Anda di halaman 1dari 19

CARA MEMPROLEH MODAL

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kewirausahaan

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Disusun Oleh Kelompok 8:

Arwini Lusya Pusfita


612062019181

Irnawati
612062019184

FAKULTAS EKONOMI DAAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang maha agung shalawat serta salam tercurah kepada
baginda Nabi Muhammad SAW.juga kepada para sahabat,pengikut dan orang orang yang
beradaa di jalannya hingga akhir zaman yang telah mencuraahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh dosen pembimbing dalam mata
kuliah fiqih.

Makalah ini berjudul “CARA MEMPROLEH MODAL” yang nantinyaa akan


memberikan pemahaman kepada pembaca tentang hal hal yang berkaitan dengan cara
memproleh modal. Mungkin penulis tidak bisa membuat makalah ini sesempurna mungkin.
Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan dari para pembaca. Khususnya dari
dosen yaang telah membimbing penulis dalam mata kuliah ini.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada dosen pembimbing saya yang telah
memberikan arahan dan juga kepada orang orang di sekitar sayaa yang telah membantu saya
mendapatkan referensi buku hingga saya jadikan sebagai pedoman untuk menyelesaikan
makalah ini.

Watampone, 27 Desember 2019

Pen
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal
B. Sumber-sumber Pendanaan Usaha
C. Jenis-jenis Dukungan Keuangan
D. Jenis-jenis Modal
E. Produk Modal Kerja dan Investasi
F. Modal asing
G. Hal-hal Yang harus Diperhatikan Dalam Pendanaan Usaha

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup untuk membiayai
segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan harus mendapatkan dana segar
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya
pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan.

Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan
berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga
akan meningkatkan keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang
bantuan juga diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha tertentu
seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau untuk bidang tertentu,
misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami kemunduran pertumbuhan ekonomi.

modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern seperti sekarang ini, tetapi dalam
kenyataanya telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal kedatangan Islam. Memang perlu
diakui tanpa ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil rasanya bisnis yang ditekuni bisa
berkembang sesuai dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi Islam mempunyai cara
tersendiri dibandingkan dengan system kapitalis yang selalu berupaya memperkuat modal dengan
memperbesar produksi. Untuk mencapai target yang diingkan system ini bisa saja menghalalkan
segala macam cara tanpa memikirkan apakah yang ditempuh menguntungkan atau merugikan pihak
lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud modal?

2. Apa saja sumber-sumber dana usaha?

3. Apa jenis-jenis dukungan keuangan?

4. Apa yang dimaksud jenis-jenis modal?

5. Apa produk modal kerja dan investasi?

6. Apa yang dimaksud modal asing?

7. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha?


C. Tujuan

1. Menjelaskan modal

2. Menjelaskan sumber-sumber dana usaha

3. Menjelaskan jenis-jenis dukungan keuangan

4. menjelaskan jenis-jenis modal

5. menjelaskan produk modal kerja dan investasi

6. menjelaskan modal asing

7. menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODAL

Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untung berdagang. Disisi lain modal adalah
harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah
kekayaan.

Pengertian modal menurut Brigham

Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau
mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga.

1. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga
(keahlian).

2. Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya
prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap,sampai modal kerja.

3. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau menjalankan
suatu usaha.

Menurut Islam harta pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. Namun karena Allah telah
menyerahkan kekuasaa-Nya atas harta tersebut kepada manusia, maka ia diberi wewenang untuk
memanfaatkan dan mengembangkanya. Sebab, ketika seseorang memiliki harta, maka esensinya ia
memiliki harta tersebut hanya untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Namun demikian, dalam hal
ini terkait dengan hukum-hukum syara’, dan tidak bebas mengelola secara mutlak. Sama halnya
manusia tidak dapat bebas mengelola zat sebuah barang secara mutlak, meskipun ia memiliki
zatnya. Alasanya, bahwa dia dalam mengelola dalam rangka memanfaatkan harta tersebut dengan
cara yang tidak sah menurut syara’ seperti: menghambur-hamburkan, maksiat dan sebagainya, maka
Negara wajib mengawalnya dan melarang untuk mengelolanya, dan wajib merampas wewenang
yang telah diberika oleh Negara kepadanya.

