Anda di halaman 1dari 10

Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, Vol. 4 No.

1
Tahun 2021
URL : http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari
P-ISSN : 2655-3600, E-ISSN: 2714-7908
Implementasi Media Virtual Tour Berbantuan E-Handout pada
Pembelajaran Seajarah di Kelas XI MIPA 6 SMAN 2 Tasikmalaya
Reza Hikmawan a, 1 *, Yulia Sofiani b, 2
a b
Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Siliwangi Tasikmalaya
1
rezamwn@gmail.com; 2yuliasofiani@unsil.ac.id
* Corresponding author

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi media
virtual tour berbantuan e-handout pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Sub Materi Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Tahun 1945 di kelas XI MIPA 6 SMAN 2 Tasikmalaya.
Penelitian dilakukan pada masa pandemi, bertepatan dengan Semester
Genap Tahun Ajaran 2020/ 2021, sehingga menggunakan sistem daring
(on line). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan memanfaatkan
catatan lapangan sebagai instrumennya. Data dianalisis dengan model
Miles and Huberman, sedangkan uji kredibilitas dilakukan dengan teknik
triangulasi. Hasil penelitian menunjukan, bahwa guru melakukan
persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan sintaks virtual tour berbantuan e-handout
dan berjalan secara lancar. Dengan berbagai kelebihan dan beberapa
kekurangan, media virtual tour berbantuan e-handout direkomendasikan
untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah.

Kata Kunci: Media virtual tour, E-handout, Pembelajaran sejarah

Abstract
This study is to describe the implementation of virtual tour media
assisted by e-handout on the Indonesian History Subject, Sub Material
Formulation and Reading of the 1945 Indonesian Independence
Proclamation Text in class XI MIPA 6 SMAN 2 Tasikmalaya. The
research was conducted during the pandemic, which coincides with the
even semester of the 2020/2021 academic year, which uses an online
system. This research uses a qualitative approach with a descriptive type.
Data were collected by observation and using field notes as an
instrument. The data were analyzed using the Miles and Huberman
model, while the credibility test was performed using the triangulation
technique. The results showed that the teacher prepared before the
implementation of learning. Learning is carried out in accordance with
the e-handout assisted virtual tour syntax and runs smoothly. With
various advantages and disadvantages, a virtual media tour assisted by
e-handouts is recommended for use in history learning.

Keywords: Virtual tour media, E-handout, History


learning

Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, Vol. 4 No. 1 Tahun 2021/ ISSN: 2714-7908 22
Implementasi Media Virtual Tour Berbantuan E-Handout pada Pembelajaran Seajarah di Kelas XI MIPA 6 SMAN 2
Tasikmalaya

PENDAHULUAN
Masa pandemi mengharuskan sekolah melakukan kegiatan pembelajaran dengan sistem daring (on
line). Pada sistem pembelajaran daring, strategi harus memanfaatkan kemampuan mengelola informasi
melalui empat keterampilan sekaligus, yaitu membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Padahal
kenyataan di Indonesia, sistem tersebut justru membatasi strategi literasi. Itulah sebabnya diperlukan
penyesuian penyesuaian dalam implementasi strategi literasi, yaitu dengan penggunaan media yang
tepat agar dapat menyalurkan informasi dengan tepat.
Media pembelajaran audio visual dan media cetak lebih mudah untuk disimak dan dibaca oleh
siswa. Perpaduan dua media tersebut dap at dilakukan dalam bentuk virtual tour berbantuan e-
handout. Media virtual tour merupakan simulasi dari suatu lokasi nyata. Tujuan pembelajaran
sejarah adalah merekontruksi peristiwa sejarah untuk diambil makna dan pelajaran dari peristiwa
tersebut. Itulah sebabnya media virtual tour dapat dijadikan alternatif bagi peserta didik untuk
berkunjung ke tempat bersejarah tanpa harus datang ke lokasi. Media e-handout berfungsi sebagai
pelengkap, yaitu sebagai pedoman dari media virtual tour yang ditampilkan. Media e-handout
tersebut berupa media cetak yang berfungsi sebagai bahan ajar yang kontennya disesuaikan dengan
materi pembelajaran sejarah.
Siswa diharuskan belajar secara daring selama masa pandemi, sehingga pembelajaran harus
dilaksanakan secara kreatif untuk mengatasi berbagai keluhan umum, terutama penat dan bosan.
Penggunaan media virtual tour berbantuan e-handout relatif tepat untuk diimplementasikan
dalam pembelajaran sejarah. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat mengatasi kelemahan
pembelajaran daring dalam hal strategi literasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan
penelitian tentang “Implementasi Media Virtual Tour Berbantuan E-handout pada Mata Pelajaran
Sejarah Indonesia Sub Materi Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
tahun 1945 di kelas XI MIPA 6 SMAN 2 Tasikmalaya Semester Genap tahun ajaran 2020/ 2021”.
Dalam penelitian ini penulis akan focus dalam mengkaji bagaimana persiapan guru sebelum
pelaksanaan pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan media virtual tour berbantuan e-
handout; bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan media virtual
tour berbantuan e-handout dan bagaimana kelebihan dan kekurangan penggunaan media virtual tour
berbantuan e-handout dalam pembelajaran Sejarah Indonesia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat naturalistik. Jenis penelitiannya adalah
deskriptif. Mengutip pendapat Helen C. Conolle dkk (Muh. Fitrah dan Luthfiyah. 2017: 44), bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memfokuskan pada kegiatan mengidentifikasi,
mendokumentasi, dan mengetahui dengan interpretasi secara mendalam gejala-gejala nilai,
makna, keyakinan, pikiran, dan karakteristik umum seseorang atau kelompok masyarakat
tentang peristiwa-peristiwa kehidupan.

Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, Vol. 4. No. 1. Tahun / ISSN: 2714- 23
7908
Berbagai temuan di lapangan pada saat observasi menghasilkan data deskriptif, yaitu berupa
ucapan dan perilaku. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan secara daring dan luring yang
didapatkan dengan cara luring dan daring. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari metode
naturalistik yang menurut Rahardjo (Manab. 2015: 4), metode naturalistik adalah:

Aktivitas ilmiah untuk mengumpulkan data secara sistematik, mengurutkannya sesuai


dengan kategori tertentu, mendekripsikan, dan menginterpretasikan data yang diperoleh dari
wawancara atau percakapan biasa, observasi, dan dokumentasi.

Pendekatan kualitatif dengan metode naturalistik menghasilkan temuan-temuan di lapangan


berupa kata-kata atau tindakan yang tidak bisa dijabarkan dalam bentuk operasi hitung,
sehingga penelitian yang dilakukan akan menghasilkan data deskriptif. Lapangan yang dimaksud
adalah sekolah tempat guru menyiapkan pembelajaran dan kelas virtual tempat guru serta siswa
melaksanakan pembelajaran daring. Penelitian ini dilakukan di Kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 2
Tasikmalaya yang melaksanakan pembelajaran Sejarah Indonesia Sub Materi Perumusan dan
Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Objek penelitian berupa persiapan
yang dilakukan guru sebelum malaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media virtual tour
berbantuan e-handout, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media virtual tour
berbantuan e-handout, dan kelebihan dan kekurangan penggunaan media virtual tour berbantuan e-
handout.
Data dikumpulkan melalui observasi yang dibantu dengan wawancara secara daring.
Studi dokumen dilakukan untuk melengkapi data penelitian. Instrumen yang digunakan untuk
menjaring data penelitian adalah human instrument karena kehadiran peneliti di lapangan merupakan
syarat mutlak untuk mengumpulkan data. Peneliti yang bertanya, meminta, mendengar, dan
mengambil keputusan. Analisis data dilakukan ketika pengumpulan data sedang dan masih
berlangsung dan setelah selesai proses pengumpulan data melalui model Miles and Huberman
(dalam Sugiyono, 2015: 337), berupa: Pengumpulan data; Reduksi data Penyajian data dan Verifikasi.
Data diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi, termasuk triangulasi sumber, yaitu dengan
cara memeriksa data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda dan dengan memeriksa data
yang diperoleh dari beberapa sumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian dilaksanakan di Kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya yang siswanya
berjumlah 36 orang, terdiri dari 19 orang perempuan dan 17 orang laki-laki. Diawali dengan observasi
partisipatif, yaitu peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hingga penilaian hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Sejarah Indonesia (Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tahun 1945).
Pasca data observasi awal terkumpul, peneliti melakukan wawancara kepada guru mata
pelajaran Sejarah Indonesia sekaligus untuk mengkonfirmasi data hasil observasi. Pengumpulan data
dilakukan kepada sumber data pendukung yaitu siswa. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data
yang tidak didapatkan melalui observasi, selain itu juga untuk mengkonfirmasi data yang diperoleh
melalui obervasi. Wawancara dilakukan secara daring melalui aplikasi video conference dan aplikasi
Whatsapp.

