Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)

Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017


ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017

Pengukuran Deformasi BendunganJatibarang


Periode 2015-2016 Menggunakan GPS
denganSoftwareGAMIT/GLOBK 10.6

B. SUDARSONO*,1, F. J. AMARROHMAN2 dan F. R. PURWOKO3


Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang
*
Corresponding author: Bambang_f220@yahoo.com

Abstrak: Pengukuran deformasi merupakan pemantauan terhadap perubahan dimensi maupun bentuk
dari sebuah bangunan. Salah satu bangunan yang sangat penting untuk dilakukan pemantauan deformasi
adalah bendungan karena bendungan memiliki potensi mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh
tekanan air yang dibendungnya. Bendungan adalah suatu tembok penahan air yang memiliki peranan
penting bagi kehidupan manusia. Maka diperlukan suatu bentuk pemeliharaan dan perawatan yang
memadai guna menghindari kerusakan pada bendungan tersebut. Pemantauan deformasi merupakan salah
satu bentuk pengawasan dan pemeliharaan tubuh bendungan yang harus dilakukan secara berkala dan
terus menerus. Penelitian ini melakukan pengolahan data hasil pengukuran GPS pada bangunan utama
Bendungan Jatibarang menggunakan software GAMIT/GLOBK 10.6 periode tahun 2015 dan 2016.
Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan pengukuran langsung menggunakan GPS dual
frequency pada sepuluh titik pengamatan bangunan utama Bendungan Jatibarang. Hasil penelitian ini
diperoleh nilai perubahan koordinat dengan rata-rata nilai perubahan koordinat toposentrik 3 dimensi
pada sumbu X = 1,369 ± 9,729 mm, sumbu Y = 5,642 ± 5,926 mm, dan sumbu Z= 6,417 ± 4,418 mm.
Dalam penelitian ini hasil pengolahan data dilakukan pengujian statistik dengan selang kepercayaan 95%
dengan hasil titik monitoring bendungan tidak memiliki pergeseran yang signifikan. Berdasarkan hasil uji
statistik, dapat disimpulkan bahwa tiap titik pengamatan selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2016
tidak mengalami deformasi.

Kata kunci:Bendungan, Deformasi, GPS, GAMIT/GLOBK 10.6

1. PENDAHULUAN tekanan pori, tekanan hidrostatis, dan


faktor pengaruh lainnya.
1.1 Latar Belakang Pemantauan secara berkala, dengan
Bendungan adalah suatu tembok metode observasi berulang serta
penahan air yang dibentuk dari berbagai pencatatan mengenai perilaku
batuan dan tanah. Bendungan juga bendungan dapat dilakukan dengan
merupakan salah satu sarana multifungsi bantuan instrumentasi atau peralatan
yang memiliki peranan penting bagi lain. Data hasil pemantauan tersebut
kehidupan manusia. Bendungan dapat menggambarkan perilaku suatu
memiliki beberapa manfaat penting bendungan, sehingga gejala-gejala yang
antara lain irigasi, penyediaan air baku, akan terjadi dapat diketahui secara dini.
sebagai PLTA, pengendali banjir,
perikanan, pariwisata dan olahraga air. 1.2 Latar Belakang
Suatu bangunan jika mendapat Adapun rumusan masalah dalam
tekanan akan mengalami perubahan penelitian ini adalah:
dimensi atau bentuk. Seperti halnya 1. Bagaimana hasil pengolahan data
bendungan-bendungan lain buatan GPS yang diolah dengan
manusia, Bendungan Jatibarang pun menggunakan Scientific Software
rawan dari deformasi yang disebabkan GAMIT 10.6 untuk monitoring
oleh berbagai muatan-muatan dan gaya- deformasi di Bendungan Jatibarang?
gaya diantaranya berat bendungan,

