Anda di halaman 1dari 99

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

(Prosedur Operasional Tetap)


Judul SOP : Pertolongan Persalinan Normal (APN)
No. Dokumen :
No. Revisi : 002
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 94 lembar

Disusun Oleh : Dikoreksi Oleh : Disahkan Oleh :


Ketua,

Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes

1. Definisi
Tindakan pertolongan persalinan untuk melahirkan bayi, plasenta dan pengawasan setelah
melahirkan.
2. Tujuan
a. Memberikan pertolongan persalinan yang aman.
b. Memberikan asuhan sayang ibu dan bayi
3. Standart Tenaga
Bidan.
4. Standart Alat dan Bahan
a. Partus Set :

No. Nama Alat dan Jumlah Keterangan Gambar


1. Bak Instrumen Besar 1 buah

2. Klem kelly atau kocher 2 buah

3. Gunting Tali Pusat


4. Benang Tali Pusat atau klem plastik

Klem tali pusat

Benang tali pusat

5. Kateter Nelaton

6. Gunting Episiotomi

7. Alat Pemecah Selaput Ketuban atau ½


kocher

8. Sarung tangan 2 pasang sterile atau DTT


1.

2.
9. Kasa atau kain kecil (untuk membersihkan
jalan nafas bayi)

10. Waskom berisi air DTT dan kapas untuk


vulva higiene

11. Spuit 3 ml
12. Kateter penghisap De lee (penghisap
lendir) atau bola karet penghisap yang
bersih

Kateter penghisap De lee (penghisap lendir)

Bola karet penghisap yang bersih

b. Alat dan Bahan lain yang di perlukan :

No. Nama Alat dan Jumlah Keterangan Gambar


1. Kain bersih 4 buah
2. Handuk 3 buah

3. Partograf 1 lembar (bolak-balik)


4. Kertas Kosong untuk merujuk 1
lembar

5. Alat Tulis

6. Termometer

7. Pita Pengukur
8. Dopler atau leanex

1. Dopler

2. leanex
9. Jam tangan

10. Stetoskop

11. Tensimeter
12. Sarung tangan tangan pemeriksaan
5 pasang

1.

2.

3.

4.

5.
13. Sarung tangan kerja 1 pasang

14. Masker

15. Kacamata gogle

16. Alas kaki / sepatu bot

17. Sabun cuci tangan


18. Wastafel tempat cuci tangan

19. Larutan klorin 0,5 % dalam botol

20. Larutan Air sabun dalam botol

21. Laruran air bersih dalam botol


22. Celemek plastik atau gaun penutup

23. Perlak untuk alas tempat tidur saat


persalinan

24. Tempat Sampah medis

25. Tempat Sampah non medis


26. Tempat Sampah tajam

27. Bengkok besar 2 buah

28. Underpad 2 buah

29. Bedong bayi 2 buah


30. Set baju bayi

31. Penutup kepala untuk bayi

32. Tempat Tembuni

33. Baju ibu 1 set

34. Celana dalam bersih 1 buah (ibu)


35. Pembalut wanita

36. Waslap 2 buah

37. Waskom 2 buah

38. Jarit/sarung ibu (bila diperlukan)

v
39. Makanan dan minuman untuk ibu
Komposisi : nasi, sayur, buah, air
putih/ teh

c. Obat-obatan dan perlengkapn :

No. Nama Alat dan Jumlah Keterangan Gambar


1. Oksitosin 8 ampul 1ml atau 10 U atau 4
ampul 2 ml/U

1. Oksitosin 4 ampul 2 ml/U

Atau

1. Oksitosin 8 ampul 1 ml/U


2. Lidokain 20 ml/ 1%

3. Aquadest 1 buah
4. Ringer Laktat 3 botol

5. Infus set

6. Abocat no 16-18 G

Abocat no 18 G

Abocat no 16 G

7. Metil Ergometrin maleat 2 ampul


8. Magnesium Sulfat 40% (25 gram) atau 2
vial atau 20% (4vial)

Magnesium Sulfat 40% (25 gram)

9. Spuit 3 ml steril sekali pakai dengan


jarum IM 6 buah

10. Spuit 5 ml steril sekali pakai dengan


jarum 2 buah

11. Spuit 10 ml steril dengan jarum 2 buah

12. Vitamin K 1 ampul


13. Salep mata gentamicin 0,3 %

14. Standart Infus

d. Heating Set/peralatan untuk menjahit perineum :

No. Nama Alat dan Jumlah Keterangan Gambar


1. Pinset anatomis 1 buah (Steril)

2. Pinset Cirugis 1 buah (steril)

3. Jarum jahit ukuran 9 dan 11, 2-3 buah (steril)

4. Benang chromic ukuran 2.0 dan / atau 3.0


5. Nalfuder 1 buah

6. Sarung tangan steril 1 pasang

5. Prosedur Tetap
I. Menyambut pasien dengan ramah dan sopan
II. Melakukan Anamnesa
III. Menjelaskan Tujuan
IV. Melakukan pemeriksaan fisik terfokus
V. Melihat tanda dan gejala kala dua :
(1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan
untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau
vaginanya. Perineum menonjol. Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.
VI. Menyiapkan alat, bahan dan perlindungan diri untuk pertolongan persalinan :
(2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksana komplikasi segera.
(3) Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan, menggunakan
masker, mitela dan sepatu boat
(4) Mencuci tangan
(5) Menggunakan sarung tangan
(6) Menghisap oksitosin dari ampul dengan one hand tehnik, & menyiapkan setengah
kocher
VII. Memastikan pembukaan lengkap :
(7) Membersihkan vulva dan perineum ibu
(8) Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap (bila selaput ketuban
masih utuh saat pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi)
(9) Mendekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik,
dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit). Cuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepaskan. Tutup kembali partus set.
(10) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ)
VIII. Menyiapkan ibu dan keluarga :
(11) Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, keadaan janin baik, dan
ketuban talah pecah
(12) Minta keluarga mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara
benar dan membantu menyiapkan posisi yang nyaman meneran
(13) Membimbing ibu untuk meneran pada saat ibu merasakan kontraksi yang kuat
a. Meminta ibu meneran saat kontraksi kuat
b. Memuji ibu saat meneran
c. Meminta ibu istirahat bila tidak ada his
d. Memberikan minum kepada ibu
e. Mengecek dan menghitung DJJ
(14) Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang di inginkan senyaman mungkin.
IX. Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi :
(15) Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu
(16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
(17) Membuka partus set
(18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
X. Menolong kelahiran bayi :
a. Menolong kelahirkan Kepala Bayi
(19) Melindungi perineum dengan dialasi lipatan kain di bawah bokong ibu
(20) Mengecek kemungkinan adanya lilitan tali pusat
(21) Menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar
b. Menolong kelahiran Bahu
(22) Memegang kepala bayi secara biparietal
c. Menolong kelahiran Badan sampai kaki bayi
(23) Menyangga kepala, leher, dan bahu janin bagian posterior dengan tangan dominan
petugas
(24) Menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah dengan tangan non dominan petugas
XI. Penanganan Bayi Baru Lahir
(25) Menilai bayi, kemudian letakan bayi di atas perut ibu
(26) Mengeringkan bayi dengan handuk dan mengganti handuk yang telah basah dengan
handuk kering
(27) Mengecek Fundus uteri untuk kemungkinan adanya bayi ke dua
(28) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin
(29) Memberikan suntik oksitosin 10Unit via IM di ⅓ atas paha bagian luar ibu
(30) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi, memurutan
tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
(31) Memotong tali pusat diantara kedua klem, Mengikat tali pusat atau menggunakan
klem umbilikus disposible
(32) Melakukan kontak kulit (bayi & ibu) dengan memposisikan bayi telungkup diantara
kedua payudara, selimuti bayi dan berikan topi bayi, biarkan bayi mencari puting susu
ibu secara mandiri.
XII. Manajemen aktif kala III
(33) Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
(34) Memposisikan tangan non dominan petugas pada perut ibu untuk mendeteksi
kontraksi
(35) Menegangkan tali pusat dengan tangan dominan petugas, saat ada kontraksi tangan
non dominan petugas melakukan dorso kranial
(36) Menarik perlahan tali pusat yang bertambah panjang dan anjurkan ibu untuk meneran
agar plasenta terdorong keluar melalui introitus vagina
(37) Memegang plasenta dengan kedua tangan dan secara lembut putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin menjadi satu
(38) Melakukan Masase fundus uteri 15 kali dalam 15 detik dengan meletakkan telapak
tangan non dominan petugas di fundus kemudian masase searah jarum jam dengan
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras) untuk mencegah perdarahan.
XIII. Menilai perdarahan
(39) Memastikan kemungkinan laserasi ∕robekan pada vagina dan perineum
(40) Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah dilahirkan
lengkap.
XIV. Melakukan prosedur pasca persalinan
(41) Mengecek uterus untuk memastikan tetap berkontraksi dengan baik
(42) Memastikan kandung kemih kosong, jika penuh dapat dilakukan kateterisasi
(43) Mencelupkan tangan yang masih masih menggunakan sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5% , membilas tangan yang masih masih menggunakan sarung tangan
kedalam air DTT, kemudian mengeringkan dengan handuk bersih kering
(44) Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
(45) Menghitung Nadi ibu
(46) Mengevaluasi estimasi jumlah perdarahan
(47) Memantau dan Memeriksa bayi apakah telah berhasil dalam menyusu dan memastikan
hidung bayi tidak tertutup
(48) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT dari sisa cairan ketuban, lendir dan
darah
(49) Memastikan ibu merasa nyaman
(50) Mendekontaminasi semua peralatan habis pakai kedalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit
(51) Membuang Kasa yang terkontaminasi cairan ketuban, lendir dan darah ke dalam
tempat sampah medis
(52) Mendekontaminasi tempat berasalin dengan larutan klorin 0,5%
(53) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam
keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
(54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
(55) Menggunakan Sarung tangan DTT (Setelah 1 jam IMD)
(56) Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, melakukan penimbangan, memberikan salep
mata, dan injeksi vit K
(57) Memberikan imunisasi Hepatitis B
(58) Melepaskan Sarung Tangan
(59) Mencuci Tangan
(60) Melengkapi Partograf

6. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)

No Kegiatan/Tindakan
1. MENYAMBUT PASIEN DENGAN RAMAH DAN SOPAN
Menyapa ibu dengan suara lembut, sopan dan ramah sambil menatap mata ibu, dan
Mengucapkan:
(Selamat pagi / siang / sore / malam ibu/ Ass)
Nama saya……, saya bersedia membantu ibu apa yang dapat saya bantu bu... dengan suara
lembut dan sopan
Ibu bagaimana keadaannya saat ini....

2. MELAKUKAN ANAMNESA
a. Menanyakan setiap pertanyaan sambil menatap wajah ibu dengan suara lembutsopan
dan ramah kemudian baru ditulis di kartu ibu jawaban yang diberikan (identitas) :
 Kalau saya boleh tahu nama ibu siapa? Umurnya berapa ya bu? Pendidikan terakhirnya
apa ya bu?
 Ibu bekerja apa dan di mana? Tinggalnya di mana ya bu? Apakah ibu ada nomor telepon
yang dapat dihubungi? kalau ada bolehkah saya tau? Dan apakah saya boleh tahu no
telepon lain yang bisa dihubungi?
 Kalau saya boleh tahu nama suami ibu siapa?, Umurnya berapa ya suami ibu?
Pendidikan terakhir
 maaf ibu suami ibu pulang ke rumah berapa hari sekali?
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai subjektif
b. Menanyakan keluhan sekarang sambil menatap wajah ibu dengan suara lembut, sopan dan
ramah
 Apa yang ibu rasakan saat ini, tolong ceritakan pada saya apa yang ibu alami dan
keluhan/masalah apa yang ibu hadapi selama masa kehamilan..?
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai subjektif
c. Menanyakan riwayat Obstetri sambil menatap wajah ibu dengan suara lembut, sopan dan
ramah:
 Menurut ibu usia kehamilan ibu sekarang berapa bulan?Ibu haidnya terakhir bulan
berapa? tanggal berapa biasanya ibu datang haid itu? itu awal haidnya atau sudah
bersih nya ibu? Kemudianpemeriksa menghitung tafsiran persalinan dengan cara tanggal
HPHT di tambah 7 dan bulan HPHT dikurang 3 (apabila bulan melewati bulan ke 2) atau
ditambah 9 (apabila bulan ≤ bulan ke 2).
 Ibu ini kehamilan yang keberapa?Maaf sebelumnya ibu, ibu pernah keguguran tidak bu?
Bila iya, saat kehamilan yang keberapa, ibu mengalami keguguran? Kalau saya boleh
tahu kapan kejadiannya bu? Serta tindakan apa yang diberikan kepada ibu oleh para
medis saat ibu mengalami keguguran?
 Misalnya kehamilan yang kedua dst, anak ibu yang ke .... sekarang umurnya berapa ibu?
Kalauboleh saya tahu, persalinan anak yang ke .....ditolong oleh siapa dan tempatnya di
mana ibu ? dan berapa usia kehamilan ibu saat melahirkan anak ke.....? Berat bayi lahir
anak ibu ke... berapa ibu? Jenis kelamin anak ke...apa ibu?, Bagaimana keadaan anak
ke...... saat dilahirkan?
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai subjektif
d. Menanyakan mules sejak jam berapa, ketuban pecah sejak jam berapa sambil menatap wajah
ibu dengan suara lembut, sopan dan ramah:
 Kalau boleh saya tahu, kapan ibu mulai merasakan mules? kalau boleh saya tahu apakah
terdapat pengeluaran cairan atau darah dari jalan lahir ibu... ? ?

 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai subjektif
3. MENJELASKAN TUJUAN
 Ibu sebelum saya melanjutkan pemeriksaan, saya ingin menjelaskan prosedur tindakan
yang akan kita lakukan yaitu :
 Pertama saya akan memeriksa tanda-tanda vital ibu, selanjutnya saya akan melakukan
pemeriksaan perut ibu dan denyut jantung janin, kemudian saya akan melakukan
pemeriksaan dalam untuk menilai apakah ibu sudah memasuki fase persalinan atau
belum, bagaimana apakah ibu bersedia?
4. MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERFOKUS
1) Mencuci tangan
a. Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b. Pemeriksa melepaskan semua perhiasan atau assesoris yang digunakan.

c. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari
bibir wastafel.

d. Membuka kran :
 Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua
ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau
searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.
 Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar
siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir
keluar untuk membasahi kedua tangan.

e. Membasahi kedua tangan


 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan
dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara
gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan kesamping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non
dominan di bawah kran, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan
non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
f. Mengambil sabun
 Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah
tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube
botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
 Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun
dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak
± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)

g. Membersihkan kedua telapak tangan


Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan
dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.

h. Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari


 Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung
tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan
jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada
telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari
tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non
dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan
dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
i. Membersihkan sela-sela jari
Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara
sama .

j. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non
dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian
punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah
depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke
punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

k. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam
ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok
memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik,
lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
l. Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan
 Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di
kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari
tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
 Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari
tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah /
arah kelingking tangan non dominan)
 Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu
jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
 Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan
secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.

m. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua lengan tangan
bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku
dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada
didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan
tangan terasa tidak licin.

n. Menutup keran
 Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih
basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu
menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan
berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke
arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ±1m.
 Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku
tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.

o. Mengeringkan tangan
 Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar
kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
 Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil
(ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet
dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari
telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih
belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara
menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak +/- 1meter.
 Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.

p. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan
dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

2) Memakai sarung tangan bersih


a. Membuka tutup bak instrumen dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara
terbalik lalu mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak
instrument (pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).
b. Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung
tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam) bagian
dalam sarung tangan pada luar tangan dengan jari telunjuk tangan non dominan sampai
tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan baggian bawah kemudian , pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

c. Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung
tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang
terlipat pada bagian pergelangan.

d. Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari
lalu memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat
pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian luar)
bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan sampai tidak
terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan sarung
tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
e. Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela
jari.

3) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital


1. Pemeriksaan Nadi
a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan nadi ibu untuk memastikan tidak adanya
masalah. Apakah ibu bersedia......
b. Pemeriksaan nadi: Ibu saya akan menghitung nadi ibu..., ibu rileks saja tidak perlu
terlalu tegang, (Bila ibu duduk tangan diletakkan di paha ibu, lengan extensi,
meletakan tangan ibu yang akan dilakukan pemeriksaan di atas paha ibu dan Bila ibu
berbaring kedua lengan lurus sejajar badan dan menghadap keatas) Melakukan
palpasi ringan pada arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah, diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari merasakan denyut arteri radialis yang berada di
pergelangan tanggan sejajar denganibu jari dengan mengunakan jari telunjuk dan jari
tengah tangan dominan, mehitung denyut tersebut selama satu menit. Tentukan
normal,bradikardi atau takhikardi (normal 60-100 kl /mnt,bradikardi <60
kl/mnt,takhikardi >100 kl/mnt).

c. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status dan di buku KIA ibu sebagai
objektif
d. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

2. PenghitunganFrekuensi Pernapasan
a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pernapasan ibu untuk memastikan tidak
adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
b. Pemeriksaan perapasan: Permisi ibu bisakah tangan kanan ibu diletakan di dada ibu
merasakangerakan napas dengan memegang tangan kanan ibu atau lihat gerakan
dada / tangan ibu yang naik turun (gerakan naik dan turun dihitung, frekuensi napas).
Hitung frekuensi napas selama 1 menittentukan normal atau tidak, (baru lahir 35-50
kl/mnt,usia <2 th 25 -35 kl/mnt, usia 2 -12 th 18-26 kl/mnt, dewasa 16-20
kl/mnt,bradipnea (<10 kl/mnt),takhipnea(>24 kl/mnt ),apnea (tidak bernapas).

c. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status dan di buku KIA ibu sebagai
objektif
d. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

3. Pemeriksaan Suhu Tubuh


a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan suhu ibu untuk memastikan tidak adanya
masalah. Apakah ibu bersedia......
b. Pemeriksaan suhu: menempatkan ujung reservoir termometer di tengah ketiak
atau di fosa aksila:“permisi ibu ini termometernya saya pasang di ketiak ibu!!!!!,
Ibu tolong buka sedikit ketiak ibu”,
Pengukuran Suhu Aksila
menggunakan termometer air
raksa, ujung metal termometer
berada tepat di lipatan aksila
dan tidak telindung baju.

c. Kemudian meminta ibu untuk menjepit dan menyilangkan tangan ibu di atas perut.
“maaf ibu tolong ibujangan bergerak selama termometernya terpasang di ketiak.
(selama 5-10 menit untuk thermometer airraksa, dan sampai munculnya bunyi untuk
thermometer digital)
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status dan di Buku KIA ibu sebagai
objektif
e. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

4. Pemeriksaan Tekanan Darah


a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan tekanan darah ibu untuk memastikan tidak
adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
b. Pemeriksaan tekanan darah:Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan. (Ibu saya akan mengukur tekanan darah yaitu dengan cara nanti saya akan
meraba pembuluh darah yang berada dilengan atas sejajar dengan ketiak, kemudian
meletakkan pipa karet di atas pembuluh darah. Lalu saya akan memasang manset
sesuai dengan ukuran bapak/ibu dan akan menyanyakan pada bapak/ibu apakah manset
terpasang terlalu kencang/tidak lalu saya akan menghubungkan manset dengan
tensimeter, selanjutnya saya akan menutup katub bulb tensimeter, meraba denyut nadi
arteri radialis, menentukan letak penempatan bell stethoscope, memompa balon karet,
memasang stethoscope, menurunkan air raksa, melepas ear piece dan manset, serta
menginformasikan kepada ibutentang hasil pemeriksaan yang saya dapatkan). Agar
pemeriksaannya lebih akurat sisi lengan baju ibuyang akan dilakukan pemeriksaan
harus di longgarkan, nanti apabila saya memasang manset terlalu kencang tolong ibu/
bapak memberitahu saya
c. Mengatur posisi ibu agar dalam posisi berbaring, lengan sebelah kiri dengan telapak
tangan menghadap ke atas.

d. Menganjurkan ibu membuka pakaian yang menutupi lengan atas yang akan di periksa
sehingga tidak menutupi dan menekan arteri brachialis, (apabila ibu menggunakan
pakaian yang ketat atau lengan panjang, dianjurkan ibu untuk melepas bajunya terlebih
dahulu dan menutupi badannya dengan selimut di ruang yang sudah di siapkan

e. Meletakkan stetoskop di leher pemeriksa dengan cara kedua tangan memegang ujung
stetoskop kemudian stetoskop dilingkarkan pada leher.Meraba arteri brachialis, Ibu
tolong tangan kiri/kanannya diluruskan kedepan telapak tanganmenghadap ke atas
lalu tolong tangan kiri/kanannya diangkat setinggi bahu

f. Meraba arteri brachialis yang berada di bawah aksila sebelah dalam yaitu dengan cara
menarik garis khayal dari tepi kelingking menuju ke atas sampai teraba denyut nadi
arteri brachialis.
g. Melapis atas arteri brachialis dengan tissue yang lebar di lengan atas sebelum
melatakkan pipa karet dan manset.

h. Meletakkan pipa karet dan manset serta menentukan batas bawah manset.

i. Memasang pipa karet di atas denyut nadi arteri brachialis. Dan batas bawah
manset setinggi 3 cm atau 2 jari diatas fosa kubiti. Untuk memasang manset jenis
perekat caranya pasang manset 3 cm atau 2 jari di atas fosa kubiti, lingkarkan kearah
kanan/ searah jarum jam pada lengan tempat pemeriksaan lalu rekatkan pada perekat
manset.

j. Jika menggunakan manset jenis pita kain caranya pasang manset manset 3 cm atau 2
jari di atas fosa kubiti, lingkarkan kearah kanan/ searah jarum jam pita kain pada
lengan lalu kaitkan pengait pita pada pita yang di lingkarkan tadi.
k. Jika menggunakan manset jenis perekat yang terdapat pengaitnya caranya pasang karet
manset 3 cm atau 2 jari di atas fosa kubiti, lingkarkan manset kearah kanan/ searah
jarum jam pada lengan lalu selipkan ujung kerat manset pada lubang yang tersedia
kemudian tarik manset dan rekatkan pada perekat.
l. Memastikan terpasang tidak terlalu kencang dengan merekatkan manset sesuai ukuran
lengan ibu
Ibu apakah manset yang saya pasang terlalu kencang/ longgar??? jika terpasang
kencang maka longgarkan manset/ jika terlalu longgar maka kencangkan manset
sesuai dengan lengan ibu.

m. Menghubungkan manset dengan tensimeter; Menghubungkan manset dengan


tensimeter Hg dengan posisi tegak, dan level air raksa setinggi jantung ibu.

n. Menutup katub bulb tensimeter, dengan cara memutar kearah kanan/ searah jarum
menggunakan tangan dominan.

o. Meraba denyut nadi arteri radialis, meraba arteri radialis pada bagian atas pergelangan
tangan ibu dengan jari telunjuk dan jari tengah secara lembut.
p. Menentukan letak penempatan bell stetoskop, Meraba arteri brachialis yang berada di
fossa kubiti dengan tangan dominan untuk menempatkan bell stetoskop.

q. Memasang stetoskop, memasang ear pieces stetoskop ke dalam telinga, meletakkan


bell stethoscope di atas arteri brachialis yang berada di fossa kubiti.

r. Memompa balon karet. meletakkan dua jari tangan non dominan diatas denyut nadi
arteri radialis pada pergelangan tangan selanjutnya tangan dominan memompa
balon karet secara perlahan dengan menggunakan tangan dominan sampai balon
benar-benar kempis hingga denyut arteri radialis tidakteraba lagi. Menambahkan
pompa sehingga air raksa naik 20 – 30 mmHg.

s. Menurunkan air raksa. Memutar katub bulb dengan cara meletakkan katub bulb
diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan dominan kemudian secara perlahan putar
katub bulb kearah kiri/ berlawanan dengan jarum jam, sehingga air raksa turun dengan
kecepatan 2 – 3 mmHg/detik atau 1 skala/detik sambil mendengarkan perubahan suara
yang terjadi.Menentukan systole, Memastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan I
(pertama) dari arteri brachialis (korotkoff I).........tekanan sistole…..

t. Menentukan diastolle, Melanjutkan menurunkan air raksa saat terjadi perubahan suara
yang tiba – tiba melemah (korotkoff IV)........tekanan diastole.....

u. Melepaskan earpieces dan manset

v. Melepaskan ear piece stetoskop dari telinga.


