Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI II
“PERENCANAAN JALUR TERBANG
WILAYAH UGM MENGGUNAKAN SOFTWERE MISSION PLANNER DAN DRONE
DEPLOY”

DISUSUN OLEH :

JIYON ATAA N ADAM


(16/399996/TK/45010)
Kelas B

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
A. Mata Acara Praktikum

“Perencanaan Jalur Terbang Wilayah UGM Menggunakan Softwere Mission Planner


dan Drone Deploy”.

B. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan perencanaan jalur terbang secara


manual.
2. Mahasiswa mampu membuat jalur terbang menggunakan softwere Mission
Planner.
3. Mahasiswa mampu membuat jalur terbang menggunakan softwere Drone Deploy.

C. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : 06/03/2018
Pukul : 13.00-15.30
Lokasi : Laboratorium Fotogrametri

D. Alat dan Bahan


1. Laptop/PC
2. Softwere Drone Deploy
3. Softwere Mission Planner
4. Internet

E. Dasar Teori

Peta jalur terbang (flight plan) merupakan peta yang meliputi seluruh wilayah yang
menjadi objek pemotretan yang menjadi pedoman arah jalur pemotretan. Flight Plan adalah
bagan jalur lengkap dengan letak dan koordinat tiap titik exposure selama pemotretan.
Flight plan dibuat dengan memplot pada peta topografi atau peta lain yang sesuai.

Maksud dan tujuan pembuatan peta jalur terbang ini adalah :

a. Mengetahui dan dapat membuat peta jalur terbang secara baik dan benar.
b. Menentukan perimeter dan luas wilayah obyek pemotretan.

c. Menentukan data parameter perencanaan yang meliputi jarak antar basis (B), jarak
antar jalur (Q), dan luas model.

d. Menentukan jumlah exposure baik secara hitungan (n).

e. Menentukan/menghitung koordinat titik-titik exposure.

Manfaat dari flight plan beberapa diantaranya adalah :

a. Untuk melihat total kebutuhan logistik dan jumlah foto yang akan didapatkan pada
batasan luas wilayah berdasarkan ketetapan skala, pertampalan foto.

b. Untuk menentukan arah jalur terbang yang berguna untuk efisiensi biaya pemotretan
serta jumlah foto yang optimal.

c. Peta jalur terbang dapat digunakan untuk lampiran permohonan ijin pemotretan dari
pihak berwenang.

d. Dari dapat dibuat panduan pelaksanaan pemotretan dengan navigasi GPS.

Keberhasilan suatu proyek fotogrametri mungkin lebih dipengaruhi oleh foto


yang kualitasnya baik. Bila suatu daerah digambarkan oleh foto udara maka fotonya
dibuat sepanjang garis sejajar yang disebut garis terbang.Yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan jalur terbang yaitu foto-foto tersebut pada umumnya dibuat sedemikian
sehingga daerah yang digambarkan foto udara yang berurutan di dalam satu jalur terbang
yang disebut pertampalan.

Software Mission Planner merupakan salah satu software yang dirancang untuk
mempermudah user dalam perencanaan terbang otomatis dan biasanya digunakan untuk
pemetaan. Sehingga perhitungan manual tentang skala, resolusi spasial, ketinggian, nilai
overlap dan sidelap, dan lainnya bisa di dapatkan hasil perhitungan secara otomatis.
Perencanaan seperti ini termasuk pada tahap Pra-akuisisi data (persiapan sebelum
penerbangan).

DroneDeploy merupakan aplikasi untuk membuat perencanaan jalur terbang dan


pemotretan otomatis yang didalamnya terdapat pengaturan seperti, pengaturan tinggi
terbang, seberapa overlap yang diperlukan , pengaturan arah pengambilan foto, serta area
sehingga kita bisa merencanakan sesuai keinginan dan kebutuhan kita, dimana kita bisa
mengatur sesuai keinginan dan kebutuhan kita.Aplikasi ini bisa diunduh di Playstore.
F. Langkah Kerja
1. Pembuatan Jalur Terbang Manual Menggunakan Mission Planner
a) Melakukan Perhitungan Rencana Terbang Secara Manual dengan
memperhatikan :

Tampalan

a. Tampalan ke depan (overlap).