© 2017 ITP. All right reserved 209 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
2. Apakah terjadi pergeseran yang Kedungpare) yang terletak pada
signifikan pada tubuh Bendungan koordinat 7o02’09.7” LS dan
Jatibarang? 110o21’02.6” BT.
2. Data pengamatan yang digunakan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian dalam penelitian tugas akhir ini
Adapun maksud dan tujuan adalah data pengamatan GPS yang
penelitian ini adalah: dilakukan di Bendungan Jatibarang
pada bulan Maret 2015.
1. Mengetahui hasil pengolahan data 3. Pengamatan GPS dilakukan pada
GPS yang diolah dengan sepuluh titik Bench Mark yang
menggunakan Scientific Software sudah terpasang di tubuh
GAMIT 10.6 pada monitoring Bendungan Jatibarang. Enam titik
deformasi. itu adalah BM07, BM08, BM09,
2. Mengetahui ada tidaknya pergeseran BM10, BM11, BM12, CP01, CP02,
yang signifikan pada tubuh CP02, CP04.
Bendungan Jatibarang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam 2.1 Bendungan
penelitian ini adalah sebagai berikut: Bendungan atau dam adalah
1. Pengumpulan data enam titik konstruksi yang dibangun untuk
kontrol Bendungan Jatibarang menahan laju air menjadi waduk, danau,
dengan melakukan pengukuran GPS atau tempat rekreasi. Seringkali
Dual Frequency secara statik. bendungan juga digunakan untuk
2. Pengolahan data pengamatan GPS mengalirkan air ke sebuah Pembangkit
menggunakan scientific software Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam
GAMIT sehingga dihasilkan juga memiliki bagian yang disebut pintu
koordinat titik pengamatan. air untuk membuang air yang tidak
3. Menggunakan titik ikat global diinginkan secara bertahap atau
berjumlah 4 stasiun (BAKO, berkelanjutan. Bendungan memiliki
COCO, TOW2, PIMO) yang beberapa manfaat penting antara lain
kemudian dikombinasikan sesuai irigasi, penyediaan air baku, sebagai
keperluan. PLTA, pengendali banjir, perikanan,
4. Penelitian berfokus pada deformasi pariwisata dan olahraga air.
pada bendung utama (main dam)
Bendungan Jatibarang yang terjadi Bendungan merupakan bangunan air
pada bulan Maret 2015 sampai yang dibangun secara melintang sungai,
dengan bulan Oktober 2016. sedemikian rupa agar permukaan air
sungai di sekitarnya naik sampai
ketinggian tertentu, sehingga air sungai
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap
Adapun ruang lingkup dalam ke saluran-saluran pembagi kemudian
penelitian ini adalah sebagai berikut: hingga ke lahan-lahan pertanian [3].
1. Daerah penelitian adalah Bendungan
Jatibarang di Kota Semarang, Jawa 2.2 Deformasi
Tengah (Kec. Gunung Pati dan Kec. Deformasi adalah perubahan bentuk,
Mijen), (Kel. Kandri, Kel. posisi, dan dimensi dari suatu benda
Jatibarang, Kel. Jatirejo, Kel. seperti dikutip dari Kuang (1996) [2].