 Permisi ibu saya akan melelepaskan manset dari lengan ibu

 Untuk melepaskan manset jenis perekat caranya lepaskan perekat secara perlahan
dan lingkarkan kerah kiri/ berlawanan arah jarum jam.
 Jika menggunakan manset jenis pita kain caranya lepaskan pengait pita secara
perlahan dari pita manset kemudian lingkarkan pita manset dan genggam ditangan
yang dominan supaya pita manset tetap rapi.
 Jika menggunakan manset jenis perekat yang terdapat pengaitnya caranya
melepaskan pita manset dengan perlahan dari perekatnya kemudian keluarkan pita
manset dari lubang yang tersedia kemudian tarik manset ke arah kiri/berlawanan
jarum jam.
 Permisi ibu saya ingin merapikan lengan baju ibu yang saya singsingkan ke atas
tadi supaya kembali rapi dengan cara ujung lengan baju ditarik kebawah lagi
dengan cara menarik perlahan. Permisi ibu apakah perlu saya bantu untuk
menggantikan selimut ini dengan pakaian ibu, kemudian bantu ibukembali ke
tempat duduk/posisi yang seyaman mengkin
w. Membersihkan ear pieces stetoskop dan diafragma stetoskop dengan menggunakan
kapas alkohol secar sirkuler.

x. Meletakkan bekas kapas alkohol ke tempat sampah medis.

y. Menutup kunci tabung air raksa tensimeter Hg dengan cara menggeser pengunci yang
ada di bawah tabung air raksa kearah kanan kemudian mengecek kemblai apakah air
raksa telahterkunci dengan cara memiringkan tensimeter.

z. Merapikan pita manset dengan cara menggulung pita kain/ manset, meletakan karet
pompa serta katub bulb dibawah manset yang telah tergulung serta meletakkanya pada
bagian tengah tensimeter Hg yangkosong.
aa. Menutup tensimeter Hg dengan cara menurunkan bagian atas tensimeter Hg ke bagian
bawah tensimeter sehingga kedua sisi menempel sampai terdengar suara klik.

bb. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status dan di buku KIA ibu sebagai
objektif
cc. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”
4) Melakukan pemeriksaan letak Janin dan denyut jantung janin
a. Permisi ibu saya akan meraba perut ibu dengan tujuan untuk menilai pertumbuhan dan
perkembangan janin ibu, apakah ibu bersedia?
b. Ibu silakan naik ketas tempat tidur dan berbaring telentang.. dan silakan ibu membuka
bagian perut dan menurunkan sedikit baju bawah ibu sampai simpisis.
c. Pemeriksa memperhatikan bentuk perut ibu, warna perut ibu, pembesarannya, adakah
linea dan striae gravidarum serta bekas operasi
1) Tentukan tinggi fundus uteri
 Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
 Menetukan letak tepi atas simfisis: Pemeriksa meletakkan telapak tangan diatas simpisis
ibu kemudian dengan tekanan ringan sambil mencari bagian tepi atas simpisis ibus,
setelah itu membuka meteran dan ambil ujung meteran dengan titik “nol” kemudian
meletakkan titik nol, dalam cm ujung pita pengukur pada batas atas simpisis pubis atau
tepat berada dibawah ibu jari (untuk menahan ujung meteran tepat diatas tepi atas
simpisis dan tarik pita pengukur sampai batas atas fundus uteri (sejajar pusat) dan
perhatikan batas tinggi fundus pada pita pengukur.
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil di status dan di Buku KIA ibu sebagai
objektif
 Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”
2) Menentukan posisi Janin dalam Kandungan
a) Leopold I
a. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu (suhu tangan
pemeriksa disesuaikan dengan suhu tubuh bumil, bila tangan pemeriksa dingin lebih
dulu kedua telapak tangan di gosok-gosokan satu sama lain) dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
b. Menentukan bagian teratas janin: pemeriksa meletakkan kedua telapak tangan di
fundus kemudian tekan secara perlahan dan ringan kearah fundus sambil merasakan
bagian apa yang teraba di fundus ibu.
c. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta Buku KIA ibu sebagai
objektif
d. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

b) Leopold II
a. Sebelum melakukan pemeriksaan nilaidinding perut(dinding perut harus lemas ,bila
kontraksditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
b. Menentukan bagian punggung janin: pemeriksa meletakkan kedua telapak tangan sisi
rahim kemudian tangan non dominan mendorong/menekan sisi fundus secara perlahan
dan lembut (untuk mempertahankan posisi janin) kearah dalam dan telapak tangan
dominan meraba sambil menekan secara perlahan dan lembut dan bergerak dari bagian
atas sisi uterus kebagian bawah sisi uterus dan rasakan serta nilai bagian punggung
janin bila teraba memanjang seperti papan berarti disisi kanan ibu lah punggung janin
tapi bila teraba bagian terkecil berari bukan punggung janin kemudian gerakan secara
bergantian.

c. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”


d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai objektif
c) Leolpold III
a. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
b. Menentukan bagian terbawah janin : pemeriksa meletakkan telapak tangan dominan di
atas simfisis kemudian ibu jari disebelah kanan ibu dan jari telunjuk di sebelah kiri ibu
sambil goyangkan perlahan dan ringan ke arah kanan dan kekiri. Bila terasa lentingan
(bagian janin mengikuti goyangan jari pemeriksa) berarti bagian terbawah janin kepala,
bila tidak terasa lentingan kemungkinan bagian terbawah janin adalah bokong.
c. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai objektif
d. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

d) Leopold IV
a. Ibu silakan lutut ibu di tekuk sedikit supaya ibu merasa nyaman saat dilakukan
pemeriksaan
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Pemeriksa menghadap kearah kaki Ibu, kedua telapak tangan pemeriksa di letakkan di
atas simpisis, kemudian susuri secara perlahan untuk menilai sejauh mana bagian
terbawah janin masuk PAP.
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu sebagai objektif
e. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”

3) Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)

a. Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin ibu dengan
menggunakan alat periksa perut ibu akan ditekan sedikit agar mempermudah mendengar
denyut jantung janin bila ibu merasa sakit tolong ibu beritahukan kepada saya.
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Pemeriksaan denyut jantung janin: pemeriksa meletakkan ujung linex tegak lurus pada
dinding perut bagian punggung janin (jangan sampai diameter depan linex terangkat)
kemudian dengarkan denyutjantung janin dengan telinga pemeriksa diposisikan pada ujung
teratas linex dengan posisi telinga memenuhi diameter linex (agar djj dapat terdengar, saat
mendengarkan DJJ pemeriksa menghadap ibu) kemudian cari djj yang terdengar paling
kuat dengan menggeserkan linex secara perlahan kemudian bedakan bunyi DJJ yang mana
yang lebih terdengar paling kuat. Sambil mendengarkan djj raba denyut nadi ibu pada
pergelangan tangan dengan menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah dan manis) tepat di atas
nadi ibu (arteri radialis, yang sejajar dengan ibu jari) serta nilai djj apakah sama denyut nya
dengan denyut nadi ibu. Bila sama maka yang didengarkan pemeriksa bukanlah djj
melainkan denyut jantung ibu bila berbeda irama djj dgn denyut jantung ibu maka yang
didengar pemeriksa adalah djj. Kemudian nilai selama 1 menit (pemeriksa pada saat
melakukan pemeriksaan menghadap ibu)

d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil pemeriksaan di status dan di buku KIA ibu sebagai
objektif
e. Menjelaskan kepada ibu “Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….”
5. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA
(1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua :
 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran(Do-Ran)
(tanpa dapat ditahan lagi ibu meneran seperti saat BAB, perut bagian bawah mulas,
teraba keras)