1. Persiapan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk pembelaran daring serupa dengan
perencanaan pembelajaran tatap muka. Guru mempersiapkan materi pembelajaran dengan
mengacu kepada silabus. Guru menyusun RPP dan LKPD dan memilih tugas yang
sesuai dengan pembelajaran daring. Tujuannya agar tidak memberatkan siswa, tetapi tujuan
pembelajaran tercapai.
Guru mengumpulkan sumber yang akan dijadikan referensi untuk menyusun materi
pembelajaran yang akan disajikan berbentuk e-handout agar bisa digunakan dalam
pembelajaran Sejarah Indonesia Sub Materi Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 dengan menggunakan media virtual tour.
Penyusunan RPP dan LKPD difokuskan pada kemandirian siswa agar siswa aktif,
sehingga indikator pembelajaran tercapai. Guru menyiapkan referensi yang tepat agar
membantu memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Media virtual tour yang
digunakan adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi https://munasprok.go.id/web/tour
dan Tugu Proklamasi Jakarta https://indonesiavirtualtour.com/content/tugu-proklamasi
karena sesuai dengan materi pembelajaran.
Guru Menyusun e-handout sebagai bantuan untuk virtual tour, kemudian merekamnya
untuk digunakan dalam video virtual tour. Pelaksanaan virtual tour secara real time dengan
bantuan aplikasi video conference tidak memungkinkan karena keterbatasan waktu.
Pemutaran video virtual tour yang sudah direkam oleh guru merupakan alternatif pengganti.
Video virtual tour yang sudah siap tayang kemudian diunggah ke kanal Youtube. Kanal
tersebut dipilih karena seluruh siswa dapat mengaksesnya.
Sementara siswa melakukan persiapan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
tempat tinggalnya masing-masing. Ada dua pola persiapan yang dilakukan oleh siswa.
Kelompok pertama menyiapkan buku paket, buku catatan dan penunjang berupa jaringan
internet (kuota dan wifi) serta piranti gawai (telepon seluler, laptop, komputer). Sementara
kelompok kedua, selain menyiapkan buku paket, buku catatan, jaringan internet, dan gawai,
mereka membaca beberapa sumber terkait materi pembelajaran sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Dari kedua kelompok tersebut, ada di antaranya (13 orang siswa) yang tidak
menonton tayangan di kanal Youtube yang telah diperintahkan oleh guru hingga selesai. Hal
tersebut dikarenakan beberapa
alasan, yaitu kuota internet harus dihemat agar dapat menyimak pembelajaran secara utuh dan
merasa lebih baik menyimak langsung saat pembelajaran berlangsung tersebut.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Strategi literasi diterapkan oleh guru dalam pembelajaran Sejarah Indonesia dengan
pertimbangan, bahwa minat membaca siswa relatif rendah. Guru berusaha untuk meningkatkan
literasi siswa dalam bentuk membaca. Membaca dapat membantu siswa lebih mandiri dalam
mengolah informasi. Itulah sebabnya penugasan untuk membaca referensi dapat
memaksimalkan kemandirian siswa dalam mengolah informasi.
Bantuan e-handout pada penggunaan media virtual tour dalam pembelajaran sejarah
merupakan pilihan tepat untuk membantu siswa secara mandiri mengolah informasi.
Guru menggunakan media tersebut sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama,
guru membagikan e-handout melalui Whatsapp Group. Guru memberikan perintah kepada
siswa untuk membaca e-handout tersebut sebelum pembelajaran sejarah dengan menggunakan
media virtual tour dilaksanakan. Pada pertemuan kedua, guru memberikan link video
virtual dan memerintahkan siswa untuk mengaksesnya. Guru juga melakukan evaluasi,
yiatu dengan memberikan LKPD melalui Whatsapp Group.
Durasi pelaksanaan pembelajaran dikurangi dari alokasi waktu yang tercantum di RPP.
Pengurangan durasi tersebut dilakukan untuk mengatasi keterbatasan waktu di masa pandemi.
Satu jam pelajaran berlangsung selama 20 menit dan mata pelajaran Sejarah Indonesia
mendapat alokasi waktu selama dua jam pelajaran per minggu. Kegiatan diskusi juga tidak
dilaksanakan demi menghemat waktu menyimak video virtual tour.
Siswa Kelas XI MIPA 6 SMA Negeri Tasikmalaya dikategorikan menjadi dua kelompok
ketika mengikuti pembelajaran Sejarah Indoesia dengan menggunakan media virtual tour
berbantuan e-handout. Mayoritas siswa (29 orang siswa) membaca terlebih dahulu e-handout
sebelum pembelajaran dilaksanakan. Setelah menyimak video virtual tour, siswa-siswa
tersebut melaksanakan penugasan dari guru. Sembilan orang siswa yang menyimak video
virtual tour, kemudian membaca e-handout, dan mengakhiri dengan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
Sebagian besar siswa mengalami perubahan dalam perihal penguasaan materi pasca
pelaksanaan pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan media virtual tour