© 2017 ITP. All right reserved 210 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Berdasarkan definisi tersebut deformasi adalah untuk monitoring deformasi
dapat diartikan sebagai perubahan bendungan.
kedudukan atau pergerakan suatu titik Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga
pada suatu benda secara absolut maupun segmen utama, yaitu segmen angkasa
relatif. Dikatakan titik bergerak absolut (space segment) yang terutama terdiri
apabila dikaji dari perilaku gerakan titik dari satelit-satelit GPS, segmen sistem
itu sendiri dan dikatakan relatif apabila kontrol (control system segment) yang
gerakan itu dikaji dari titik yang lain. terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan
Perubahan kedudukan atau pergerakan pengontrol satelit, dan segmen pemakai
suatu titik pada umumnya mengacu (user segment) yang terdiri dari pemakai
kepada suatu sitem kerangka referensi GPS termasuk alat-alat penerima dan
(absolut atau relatif). pengolah sinyal dan data GPS [1].
Untuk mengetahui terjadinya
deformasi pada suatu tempat diperlukan 3. METODOLOGI PENELITIAN
suatu survei, yaitu survei deformasi dan
geodinamika. Survei deformasi dan 3.1 Daerah Penelitian
geodinamika sendiri adalah survei Daerah penelitian Tugas Akhir
geodetik yang dilakukan untuk adalah Bendungan Jatibarang di Kota
mempelajari fenomena-fenomena Semarang, Jawa Tengah (Kec. Gunung
deformasi dan geodinamika. Fenomena- Pati dan Kec. Mijen), (Kel. Kandri, Kel.
fenomena tersebut terbagi atas dua, yaitu Jatibarang, Kel. Jatirejo, Kel.
fenomena alam seperti pergerakan Kedungpare) yang terletak pada
lempeng tektonik, aktivitas gunung api, koordinat 7o02’09.7” LS dan
dan lain-lain. Fenomena yang lain adalah o
110 21’02.6” BT.
fenomena manusia seperti bangunan,
jembatan, bendungan, permukaan tanah,
3.2 Data Pengamatan
dan sebagainya.
Pengamatan GPS dalam satu sesi
2.3 Global Positioning System (GPS) dilakukan selama 5 jam untuk setiap titik
yang diikatkan ke Stasiun IGS Badan
GPS (Global Positioning System) Informasi Geospasial (BIG), Coco Island
adalah sistem satelit navigasi dan (COCO), Townsville (TOW2) dan Pimo
penentuan posisi menggunakan satelit. Island (PIMO). Data survei GPS
Nama formalnya adalah NAVSTAR dilaksanakan empat kali, yaitu masing-
GPS (NAVigation Satellite Timing and masing pada bulan Maret 2015, Agustus
Ranging Global Position System). 2016, September 2016, dan Oktober
Sistem yang dapat digunakan oleh 2016.
banyak orang sekaligus dalam segala
cuaca ini didesain untuk memberikan
3.3 Peralatan Penelitian
posisi dan kecepatan tiga dimensi yang
teliti, dan juga informasi mengenai Peralatan yang digunakan dalam
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia penelitian ini terdiri dari perangkat keras
[1]. Di Indonesia sendiri penggunaan dan perangkat lunak.
GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun Perangkat keras yang digunakan
yang lalu dan terus berkembang sampai dalam penelitian ini adalah sebagai
saat ini baik dalam volume maupun jenis berikut:
aplikasinya. Salah satu aplikasinya a. Laptop dengan spesifikasi Processor
Intel(R) Core(TM) i5-4210U CPU

© 2017 ITP. All right reserved 211 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
@ 1.70GHz (4 CPUs), ~2,4GHz, kualitas data pengamatan dalam format
RAM 4GB, RINEX. Pengecekan data dilakukan
b. GPS Topcon Hiper GB, untuk mengetahui waktu mulai dan
c. GPS Topcon Hiper II, berakhirnya sebuah pengamatan, nilai
d. GPS Topcon Hiper SR. multipath yang terjadi, interval
Perangkat lunak yang digunakan perekaman, total satelit, dan informasi
dalam penelitian ini adalah sebagai lainnya yang mana dapat menggunakan
berikut: softwareTEQC.

a. Sistem Operasi Ubuntu 12.04, Persiapan


b. Perangkat lunak GAMIT 10.6,
d. TEQC.
Pengumpulan Data

3.4 Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada Data GPS Pengamatan Data Pendukung Pengolahan
penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu:
Pengecekan Kualitas Data
1. Data pengamatan
Data Pengamatan GPS dalam satu
Pengolahan Data menggunakan GAMIT 10.6/
kali pengukuran diperoleh dengan GLOBK
pengambilan data langsung di lokasi
titik-titik pengamatan di Bendungan Koordinat Hasil
Jatibarang. Pengolahan Data

2. Data Pendukung
Data pendukung adalah data-data Transformasi Koordinat ke Sistem Koordinat UTM
sekunder yang dilakukan saat
pengolahan data. Software GAMIT
meneyediakan fasilitas dimana user Koordinat dalam Sistem
Koordinat UTM
secara otomatis dapat melakukan
download data sekunder yang
dibutuhkan apabila tersambung dengan Pengujian Statistik Deformasi

internet.
Laporan
3.5 Metodologi Pelaksanaan
Penelitian Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Metodologi pelaksanaan dalam
penelitian ini ditunjukkan pada diagram b. Pengolahan data dengan GAMIT
alir pada Gambar 1. GAMIT adalah sebuah paket peragkat
lunak ilmiah yang digunakan untuk
4. PENGOLAHAN DATA pengolahan data pengamatan GPS yang
Proses pengolahan data adalah dikembangkan oleh MIT (Massachusetts
sebagai berikut: Institute of Techology) dan SIO (Scripps
a. Pengecekan data dengan TEQC Institution of Oceanography) dan
Harvard University dengan dukungan
Sebelummelakukan pengolahan, dari National Science Foundation untuk
terlebih dahulu dilakukan pengecekan melakukan analisis pengamatan GPS

