi dan pemecahan masalah
merupakan metode yang tepat untuk memberikan pembekalan materi pada remaja putri guna
meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi.8

2.2 Kerangka Pemikiran


Perilaku seksual pada remaja seringkali tidak terkontrol dengan baik. Mereka
melakukan pacaran, pergaulan ataupun seks bebas dengan pasangannya yang menyebabkan
hamil di luar nikah serta timbulnya penyakit menular di kalangan remaja. 9 Perilaku seks
bebas yang menyebabkan hamil di luar nikah pada remaja dapat mengakibatkan terjadinya
pernikahan dini.10
Faktor-faktor yang mendorong sikap remaja untuk melakukan pernikahan usia dini
antara lain, faktor ekonomi, pengetahuan, budaya, pendidikan, dan lingkungan. Perempuan
melakukan pernikahan dini sangat berisiko terjadinya komplikasi baik fisik maupun psikologis.
Pada masa pertumbuhan remaja membutuhkan asupan nutrisi yang baik bagi dirinya, ketika
remaja tersebut hamil asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuhnya menjadi 2x lipat. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap ibu maupun janinnya. Dampak bagi ibu nya sendiri bisa
mengakibatkan infeksi pada organ reproduksi, persalinan yang lama, retensio plasenta, hingga
timbul perdarahan yang mengakibatkan kematian pada remaja tersebut. Dampak pada bayi nya
bisa BBLR, dan lahir dalam keadaan asfiksia. Efek psikologis yang didapatkan pada ibu merasa
tidak percaya diri dalam merawat tumbuh kembang anak. Hal ini dipengaruhi karena pendidikan
dan pengetahuan ibu yang rendah berdampak pada kualitas kecerdasan anak untuk di masa depan
menurun.

2.3 Hipotesis
1. Metode pembekalan materi yang efektif tentang kesehatan reproduksi berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri.
2. Pembekalan materi kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan berpengaruh
terhadap perubahan perilaku remaja putri.

BAB III METODE RISET


3.1 Rancangan Riset
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimental semu
dengan metode pre test-post test design.11

3.2 Data, Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data primer diperoleh melalui kuesioner, sedangkan data sekunder melalui buku register
pencatatan laporan tahunan di KUA wilayah penelitian. 11

3.3 Pengambilan /Pemilihan Sampel


Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling dengan
populasi adalah semua remaja putri di 2 desa kecamatan talagasari kabupaten karawang. 11
3.4 Validitas Dan Reliabilitas Data
3.4.1 Uji Validitas
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode pre experimental design dengan jenis pre test and post test one group design. Metode ini
diberikan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Uji validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Pearson Product Moment, sebagai berikut:11,12

Keterangan :
r hitung : koefisien korelasi
n : jumlah responden
: jumlah skor item

: jumlah skor total (seluruh item)

Jika r hitung > r tabel artinya valid, dan jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen dan mengetahui tingkat reliabilitas instrument dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan rumus KR-20 dengan rumus sebagai berikut: 11,12

Keterangan:
r : reliabilitas
k : banyaknya butir pertanyaan
2 : jumlah varian butir
2 t : varian total
Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria reliabilitas sebagai
berikut :
0,8 – 1,000 = sangat tinggi
0,6 – 0,799 = tinggi
0,4 – 0,599 = cukup tinggi
0,2 – 0,399 = rendah
< 0,200 = sangat rendah

3.5 Pengolahan Dan Analisis Data


Pengolahan data kuantitatif menggunakan cara-cara atau rumus tertentu dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 11,12
a. Edit Data (Editing)
b. Pemberian Kode (Coding)
c. Data Entry/ Processing Data
d. Pembersihan data (cleaning)
Analisis data yang digunakan yaitu univariat , bivariat yang digunakan adalah Wilcoxon
Signed Ranks Test dan multivariat menggunakan Regresi logistik. Rumus Wilcoxon Signed
Ranks Test : 11,12

Keterangan :
Md : mean dari devisi (d) pre dan post
Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
∑Xd2 : jumlah kuadrat deviasi
N : banyaknya subjek
Df : atau db adalah N-1
Hasil data inilah yang kemudian dianalisis menggunakan rumus t hitung kemudian hasil yang
diperoleh dapat menunjukkan apakah perlakuan yang diberikan efektif atau tidak.