berbantuan e-handout. Sebanyak 24 orang siswa merasakan dampak besar, yiatu berupa lebih
mudah memahami materi pembelajaran, sehingga mereka mampu merekonstruksi peristiwa
sejarah perumusan dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Media audio
visual berupa pemutaran video virtual tour berbantuan e-handout lebih memudahkan siswa
dalam memahami materi dibanding hanya dengan membaca dan mengerjakan tugas saja.
Sembilan siswa merasakan perubahan dalam pemahaman materi dan kemampuan
merekonstruksi peristiwa sejarah, tetapi dampaknya tidak terlalu besar jika disbanding dengan
pembelajaran tatap muka. Pembelajaran secara daring tidak lebih menarik dari pembelajaran
tatap muka di kelas.
Penugasan melalui LKPD menunjukkan, bahwa mayoritas siswa dapat menyusun
kronologi, tetapi ketika harus menjelaskan makna hasilnya tidak sesuai dengan konteks
materi. Ada 10 orang siswa yang sesuai penafsirannya dapat menjelaskan makna
kemerdekaan dalam bidang sosial-budaya, politik, ekonomi, dan pendidikan.
Siswa merasa kesulitan beradaptasi ketika belajar di rumah karena bagi mereka
pembelajaran tatap muka lebih efektif dari pembelajaran daring. Penggunaan media virtual
tour berbantuan e-handout dapat memotivasi belajar karena lebih menyenangkan dibanding
hanya membaca dan megerjakan tugas saja, tetapi pembelajaran tatap muka dianggap jauh
baik.
Guru memandang, bahwa ada beberapa penghalang dalam pembelajaran daring,
yaitu penguasaan teknologi (oleh guru maupun siswa), keterbatasan perangkat pembelajaran
daring, dan kejenuhan yang sulit diatasi. Mau tidak mau guru harus cepat beradaptasi dengan
kemajuan teknologi. Guru juga harus bekerja ekstra, yiatu menyiapan pembelajaran sejak
jauh-jauh hari. Selain itu, guru juga harus memperpanjang tengat pengumpulan tugas
mengingat ada sejumlah siswa yang terkendala dalam hal jaringan internet.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Virtual Tour berbantuan E-Handout
Penggunaan media virtual tour berbantuan e-handout pada mata pelajaran Sejarah Indonesia
sub materi Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1845
di kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya memiliki kekuaranan dan juga
kelebihan. Penggunaan media virtual tour berbantuan e-handout dapat mengatasi kebosanan
siswa akibat pembelajaran secara daring yang monoton. Media ini juga dapat mendorong
semangat belajar siswa sehingga tumbuh minat untuk belajar. Video virtual tour secara
tidak langsung dapat mengajak siswa untuk merekonstruksi peristiwa sejarah melalui
tampilan video yang kronologis.
Kekurangan penggunaan media virtual tour berbantuan e-handout dalam pembelajaran
Sejarah Indonesia di Kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya terletak pada tahap
persiapan dan ketersediaan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran. Persiapannya sangat
rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan persiapan pembelajaran
tatap muka. Selain itu juga membutuhkan perangkat dan fasilitas yang dapat menunjang
pembelajaran. Tanpa hal tersebut, maka pembelajaran dengan menggunakan media virtual
tour berbantuan e-handout tidak bisa dilaksanakan.
Mayoritas siswa (32 orang siswa) merasa sangat terbantu dalam memahami materi
pembelajaran, sehingga dengan penfsirannya mereka dapat merekonstruksi peristiwa
Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Media
virtual tour yang berbentuk audio visual memberikan daya tarik tersendiri bagi siswa,
sehingga mendorong semangat belajar Sejarah Indonesia.
Adapun kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran virtual tour berbantuan e-
handout pada pembelajaran Sejarah Indonesia bagi siswa adalah ketgerbatasn jaringan dan
kuota internet. Jaringan harus stabil dan kuota harus mencukupi agar dapat mengakses link
dan memutar video yang dibagikan oleh guru. Selain itu, siswa tidak melakukan interaksi
dengan guru seperti ketika pembelajaran tatap muka. Hal tersebut membuat siswa harus
belajar lebih mandiri, sehingga mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
memahami materi. Rumah yang dijadikan sebagai lokasi belajar juga menyumbang pengaruh
yang tidak kecil karena lebih banyak gangguan jika dibandingkan di kelas.
Hanya saja dengan segala kekurangannya, penggunaan media virtual tour berbantuan e-
handout dapat direkomendasikan untuk digunakan untuk seluruh materi dalam pembelajaran
Sejarah Indonesia. Syaratnya adalah guru dan siswa memiliki fasilitas yang dapat menunjang
proses pembelajaran dengan menggunakan media tersebut. Selain itu, durasi video tidak boleh
terlalu panjang, cukup sekitar 10 hingga 15 menit untuk mengurangi kejenuhan dan efektivitas
serta efisiensi waktu belajar secara daring.