© 2017 ITP. All right reserved 212 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
yaitu estimasi koordinat stasiun, moving average MP1 memiliki nilai
percepatan, fungsi post-seismik rata-rata sebesar 0,312855 m dan moving
deformasi, atmospheric delay, orbit average MP2 memiliki nilai rata-rata
satelit dan parameter orientasi bumi. sebesar 0,294485 m.
Pengolahan data pengamatan GPS Dari hasil pengecekan kualitas data
dengan GAMIT dilaksanakan melalui 4 pada semua periode pengukuran
tahapan pengolahan, yaitu makexp, menunjukkan bahwa MP1 dan MP2 dari
makex, fixdrv dan batch processing. data pengamatan GPS memiliki nilai
Hasil akhir dari pengolahan data kurang dari 0,5 m, sehingga dapat
pengamatan GPS dengan GAMIT digunakan untuk pengolahan
berupa file Q, file H dan file L. File H selanjutnya.
digunakan untuk proses selanjutnya
yaitu pengolahan dengan perangkat
5.2 Hasil Pengolahan GAMIT
lunak GLOBK. File H hasil pengolahan
danGLOBK
dengan GAMIT dan file H global hasil
download dari internet (IGS H-files) Nilai koordinat yang diperoleh
selanjutnya diolah dengan GLOBK. dalam koordinat geodetis yang masing-
masing titik pada setiap periode
File yang digunakan pada pengolahan pengukuran ditampilkan dalam tabel 1
dengan GLOBK yaitu file koordinat sampai dengan 4. berikut.
pendekatan (*.apr), earthquake file
(eq_file) dan command block file Tabel 1: Koordinat Titik Bendungan
(com_file), sort file (srt_file), apriori Hasil GLOBK Periode Maret 2015
Titik Koordinat Tinggi
rotasi bumi (in_pmu). Proses harian Ellipsoid
(daily processing dengan GLRED) dan Lintang Bujur (m)
terakhir dilakukan proses global (global CP01 7º 2’ 07,74213” S 110º 20’ 59,03771” T 183,808
processing dengan GLOBK). Proses CP02 7º 2’ 08,36972” S 110º 20’ 58,76447” T 183,797
pada GLOBK melakukan kombinasi CP03 7º 2’ 11,19346” S 110º 21’ 05,30140” T 183,950
lebih dari satu solusi, sekaligus CP04 7º 2’ 10,67198” S 110º 21’ 05,56346” T 183,909
melakukan pengikatan terhadap sebuah BM07 7º 2’ 09,16238” S 110º 21’ 01,12044” T 183,847
frame koordinat. Hasil yang didapat dari BM08 7º 2’ 09,74243” S 110º 21’ 02,46438” T 184,392
proses tersebut dapat berupa koordinat BM09 7º 2’ 10,33080” S 110º 21’ 03,80844” T 184,063
kartesian tiga dimensi, data panjang BM10 7º 2’ 08,88951” S 110º 21’ 01,23843” T 183,848
baseline, ketelitian data pengamatan dan
BM11 7º 2’ 09,47633” S 110º 21’ 02,58352” T 184,365
titik ikat pengamatan.
BM12 7º 2’ 10,06254” S 110º 21’ 03,92469” T 184,020

5. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2: Koordinat Titik Bendungan
5.1 Pengecekan Kualitas Data Hasil GLOBK Periode Agustus 2016
Titik Koordinat Tinggi
Menggunakan TEQC Ellipsoid
Lintang Bujur (m)
Data pengamatan GPS memiliki 7º 2’ 07,74278” S 110º 20’ 59,03913” T 183,824
CP01
kualitas baik atau tidaknya dilihat dari
CP02 7º 2’ 08,37037” S 110º 20’ 58,76577” T 183,842
nilai MP1 dan MP2. Efek multipath
CP03 7º 2’ 11,19361” S 110º 21’ 05,30206” T 183,868
diklasifikasikan baik apabila MP1
CP04 7º 2’ 10,67231” S 110º 21’ 05,56392” T 183,808
maupun MP2 memiliki nilai kurang dari
BM07 7º 2’ 09,16323” S 110º 21’ 01,12032” T 183,829
0,5 m [4].
BM08 7º 2’ 09,74279” S 110º 21’ 02,46534” T 184,294
Pada seluruh hasil pengecekan BM09 7º 2’ 10,33112” S 110º 21’ 03,80855” T 183,907
kualitas datadiperoleh bahwa nilai