 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya (Tek-
Nus)
(pada saat ini ibu akan mengeluh kepada petugas bahwa ada sesuatu yang mendorongnya
untuk meneran dan ada sesuatu yang akan keluar melalui anus/vagina)
 Perineum menonjol (Per-Jol)
(Petugas akan melihat bagian perineum ibu, dan menemukan bagian perineum ibu
cembung/menonjol karena terdorong bagian terbawah janin )
(Permisi ya bu....saya akan melihat keadaan jaan lahir ibu)

 Vulva-vagina dan sfingter anal membuka. (Petugas akan melihat bagian Vulva-vagina dan
sfingter anal ibu, dan menemukan bagian tersebut terbuka karena terdorong oleh bagian
terbawah janin/Kepala janin, biasanya petugas akan menemukan rambut janin)
(Bagus sekali bu... Kepala/rambut janin telah terlihat bu..)
6. MENYIAPKAN ALAT, BAHAN DAN PERLINDUNGAN DIRI UNTUK
PERTOLONGAN PERSALINAN :
(2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan
dan menatalaksana komplikasi segera :
a. Petugas memastikan peralatan yaitu :
1) Bak Instrumen Besar 1 buah
2) Klem kelly atau kocher 2 buah
3) Gunting Tali Pusat
4) Benang Tali Pusat atau klem plastik atau klem tali pusat
5) Kateter Nelaton
6) Gunting Episiotomi
7) Alat Pemecah Selaput Ketuban atau ½ kocher
8) Sarung tangan 2 pasang sterile atau DTT
9) Kasa atau kain kecil (untuk membersihkan jalan nafas bayi)
10) Gulungan kasa basah (menggunakan air DTT)
11) Spuit 2.5 ml atau 3 ml
12) Kateter penghisap De lee (penghisap lendir) atau bola karet penghisap yang bersih
b. Petugas menyiapkan bahan dan obat-obatan essensial yaitu :
1) Oksitosin 8 ampul 1ml atau 10 U atau 4 ampul 2 ml/U
2) Lidokain 20 ml/ 1% tanpa epinefrin 1 buah
3) Aquadest 1 buah
4) Ringer Laktat 3 botol
5) Infus set
6) Abocat no 16-18 G
7) Metil Ergometrin maleat 2 ampul
8) Magnesium Sulfat 40 % (25 gram) 2 vial
9) Spuit 2,5 -3 ml steril sekali pakai dengan jarum IM 6 buah
10) Spuit 5 ml steril sekali pakai dengan jarum IM 2 buah
11) Spuit 10 ml steril sekali pakai dengan jarum IM 2 buah
12) Vitamin K 1 ampul
13) Salep mata tetrsiklin atau gentamicin 1 %
c. Untuk Persiapan resusitasi (asfiksia) : tempat datar/meja datar dan keras, 2kain dan 1
handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
d. Menyiapkan oksitoksin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
 Petugas membuka partus set dengan tangan dominan, selanjutnya membuka spuit 3 cc
yang masih steril dalam bungkusnya dan meletakkannya di bak instrument/ partus set

 Selanjutnya petugas mengambil 1 ampul oksitosin untuk dipatahkan (saat


mematahkan ampul, bungkus ampul dengan kasa bersih agar pecahan ampul tidak
mengenai tangan petugas) dan meletakkan ampul yg sudah dipatahkan pada meja
datar agar tidak tumpah
e. Membuang plastik bungkus spuit pada bak sampah non medis, dan buang pecahan ampul
dalam tempat sampah benda tajam)
(3) Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan, menggunakan masker,
mitela dan sepatu boat :
a. Menggunakan Celemek
(Petugas mengambil celemek yang telah disiapkan sebelumnya dan memakainya untuk
melindungi seragam petugas dari cipratan darah ataupun cairan ketuban)

b. Menggunakan Masker

c. Menggunakan mitela

d. Menggunakan sepatu boat


(4) Mencuci tangan
a. Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b. Pemeriksa melepaskan semua perhiasan atau assesoris yang digunakan.

c. kemudian menyingsingkan lengan baju ke atas apabila lengan baju panjang dengan cara
telapak tangan dominan diletakkan pada ujung lengan baju bagian bawah kemudian

d. melipat bagian bawah lengan baju ke arah atas hingga melewati siku.

e. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari
bibir wastafel.
f. Membuka kran :
 Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua
ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau
searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.
 Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar
siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir
keluar untuk membasahi kedua tangan.

g. Membasahi kedua tangan


 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan
dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara
gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan kesamping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non
dominan di bawah kran, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan
non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.

h. Mengambil sabun
 Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah
tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube
botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
 Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun
dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak
± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)
i. Membersihkan kedua telapak tangan
Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan
dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.

j. Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari


 Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung
tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan
jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada
telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari
tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non
dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan
dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.

k. Membersihkan sela-sela jari


Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara
sama .
l. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non
dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian
punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah
depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke
punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak
10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

m. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara
menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan
menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.

n. Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan


 Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di
kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari
tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
 Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari
tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah /
arah kelingking tangan non dominan)
 Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu
jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
 Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan
secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
o. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua lengan
tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan
sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air
(siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun
hilang dan tangan terasa tidak licin.

p. Menutup keran
 Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih
basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu
menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan
berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke
arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ±1m.
 Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku
tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.

q. Mengeringkan tangan
 Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar
kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
 Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil
(ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2
sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai
dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila
tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non
medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak +/-
1meter.
 Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.

r. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan
dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

(5) Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi


 Membuka tutup bak instrumen dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara
terbalik lalu mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak
instrument (pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).

 Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada
sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam)
bagian dalam sarung tangan pada luar tangan dengan jari telunjuk tangan non dominan
sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan baggian bawah kemudian ,
pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

(6) Menghisap oksitosin dari ampul dengan one hand tehnik


 Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan
disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkannya kembali di partus set/wadah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik

 Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung
tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang
terlipat pada bagian pergelangan.

 Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari
lalu memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat
pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian
luar) bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan sampai
tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

 Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela
jari
7. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
(7) Membersihkan vulva dan perineum ibu
a. Mengambil kapas DDT sebanyak 5 buah

b. Memeras kapas DTT di atas bengkok

c. Mengusap labia mayora kanan dari atas kebawah sekali usap dengan 1 kapas DDT

d. Setelah itu kapas dibuang ke bengkok


e. Mengusap labia mayora kiri dari atas kebawah sekali usap dengan 1 kapas DDT

f. Setelah itu kapas dibuang ke bengkok

g. Mengusap labia minora kanan dari atas kebawah sekali usap dengan 1 kapas DDT
h. Setelah itu kapas dibuang ke bengkok

i. Mengusap labia minora kiri dari atas kebawah sekali usap dengan 1 kapas DDT

j. Setelah itu kapas dibuang kebengkok

k. Mengusap dari festibulum sampai perineum sekali usap dengan kappa DDT
(8) Melakukan Pemeriksaan untuk memastikan pembukaan lengkap (bila selaput ketuban masih
utuh saat pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi).
 Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
bahwa pembukaan serviks sudah lengkap.
(permisi ya bu.. saya akan mengecek pembukaan rahim ibu dengan memasukkan jari
tengah dan telunjuk saya, tolong ibu tarik nafas saat jari saya masuk ke vagina ibu.
permisi ya bu...jari saya masuk... tarik nafas bu....)
a. Meletakkan posisi jari telunjuk dan jempol tangan sebelah kiri menghadap ke bawah . Sisi
telapak tangan dibawah jari menempel di tepi atas sympisis, jari telunjuk berada di labia mayora
sebelah kiri dan jari jempol berada dilabia mayora sebelah kanan. Tekan kedalam dan buka
secara bersamaan : jari jempol menarik dan menekan labia mayora sebelah kanan dan jari
telunjuk menarik dan menekan labia minora sebelah kiri seecara lembut dan perlahan