SIMPULAN
Tidak ada perbedaan yang relatif signifikan antara perencanaan pembelajaran Sejarah Indonesia
dengan menggunakan media virtual tour berbantuan e-handout secara daring dengan secara tatap muka.
Perencanaan pembelajaran diawalai dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan model pembelajaran sesuai dengan indikator pada silabus. Selanjutnya
mengorganisasikan materi pembelajaran agar sesuai dengan media virtual tour berbantuan e-handout
pada pembelajaran daring. Tahap berikutnya adalah Menyusun e-handout dan memilih objek virtual
tour yang sesuai dengan sub materi Sejarah Indonesia, yaitu Perumusan dan Pembacaan Teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tahun 1945. Tahap akhir adalah menyusun RPP yang
mengintegrasikan model pembelajaran discovery learning, strategi literasi, dan penyampaian
materi secara daring ke dalam skenario pembelajaran (sintaks) dan LKPD yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Siswa juga melakukan persiapan, yiatu membaca referensi, menyiapkan buku catatan dan
buku bahan ajar (buku paket), kemudian menyiapkan fasilitas penunjang pembelajaran daring seperti
gawai dan koneksi serta kuota internet yang memadai.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media virtual tour berbantuan e-
handout pada mata pelajaran Sejarah Indonesia dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
link video virtual tour berbantuan e-handout oleh guru kepada siswa melalui aplikasi Whatsapp Group.
Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan penemuan, yaitu mengarahkan siswa menyimak
video virtual tour. Guru juga membimbing siswa menyajikan hasil temuan melalui LKPD. Tengat
waktu pengerjaan tugas melalui LKPD lebih direnggangkan untuk memberikan kesempatan bagi
siswa yang kesulitan mengakses media pembelajran. Mayoritas siswa berhasil melakukan penafsiran
terhadap materi pembelajaran, meskipun ada beberapa siswa yang tidak bisa melakukannya.
Penggunaan media virtual tour berbantuan e-handout terbukti menarik minat siswa untuk
belajar sejarah, sehingga siswa dapat memahami kronologi peristiwa dan bahkan
merekonstruksi peristiwa berdasar penafsirannya. Meskipun persiapannya lebih rumit dan lebih lama,
minim interaksi dalam proses pembelajaran, dan membutuhkan jaringan serta kuota internet yang
stabil dan memadai, secara garis besar media tersebut dapat direkomendasikan untuk digunakan untuk
seluruh sub materi mata pelajaran Seajarah Indonesia..

