Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN RESIKO

Oleh : MEGA MARINDRAWATI ROCHKA, SKM., M.Kes

NAMA: DHEMELSI LUKAS

NIM: B1B119059

KELAS: B (2019)

1. Perbedaan bahaya, risiko dan insiden beserta contohnya

Jawab:

Bahaya merupakan semua sumber situasi maupun aktivitas yang berpotensi


menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja (PAK).
Bahaya jugaa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, situasi maupun zat yang
dapat menyebabkan kerugian, baik fisik maupun mental terhadap seseorang.

Bagian dari bahaya terbagi menjadi dua yaitu bahaya keselamatan dan bahaya
kesehatan.

a) Bahaya keselamatan ialah suatu potensi bahaya yang dapat menimbulkan


risiko langsung yang dapat mengakibatkan keselamatan dan menyebabkan
kecelakaan langsung sehingga menimbulkan cedera seperti luka bakar,
luka sayat, patah tulang, cedera punggung atau bahkan kematian.
Berikut beberapa bahaya keselamatan utama sebagai berikut.
 Mengakibatkan terpeleset atau tersandung kabel listrik di lantai atau
terdapat cairan tumpah
 Bahaya kebakaran atau ledakan yang disebabkan oleh bahan mudah
terbakar atau bahan kimia peledak
 Pada bagian mesin atau peralatan atau bahkan perlengkapan yang
bergerak seperti pisau.
 Pekerjaan diatas kepada seperti pekerjaan yang dilakukan di atas
perancah atau tangga
 Sistem tekanan seperti ketel uap atau pipa
 Mengemudi, mengendarai atau bahkan bekerja di dekat kendaraan
seperti truk forklist dan truk
 Mengangkat beban berat dan operasi manual atau penanganan lainnya.
 Bahan jatuh diatas kepala atau terjadi akibat perguliran atau bahkan
pergeseran
b) Bahaya kesehatan merupakan potensi bahaya yang menimbulkan dampak
jangka panjang pada kesehatan atau bahkan menyebabkan sakit akibat

1
kerja misalnya saja kehilangan pendengaran karena suara yang berisik,
terjadinya masalah pernapasan yang disebabkan oleh paparan zat kimia
atau bahkan cedera sendi.
Terdapat lima jenis bahaya yang dapat menyebabkan sakit akibat kerja :
 Bahaya kimia : gas, uap, cairan atau debu yang bisa membahayakan
tubuh pekerja seperti produk pembersih, asam baterai atau pestisida.
 Bahaya biologis: organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit
misalnya influenza, hepatitis atau tuberkulosis. Contoh: bakteri, virus
atau serangga.
 Bahaya Fisika meliputi: sumber energi yang cukup kuat untuk
membahayakan tubuh. Contoh: panas, cahaya, getaran, kebisingan,
tekanan atau radiasi.
 Bahaya ergonomis meliputi: cara kerja, posisi kerja, perlengkapan,
peralatan berdesain buruk, atau gerakan monoton berulang. Contoh:
lampu dim/berkedip, gerakan berulang, tempat duduk yang tidak pas.
 Bahaya Psikososial / Psikologi; Hubungan antar personal, peran dan
tanggung jawab terhadap pekerjaan. Contoh; Beban kerja yang
berlebih secara kualitatif dan kuantitatif, ketidakjelasan peran, konflik
peran, pengembangan karir.

Ada beberapa bahaya yang potensial terjadi di Rumah Sakit, yakni:

1. Fisik, contoh : Suara bising, Getaran, Panas, Debu, Listrik.

2. Kimia, contoh : pelarut, desinfektan, sitotoksik, pengawet, gas medis. Biologi,


contoh virus, bakteri, parasit, serangga, pests.

Selain adanya bahaya kita juga semestinya memahami istilah lain yaitu risiko
yang merupakan kombinasi dari kemungkinan bahwa peristiwa berbahaya
tersebut akan terjadi dan tingkat keparahan bahaya yang dapat terjadi, termasuk
konsekuensi jangka panjang jika kita mengalami bahaya tersebut.