Tampalan ke depan ialah tampalan antara foto yang berurutan sepanjang jalur terbang.

B
Pesawat

B
overlap
G

Gambar 3.1.Tampalankedepan (Overlap)

Keterangan :
G = ukuran bujur sangkar medan yang terliput oleh sebuah foto tunggal
B = basis atau jarak antara stasiun pemotretan sebuah pasangan foto stereo
PE = besarnya pertampalan pada umumnya dinyatakan dalam persen
𝐺−𝐵
𝑃𝐸 = ( ) ∗ 100......................................................................................(3.1)
𝐺
b. Tampalan ke samping(sidelap).

PI P II

W sidelap
G

Gambar 3.2.Tampalankesamping (Sidelap)

Keterangan :
PI dan PII = pesawat yang berada pada jalur terbang 1 dan 2
W = jarak antara jalur terbang yang berurutan
PS = besarnya tampalan samping dinyatakan dalam persen.
𝐺−𝑊
𝑃𝑆 = ( ) ∗ 100...............................................................................(3.2)
𝐺

Luas Liputan

Setelah memilih skala foto rata-rata dan dimensi format kamera, daerah permukaan
lahan yang terliput dapat langsung dihitung dengan persamaan berikut;

𝐺 = Sr ∗ 𝑑𝑓.......................................................................................................(3.3)

Dimana:

Sr= skala rata-rata

df = dimensi foto
Jarak antara dua jalur terbang

𝑊 = (100 − 𝑃𝑆)% ∗ 𝑙𝑓 ∗ 𝑠...............................................................................(3.4)

Dimana:

W = adalah jarak antara dua jalur penerbangan

PS= pertampalan ke samping (sidelap)

lf = lebar sisi foto

s = skala foto

Interval waktu pemotretan

Interval waktupemotretan (eksposur) diset pada intervalometer sesuai dengan panjang


basis udara (B) dan kecepatan (V=Km/jam). Sedangkan panjang basis udara dihitung dari
skala foto dan pertampalan ke depan (overlap) yang ditetapkan.;

𝐵 (𝑘𝑚)
𝑑𝑡 = 𝑉(𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚) = ⋯ (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘).............................................................................(3.5)

Menghitung jumlah foto / strip (jalur terbang)


𝑝
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑜𝑡𝑜/𝑠𝑡𝑟𝑖𝑝 (𝑛𝑓) = (100−𝑃𝐸)%∗𝑙𝑓∗𝑠 + 2 + 2.........................................(3.6)

(2 = safety factor)

Jumlah strip (jalurterbang)

l
𝑛𝑠 = (100−𝑃𝑠)%∗𝑙𝑓∗𝑠 + 1......................................................................................(3.7)

(1 = safety factor)

Dimana: p = panjang daerah

l = lebar daerah

pf = panjang sisi bingkai

lf = lebar sisi foto

untuk foto metrik pf = lf = G = 23 cm, s = bilangan skala foto


𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐟𝐨𝐭𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧

Total foto yang diperlukan = 𝑛𝑓 ∗ 𝑛𝑠………………………………………(3.7)

Cara ini dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi empat
atau kombinasi bentuk persegi empat.

b) Melakukan Penggambaran secara manual menggunakan software Mission


Planner
1. Membuka software Mission Planner
2. Klik menu flight plan untuk memulai pembuatan/mendesain jalur terbang
3. Memasukkan file citra daerah yang akan dipetakan
4. Membuat Area of Interest (AOI) atau batas area yang akan dipotret dengan cara
klik kanan -> Draw Polygon -> add point.
Kemudian akan muncul simbol merah yang dapat digunakan untuk mengatur,
menambah atau mengurangi area yang akan dipotret. Jika ingin menambahkan
klik kanan -> Draw Poligon > add Polygon Point. Jika mengurangi klik kanan
simbol yang ingin dihilangkan klik kanan -> delete. Jika ingin mengatur posisi
AOInya dengan klik kiri tahan dan pindahkan posisi dari simbol merah yang
diinginkan. Draw Polygon > add point.