© 2017 ITP. All right reserved 213 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
BM10 7º 2’ 08,89110” S 110º 21’ 01,23938” T 183,825 Tabel 5: Koordinat Titik Bendungan
BM11 7º 2’ 09,47639” S 110º 21’ 02,58361” T 184,321 Sistem Koordinat UTM Periode Maret
BM12 7º 2’ 10,06296” S 110º 21’ 03,92379” T 183,845 2015
UTM Zona 49
Tabel 3: Koordinat Titik Bendungan Titik
N (m) E (m)
Hasil GLOBK Periode September 2016 CP01 9222278,58686 428181,24186
Titik Koordinat Tinggi
Ellipsoid CP02 9222259,30220 428172,88560
Lintang Bujur (m) CP03 9222172,86570 428373,56180
CP01 7º 2’ 07,74293” S 110º 20’ 59,03906” T 183,825 CP04 9222188,89116 428381,57965
CP02 7º 2’ 08,37054” S 110º 20’ 58,76563” T 183,850 BM07 9222235,06080 428245,20158
CP03 7º 2’ 11,19360” S 110º 21’ 05,30223” T 183,868 BM08 9222217,30486 428286,45905
CP04 7º 2’ 10,67242” S 110º 21’ 05,56409” T 183,808 BM09 9222199,29372 428327,72032
BM07 7º 2’ 09,16326” S 110º 21’ 01,12032” T 183,830 BM10 9222243,44530 428248,81003
BM08 7º 2’ 09,74309” S 110º 21’ 02,46529” T 184,291
BM11 9222225,48186 428290,10282
BM12 9222207,53669 428331,27544
BM09 7º 2’ 10,33097” S 110º 21’ 03,80856” T 183,903
BM10 7º 2’ 08,89096” S 110º 21’ 01,23937” T 183,830
Tabel 6: Koordinat Titik Bendungan
BM11 7º 2’ 09,47644” S 110º 21’ 02,58364” T 184,323
Sistem Koordinat UTM Periode Agustus
BM12 7º 2’ 10,06292” S 110º 21’ 03,92383” T 183,841
2016
UTM Zona 49
Tabel 4: Koordinat Titik Bendungan Titik
N (m) E (m)
Hasil GLOBK Periode Oktober 2016
Titik Koordinat Tinggi CP01 9.222.278,56684 428.181,28568
Lintang Bujur
Ellipsoid CP02 9.222.259,28232 428.172,92570
(m)
CP03 9.222.172,86095 428.373,58191
CP01 7º 2’ 07,74270” S 110º 20’ 59,03879” T 183,820
CP04 9.222.188,88084 428.381,59364
CP02 7º 2’ 08,37042” S 110º 20’ 58,76583” T 183,828
BM07 9.222.235,03451 428.245,19794
CP03 7º 2’ 11,19351” S 110º 21’ 05,30222” T 183,868
BM08 9.222.217,29409 428.286,48833
CP04 7º 2’ 10,67253” S 110º 21’ 05,56416” T 183,805 BM09 9.222.199,28397 428.327,72384
BM07 7º 2’ 09,16323” S 110º 21’ 01,12035” T 183,829 BM10 9.222.243,39666 428.248,83933
BM08 7º 2’ 09,74259” S 110º 21’ 02,46460” T 184,282 BM11 9.222.225,48013 428.290,10572
BM09 7º 2’ 10,33099” S 110º 21’ 03,80846” T 183,898 BM12 9.222.207,52377 428.331,24801
BM10 7º 2’ 08,89103” S 110º 21’ 01,23939” T 183,829
BM11 7º 2’ 09,47644” S 110º 21’ 02,58355” T 184,320 Tabel 7: Koordinat Titik Bendungan
BM12 7º 2’ 10,06295” S 110º 21’ 03,92378” T 183,843 Sistem Koordinat UTMPeriode
September 2016
UTM Zona 49
Untuk memperoleh nilai koordinat Titik
N (m) E (m)
dalam sistem koordinat UTM (Universal
CP01 9.222.278,56244 428.181,28345
Transverse Mercator) maka nilai-nilai
CP02 9.222.259,27731 428.172,92130
koordinat hasil pengolahan
CP03 9.222.172,86144 428.373,58733
GAMIT/GLOBK ditransformasikan. CP04 9.222.188,87761 428.381,59889
Hasil transformasi koordinat ditampilkan BM07 9.222.235,03354 428.245,19814
dalam tabel 5 sampai dengan 8 berikut. BM08 9.222.217,28483 428.286,48685
BM09 9.222.199,28865 428.327,72418
BM10 9.222.243,40081 428.248,83899
BM11 9.222.225,47838 428.290,10662
BM12 9.222.207,52512 428.331,24918