b. Dekatkan jari telujuk dan jari tengah tangan kanan kedepan labia mayora, tekuk jari telunjuk,
temple kan jari tengah kebagian komisura vagina dan sambil sedikit ditekan kebawah, kemudian
masukkan secara perlahan kira-kira 1 cm, setelah masuk dan luruskan jari telunjuk searah dengan
jari tengah, setelah itu secara perlahan raba dinding vagina apakah ada benjolan,kemudian
masukan jari ke servik dan nilai pendataran servik, masuk lagi ke porsio merasakan apakah
porsio tebal atau tipis, kemudian menilai pembukaan sudah lengkap atau belum, kemudian
menilai ketuban sudah pecah atau belum, kemudian menilai presentasi bagian terendah janin
kepala atau bokong, kemudian menilai sutura tumpang tindih atau tidak, dan terkahir menilai
apakah ada tali pusat menumbung ( merupakan kondisi dimana tali pusat keluar duluan atau
bersamaan dengan bagian terbawah bayi dijalan lahir)
c. Meletakkan posisi jari telunjuk dan jempol tangan sebelah kiri menghadap ke bawah Sisi
telapak tangan dibawah jari menempel di tepi atas sympisis, jari telunjuk berada di labia
mayora sebelah kiri dan jari jempol berada dilabia mayora sebelah kanan. Tekan
kedalam dan buka secara bersamaan : jari jempol menarik dan menekan labia mayora
sebelah kanan. Keluarkan jari tengah dan jari telunjuk secara perlahan sampai keluar
dari lorong vagina ibu.
 Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan
amniotomi
(Bu.... ini pembukaannya telah lengkap, akan tetapi ketuban belum pecah, oleh sebab itu
saya bantu untuk memecahkan ketuban agar dapat memperlancar keluarnya janin dengan
cara saya memasukkan alat perlahan-lahan ke dalam vagina ibu, ibu jangan hawatir alat
ini tidak akan menyakiti ibu dan janin) proses amniotomi dilakukan pada akhir his
(9) Mendekontaminasi Sarung Tangan
 Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, kemudian buka secara
terbalik dan rendam dalam larutan klorin selama 5-10 menit
 Menutup kembali partus set

 Mencuci tangan
a. Petugas menyingsingkan lengan baju ke atas apabila lengan baju panjang dengan cara
telapak tangan dominan diletakkan pada ujung lengan baju bagian bawah kemudian

b. Melipat bagian bawah lengan baju ke arah atas hingga melewati siku.
c. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari
bibir wastafel.

d. Membuka kran :
 Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua
ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau
searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.
 Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar
siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir
keluar untuk membasahi kedua tangan.

e. Membasahi kedua tangan


 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan
dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara
gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan kesamping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non
dominan di bawah kran, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan
non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
f. Mengambil sabun
 Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah
tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube
botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
 Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun
dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak
± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)

g. Membersihkan kedua telapak tangan


Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan
dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.

h. Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari


 Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung
tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan
jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada
telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari
tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non
dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan
dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
i. Membersihkan sela-sela jari
Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara
sama .

j. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non
dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian
punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah
depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke
punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak
10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

k. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara
menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan
menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
l. Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan
 Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di
kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari
tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
 Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari
tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah /
arah kelingking tangan non dominan)
 Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu
jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
 Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan
secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.

m. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua lengan
tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan
sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air
(siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun
hilang dan tangan terasa tidak licin.

n. Menutup keran
 Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih
basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu
menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan
berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke
arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ±1m.
 Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku
tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.

o. Mengeringkan tangan
 Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar
kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
 Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil
(ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet
dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari
telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih
belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara
menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak +/- 1meter.
 Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.

p. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan
dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

(10) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ)


a. Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin ibu dengan
menggunakan alat periksa perut ibu akan ditekan sedikit agar mempermudah mendengar
denyut jantung janin bila ibu merasa sakit tolong ibu beritahukan kepada saya.
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Pemeriksaan denyut jantung janin: pemeriksa meletakkan ujung linex tegak lurus pada
dinding perut bagian punggung janin (jangan sampai diameter depan linex terangkat)
kemudian dengarkan denyut jantung janin dengan telinga pemeriksa diposisikan pada
ujung teratas linex dengan posisi telinga memenuhi diameter linex (agar djj dapat
terdengar, saat mendengarkan DJJ pemeriksa menghadap ibu) kemudian cari djj yang
terdengar paling kuat dengan menggeserkan linex secara perlahan kemudian bedakan
bunyi DJJ yang mana yang lebih terdengar paling kuat. Sambil mendengarkan djj raba
denyut nadi ibu pada pergelangan tangan dengan menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah
dan manis) tepat di atas nadi ibu (arteri radialis, yang sejajar dengan ibu jari) serta nilai
djj apakah sama denyut nya dengan denyut nadi ibu. Bila sama maka yang didengarkan
pemeriksa bukanlah djj melainkan denyut jantung ibu bila berbeda irama djj dgn denyut
jantung ibu maka yang didengar pemeriksa adalah djj. Kemudian nilai selama 1 menit
(pemeriksa pada saat melakukan pemeriksaan menghadap ibu)

8. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA


(11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
(Ibu....pembukaan nya telah lengkap, bayi dalam keadaan baik dan ketuban telah
pecah....)
 Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan pemantauan
kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan
mendokumentasikan temuan-temuan.
 Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi
semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
(Bapak atau keluarga memotivasi ibu dan memberikan makan atau minum disela-sela
kontraksi)
(12) Minta keluarga mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar
dan membantu menyiapkan posisi yang nyaman meneran (Pada saat ada his, Bantu ibu
dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
“Bu... saat perutnya tegang dan terasa sakit, tolong ibu terlentang dangan bahu dan
kepala menyandar bantal sedikit lebih tinggi seperti berbaring setengah duduk ya....”

(13) Membimbing ibu untuk meneran pada saat ibu merasakan kontraksi yang kuat
 Meminta ibu meneran saat kontraksi kuat
(Ibu jika ada keinginan kuat untuk meneran seperti saat BAB tolong ibu meneran, atau
saat ibu merasakan kontraksi kuat di perut/seperti sakit perut hebat maka ibu sekuat
tenaga meneran sambil kepala ibu menekuk kebawah, mata melihat kearah perut, tolong
saat meneran untuk tidak mengeluarkan suara karena akan membuang banyak tenaga
ibu. Ambil nafas dalam saat akan meneran dan berhenti meneran saat kontraksinya telah
hilang
 Memuji ibu saat meneran
(Ya...bu..bagus sekali... terus bu... meneran bu..., ambil nafas dulu bu....bagus..ayo
meneran lagi bu)
 Meminta ibu istirahat bila tidak ada his
(Istirahat dulu bu.... silahkan ambil nafas..perahan lahan... ya.. bu)
 Memberikan minum kepada ibu
(Silahkan ibu minum dulu, supaya nanti memiliki tenaga untuk meneran ya bu... tolong
pak dibantu ibu nya minum..)