5. Perencanaan jalur terbang selesai.


2. Pembuatan Jalur Terbang Otomatis Menggunakan Mission Planner
1. Membuka software Mission Planner
2. Klik menu flight plan untuk memulai pembuatan/mendesain jalur terbang
3. Mengisikan home location pada tampilan menu flight plan. Home location
digunakan untuk menunjukkan lokasi pemotretan yang akan dilakukan (koordinat
lokasi pemotretan dan ketinggian). Untuk mendapatkan nilai koordinat dapat
menggunakan google earth.
Memilih jenis koordinat dan jenis satelit yang digunakan pada menu dibawah menu
action. Setelah memasukkan lokasi maka klik home location maka secara otomatis
software akan mencari lokasi tersebut.
4. Membuat Area of Interest (AOI) atau batas area yang akan dipotret dengan cara
klik kanan -> Draw Polygon -> add point.
Kemudian akan muncul simbol merah yang dapat digunakan untuk mengatur,
menambah atau mengurangi area yang akan dipotret. Jika ingin menambahkan klik
kanan -> Draw Poligon > add Polygon Point. Jika mengurangi klik kanan simbol
yang ingin dihilangkan klik kanan -> delete. Jika ingin mengatur posisi AOInya

dengan klik kiri tahan dan pindahkan posisi dari simbol merah yang diinginkan.
Draw Polygon > add point.
5. Membuat pengaturan rencana terbang dengan cara klik kanan pada area, klik Auto
WP > Survey (Grid)

6. Kemudian muncul menu simple. Mengisikan jenis kamera yang digunakan


7. Mengatur jarak antar jalur terbang, overlap, side lap, overshoot, dan start take off
(biasanya dari titik home) pada menu grid option.

3. Pembuatan Jalur Terbang Otomatis Menggunakan Drone Deploy


1. Membuka aplikasi Drone Deploy

2. Klik menu Setting untuk mengubah pengaturan

3. Kemudian atur Unit  diganti Metric, Kemudian atur Max Altitude 


diganti 500 meters

4. Kemudian kembali ke Dashboard, Klik pada tanda panah di bagian kanan


bawah dan pilih Plan A Map Flight
.

5. Dan muncul seperti ini, kemudian atur Plan Name, dan atur Tinggi Terbang.
Kemudian pilih Advance

6. Dan akan muncul tampilan ini, atur Sidelap, atur Frontlap, atur Max Flight
Speed. Dan kemabali ke menu Planing.
7. Dan atur pada area yg akan dipetakan, dan pada menu planning akan muncul
lama terbang, luasan area, jumlah foto, dan penggunaan battery padaa saat
drone terbang dan mengambil data. Dan plan tersebut dapat digunakan.

G. Hasil dan Pembahasan

Hasil Mission Planner :


Hasil Drone Deploy :

Pembahasan :
Menurut Saya, pengoprasian yang lebih mudah dah efisien adalah menggunakan Drone Deploy
karena semuanya sudah bersifat otomatis dan sangan friendly user, sedangkan softwere Mission
Planner memiliki fitur yang lebih Komplit dan Perencanaan yang lebih matang tetapi harus
menggunakan PC/Laptop dan Drone Deploy sangat dipermudah dengan aplikasi yang tersedia di
Android/IOS

H. Kesimpulan
Peta jalur terbang (flight plan) merupakan peta yang meliputi seluruh wilayah yang menjadi objek
pemotretan yang menjadi pedoman arah jalur pemotretan.
Software Mission Planner merupakan salah satu software yang dirancang untuk mempermudah
user dalam perencanaan terbang otomatis dan biasanya digunakan untuk pemetaan.
DroneDeploy merupakan aplikasi untuk membuat perencanaan jalur terbang dan pemotretan
otomatis yang didalamnya terdapat pengaturan
Daftar Pustaka

https://rosegislabs.com/2016/11/15/perencanaan-jalur-terbang-uav-otomatis-menggunakan-
mission-planer/ : diakses pada 12/3/2018 Pukul 11:52
https://rosegislabs.com/2016/11/03/perencanaan-jalur-terbang-uav-manual/ : diakes pada
12/3/2018 Pukul 18:33

Anda mungkin juga menyukai