Makalah Psikologi Pendidikan
Makalah Psikologi Pendidikan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pendidikan di
sekolah. Belajar adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk merubah
sikap dan tingkah lakunya. Dalam upaya mencapai perubahan tingkah laku
dibutuhkan motivasi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang
mendorong siswa untuk mau belajar. Motivasi belajar dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik (keadaan keadaan
yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar) dan motivasi ekstrinsik (keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar). Ada tidaknya motivasi belajar sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa. Keberhasilan belajar akan tercapai apabila pada diri adanya
kemauan dan dorongan untuk belajar.
Pembelajaran merupakan proses dimana terjadinya interaksi positif
antara guru dengan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan belajar mengajar. Pembelajaran merupakan
aktivitas utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah.
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada pada
keefektifan proses pembelajaran berlangsung. Sementara pembelajaran
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap
yang disebabkan oleh pengalaman dan melibatkan ketrampilan kognitif
dan sikap dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran efektif
apabila interaksi antara pendidik dan peserta didik berlangsung aktif serta
tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam rentang waktu yang telah
ditentukan. Sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran dan
pendidikan maka menumbuhkan motivasi belajar siswa menjadi tugas
guru yang sangat penting. Pembelajaran akan berlangsung efektif apabila
siswa memiliki motivasi dalam belajar. Guru harus berupaya secara
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar?
2. Apa Saja Strategi Memotivasi Siswa?
3. Bagaimana Metode-Metode Yang Digunakan Untuk Meningkatkan
Motivasi Siswa Dalam Belajar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar
2. Untuk mengetahui Strategi Memotivasi Siswa
3. Untuk mengetahui Metode-Metode Yang Digunakan Untuk
Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Belajar
D. Kebermaknaan Tugas
Makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis
dalam batas-batas unsur-unsur penting situasi di mana penutur
mengujarnya. makna merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa
luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling
dimengerti. Batasan tentang pengertian makna sangat sulit ditentukan
6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
hlm., 85.
7 Ibid. hlm. 86.
8 Ibid.hlm. 70.
A. Kesimpulan
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada
siswa atau anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul
dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang
baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan
tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa
yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa.
Berdasarkan definisi-definisi para ahli, maka motivasi belajar adalah
dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam
rangka mencapai tujuan.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan inspirator
dari proses kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua kualitas
dari dalam diri anak-anak didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas
terletak di dalam diri anak-anak didik, karena anak-anak didik kita
memiliki jiwa di mana terletak sumber dari segala potensi-potensinya.
Karena ketidaktahuannyalah maka kita sebagai seorang guru adalah
pemandu spiritual untuk membantu memberikan pengetahuan kepada jiwa
anak-anak didik kita. Keterlibatan jiwa seorang murid dalam suatu
kegiatan belajar mengajar, akan memberikan motivasi kuat kepada
mereka. Anak-anak didik kita akan merasa dirinya berharga untuk
melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.