© 2017 ITP. All right reserved 214 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Tabel 8: Koordinat Titik Bendungan Akan tetapi apabila nilai t-hitungan
Sistem Koordinat UTM Periode Oktober lebih kecil dari t-tabel (nilai t df,α/2)
2016 berarti parameter yang diuji tidak
UTM Zona 49 mempunyai perbedaan yang signifikan.
Titik
N (m) E (m) Tabel berikut merupakan hasil hitungan
CP01 9.222.278,56953 428.181,27509 nilai t-hitungan. Hasil uji statistik
CP02 9.222.259,28077 428.172,92734 pergeseran dapat dilihat pada Tabel 9
CP03 9.222.172,86416 428.373,58675 dan 11 berikut.
CP04 9.222.188,87422 428.381,60098
BM07 9.222.235,03458 428.245,19888 Tabel 10: Hasil Uji Statistik Pergeseran
BM08 9.222.217,29999 428.286,46587 Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode
BM09 9.222.199,28781 428.327,72106 Maret 2015 - September 2016
BM10 9.222.243,39876 428.248,83962 pij std t T Ho Pergeseran
BM11 9.222.225,47844 428.290,10383 table
0,0482 0,0153 3,1476 1,96 Ditolak Iya
BM12 9.222.207,52422 428.331,24771
0,0435 0,0147 2,9517 1,96 Ditolak Iya

5.3 Deformasi Titik Bendungan 0,0259 0,0220 1,1754 1,96 Diterima Tidak
0,0235 0,0221 1,0666 1,96 Diterima Tidak
Pada penelitian ini, dengan
menjadikan pengamatan pada periode 0,0275 0,0118 2,3327 1,96 Ditolak Iya
Maret 2015 sebagai koordinat origin/titik 0,0343 0,0142 2,4154 1,96 Ditolak Iya
nol. Dengan menggunakan tingkat 0,0064 0,0182 0,3504 1,96 Diterima Tidak
kepercayaan 95% (α = 5%) dan df ∞ 0,0531 0,0117 4,5200 1,96 Ditolak Iya
maka nilai t adalah 1,960. Apabila t- 0,0051 0,0130 0,3959 1,96 Diterima Tidak
hitungan lebih besar dari nilai t-tabel
0,0287 0,0166 1,7318 1,96 Diterima Tidak
(nilai t df, α /2) menunjukkan bahwa
parameter mempunyai perbedaan yang
signifikan. Tabel 11: Hasil Uji Statistik Pergeseran
Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode
Tabel 9: Hasil Uji Statistik Pergeseran Maret 2015 - Oktober 2016
pij std t T Ho Pergeseran
Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode table
Maret 2015 - Agustus 2016 0,0375 0,0152 2,4678 1,96 Ditolak Iya
T Perge
pij std t Ho 0,0469 0,0146 3,2188 1,96 Ditolak Iya
table seran
0,0482 0,0152 3,1720 1,96 Ditolak Iya 0,0250 0,0223 1,1207 1,96 Diterima Tidak
0,0448 0,0146 3,0705 1,96 Ditolak Iya 0,0272 0,0223 1,2227 1,96 Diterima Tidak
0,0207 0,0223 0,9261 1,96 Diterima Tidak 0,0264 0,0116 2,2771 1,96 Ditolak Iya
0,0174 0,0223 0,7803 1,96 Diterima Tidak 0,0084 0,0141 0,5952 1,96 Ditolak Iya
0,0265 0,0116 2,2931 1,96 Ditolak Iya 0,0059 0,0180 0,3303 1,96 Diterima Tidak
0,0312 0,0141 2,2147 1,96 Ditolak Iya 0,0551 0,0115 4,7804 1,96 Ditolak Iya
0,0104 0,0180 0,5750 1,96 Diterima Tidak 0,0036 0,0129 0,2744 1,96 Diterima Tidak
0,0568 0,0115 4,9219 1,96 Ditolak Iya 0,0304 0,0164 1,8547 1,96 Diterima Tidak
0,0034 0,0130 0,2596 1,96 Diterima Tidak
0,0303 0,0164 1,8493 1,96 Diterima Tidak Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan GAMIT/GLOBK pada
tabel IV.20 sampai dengan tabel IV.22
menunjukkan beberapa nilai t-hitungan