3.6 Lokasi Dan Waktu Riset


Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalijaya dan Kalisari Kecamatan Talagasari Kabupaten
Karawang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Mei 2018 sampai November 2019 (2 Tahun).
BAB IV. BIAYA, JADWAL DAN LUARAN RISET

4.1 Anggaran Kegiatan Riset

Biaya Yang Diusulkan


NO Jenis Pengeluaran
TS TS+1
1 Pengumpulan dan pengolahan data (Maks. 30%) Rp. 14.000.000, Rp. 7.000.000,
2 Bahan habis pakai,perangkat / penunjang (60%) Rp. 18.000.000., Rp. 6.000.000,

3 Perjalanan, konsumsi, transport (40%) Rp. 13.000.000, Rp. 10.000.000,


4 Sewa kendaraan (40%) Rp. 8.000.000, Rp. 4.000.000,
Rp. 53.000.000,- Rp. 27.000.000,-
Total Rp 80.000.000.,

4.2 Anggaran Proses Luaran Riset

Biaya Yang Diusulkan


NO Jenis Pengeluaran TS TS+1
1 Jurnal Internasional Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
2 HAKI
3
Rp.10.000.000 Rp. 10.000.000
Total Rp. 20.000.000.,
4.3 Jadwal Riset

TS TS+1

Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 12
8 9 10 11 12 8 9 10 11
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jan Feb Mar Apr Mei Jun Dec
Aug Sept Oct Nov Dec Jul Aug Sept Oct Nov

Penyusunan Proposal
Penelitian

Menyusun materi dan metode

Pembuatan Etik Penelitian

Penerbitan surat tugas tim


kader oleh kepala desa

Survey Lokasi dan Penelitian

Validitas instrument

Pengambilan data kuantitatif

Analisa data kuantitatif              

Penyusunan laporan

Penyusunan panduan Buku


Pelatihan

Rapat Persiapan bersama                    


Kades dan KUA
Penyuluhan tim kepada Remaja

Evaluasi Penyuluhan

Submit journal nasional dan


internasional

Melaporan hasil kegiatan


4.4 Luaran Riset
Rencana Target Capaian
Indikator Capaian
No Jenis Luaran
TS* TS + 1
1. Jurnal Internasional Bereputasi1) 1 1
2. Keterlibatan mahasiswa3) S1 = 2 orang
S1 = 2 orang

BAB V. PPM

1. Judul PPM : Pengkayaan materi tentang bahaya pernikahan dini pada remaja di Desa Kali
Jaya dan Kali Sari Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang
2. Uraian keterkaitan PPM dengan riset:
Riset yang akan dilakukan untuk mengexplor pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dan proteksi diri serta bahaya pernikahan dini. Sekaligus dilakukan edukasi pada
remaja di wilayah penelitian, bekerjasama dengan aparat KUA untuk meningkatkan pengetahuan
remaja dan diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus remaja yang nikah dini.
3. Waktu Pelaksanaan
a. Mulai : bulan Februari tahun 2019
b. Berakhir : bulan Juli tahun 2019
4. Lokasi PPM : Desa Kalisari dan Kalijaya, Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang
5. Kondisi dan situasi kelompok masyarakat atau desa yang dituju (selanjutnya disebut
dengan mitra):
No Mitra Profil Mitra
1 KUA KUA
2
3