Menecek dan menghitung DJJ


(Permisi... saya bantu mengecek denyut jantung janin nya dulu ya...)
a. Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin ibu dengan
menggunakan alat periksa perut ibu akan ditekan sedikit agar mempermudah mendengar
denyut jantung janin bila ibu merasa sakit tolong ibu beritahukan kepada saya.
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus lemas ,bila
kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh perut ibu dengan perlahan
kemudian rasakan apakah dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Pemeriksaan denyut jantung janin: pemeriksa meletakkan ujung linex tegak lurus pada
dinding perut bagian punggung janin (jangan sampai diameter depan linex terangkat)
kemudian dengarkan denyutjantung janin dengan telinga pemeriksa diposisikan pada ujung
teratas linex dengan posisi telinga memenuhi diameter linex (agar djj dapat terdengar, saat
mendengarkan DJJ pemeriksa menghadap ibu) kemudian cari djj yang terdengar paling
kuat dengan menggeserkan linex secara perlahan kemudian bedakan bunyi DJJ yang mana
yang lebih terdengar paling kuat. Sambil mendengarkan djj raba denyut nadi ibu pada
pergelangan tangan dengan menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah dan manis) tepat di atas
nadi ibu (arteri radialis, yang sejajar dengan ibu jari) serta nilai djj apakah sama denyut nya
dengan denyut nadi ibu. Bila sama maka yang didengarkan pemeriksa bukanlah djj
melainkan denyut jantung ibu bila berbeda irama djj dgn denyut jantung ibu maka yang
didengar pemeriksa adalah djj. Kemudian nilai selama 1 menit (pemeriksa pada saat
melakukan pemeriksaan menghadap ibu)

Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120 menit
(2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk
segera.
(14) Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang di inginkan senyaman mungkin
(apabila sekarang ibu belum merasakan sakit/kontraksi di perut dan ibu kuat... silahkan
ibu memilih posisi yang paling nyaman seperti.... ibu dapat berjalan, berjongkok,
merangkak atau pun juga posisi setengah duduk)
 Ibu dapat memilih posisi setengah duduk

 Ibu dapat memilih posisi berjongkok atau berdiri

 Ibu dapat memilih posisi merangkak atau berbaring miring kekiri

9. MEMPERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI


(15) Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu
 Jika kepala bayi telah terlihat di vulva 5-6 cm,

 Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.


(Permisi ya bu.... handuk ini saya letakkan di perut ibu untuk nanti membersikan badan
bayi ibu...)

(16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Petugas mengambil kain bersih dan dilipat membentuk segi tiga dan diletakkan dibawah
bokong dengan cara meminta ibu untuk mengangkat bokongnya sambil mendorong kain
kearah bokong.
(Permisi ya bu... bokongnya tolong bantu diangkat, saya akan meletakkan kain ini di
bawah bokong ibu...)
(17) Membuka partus set
Petugas mengambil partus set dengan tangan kanan dan meletakkannya di ujung bed
dekat dengan petugas, kemudian petugas membuka partus set dengan posisi
terbalik/tutup menghadap ke atas.

(18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
 Petugas mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak
instrument (pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).
 Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada
sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam)
bagian dalam sarung tangan pada luar tangan dengan jari telunjuk tangan non dominan
sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah kemudian ,
pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

 Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung
tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang
terlipat pada bagian pergelangan.
 Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari
lalu memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat
pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian
luar) bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan sampai
tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

 Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela
jari

10. Menolong kelahiran bayi


 Menolong kelahirkan Kepala Bayi
(19) Melindungi perineum dengan dialasi lipatan kain di bawah bokong ibu
Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, meletakkan tangan yang
lain di kepala bayi.
Saat kepala bayi terlihat di vulva 5-6 cm, melindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi kain tadi, meletakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-
lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala
lahir.
 Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung bayi setelah
kepala lahir menggunakan penghisap lendir De Lee disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
bola karet penghisap yang baru dan bersih.

(20) Mengecek kemungkinan adanya lilitan tali pusat


Dua jari tangan dominan berada di tengkuk ∕ leher bayi, rasakan ada bagian tali pusat
yang melingkar di leher bayi tersebut atau tidak.

 Jika terdapat lilitan tali pusat, dan lilitan tersebut longgar, maka lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat, dan
memotongnya
(21) Menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar
 Menolong kelahiran Bahu
(22) Memegang kepala bayi secara biparietal
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing
sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. “Bu...bagus
sekali..bila perutnya masih sakit tolong mengejan lagi”. Dengan lembut menarik kepala
bayi secara perlahan ke arah bawah (kearah anus ibu) dan ke arah luar hingga bahu anterior
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas (kearah
perut ibu) dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.

 Menolong kelahiran Badan sampai kaki bayi


(23) Menyangga kepala, leher, dan bahu janin bagian posterior dengan tangan dominan
petugas. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, dengan
menggunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan
anterior bayi saat keduanya lahir.

(24) Menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah dengan tangan non dominan petugas.
Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir.
Memegang kedua mata kaki bayi dengan tangan non dominan dan dengan hati-hati
membantu kelahiran seluruh tubuh bayi.
11. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
(25) Menilai bayi, kemudian letakan bayi di atas perut ibu
Setelah bayi lahir, tempatkan bayi di atas handuk di perut ibu, dan lakukan penilaian
selintas:
a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?

(26) Mengeringkan bayi dengan handuk dan mengganti handuk yang telah basah dengan
handuk kering
 Setelah penilaian selintas, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.

 Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas perut ibu
dan minta ibu untuk memegangi bayinya.
(27) Mengecek Fundus uteri untuk kemungkinan adanya bayi ke dua dalam uterus dengan cara
: tangan non dominan petugas beraba perut ibu dan sedikit menekan tepat pada bagian
pusat, apabila tinggi fundus hanya setinggi pusat dan teraba sedikit keras maka tidak ada
janin kedua.

(28) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin


“Permisi ya bu... saya akan menyuntik obat untuk membantu uterus ibu berkontraksi
dengan baik sehingga ari-ari lahir dengan lancar dan mencegah perdarahan”
(29) Memberikan suntik oksitosin 10Unit via IM di ⅓ atas paha bagian luar ibu
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
Tangan dominan petugas mengambil oksitosin di bak instrument, dengan one hand tehnik
membuka tutup spuit dan tusuk jarum spuit dengan cara IM (tegak lurus 90º) pada 1/3
paha atas bagian distal lateral ujung jarung masuk 3∕4 bagian, kemudian aspirasi, bila
tidak ada darah dapam spuit dorong isi spuit sampai habis, kemudian cabut jarum dan
spuit, tutup kembali jarum spuit dengan one hand tehnik.

(30) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi, memurutan tali
pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm
distal dari klem pertama. Tangan non dominan petugas memegang tali pusat bayi sekitar
3cm dari pusat bayi dan tangan dominan mengambil klem kelly, kemudian tangan
dominan petugas mengeklem tali pusat bayi, tangan non dominan memegangi klem untuk
melindungi perut bayi. Purut tali pusat bayi (sekitar 2cm) dari bagian yang telah diklem
ke arah tubuh ibu kemudian tekan∕jepit tali pusat yg telah dipurut dengan jari telunjuk
dan jempol tangan non dominan, dan tangan dominan mengambil klem kelly ke 2,
selanjutnya mengeklem tali pusat tepat pada bagian yang dijepit jari tadi.
(31) Memotong tali pusat diantara kedua klem, Mengikat tali pusat atau menggunakan klem
umbilikus disposible.
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan
lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.

 Mengikat tali pusat dengan benang DTTpada satu sisi kemudian melingkarkan kembali
benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya atau dapat juga
menggunakan atau klem tali pusat sekali pakai.
Klem tali
pusat sekali
pakai

(32) Melakukan kontak kulit (bayi & ibu) dengan memposisikan bayi telungkup diantara
kedua payudara, selimuti bayi dan berikan topi bayi, biarkan bayi mencari puting susu ibu
secara mandiri.
Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi,
meletakkan bayi diatas dada ibu, kemudian biarkan bayi mencari puting susu dan menetek
pada ibu.

12. MANAJEMEN AKTIF KALA III


(33) Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

(34) Memposisikan tangan non dominan petugas pada perut ibu untuk mendeteksi kontraksi
Meletakkan tangan non dominan petugas pada tepi atas simphisis pubis untuk
merasakankontraksi uterus ibu.
(35) Menegangkan tali pusat dengan tangan dominan petugas, saat ada kontraksi tangan non
dominan petugas melakukan dorso kranial
a. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal.

b. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
(36) Menarik perlahan tali pusat sejajar lantai kemudian ke arah atas, mengikuti curve jalan
lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial) dan anjurkan ibu untuk meneran agar plasenta
terdorong keluar melalui introitus vagina
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm
dari vulva.
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit:
 Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
 Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan menggunakan
teknik aseptik jika perlu. Dengan cara menekan kandung kemih ibu, jika teraba penuh
maka dilakukan kateterisasi

 Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.


 Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.
 Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi
(37) Memegang plasenta dengan kedua tangan dan secara lembut putar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin menjadi satu
 Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan.

 Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin.Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.