Pengembangan modal supaya jelas, apa yang akan diraih, yaitu untuk meningkatkan atau
memperbanyak jumlah modal dengan berbagai upaya yang halal, baik melalui produksi atau
investasi, baik harta atau aktiva baik tetap maupun lancar. Semua itu bertujuan agar modal (harta)
bisa bertambah (berkembang) dari yang dimiliki sebelumnya. Contoh aktiva lancar dan tetap yang
digunakan dalam kegiatan produksi seperti pabrik mobil, elektronik dan kegiatan produksi yang lain.
Atau dalam bentuk investasi seperti membeli saham, obligasi, atau surat berharga lainya.

B. Sumber-Sumber Pendanaan Usaha

Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai
dengan rumah gadai.Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank – bank pun semakin hari kian
menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber – sumber dana yang bisa menyediakan
modal untuk usaha, sebagai berikut:

1. Dana Pribadi

Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban
bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.

2. Dana dari sistem gadai

Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal maupun
non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana,
keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang
relatif pendek.

3. Pinjaman kepada lembaga non-formal

Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan ataupun meminjam
dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.

4. Bermitra / berpartner

Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan
dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal ventura.
Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan
tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama
sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak

5. Hibah

Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan
kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya
sangat ketat.

6. Pinjaman ke lembaga non-bank

Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga
pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan
lembaga perbankan.Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu
pinjamannya.Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi.Bila ingin
meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.

7. Pinjaman ke bank

Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank.Kendala terbesar adalah pada prosedur dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit.Pinjaman ini relatif aman karena
perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank.Jumlah pinjaman relatif besar bila
dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.
8. Pasar modal

Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana
yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak
syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak
menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan
setiap periode.

Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni:

1. Pembiayaan Jangka Pendek

Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari yang wajib
dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun seperti dari sumber internal, factoring (anjak
piutang), trade credit, commercial paper, commercial banks, uang teman, uang keluarga, dan lain
sebagainya.

2. Pembiayaan Jangka Panjang

Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk berbagai keperluan jangka panjang perusahaan
dari kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang dananya dapat dikembalikan dalam tempo
waktu lebih dari setahun seperti dari laba ditahan (retained earnings), pembiayaan dari utang (debt
financing) dan equity financing (pembiayaan dari ekuitas).

Mendanai Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan dalam perusahaan anda Setiap


perusahaan membutuhkan uang – untuk modal investasi dan menyediakan modal kerja. Sebagian
orang mempunyai cukup uang yang ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang lain
tidak mempunyai uang sama sekali dan berharap dapat meminjam semuanya. Ada orang yang tahu
caranya untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat hati-hati dan bersedia
meminjamkan uang sesedikit mungkin – dan berharap bunga yang menarik. Uang dari sumber lain
mempunyai biaya yang lain pula – sebagian mencerminkan risiko yang berbeda.

Sumber-sumber Dana Perusahaan

Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup untuk membiayai
segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan harus mendapatkan dana segar
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya
pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok besar sumber pendanaan : Dana internal :
merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan (cash flow internal: seperti laba dan
akumulasi penyusutan) atau pun berasal dari penjualan aset usaha dan atau aset pribadi.

1. Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang tertarik berinvestasi pada
bisnis atau usaha yang sedang dan atau akan dijalankan. Dana investor dapat berupa pinjaman
perusahaan, investasi langsung, kerjasama investasi, atau pun pembelian saham.

2. Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak secara langsung terlihat sebagai fisik uang,
namun sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo pembayaran yang lebih panjang. Sumber
dana suplier biasanya terjadi jika sudah terdapat kepercayaan yang besar kepada kunsumennya.
3. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud dapat berupa Bank, atau pun lembaga-
lembaga pembiayaan lainnya.

Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi:

a. Low Risk : dana internal

b. Low – Medium risk : dana suplier

c. Medium : dana Lembaga Keuangan

d. Medium – High risk : dana Investor. (saham, investasi)

Dana internal memiliki konsekwensi / risk rendah karena pengeluaran dana tidak memiliki dapak
kewajiban baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun manajemen. Dana suplier dapat
menjadi medium risk bilamana suplier menerapkan bunga progresive terhadap tempo yang kita
peroleh, risk ini akan berdampak pada beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan
memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki pola yang pasti baik itu mengenai syarat,
dan imbal hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak mencampuri urusan management,
lembaga keuangan hanya berpengaruh pada pengelolaan keuangan saja. Dana investor cenderung
memiliki risk medium sampai tinggi, karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang pasti,
juga cenderung mempengaruhi keputusan manajemen.

Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang dapat di ukur manfaat dan resikonya, bagi
perusahaan yang memiliki sumber dana internal kuat dapat memilih opsi penyediaan dana internal.
Namun untuk tetap menjaga kesehatan cash flow usaha, sumber dana dapat di pertimbangkan yang
berasal dari eksternal, baik itu Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung memiliki kekuatan
yang lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi pilihan yang terbaik.Bank menjadi resiko bilamana
usaha atau bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana dan strategi bisnis.

C. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan

Ada tiga sumber dana untuk setiap perusahaan – penyertaan modal, pinjaman (hutang) dan laba
yang ditahan. Kebanyakan perusahaan menggantungkan pada pinjaman dari bank.Sebagai pemberi
pinjaman komersial, bank sangat mengharapkan hasil dari suatu investasi dan tidak menginginkan
kehilangan uang dari para pemodalnya karena kebangkrutan perusahaan yang dipinjami uang.Bank
sangat tanggap terhadap kebutuhan perusahaan kecil, tetapi ada saatnya mereka menganggap risiko
yang tinggi untuk meminjamkan uangnya.Hal ini biasanya disebabkan karena perusahaan itu
didirikan oleh seseorang yang mempunyai sedikit pengalaman berusaha dan tidak mempunyai
banyak uang untuk ditanamkan dalam perusahan, dan karena agunan yang tidak mencukupi.

Perusahaan kecil seringkali membutuhkan sumber bantuan keuangan untuk dapat mengembangkan
usahanya.Bantuan keuangan beserta saran-saran tersedia dari berbagai sumber terutama didaerah
yang tingkat penganggurannya tinggi.Dana dapat datang dari pemerintah dan dari organisasi lainnya.
Banyak perusahaan PT memberi bantuan kerja sama dalam bentuk pinjaman atau hibah. Bank pasti
akan memberikan bantuan keuangan pada perusahaan kecil yang menerima bantuan dari sumber-
sumber ini.
Jaringan dukungan keuangan untuk perusahaan kecil.Setiap pengusaha yang sedang memulai atau
mengembangkan usahanya dan membutuhkan dukungan keuangan harus menyiapkan suatu
rencana usaha yang komprehensif yang dengan jelas menguraikan keadaan keuangannya. Konsultan
dapat membantu menyiapkan rencana ini dan juga menunjukkan organisasi apa saja yang dapat
memberikan saran dan pelatihan. Konsultan yang berpengalaman mengetahui cara terbaik untuk
menyiapkan dokumen pendukung yang cocok untuk usaha kecil dan memberi bimbingan untuk
mengajukan permohonan dukungan keuangan itu. Adanya dukungan keuangan dari suatu organisasi
akan meyakinkan organisasi lainnya untuk memberikan dukungan juga. Banyak sumber dukungan
keuangan tetapi anda harus waspada mengenai persyaratannya.

Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan
berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga
akan meningkatkan keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang
bantuan juga diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha tertentu
seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau untuk bidang tertentu,
misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami kemunduran pertumbuhan ekonomi.

1) Pinjaman

Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi pengembangan ekonomi.Syarat dan kondisinya bisa
tergantung pada daerah tempat usaha anda.Bunga pinjaman ini biasanya tetap besarnya untuk
jangka waktu pinjaman atau lebih rendah dari bunga pinjaman bank pada umumnya.Agunan yang
diminta biasanya juga lebih rendah daripada yang diminta bank.Jangka waktu pengembalian
pinjaman bisa luwes (fleksibel) dan biasanya ada tenggang waktu penangguhan pengembalian
pinjaman.Pinjaman ini mengharuskan adanya pengawasan oleh pemberi pinjaman dan diberikan
dukungan saran menjalankan usaha.Pinjaman ini hanya diberikan pada usaha yang biasanya tidak
bisa mendapatkan hutang dari bank.