© 2017 ITP. All right reserved 215 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
lebih dari tα (t-tabel) yang ditentukan. Tabel 13: Hasil Uji Statistik Penurunan
Nilai tersebut menunjukkan bahwa Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode
koordinat toposentrik hasil hitungan Maret 2015 - September 2016
pada beberapa titik kontrol tidak du std t T Ho Penurunan
table
mengalami pergeseran secara statistik, 0,01685 0,00401 4,201959 1,96 Ditolak Iya
walaupun demikian titik-titik tersebut
0,05276 0,00383 13,77437 1,96 Ditolak Iya
mengalami pergeseran secara numeris.
- 0,00498 -16,6085 1,96 Ditolak Iya
Sehingga mengacu pada hasil 0,08263
perhitungan GAMIT/GLOBK, - 0,00493 -20,593 1,96 Ditolak Iya
0,10142
pergeseran pada titik-titik pantau - 0,00391 -4,50204 1,96 Ditolak Iya
tersebut bukanlah suatu pergeseran yang 0,01758
signifikan. Jadi, secara statistik titik-titik - 0,00427 -23,7899 1,96 Ditolak Iya
pantau tidak mengalami pergeseran. 0,10146
- 0,00458 -35,0453 1,96 Ditolak Iya
Selain pergeseran titik, kajian dalam 0,16051
- 0,00387 -4,65176 1,96 Ditolak Iya
penelitian ini juga melakukan pengujian 0,01800
statistik penurunan muka tanah atau - 0,00419 -9,8636 1,96 Ditolak Iya
penurunan titik kontrol pada Bendung 0,04128
- 0,00440 -40,7713 1,96 Ditolak Iya
Utama Bendungan Jatibarang. Tabel 12 0,17939
sampai dengan 14 menunjukkan hasil uji
statistik yang dilakukan. Tabel 14: Hasil Uji Statistik Penurunan
Tabel 12: Hasil Uji Statistik Penurunan Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode
Titik Hasil GAMIT/GLOBK Periode Maret 2015 - Oktober 2016
du std t T Ho Penurunan
Maret 2015 - Agustus 2016 table
du std t T Ho Penurunan 0,01220 0,00415 2,942788 1,96 Ditolak Iya
table
0,01578 0,00415 3,80689 1,96 Ditolak Iya 0,03073 0,00396 7,760846 1,96 Ditolak Iya
0,04476 0,00396 11,30287 1,96 Ditolak Iya - 0,00466 -17,6231 1,96 Ditolak Iya
0,08212
-0,08193 0,00466 -17,5817 1,96 Ditolak Iya 0,00468 -22,2055 1,96 Ditolak Iya
-
-0,10087 0,00468 -21,5763 1,96 Ditolak Iya 0,10381
- 0,00402 -4,68384 1,96 Ditolak Iya
-0,01840 0,00402 -4,58242 1,96 Ditolak Iya 0,01881
- 0,00435 -25,2932 1,96 Ditolak Iya
-0,09792 0,00435 -22,5104 1,96 Ditolak Iya 0,11003
- 0,00468 -35,2821 1,96 Ditolak Iya
-0,15639 0,00468 -33,4161 1,96 Ditolak Iya
0,16512
-0,02243 0,00400 -5,61359 1,96 Ditolak Iya - 0,00400 -4,80065 1,96 Ditolak Iya
0,01918
-0,04369 0,00420 -10,4148 1,96 Ditolak Iya - 0,00420 -10,5794 1,96 Ditolak Iya
0,04438
-0,17582 0,00453 -38,8116 1,96 Ditolak Iya - 0,00453 -39,1408 1,96 Ditolak Iya
0,17731

Berdasarkan hasil pengujian statistik


terhadap penurunan posisi titik kontrol
Bendungan Utama Jatibarangpada tabel
IV.23 sampai dengan tabel IV.25
menunjukkan semua nilai t-hitungan
lebih dari tα (t-tabel) yang ditentukan.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa
koordinat toposentrik hasil hitungan
pada beberapa titik kontrol mengalami