 Jika selaput ketuban robek dan tertinggal didalam uterus, memakai sarung tangan
disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan
seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forsep disinfeksi tingkat tinggi
atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal.
(38) Melakukan Masase fundus uteri 15 kali dalam 15 detik dengan meletakkan telapak tangan
non dominan petugas di fundus kemudian masase searah jarum jam dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras) untuk mencegah perdarahan.
 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan non dominan di fundus dan melakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

Tangan non dominan


melakukan masase uterus
secara sirkuler searah jarum
jam

 Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik mengambil
tindakan yang sesuai untuk memunculkan kontraksi.

13 MENILAI PERDARAHAN
(39) Memastikan kemungkinan laserasi ∕robekan pada vagina dan perineum
Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi
yang mengalami perdarahan aktif.Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif
segera lakukan penjaitan.

(40) Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah dilahirkan lengkap
 Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
 Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.

14 MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN


(41) Mengecek uterus untuk memastikan tetap berkontraksi dengan baik
 Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik dengan cara
tangan kiri melakukan masase pada fundus dengan cara melingkar sampai fundus
teraba keras
.
(42) Memastikan kandung kemih kosong, jika penuh dapat dilakukan kateterisasi
 mengecek kandung kemih ibu dengan meletakkan tangan non dominan petugas pada
tepi atas simphisis ibu

(43) Mencelupkan tangan yang masih masih menggunakan sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5% ,

 Membilas tangan yang masih masih menggunakan sarung tangan kedalam air DTT

 Kemudian mengeringkan dengan handuk bersih kering


(44) Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi

Mengangajarkan ibu
cara masase dengan
tangan ibu dibawah
tangan petugas
(bertumpu) dan
merasakan fundus
yang keras kemudian
di masase secara
melingkar searah
jarum jam.

(45) Menghitung Nadi ibu


 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan nadi ibu untuk memastikan tidak adanya
masalah. Apakah ibu bersedia......
 Ibu saya akan mulai menghitung nadi ibu..., ibu rileks saja tidak perlu terlalu tegang)
(Bila ibu duduk tangan diletakkan di paha ibu, lengan extensi, meletakan tangan ibu
yang akan dilakukan pemeriksaan di atas paha ibu dan Bila ibu berbaring kedua
lengan lurus sejajar badan dan menghadap keatas) Melakukan palpasi ringan pada
arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah, diatas pergelangan tangan pada sisi
ibu jari merasakan denyut arteri radialis yang berada di pergelangan tanggan sejajar
denganibu jari dengan mengunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan dominan,
mehitung denyut tersebut selama satu menit. Tentukan normal,bradikardi atau
takhikardi (normal 60-100 kl /mnt,bradikardi <60 kl/mnt,takhikardi >100 kl/mnt).

 catat hasil pemeriksaan pada partograf dan status ibu


(46) Mengevaluasi estimasi jumlah perdarahan
 Melihat darah yang terdapat pada underpad
 Mengambil darah yang menggenang di underpad menggunakan bengkok dan
menempatkannya pada gelas ukur

 Meihat jumlah perdarahan pada gelas ukur

(47) Memantau dan Memeriksa bayi apakah telah berhasil dalam menyusu dan memastikan
hidung bayi tidak tertutup

(48) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT dari sisa cairan ketuban, lendir dan
darah
Menempatkan pakaian/kain ibu yang telah terkontaminasi darah dan cairan ke tuban ke
dalam ember berisi larutan klorin 0,5% atau di ranjang baju kotor.

(49) Memastikan ibu merasa nyaman


 Membantu ibu mengenakan pakaian dalam

 Membantu ibu mengenakan baju bersih

(50) Mendekontaminasi semua peralatan habis pakai kedalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
Merendam partus set dan alat-alat yang terkontaminasi darah maupun cairan ketuban
kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
(51) Membuang Kasa yang terkontaminasi cairan ketuban, lendir dan darah ke dalam tempat
sampah medis

(52) Mendekontaminasi tempat berasalin dengan larutan klorin 0,5%

(53) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam
keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
(54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
a. Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b. Pemeriksa melepaskan semua perhiasan atau assesoris yang digunakan.

c. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari
bibir wastafel.

d. Membuka kran :
 Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua
ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau
searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.
 Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar
siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir
keluar untuk membasahi kedua tangan.

e. Membasahi kedua tangan


 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan
dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara
gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan kesamping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non
dominan di bawah kran, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan
non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.

f. Mengambil sabun
 Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah
tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube
botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
 Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun
dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak
± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)

g. Membersihkan kedua telapak tangan


Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan
dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.

h. Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari


 Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung
tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan
jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada
telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari
tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non
dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan
dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.

i. Membersihkan sela-sela jari


Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara
sama .

j. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non
dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian
punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah
depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke
punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

k. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam
ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok
memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik,
lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.

l. Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan


 Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di
kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari
tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
 Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari
tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah /
arah kelingking tangan non dominan)
 Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu
jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
 Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan
secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.

m. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua lengan tangan
bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku
dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada
didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan
tangan terasa tidak licin.

n. Menutup keran
 Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih
basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu
menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan
berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke
arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ±1m.
 Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku
tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.

o. Mengeringkan tangan
 Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar
kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
 Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil
(ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2
sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai
dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila
tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non
medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak +/-
1meter.
 Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.

p. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan
dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

(55) Menggunakan Sarung tangan DTT (Setelah 1 jam IMD)


 Membuka tutup bak instrumen dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara
terbalik lalu mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak
instrument (pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).

 Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada
sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam)
bagian dalam sarung tangan pada luar tangan dengan jari telunjuk tangan non dominan
sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan baggian bawah kemudian ,
pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.

 Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung
tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang
terlipat pada bagian pergelangan.

 Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari
lalu memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat
pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian
luar) bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan sampai
tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
 Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela
jari

(56) Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, melakukan penimbangan, memberikan salep
mata, dan injeksi vit K
a. penimbangan/pengukuran bayi,
Menimbang bayi dengan posisi jarum timbangan di angka 0, dan bayi di timbang tanpa
menggunakan selimut/handuk/topi

b. beri tetes mata antibiotik profilaksis


memberikan salep mata kepada bayi dengan hati-hati mulai dari ujung mata ke arah panggal
mata /hidung
c. vitamin K1
memberikan injeksi vik K pada bayi secara IM di 1/3 atas bagian luar paha kiri bayi

(57) Memberikan imunisasi Hepatitis B setelah satu jam pemberian vitamin K1 di paha kanan
anterolatera

(58) Melepaskan Sarung Tangan


Membersihkan sarung tangan dengan tangan saling menggosok-godok didalam larutan
klorin, kemudian melepas sarung tangan dalam posisi terbalik.
(59) Mencuci Tangan
a. Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b. Pemeriksa melepaskan semua perhiasan atau assesoris yang digunakan.

c. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari
bibir wastafel.

d. Membuka kran :
 Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua
ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau
searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.
 Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar
siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir
keluar untuk membasahi kedua tangan.

e. Membasahi kedua tangan


 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan
dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara
gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.
 Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka
telapak tangan kesamping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non
dominan di bawah kran, basahi tangan sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan
non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai
dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam
ke arah luar.

f. Mengambil sabun
 Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah
tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube
botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
 Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun
dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak
± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)

g. Membersihkan kedua telapak tangan


Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan
dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.

h. Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari


 Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung
tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan
jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada
telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
 Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari
tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non
dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan
dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.

i. Membersihkan sela-sela jari


Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara
sama .

j. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non
dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian
punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah
depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke
punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

k. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam
ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok
memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik,
lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.

l. Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan


 Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di
kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari
tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
 Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari
tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah /
arah kelingking tangan non dominan)
 Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu
jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
 Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan
secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.

m. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua lengan tangan
bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku
dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada
didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan
tangan terasa tidak licin.

n. Menutup keran
 Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih
basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu
menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan
berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke
arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ±1m.
 Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku
tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.

o. Mengeringkan tangan
 Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar
kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
 Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil
(ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2
sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai
dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila
tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non
medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak +/-
1meter.
 Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.

p. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan
dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

(60) Melengkapi Partograf

Anda mungkin juga menyukai