2) Hibah

Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk memulai usaha baru, terutama untuk pembelian
peralatan usaha.Hibah dianggap sebagai pendapatan usaha yang ditunjukkan dalam laporan laba
rugi, dan meningkatkan laba dan pendapatan yang ditahan. Atau, hibah bisa dianggap meningkatkan
dana anda dan ditunjukkan dalam neraca perusahaan dan meningkatkan cadangan dana.

3) Modal Ventura

Modal ventura adalah alat untuk mendanai usaha yang sedang berkembang dimana sebagian modal
saham atau ekuitas dijual untuk investasi besar dalam perusahaan. Walaupun kendali terhadap
perusahaan hilang, jumlah dana yang didapatkan sangat besar. Kebanyakan pemberi modal ventura
hanya membantu usaha yang sudah mapan atau perusahaan yang akan menghimpun dana yang
sangat besar (sekitar Rp 3 milyar).
D. JENIS-JENIS MODAL

1. MODAL INVESTASI

a. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang,
biasanya umurnya lebih dari 1 tahun.

b. Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap seperti tanah,
bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari perbankan.

2. MODAL KERJA

a. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat
sedang beroperasi.

b. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dlm satu proses produk

E. PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI

1. Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman untuk kebutuhan modal kerja suatu usaha dengan
jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat diperpanjang dimana sarana penarikannya berupa
Check dan Bilyet Giro.

2. Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP

Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi atau cadangan modal kerja, dimana penarikannya
dapat dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand) melalui Surat Aksep asal tidak melebihi credit
line (plafond).

3. Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap

Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal kerja atau
menggunakan Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai keutuhan penggunaan dana dengan
maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran
bunga pinjaman saja, sedangkan pokok harus dilunasi pada saat jatuh tempo kredit.

4. Time Loan Angsur

Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek dimana
penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan menggunakan Surat Aksep.Jangka waktu pinjaman
sesuai kebutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.
Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran pokok dan bunga pinjaman saja, sedangkan pokok harus
dilinasi pada saat jatuh tempo kredit.
F.MODAL ASING

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di
dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang
pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka
pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.

a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)

Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka pendek adalah rekening koran, kredit
dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.

1. Rekening Koran

Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batasan
tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian
sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja,
meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.

2. Kredit Dari Penjual

Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan
produk dilakukan dengan kredit.Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual
baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang
diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari
penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit
penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual
adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah perusahaan
perdagangan.

3. Kredit Dari Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok
(supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya.Di sini pembeli membayar harga
barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang
yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli”
kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli
diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini
diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai
bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang
berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual
atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar apa yang tercantum dalam
surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya. Dengan demikian maka
ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu
mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak yang
membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel
tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut
merupakan utang wesel (notes payables).

b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)

Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah term loan dan leasing.

1. Term Loan

Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.Pada
umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu
(amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau
setiap tahun.Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, supplier atau
manufaktur.

2. Leasing

Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki suatu aktiva,
tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan
atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk
aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service
dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk
mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan
hak milik. Lebih khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva
(lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu
periode tertentu.

Ada tiga bentuk utama dari leasing :

a. Sale and Leaseback

Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing cooporation atau bank, dan
bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh
pemilik aktiva tersebut selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva
menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse (penyewa).
b. Service Leases

Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang financialnya maupun
mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering
terdapat kausal yang memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan
mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya tersebut.Misalnya
karena faktor keusangan.

c. Financial Leasing

Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan atau maintenance
service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam hal ini lessor menerima pembayaran sewa
dari leasse yang meliputi harga penuh dan bunga yang diinginkan lessor.

c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10
tahun.Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan
(ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut
meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang
adalah:

1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur
mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali
pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap
tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika
secara berangsur disebut ”amortization system”.

Ada tiga macam jenis :

a. Obligasi Biasa (Bonds)

Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap di bayar oleh debitur dalam waktu-waktu tertentu,
dengan tidak memandang debitur memperoleh keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga
obligasi) di bayar dua kali setiap tahunnya.

b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)

Income bonds adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu-waktu
debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan.
Tetapi disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya apabila pada suatu tahun perusahaan
menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan apabila di tahun kemudiannya perusahaan
mendapatkan keuntungan, maka kreditur tersebut berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang
tidak di bayar itu.