© 2017 ITP. All right reserved 216 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
pergeseran secara statistik dan 1. Pengolahan data survey GPS
pergeseran secara numeris. umumnya menggunakan perangkat
Letak dan arah deformasi yang lunak ilmiah (scientific software)
terjadi pada titik kontrol Bendung untuk mengetahui gejala deformasi
Jatibarang ditunjukkan pada Gambar 2 [1].
berikut. 2. Scientific Software GAMIT mampu
melakukan analisis pengamatan
GPS yaitu estimasi koordinat
stasiun, percepatan, fungsi post-
processing seismik deformasi,
athmospheric delay, orbit satelit dan
parameter orientasi bumi (Herring
dkk, 2007).
3. Dalam pengolahan data GPS pada
scientific software GAMIT 10.6,
dimasukkan komponen-komponen
pendukung seperti file igs, file
navigasi dan H-file yang dapat
(a) meningkatkan ketelitian
perhitungan.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data
dan analisis data penelitian yang telah
dilaksanakan, maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
(b) 1. Dari hasil pengolahan data
Gambar 2. Titil kontrol Bendung Utama pengukuran GPS bulan Maret, April
Jatibarang (a) CP01, CP02, CP03, CP04 dan Mei menggunakan scientific
dan (b) BM07, BM08, BM09,BM10, software GAMIT 10.6 teramati tiap
BM11, BM12 titik pengamatan mengalami
perubahan koordinat. Rata-rata nilai
Dalam penelitian ini hasil perubahan koordinat toposentrik 3
pengolahan menggunakan dimensi pada sumbu X = 1,369 ±
GAMIT/GLOBK yang dianggap benar 9,729 mm, sumbu Y = 5,642 ±
dikarenakan GAMIT/GLOBK 5,926 mm, dan sumbu Z= 6,417 ±
merupakan Scientific Software yang 4,418 mm.
dikhususkan untuk perhitungan dengan 2. Dalam penelitian ini hasil
ketelitian tinggi. Ada beberapa faktor pengolahan data menggunakan
yang menyebabkan penulis memilih scientific software GAMIT 10.6
untuk menganggap hasil pengolahan diperoleh titik pengamatan
scientific software GAMIT 10.6 sebagai mengalami deformasi secara
hasil yang benar. Faktor-faktor tersebut numeris. Namun setelah dilakukan
adalah: uji statistik dengan selang

© 2017 ITP. All right reserved 217 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
kepercayaan 95% dinyatakan bahwa 4. Muliawan, L. A. 2012. Penentuan
titik monitoring bendungan tidak Koordinat Stasiun GNSS CORS GMU1
memiliki pergeseran yang Bulan Mei 2011. Jurusan Teknik
signifikan. Geodesi Universitas Gadjah Mada.

6.2 Saran
Beberapa saran yang yang diberikan
untuk penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Perlu melakukan perencanaan survei
dan strategi pengamatan yang lebih
matang.
2. Untuk validasi ketinggian sebaiknya
dilakukan dengan pengukuran sipat
datar, karena tinggi yang dihasilkan
dari pengukuran GPS masih kurang
teliti.
3. Durasi pengamatan pada tiap titik
monitoring bendungan sebaiknya
diperpanjang agar data pengamatan
yang didapatkan bisa lebih teliti.
4. Dalam penentuan titik kontrol IGS,
sebaiknya menggunakan lebih dari
empat titik kontrol. Untuk
mendapatkan hasil pengolahan yang
lebih teliti.
5. Pengolahan data sebaiknya hanya
menggunakan scientific software
yang telah terbukti mampu
menghasilkan data dengan ketelitian
tinggi. Misalnya scientific software
GAMIT ataupun scientific software
Bernesse.

7. DAFTAR PUSTAKA

1. Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi


dengan GPS dan Aplikasinya. PT
Pradnya Paramita. Jakarta.
2. Andriyani, Gina. 2012. Kajian
Regangan Selat Bali Berdasarkan Data
GNSS Kontinu 2009-2011. Jurusan
Teknik Geodesi Universitas
Diponegoro.
3. Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi
Pengairan Pertanian Irigasi. Bumi
Aksara. Jakarta.

© 2017 ITP. All right reserved 218 DOI 10.21063/SPI3.1017.209-218

Anda mungkin juga menyukai