Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

AKTIVITAS BELA DIRI PENCAK SILAT


Anugraheni May Arvita Aziz, S.Pd

LAMBANG PERSILAT DAN LAMBANG IPSI

A. PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI INDONESIA DAN DUNIA


Pencak silat adalah seni bela diri yang berakar pada rumpun Melayu. Perkembangan
pencak silat di Indonesia berkaitan dengan pembentukan IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia). IPSI didirikan pada 18 Mei 1948 di Surakarta yang diprakarsai oleh
Wongsonegoro. Pencak silat mulai dipertandingkan pada PON VIII tahun 1975 di Jakarta.
Di Indonesia terdapat dua istilah dasar, yaitu pencak dan silat. Istilah pencak biasanya
digunakan oleh masyarakat yang mendiami pulau Jawa khususnya Jawa Barat. Sedangkan
silat sering digunakan oleh masyarakat yang berada di pulau Sumatera atau juga sering
digunakan istilah bersilat.
Pencak silat telah berkembang pesat selama abad ke-20. Untuk mengelolanya
dibentuklah sebuah organisasi pencak silat dunia, yaitu Persilat (Persekutuan Pencak Silat
Antarbangsa). Organisasi ini didirikan pada 11 Maret 1980 atas prakarsa Eddi M.
Nalapraya. Pada 2002, pencak silat dipertunjukkan untuk kali pertama di Asian Games di
Busan, Korea Selatan.
Pencak silat berisi pengetahuan tentang sistem gerak berpola untuk mengamankan
diri yang terkendali beserta praktik pelaksanaannya. Pencak silat sebagai bela diri adalah
kemahiran teknis yang efektif untuk melakukan pembelaan diri terhadap berbagai ancaman
fisik yang datang dari manapun.
B.TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Pencak silat memeragakan suatu gerakan yang terencana, terarah, terkoordinasi, dan
terkendali. Pencak silat terdiri atas aspek mental, spiritual, bela diri, olahraga, seni, dan
budaya. Dalam pencak silat, teknik-teknik yang digunakan harus sesuai dengan kategori yang
dihadapinya, yaitu kategori tunggal, ganda, regu, dan tanding.
Kategori tunggal dalam pertandingan pencak silat menampilkan seorang pesilat yang
memeragakan teknik jurus tunggal yang baku dengan tepat dan penuh penjiwaan, baik
dengan tangan kosong maupun dengan menggunakan senjata. Dalam pelaksanaannya,
seorang pesilat harus menguasai teknik asar pencak silat agar dapat melakukan
pertandingan dengan baik.

1.TEKNIK GERAK KUDA-KUDA


Sikap kuda-kuda adalah posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap
dan gerakan bela serang. Berikut adalah beberapa jenis kuda- kuda dalam pencak silat.

TEKNIK GERAK KUDA-KUDA DEPAN


Tempatkan salah satu kaki di depan. Kaki depan menopang berat badan dan membentuk
sudut 30°.

a b

TEKNIK GERAK KUDA-KUDA BELAKANG


Tempatkan salah satu kaki di depan. Kaki belakang menopang berat badan. Kaki depan dan
kaki belakang membentuk sudut 60°.
b
a

TEKNIK GERAK KUDA-KUDA TENGAH


Tempatkan kedua kaki sejajar dan dibuka lebar. Kedua kaki menopang berat badan.

2.TEKNIK GERAK SIKAP PASANG


Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang memiliki
unsur-unsur, yaitu:
- sikap kuda-kuda;
- sikap tubuh; dan
- sikap tangan.
TEKNIK GERAK SIKAP PASANG SATU
Lakukanlah sikap kuda-kuda tengah, menghadap ke samping dengan pandangan ke depan.
Kedua kaki berada pada posisi segaris.

TEKNIK GERAK SIKAP PASANG DUA


Lakukanlah sikap kuda-kuda depan. Kaki depan dan kaki belakang membentuk sudut
60°. Pandangan lurus ke depan.

TEKNIK GERAK SIKAP PASANG TIGA


Lakukanlah sikap kuda-kuda belakang. Kaki depan dan kaki belakang membentuk sudut ±
60°. Pandangan lurus ke depan.
Variasi dan kombinasi gerak
 Aktivitas pembelajaran jurus pertama
 Aktivitas pembelajaran jurus kedua
 Aktivitas pembelajaran jurus ketiga
 Aktivitas pembelajaran jurus keempat
 Aktivitas pembelajaran jurus kelima

Aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi serangan


 Pembelajaran mengoyahkan pertahanan lawan
 Pembelajaran melakukam serangan pendahuluan
 Pembelajaran mengelak dari pukulan lawan
 Pembelajaran mengelak dari tendangan lawan
 Pembelajaran menangkis dari tendangan lawan
 Pembelajaran menangkis dari pukulan lawan
 Pembelajaran mengunci lawan dari luar tangan
 Pembelajaran mengunci lawan dari dalam tangan
 Pembelajaran mengunci siku tangan
 Pembelajaran menahan siku lawan dari atas bahu
 Pembelajaran menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki luar

INFO OLAHRAGA
Sebagai ilmu bela diri khas bangsa Indonesia, pencak silat memiliki ciri umum dan ciri
khusus sebagai berikut.
Ciri-ciri umum pencak silat Indonesia sebagai berikut.

 Pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan untuk membela
diri.
 Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apapun dapat dijadikan
senjata untuk membela diri.
 Pencak silat lahir dan tumbuh serasi dengan alam sekitar, adab sopan santun
masyarakat, watak

Ciri-ciri khusus pencak silat Indonesia, yaitu sebagai berikut.


 Sikap tenang namun selalu waspada.
 Mempergunakan kelincahan, kelentukan, kecepatan, saat (timing) dan sasaran yang
tepat, disertai gerak reflek untuk menguasai lawan, bukan hanya mengandalkan
kekuatan dan tenaga saja.
 Mempergunakan prinsip timbangan, permainan posisi lawan dengan perubahan
pemindahan titik berat badan.
 Memanfaatkan serangan dan tenaga lawan secara maksimal.
 Menghemat dan mengeluarkan tenaga yang minimal.

Anda mungkin juga menyukai