.
c.Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible Bonds)

Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi
tersebut untuk pada suatu saat tertentu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegang untuk mengubah
statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.

2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik
terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,
barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
tagihannya.

Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :

Modal Asing :

1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri yaitu kepentingan kreditur.

2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan

3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian

4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan

5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan (hak preferen)sebelum modal sendiri di
dalam likuidasi

Modal Sendiri :

1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran, dan keselamatan perusahaan

2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan

3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing

4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu
lamanya

5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di dalam likuidasi

G. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan Usaha

Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal usaha agar tidak terjebak hutang besar yang bisa
mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :

a. Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana

b. Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan tingkat suku bunga pinjaman

c. Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali


d. Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal atau dana

e. Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah keuangan suatu usaha agar proses pencicilan
untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang telah di tentukan

f. Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara pelaku usaha dengan investor

g. Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan

h. Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan sebagai modal dasar untuk
memulai suatu usaha.

Pentingya modal dalam kehidupan manusia ditujukan dalam Al-Qur’an Ali Imron ayat 14 yang
artinya:

Yang artinya :

“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,
sawah, dan ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).

Kata “mata’un” berarti modal karena disebut emas dan perak, kuda yang bagus dan ternak
(termasuk bentuk modal lain). Kata “zuyyina” menunjukan kepentingan modal dalam kehidupan
manusia.

Rasulullah SAW menekankan pentingnya modal dalam sabdanya:

“tidak boleh iri kecuali pada dua perkara yaitu: orang yang hartanya digunakan jalan kebenaran dan
orang yang ilmu pengetahuanya diamalkan kepada orang lain.” (HR. Ibnu Asakir)

Bahkan lebih jauh, betapa pentingnya nilai dalam pengembangan bisnis kedepan, Sayyidina Umar r.a
selalu menyuruh umat Islam untuk lebih banyak mencari asset atau modal.Ini menunjukan
memperkuat modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern seperti sekarang ini,
tetapi dalam kenyataanya telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal kedatangan
Islam.Memang perlu diakui tanpa ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil rasanya
bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi
Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan system kapitalis yang selalu berupaya
memperkuat modal dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai target yang diingkan system ini
bisa saja menghalalkan segala macam cara tanpa memikirkan apakah yang ditempuh
menguntungkan atau merugikan pihak lain.

Penerapan system bunga misalnya merupakan salah satu contoh system kapitalis untuk terus
mengembangkan modal yang dimiliki. Tanpa peduli apakah pihak yang meminjam mengalami
kerugian atau tidak, hal itu bukan urusan pemilik modal, karena yang penting adalah siapa pun yang
menggunakan jasa harus mengembalikan sesuai jumlah kelebihan (bunga) yang telah ditetapkan,
ditambah dengan jumlah pinjaman pokoknya.
Memang perlu diakui, bahwa system dalam ekonomi Islam modal itu harus terus berkembang,
dalam arti tidak boleh stagnan, apalagi sampai terjadi idle (menganggur).Artinya, hendaknya modal
harus berputar. Islam dengan system sendiri, didalam upaya memanfaatkan dan mengembangkan
modal, menekankan tetap memikirkan kepentingan orang lain. Oleh karena itu, dalam kaitanya
dalam penggunaan jasa keuangan misalnya, islam menempuh cara bagi hasil dengan untuk dibagi
dan rugi ditanggung bersama. Dengan sisitem semacam ini modal dan bisnis akan terus
terselamatkan, tanpa merugikan pihak manapun.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta
makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang
lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah
berakhir karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek.
Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang
disebut modal.Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical
oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana
arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented,
dimana pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai
atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum
ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.

B. Saran

Makalah ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat atau pembaca, agar dapat.Membuka sebuah
peluang usaha.
DAFTAR PUSTAKA

elearning.gunadarma.ac.id/modal_kerja.pdf

http://dana usaha.files/wordpress.com

http://id.modal.org/wiki

http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com

mardiyatmo.2008.Kewirausahaan.Jakarta:Yudhistira

staff.uny.ac.id/cara_memperoleh_modal_dan_pengendalian_usaha.pdf

Anda mungkin juga menyukai