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. (2016). Pengantar pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan. Jakarta:
Erlangga. Angkowo, R. & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
Grasindo. Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran (Cetakan ke-15). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Chotimah, C. & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran (Dari Teori, Metode,
Model, Media, hingga Evaluasi Pembelajaran). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Connole, H. C., Smith, B.& Wiseman, R. (1993). Research Methodology 1: Issues and Methods in
Research. Geelong: Faculty of Education Deakin University
Fitrah, M., & Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, dan
Studi Kasus. Sukabumi: Jejak.
Hardini, I. & Puspitasari, D. (2015). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan
Implementasi).
Yogyakarta: Familia.
Herlina, D. (2019). Literasi Media: Teori dan Fasilitas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Irham, M. & Wiyani, N.A. (2020). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ivan, M. (2020). “Setelah Membaca, Lalu Apa? (Studi Filosofis dan Praksis Pengajaran Literasi dalam
Dunia Pendidikan)” dalam Inovasi Pustakawan menuju Indonesia Maju. Jakarta: Pepusnas
Press. Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Manab, A. (2015). Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta: Kalimedia.
Nisya, F.A. (2019). “Pemanfaatan Kegiatan Literasi sebagai Salah Satu Cara Menumbuhkan Minat
Baca Siswa Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 2 Tasikmalaya pada Mata Pelajaran Sejarah
Indonesia Materi Pokok Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 Semester Genap
Tahun Ajaran
2018/ 2019”. Skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Siliwangi.
Nurdyansyah. (2019). Media Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Nurdyansyah. & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Palupi, A.N., Widiastuti, D.E, Hidhayah, F.N., Utami, F.D.W., & Wina, P.R. (2020).
Peningkatan
Literasi di Sekolah Dasar. Madiun: Bayfa Cendekia Indonesia.
Purnomo, H. (2019). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Satgas GLS Ditjen Dikdasmen. (2018). Strategi Literasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah
Pertama. Jakarta: Kemendikbud.
Simanihuruk, L., Simamarta, J., Sudirman, A., Hasibuan, M.S., Safitri, M., Sulaiman, O.K. et al.
(2019).
E-Learning: Implementasi, Strategi dan Inovasinya. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Simarmata, J. (2018). “Teknologi Sinkronus dan Asinkronus untuk Pembelajaran” dalam Teknologi
dan aplikasinya dalam Dunia Pendidikan. Denpasar: Jayapangus Press.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprihatiningrum, J. (2017). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syarifudin, A.S. “Implementasi Pembelajaran Daring untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan sebagai
Dampak Diterapkannya Social Distancing” dalam Metalingua, 5 (1)/ 2020.
Thobroni, M. (2015). Belajar & Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Tresnawati, T. (2019). Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.
Yukaristia. (2019). Literasi: Solusi Terbaik untuk Mengatasi Problematika Sosial di Indonesia.
Sukabumi: Jejak.
Taufiqurrohman, T. & Sumbawati, M. “Penerapan Media Virtual Tour dengan Google Expedition
dalam Pembelajaran Project Based Learning di SMK Negeri 10 Surabaya” dalam IT-Edu:
Journal Information Technology and Education. 5 (1), 247-253.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/it- edu/article/view/37483
Thomas, D.G., Sompie, S.R.U.A, & Sugiarso, B.A. “Virtual Tour sebagai Media Informasi Interaktif
Penginapan di Kepulauan Bunaken” dalam E-Journal Teknik Informatika 13 (1), 14-22. DOI:
10.35793/jti.13.1.2018.20188.
Wibowo, T.U.S.H., Maryuni, Y., Nurhasanah, A., & Wildianti, D. “Pemanfaatan Virtual Tour
Museum (VTM) dalam Pembelajaran Sejarah di Masa Pandemi Covid-19” dalam Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA, 3 (1), 402-408. Diakses dari
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/view/9960

Anda mungkin juga menyukai