Permasalahan:
a. Masih banyak para remaja yang melakukan pernikahan dini sehingga angka perceraian
tinggi
b. petugas kesehatan di wilayah penelitian jarang kontak dengan remaja, sehingga hampir
tidak pernah memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja
6. Temuan yang Ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa)
a. Akan diberi edukasi sesuai kebutuhan remaja di wilayah penelitian dengan pembelajaran
orang dewasa, untuk menjalin kepercayaan remaja terhadap petugas kesehatan.
c. Menghasilkan buku panduan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja puteri dan
bahaya pernikahan dini
7. Rencana luaran utama kegiatan PPM adalah Publikasi Jurnal Nasional
8. Rencana Luaran Tambahan yaitu buku panduan kesehatan reproduksi remaja putri dan HKI
9. Solusi, outcome yang diharapkan, dan indikator capaian yaitu
a. Solusi yaitu terdapat perubahan perilaku untuk mengurangi kasus pernikahan dini,
b. Indikator pencapaian yang diharapkan
a. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
b. Angka pernikahan dini menurun.
10. Usulan Biaya
Anggaran Kegiatan PPM : Rp 20.000.000.,
Anggaran Output PPM : Rp. 2.000.000.,

Biaya Yang Diusulkan


NO Jenis Pengeluaran
TS TS+1
1 Pengumpulan dan pengolahan data Rp. 3.000.000, Rp. 1.000.000,
2 Bahan habis pakai,perangkat / penunjang Rp. 3.000.000., Rp. 1.000.000,

3 Perjalanan, konsumsi, transport Rp. 4.000.000, Rp. 1.000.000,


4 Sewa kendaraan Rp. 3.000.000, Rp. 2.000.000,
5 Publikasi jurnal Rp. 2.000.000,
Total Rp 20.000.000.,

11. Peran dan program yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa KKN dalam menunjang
atau membantu kegiatan PPM yang diajukan:
a. Membantu mencari teori yang relevan untuk materi yang akan disampaikan,
b. Membantu membuat Buku Panduan,
c. Membantu pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
Daftar Pustaka
1. Health for the world’s adolescents. A second chance in the second decade. World Health
Organization; 2014. h.1‒20.

2. InfoDATIN. Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. Situsi kesehatan reproduksi
remaja 29 Juni dalam rangka hari keluarga nasional. ISSN 2442-7659; 2012. h.1.

3. BKKBN. Kajian Profil penduduk Remaja (10-24 tahun) : Angka Perceraian Remaja. Policy
Brief Puslitbang kependudukan-BKKBN 2016;1.

4. Muzaini. Perkembangan teknologi dan perilaku menyimpang dalam masyarakat modern.


Jurnal pembangunan pendidikan: fondasi dan aplikasi. 2014;2(1):48‒58.

5. Center on media and human development school of communication northwestern university.


Teens, health, and technology. A national survey. 2015.

6. Susilo,Cipto. Azza,Awatiful. Pernikahan Dini Dalam Perspektif Kesehatan Reproduksi. The


Indonesian Journal Of Health Science, Vol. 4, No. 2, Juni:2014.

7. Djamilah, Kartikawati Reni. Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda.
Vol. 3, No. 1, Mei:2014.

8. Agus, Suprijono. Metode dan Model Mengajar. Alfabeta. Bandung: 2012

9. Agtikasari, Nurhayati. Hubungan Pengetahuan Tentang Pernikahan Usia Dini Dengan Sikap
Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di Sma Negeri 2 Banguntapan Bantul tahun: 2015

10. Munawara, Yasak Meianzi Ellen, Dewi Indra Sulih. Budaya Pernikahan Dini Terhadap
Kesetaraan Gender Masyarakat Madura. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-
6962: Vol. 4, No. 3:2015.
11. Dahlan Sopiyudin, Statistik untuk kedokteran Dasar deskriptif, bivariat dan multivariat. PT
Salemba 2011

12. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Bandung: Sagung seto;
Edisi ke-4. 2011. Hlm: 88−101, 116−7.

Anda mungkin juga menyukai