Menurut Asia Care Group, salah satu konsultan penasihat kesehatan terkemuka,
lima kategori risiko di bawah ini adalah penyebab utama klaim terkait malapraktik
medis.

a) Risiko Malpraktek Medis


 Diagnosis keliru atau terlambat
 Kelalaian dalam memberi resep obat (salah dosis, reaksi berbahaya,
cara pemakaian yang salah)
 Kelalaian dalam mencatat riwayat medis/kelalaian dalam menemukan
alergi atau intoleransi

2
 Kelalaian dalam bertindak berdasarkan hasil dengan cara atau dalam
waktu yang tepat
 Follow-up atau manajemen jangka panjang yang tidak memadai
 Komunikasi yang buruk terkait suatu kondisi/prosedur, sehingga
menyebabkan dampak yang membahayakan
 Kesalahan dalam memilih atau melakukan prosedur
 Persiapan sebelum/sesudah operasi yang kurang memadai, sehingga
menyebabkan dampak yang membahayakan (contoh: operasi pada sisi
tubuh yang salah)
 Kelalaian dalam memberikan obat-obat pencegahan penyakit
(prophylactics) 3 gears icon - magenta
b) Risiko Proses
 Protokol waktu tunggu yang tidak layak, yang menyebabkan
keterlambatan proses dan membawa dampak yang membahayakan
 Proses triage yang tidak memadai sehingga menyebabkan penanganan
yang keliru/perawatan yang terlambat
 Tidak adanya pedoman proses klinis
 Tidak adanya protokol keluar/masuk rumah sakit

c) Risiko Teknologi
 Pelanggaran privasi data
 Malfungsi perangkat medis sehingga membahayakan pasien
 Ketidakmampuan dalam mengakses catatan elektronik yang
mengakibatkan riwayat tidak lengkap/tindakan tidak tepat
 Kesalahan entri data
 Kesalahan barcode, yang mengakibatkan pelacakan atau penggunaan
peralatan/obat secara tidak akurat
 Closed Circuit Television (CCTV) di lokasi-lokasi yang dianggap
pribadi bagi pasien
d) Risiko Kepatuhan
 Kelalaian dalam mematuhi batasan pengendalian obat
 Kelalaian dalam mematuhi peraturan limbah medis
 Kelalaian dalam mendokumentasikan persetujuan pasien
 Kelalaian dalam memenuhi batasan standar kualitas
 Pelanggaran kesehatan dan keselamatan
 Kelalaian dalam menyimpan catatan perawatan peralatan

e) Risiko Organisasi

3
 Tidak adanya protokol keselamatan pasien yang memadai, seperti
pengendalian infeksi umum dan kebijakan sterilisasi ruang operasi
 Tidak adanya kebijakan pengamanan
 Tidak adanya pemeriksaan kredensial/Sumber Daya Manusia
 Tidak adanya pedoman praktik injeksi dan transfusi darah yang aman
 Tidak adanya pedoman untuk menghormati pilihan budaya dan agama
pasien dalam perawatan medis.

Adapun yang dimaksud dengan Insiden ialah kejadian yang berkaitan dengan
pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan
(kematian) dapat terjadi. Insiden Keselamatan Pasien di rumah sakit memiliki
jenis-jenis yang berbeda terdiri dari: Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian
Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) atau adverse event dan Kejadian Sentinel atau sentinel event.

2. Perbedaan risiko klinis dan risiko non-klinis berserta contohnya

Jawab:

a) Risiko Klinis
Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien
yang bermutu, aman dan efektif. Contoh Risiko Klinis yaitu semua yang
terkait dengan asuhan klinis kepada pasien. Seperti bahaya, kesialan,
musibah, atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait
dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan.
b) Risiko non-klinis
Risiko non klinis'corporate risk adalah semua issu yang dapat berdampak
terhadaptercapainya tugas pokok dan keajiban hukum dari rumah sakit
sebagai korporasi. Contoh : kebakaran, kemanan, kecurian, korupsi,
kerugian bisnis, dll

Anda mungkin juga menyukai